Oleh
Kelas B
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2020
1. Terminiologi
Prolapsus rektum adalah protrusion atau keluarnya satu atau lebih lapisan rektum
melalui anal orifisium. Prolapsus yang terjadi dapat bersifat parsial atau komplet
bergantung pada struktur yang terlibat. Pada prolapsus rektum parsial, hanya lapisan
mukosa yang keluar, sementara pada prolapsus rektum komplet semua lapisan rektum ikut
keluar.
2. Indikasi
Indikasi amputasi dan reposisi prolapsus rektum adalah penyakit prolapsus rektum.
Prolapsus rektum adalah protrusion atau keluarnya satu lebih lapisan rektum melalui anal
orifisium. Rektum yang terjadi dapat bersifat parsial atau komplet bergantung pada struktur
yang terlibat. Pada prolapsus rektum parsial, hanya lapisan mukosa yang keluar, sementara
pada prolapsu rektum komplet semua lapisan rektum ikut keluar. Prolasus rektum ini dapat
terjadi pada semua bangsa anjing dan tidak tergantung jenis kelamin. Sebagian besar kasus
terjadi pada hewan yang lebih muda (Triakso, 2006).
Prolapsus rektum biasanya akibat hewan merejan parah atau berkelanjutan. Selain itu,
biasa dikaitkan dengan penyakit usus yang menyebabkan diare dan tenesmus, penyakit
anorectal yang mengahasilkan sembelit dan dyschezia. Prolapsus rektum umum terjadi pada
hewan muda (Kumar et al., 2012). Faktor lain yang menyebabkan penyakit ini seperti faktor
keturunan, hilangnya tonus sphincter anal, longgarnya selaput lender dubur, dan usia juga
mempengaruhi. Pada anak anjing, seperti sembelit, parasite, atau diare adalah penyebab umum
dari prolapsus rektum (Jattennayar dan Kalmath, 2010).
3. Pre Operasi
Sebelum melakukan operasi, persiapan yang harus dilakukan yaitu persiapa alat dan
bahan atau instrument bedah yang dibutuhkan. Misalnya,kapas, kain drip, kasa, tampon,
desinfektan, antiseptic, sarung tangan dan alcohol atau autoclave sebagai alat sterilisasi alat
bedah. Selain it ruang operasi harus bersih dan steril.Selain itu pasien juga disiapkan.Sebelum
dilakuak reposisi rektum terlebih dahulu rektum dapat dicuci dengan normal saline hangat dan
es batu agar menguragi pembengkakan (Kalim et al., 2014).
Selanjutnya premedikasi dan Anastesi, pada anjing dan kucing premedikasi dapat
menggunakan atropin ( mg/kg SC, IM) dan anastesi dengan menggunakan Ketamin- Xylasin
(mg/kg IM).
4. Teknik Operasi Reposisi dan Amputasi Prolapsus Rektum
b. Amputasi Rektum
Hewan dibaringkan pada bagian ventral dengan bagian belakang lebih
tinggi.Daerah perineal dicukur rambutnya dan diberi antiseptik.Mukosa rektum
dibersihkan dengan cairan antiseptik yang lemah (boorwater). Dibuat empat
buah stay sutures pada rektum ± ½ - 1 cm dari anus yang menembus kedua
lapisan yang prolap, diiris sebelah distal dari stay sutures tadi. Bila perlu
dilakukan pengikatan pada cabang-cabang dari arteri rectal caudalis dan
cranialis.Stay suture ditegangkan dan dibuat jahitan terputus disekeliling
rektum dengan jarak antara masing-masing jahitan ± ½ cm dengan chromic
catgur 2/0. Stay suture dicabut dan bagian yang dijahit secara hati-hati
dimasukkan ke dalam anus. Lakukan jahitan dengan pola purse string
disekeliling anus (Sudisma, 2006).
Setelah operasi amputasi dan reposisi prolapsus rectum, puasakan hewan selama 24 jam
setelah itu berikan hewan pakan yang lunak atau yang telah dihancurkan terlebih dahulu selama
2 minggu. Berikan injeksi antibiotik selama 10 hari dan obat antiinflamasi serta vitamin untuk
mempercepat proses kesembuhan dan mencegah adanya infeksi sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Jattennavar, P.S., dan G.P. Kalmath. 2010. Complete Rectal Prolapse in a Puppy – a Case
Report. Indian J. Anim. Res. 44(3): 222-223.
Kumar, V., R. A. Ahmad, dan Amarpal. 2012. Colopexy As A Treatment For Recurrent
RectalProlapse In A Dog. Indian Journal Of Canine Practice. 4(2): 138-140.
Sudisma, IGN. 2006.Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi.Edisi 1.Cetakan 1.Pelawa Sari.
Denpasar.
Triakso, N. 2006.Penyakit Sistem Dingesti Veteriner II. Bagian Klinik Veteriner Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.
Sudisma, IGN. 2006.Ilmu Bedah Veteriner dan Teknik Operasi.Edisi 1.Cetakan 1. Pelawa Sari.
Denpasar.
Kumar, V., R. A. Ahmad, dan Amarpal. 2012. Colopexy As A Treatment For Recurrent
RectalProlapse In A Dog. Indian Journal Of Canine Practice. 4(2): 138-140.
Jattennavar, P.S., dan G.P. Kalmath. 2010. Complete Rectal Prolapse in a Puppy – a Case
Report. Indian J. Anim. Res. 44(3): 222-223.
Kalim, M. O., S. K. Tiwari, R. Dewangan, K. K. Verma dan P. Bansod. 2014. Surgical
Management of Rectal Prolapse in Two Pups- A Report of Two Cases. J Vet Adv. 4(8):
661-663.
OLEH B6