Oleh :
Saptarima Eka Estiani Boro
NIM. 1309006084
GELOMBANG 11 KELOMPOK C
0
STUDI PATOLOGI ANATOMI DAN HISTOPATOLOGI
JANTUNG SAPI BALI SUSPECT KARDIOMIOPATI
ABSTRAK
Kardiomiopati merupakan suatu kelainan kardiologis dimana terjadi
abnormalitas struktural dan fungsional pada otot jantung yang menyebabkan
jantung tidak bisa lagi berkontraksi secara memadai. Tujuan dari laporan kasus ini
adalah untuk mengetahui diagnosis suatu penyakit dengan melihat dari diagnosis
morfologik pada pemeriksaan histopatologi. Pada studi kasus ini sampel yang
digunakan adalah jantung sapi dari RPH (Rumah Potong Hewan) Pesanggaran
yang mengalami perubahan patologi anatomi. Kemudian difiksasi menggunakan
NBF 10% dan dibuat preparat histopatologi yang diwarnai dengan perwanaan
Hematoxylin Eosin. Hasil pemerikasaan patologi anatomi pada jantung
ditemukan timbunan lemak dan perubahan apeks jantung, sedangkan secara
histologi ditemukan adanya infiltrasi lemak pada interkardiomiosit yang disertai
sel radang yang bersifat lokal serta adanya nekrosis pada miokardium (miokarditis
nekrotikan). Berdasarkan perubahan secara patologi anatomi dan histopatologi
sampel jantung sapi pada studi kasus ini diduga mengalami kardiomiopati.
ABSTRACT
Cardiomyopathy is a cardiologic disorder which structural and functional
abnormalities in the heart muscle cause the heart to no longer contract adequately.
The purpose of this case report is to determine the diagnosis of a disease by
looked at the morphological diagnosis of histopathologic examination. In this case
study the sample used was the cow heart of RPH (Rumah Potong Hewan)
Pesanggaran which anatomical pathology changes. Then fixed with 10% NBF and
made histopathologic preparations stained with Hematoxylin - Eosin. The results
of anatomical pathology examination of the heart found fat deposits and changes
in the apecs of the heart, where is the histologically found in the presence of fat
infiltration of intercardiomyocytes companied by localized cell inflammation and
the presence of necrosis in myocardium (necrotican myocarditis). Based on
anatomical changes in the anatomy and histopathology of cow heart samples in
this case study, it is suspected of having cardiomyopathy.
2
untuk mengetahui diagnosis sementara suatu penyakit dengan melihat dari
perubahan morfologik melalui pemeriksaan mikroskopik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan organ jantung yang diduga mengalami
kardiomiopati pada sapi bali, menunjukkan perubahan patologi anatomi berupa
adanya timbunan lemak pada pericardium dan epicardium serta adanya perubahan
bentuk apeks jantung menjadi tumpul.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A B
(a) Timbunan lemak pada pericardium (b) Timbunan lemak pada epicardium dan
perubahan bentuk pada apeks jantung (tumpul)
50x
Gambar C. Infiltrasi lemak pada interkardiomiosit disertai sel radang yang bersifat
fokal, HE 50x
4
D
100x 200x
400x
Gambar D. Sel radang tipe mononuklear (limposit (tanda panah hitam) dan
makrofag (tanda panah putih)) ,HE 100x, 200x dan 400x
5
E
50x 100x
Pembahasan
Pada jantung sapi dengan suspect kardiomiopati ditemukan perubahan
patologi anatomi berupa adanya timbunan lemak pada pericardium dan
epicardium, serta adanya perubahan bentuk apeks jantung menjadi tumpul. Hasil
yang sama ditunjukkan oleh Wei, et al., 2012.
Dari hasil pengamatan histologi jantung sapi bali yang telah dilakukan,
ditemukan adanya infiltrasi lemak pada interkardiomiosit disertai sel radang yang
bersifat fokal dan nekrosis pada miokardium (miokarditis nekrotikan). Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Caforio, et al., 2013 dan Lobo, et
6
al., 2010 mengenai temuan histologi pada kardiomiopati dilatasi dimana
ditemukan adanya infiltrasi lemak dan infiltrasi sel radang yang dihubungkan
dengan nekrosis pada miosit. Nekrosis pada miokardium dapat dikaitkan dengan
kemampuan otot jantung dalam beregenerasi dimana, otot jantung tidak memiliki
kemampuan untuk beregenerasi sehingga kerusakan pada serabut otot jantung
tidak dapat kembali seperti semula melainkan akan digantikan oleh jaringan parut
seperti oleh jaringan ikat dan jaringan adiposa yang dapat mempengaruhi fungsi
jantung (Peter, et al., 2016).
Infiltrasi lemak (steatosis atau fatty replacement) pada otot jantung adalah
akumulasi lemak diluar atau diantara sel yang terjadi akibat gangguan yang
sifatnya sistemik dan kemudian mengenai sel-sel yang semula sehat akibat adanya
metabolit-metabolit yang menumpuk dalam jumlah berlebihan. Hal ini dapat
dikaitkan dengan masalah obesitas atau pada keadaan patologis penyerapan lemak
tubuh (Iacobellis, et al., 2005). Adanya infiltrasi lemak sering dikaitkan dengan
kejadian lipomatosis namun kedua kasus ini dapat dibedakan dengan ada tidaknya
infiltrasi fibrofatty, dan juga pada kasus lipomatosis tidak disebabkan oleh proses
infiltrasi melainkan karena fenomena metaplasia (Aqudelo, et al., 2013).
Sel radang yang ditemukan didominasi oleh tipe mononuklear yaitu
limfosit dan makrofag. Munculnya sel radang dapat dikaitkan dengan kerusakan
atau nekrosis sel pada otot jantung akibat desakan lemak yang menyebabkan
pecahnya sel yang akan menghasilkan debris. Limfosit sendri merupakan salah
satu jenis sel pertahanan tubuh yang akan teraktivasi dan meningkat jumlahnya
pada suatu individu yang terinfeksi oleh virus. Begitu pula pada kondisi dimana
suatu individu terinfeksi kronis oleh suatu penyakit, maka limfosit akan
meningkat jumlahnya (limfositosis) (Berata, et al., 2015). Sedangkan makrofag
berperan penting dalam pertahanan karena memproduksi sitokin yang
menginisiasi dan meregulasi inflamasi. Makrofag akan memakan,menghancurkan
serta membersihkan jaringan yang mati dan menginisiasi proses perbaikan
jaringan (Abbas, et al., 2014).
7
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A. K., Lichtman, A. H., and Pillai, S. 2014. Basic Immunology Fourth
Edition. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Aqudelo, C. F., Svoboda, M., Husnik, R., and Dvir, S. 2013. Heart Lipomatosis
in Domestic Animals: a Review. Veterinary Medicine. 58(3):252-259
Berata, I. K., Winaya, I. B. O., Adi, A. A. A. M., dan Adnyana, A. B. W. 2015.
Patologi Veteriner Umum. Denpasar: Swasta Nulus.
Buczinski, S., David, F., Gilles, F., and Rocky, DiFruscia. 2010. A Study of Heart
Disease without Clinical signs of Heart Failure in 47 Cases. Can Vet J.
51:1239-1246
Caforio, A. L. P., Sabina, P., Eloisa, A., Cristina, B., Juan, Gimeno-Blanes.,
Stephan, B., Michael, F., Tiina, H., Stephane, H., Roland, J., Karin, K.,
Ales, L., Bernhard, M., William, M., Jens, M., Yigal, M. P., Arsen, R.,
Heinz-Peter, S., Hubert, S., Luigi,T., Gaetano, T., Ali, Y., Philippe, C., and
Perry, M. E. 2013. Current State of Knowledge on Aetiology, Diagnosis,
Management, and Therapy of Myocarditis. European Heart Journal. 34:
2636-2648
Iacobellis, G., Corradi, D.,and Sharma, A. M. 2005. Epicardial adipose tissue:
anatomic, biomolecular and clinical relationships with the heart. Nature
Clinical Practice Cardiovascular Medicine. 2: 536543.
Lobo, J., Carvalheira, J., Canada, N., Bussadori, C., Gomes, J. L., and Faustino,
A. M. R. 2010. Histologic characterization of Dilated Cardiomyopathy in
Estrela Mountain dogs. Veterinary Pathology. 47(4): 637-642
8
Peter, A. K., Maureen, A. B., and Leslie, A. L. 2016. Biology of the Cardiac
Myocyte in Heart Disease. Molecular Biology of the Cells. 27: 2149-2156
Smith, B. P. 2009. Large Animal Internal Medicine. California. Elsevier.
Retrieved from https://books.google.co.id/books
Wei, J., Jiarong, T., Liming, X., Xinshan, C., and Dao, W. W. 2012. A Case of
Arrhytmogenic Right Ventricular Cardimyopathy without Arrhytmias.
Diagnostic Pathology. 7(1): 67