“EKTROPION”
OLEH :
KELOMPOK A2
A. LATAR BELAKANG
Ektropion adalah penggulungan kelopak mata keluar dari kornea dan kemungkinan
lain terjadi ektropion karena pembentukkan cicatrik. Hal tersebut dapat mengakibatkan
konjungtivitis dan keratitis serta epiphora dengan akumulasu mukus di canthus medial
yang terjadi karena gangguan drainase air mata dan perikorneal, lagopthalmus dapat
juga menjadi faktor paparan dalam kejadian tersebut. Baik bentuk anatomis maupun
yang perolehan hampir sama dengan kejadian entropion namun tingakat keparahan
canthus lateral dapat menjadi faktor predisposisi pada kebanyakan ektropion yang
terjadi. Bentuk anatomikal atau perolehan terjadi pada ras yang memiliki fisura
palpebra yang besar. Ektropion dapat juga terjadi karena pembentukan cicatrik setelah
terdapat luka di bagian mata ( Bedford, 1988 ).
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
Apa itu ektropi ?
Bagaimana faktor resiko, faktor predisposisi dari ektropion yang terjadi pada hewan
?
Bagaimana teknik operasi yang tepat dan perawatan pasca operasi untuk kasus
ektropion yang terjadi pada hewan ?
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini untuk mengetahui defenisi ektropion, faktor resiko, faktor
predisposisi dari ektropion serta teknik operasi yang tepat dan perawatan pasca operasi
untuk kasus ektropi yang terjadi pada hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI EKTROPION
Ektropion adalah suatu keadaan dimana kelopak mata secara abnormal membengkok
atau terkilir keluar dan menyebabkan konjungtiva terbuka. Pada umumnya terjadi secara
kongenital, tetapi dapat pula secara perolehan karena terjadi cicatrik setelah sembuh dari luka
(kuda, domba, sapi) atau dapat terjadi sebegai akibat operasi entropion. Cicatrik atau jaringan
parut yang terjadi di permukaan luar mata akan menarik kelopak mata keluar. Ektropion juga
dapat terjadi karena umur tua dan paralysa m.orbicularis. ektropion sering terjadi pada
kelopak mata bagian bawah. Anjing yang sering mengalami ektropion adalah jenis blood
tound dan springer spaniel (Sudisma N. G. I., 2016).
Ektropion dapat menyebabkan radang konjungtiva dan palpebrae, serta epiphora yang
dapat menyebabkan kornea dehirdrasi. Penanganan ektropion dapat dilakukan dengan operasi
memperpendek tepi kelopak mata (Sudisma N. G. I., 2016).
B. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor predisposisi terjadinya ectropion
breed/ ras
usia
akibat trauma
Bentuk anatomi atau perkembangan terjadi pada breed di mana fisura palpebra besar
sering merupakan fitur yang diperlukan standar berkembang biak. Karena itu tidak jarang
ditemui di St Bernard, anjing pelacak, mastiff dan spaniel Inggris cocker, tutup bawah
terkulai menjauhi bola mata segera setelah perkembangan fisura palpebra. Variasi dalam hal
ini jenis ectropion adalah pelonggaran sementara dari palpebra setelah terkonsentrasi aktivitas
otot orbicularis oculi pada beberapa ras yang bekerja. Kondisinya dikenal sebagai ectropion
fisiologis, konformasi palpebra normal kembali dengan istirahat. Ectropion yang didapat atau
sekunder dapat terjadi setelah luka dari salah satu kelopak mata, cicatrix formasi menjadi
faktor yang utama terjadinya ectropion. Parectytic ectropion dapat mengikuti kerusakan saraf
wajah sementara ektropion spastik dan atonik masing-masing disebabkan oleh trigeminal
kejang otot obicularis oculi yang diinduksi atau kehilangan nada dalam otot ini di anjing yang
lebih tua ( Bedford, 1988 ).
C. GEJALA KLINIS
Gambar 1. Kelopak mata bawah menggantung longgar dari bola mata untuk mengekspos
membrana nictitans dan konjungtiva palpebra.
Resiko dari pembedahan dapat menyebabkan entropi sekunder jika terjadi kesalahan saat
melakukan bedah (Bedford, 1988). Resiko lain yang dapat terjadi adalah granuloma,
pemotongan jaringan disekitar mata yang berlebihan pada saat pembedahan.
E. TEKNIK OPERASI
Metode Koreksi V
Dilakukan restrain dengan baik dan hewan diletakkan pada posisi ventral recumbency
atau berdiri. Anestesi yang digunakan adalah anestesi umum atau anestesi lokal yang
dikombinasikan dengan premedikasi sedativ. Kulit pada tepi palpebral dibersihkan dan
didesinfeksi. Dilakukan pemotongan bagian dari kelopak mata berbentuk huruf V pada sudut
mata sebelah lateral (canthus lateral). Irisan dibuat mengenai kulit dan konjungtiva jahitan
dibuat dua tahap, konjungtiva dengan catgut 4,0 dan kulit dijahit secara terputus sederhana
dengan benang cotton. Jahitan pada konjungtiva diusahakan simpulnya terdapat dibagian luar
agar tidak menggeser sclera dan kornea. Jahitan diambil setelah 8-10 hari (Sudisma N. G. I.,
2016).
Gambar 2. Penanganan ektropion. Insisi berbentuk V (Sumber : Sudisma N. G. I.,
2016, ILMU BEDAH VETERINER DAN TEKNIK OPERASI, Fakultas kedokteran
Hewan, Universitas Udayana: Denpasar).
Trephination
Trephination digunakan ketika ectropion ringan. Dengan menggunakan biopsi kulit (5
hingga 7 mm), melepaskan satu atau lebih lingkaran distal kulit (3 hingga 4 mm) ke bagian
tepi kelopak mata yang terkena. Menggunakan tepi kulit dengan dua hingga empat jahitan (4-
0 hingga 6-0 jahitan yang tidak dapat diserap) sedemikian rupa sehingga penutupannya tegak
lurus terhadap margin penutup (Fossum W. T., 2002).
Gambar 4. Trephinasi untuk perbaikan ektropion ringan. A. Menekan biopsi kulit
untuk menghilangkan beberapa lingkaran kecil kulit 3 hingga 4 mm dari margin
kelopak mata. B. Menempatkan jahitan untuk menutup cacat dan meluruskan
kembali tepi kulit dalam arah vertikal (Fossum W. T., 2002, Small Animal Surgery,
3rd Edition, Mosby Elsevier 11830 Westline Industrial Drive: St. Louis).