Anda di halaman 1dari 5

SUBLUKSASI

Terminologi
Subluksasi berarti “sedikit lebih ringan dibandingkan suatu dislokasi” atau
dengan kata lain merupakan suatu disklokasi ringan. Hal ini dapat terjadi di tulang
belakang (backbone) atau bagian yang memiliki persendian. Subluksasi atau
luksasi inkomplit merupakan salah satu jenis luksasi yang dibedakan atas derajat
pemisahan sendi. Pada subluksasi atau luksasi inkomplit pemisahan sendi yang
terjadi tidak terlalu jauh sehingga dengan mudah dapat di reposisi kembali serta
kerobekan yang terjadi pada ligamentum bersifat parsial.
Sendi yang paling sering mengalami subluksasi pada anjing termasuk
pinggul dan siku, meskipun sendi mana pun dapat terkena. Subluksasi dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor trauma seperti kecelakaan, jatuh dari tempat
tinggi, dan lain sebagainya. Subluksasi atau biasa disebut sebagai keseleo
merupakan tertariknya ligamen sendi karena gerakan yang tiba-tiba atau gerakan
yang berlebihan sehingga timbul rasa sakit yang disertai dengan peradangan pada
daerah sendi.

Etiologi
Subluksasi dapat terjadi akibat trauma-trauma minor dan mayor seperti
terjatuh, tertabrak (kecelakaan), serta cidera akibat gerakan sendi yang berlebihan
atau gerakan tiba-tiba. Anjing jenis tertentu dapat mewarisi kecenderungan
konformasi atau kondisi anatomi yang membuat mereka lebih mungkin
mengalami subluksasi sendi kronis. Anjing jenis tertentu seperti labrador
retrievers dan german shepherds memiliki insiden hip dysplasia yang lebih tinggi,
membuat lebih mungkin mengalami subluksasi persendian pinggul.

Tanda Klinis
Tanda-tanda klinis paling umum yang terkait dengan subluksasi sendi
meliputi:
1) Kepincangan atau tiba-tiba hewan menjadi pincang
2) Kesulitan untuk berjalan atau melompat
3) Rasa sakit saat menyentuh atau menggerakkan sendi
4) Pembengkakan atau suhu meningkat pada bagian sendi

1
5) Sendi dijilati secara persisten
6) Aktivitas dan nafsu makan hewan menurun

Gambar 1. Anjing Pekinese dengan Kelumpuhan Kaki Depan


Sumber: Geary et al (1967)

Diagnosis
Seringkali ada riwayat trauma, cedera, atau aktivitas yang intens baru-baru
ini. Diagnosis subluksasi sendi dapat dengan berdasarkan riwayat medis dan
temuan pemeriksaan fisik. Radiografi (X-ray) diperlukan untuk mendiagnosis
subluksasi sendi secara definitif. Tes diagnostik lainnya mungkin termasuk
computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI).

Gambar 2. Sinar-X pada Anjing yang Mengalami Subluksasi Atlanto-Aksial


Sumber: https://www.willows.uk.net

2
Gambar 3. Hasil CT Scan Subluksasi Atlanto-axial
Sumber: https://www.willows.uk.net

Prognosis
Prognosis untuk pemulihan pada sebagian besar subluksasi akut
(mendadak) atau traumatis adalah baik (fausta), asalkan cedera segera diobati.
Subluksasi kronis, seperti yang berhubungan dengan displasia pinggul, dapat
berhasil ditangani secara medis atau mungkin memerlukan perawatan bedah.
Dengan cedera sendi apa pun, pasien memiliki risiko lebih tinggi terkena
osteoartritis di masa mendatang. Untuk menunda perkembangan osteoartritis,
banyak pasien akan mendapat manfaat dari suplementasi seumur hidup dengan
asam lemak omega-3, glukosamin, dan kondroitin. Manajemen berat badan juga
penting untuk mengurangi osteoarthritis di masa depan setelah cedera sendi.

Terapi
Pada hewan yang mengalami subluksasi dapat diberikan penanganan
tergantung dengan derajat keparahan yang terjadi. Dalam banyak kasus
memungkinkan untuk prosedur pembedahan dilakukan apabila kondisinya parah.
Jika terjadi peradangan yang sifatnya aseptic maka usaha yang dilakukan yaitu
dengan mengadakan immobilisasi atau pembalutan pada sendi dan dikombinasi
dengan kompres hangat seperlunya. Pada peradangan yang akut maka perlu
pemberian adstringensia atau kompres dingin setelah pemberian pengangat.
Dalam banyak kasus, subsluksasi sendi dapat dikurangi atau dilepas dari
orientasi aslinya dengan prosedur yang disebut closed reduction. Dibutuhkan
anestesi umum untuk prosedur ini. Setelah mengurangi subluksasi, perban

3
eksternal atau bungkus suportif diperlukan untuk menahan sendi dalam posisi
yang benar saat kapsul sendi sembuh.Beberapa anjing akan membutuhkan
prosedur open reduction, operasi di mana persendian dibuka untuk menggantikan
tulang persendian yang sebagian terkilir. Jika ini diperlukan, dokter hewan akan
membahas prosedur bedah, prognosisnya, dan perawatan jangka panjang.

4
DAFTAR PUSTAKA

Geary, J. G., Oliver, J. E., & Hoerlein, B. F. 1967. Atlanto axial subluxation in
the canine. Journal of Small Animal Practice, 8(10), 577-582.

Hunter, Tammy., Ernest Ward. 2019. Joint Subluxations in Dog.


https://vcahospitals.com/know-your-pet/joint-subluxations-in-dogs.
Tanggal Akses 10 April 2020
Pratama, Lalu A. Arif. 2012. Subluksasi.
https://id.scribd.com/doc/99431144/subluksasi. Tanggal Akses 7 April
2020
Rylander, H., & Robles, J. C. 2007. Diagnosis and treatment of a chronic atlanto-
occipital subluxation in a dog. Journal of the American Animal Hospital
Association, 43(3), 173-178.
Willows Veterinary Centre and Referral Service. Atlanto-axial Subluxation.
https://www.willows.uk.net/specialist-services/pet-health-
information/veterinary-neurology/atlanto-axial-subluxation. Tanggal
Akses 12 April 2020

Anda mungkin juga menyukai