Anda di halaman 1dari 7

Escherichia coli

“E-COLI”
Superdomain : Phylogenetica
Filum : Proterobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia Coli
ETIOLOGI
• E.coli adalah bakteri berbentuk batang berukuran 0,5x1,0-3,0 mikrometer,
Gram negatif, motif dan tidak membentuk spora. Bakteri ini tidak selalu
berbentuk, melainkan dapat dijumpai dengan bentuk coccoid bipolar hingga
filamen. Kedudukan sel bakteri satu dengan yang lain lazimnya sendiri-
sendiri, tetapi dapat pula merupakan rantai pendek (short chains). Skema
antigenik genus didasarkan pada adanya bermacam tipe antigen yaitu O, H
dan K. Yang terakhir ini dibagi ke dalam antigen L, A dan B
• Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri yang umum menghuni usus hewan
dengan ratusan strain yang berbeda, baik yang berbahaya maupun yang tidak
berbahaya. Bakteri E. coli tersebut dominan terdapat dalam tinja. Salah satu strain.
Sapi merupakan reservoir utama dari Verocytotoxin-producing Escherichia coli
(VTEC) dan merupakan sumber penularan utama dari hewan ke manusia. Infeksi
ke manusia dapat terjadi karena penularan dari makanan yang berasal dari hewan
yang telah tercemar atau terkontaminasi misalnya dari daging sapi mentah
POTOGENESIS
• Escherichia coli diketahui bersifat zoonosis terhadap manusia karena mampu mengeluarkan racun
yang dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan usus (Gastroenteritis) dengan beberapa gejala
mulai dari diare ringan sampai hemolytic uremic syndrome (HUS), gagal ginjal, dan yang lebih
parah lagi dapat menyebabkan kematian
• Sedangkan pada ternak sapi berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui sapi yang berumur
muda yang diinokulasikan bakteri E. coli O157:H7 dengan dosis 1010 CFU memiliki gejala
seperti diare berlendir hingga diare berdarah setelah 18 jam pasca infeksi bakteri tersebut. Pada
sapi yang telah berumur tua hanya bersifat asimptomatis atau tidak menunjukkan gejala klinis
sama sekali. Faktor virulen dari E. coli O157:H7 adalah Shiga toxin yang dihasilkan dari E. coli.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McGee et al (2004) mengatakan bahwa kulit hewan
merupakan sumber penting dari penularan E. coli O157:H7 antar hewan ke hewan.
GEJALA KLINIS
• Penyakit ini dicirikan dengan kram yang parah (sakit perut) dan diare
yang pada awalnya berair tetapi kemudian mengandung banyak darah.
Kadang-kadang hewan yang terinfeksi penyakit ini mengalami
muntah-muntah. Dapat terjadi demam ringan atau tidak ada demam
sama sekali. Penyakit ini biasanya sembuh sendiri dan berlangsung
selama rata-rata 8 hari. Beberapa hewan hanya mengalami diare berair
saja. Dosis infektif – Tidak diketahui, tetapi dari kumpulan data
beberapa kasus yang pernah terjadi, termasuk kemampuan penularan
organisme.
DIAGNOSIS
Pertama dari gejala klinis setelah diamati dari gejala klinis masuk ke
laboratorum untuk indentifikasi bakteri.
PENGOBATAN
•Bermacam-macam antibiotik diketahui memberikan hasil baik
terhadap bakteri E-coli, diantaranya tetracycline, neomycin dan
streptomycin. Kebiasaan memberikan antibiotik kepada anak
ternak sering menimbulkan resistensi. Pemberian antibiotik pada
ternak potong dihentikan sekurang- kurangnya 7 hari sebelum
dipotong. Selain pemberian antibiotik atau sulfonamide, obat-
obatan penunjang lainnya, sebaiknya diberikan juga infus dengan
NaCI fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai