Anda di halaman 1dari 20

ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

“NEPHRECTOMY”

DISUSUN OLEH:
Varhan Dwiyan Indra (1809511044)
Ferdy Olga Saputra (1809511050)
Maharani Lisna Wulandari (1809511056)

KELAS B
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu
Bedah Khusus Veteriner yang berjudul “Nephrectomy” dengan sebagaimana
mestinya.
Penulisan tugas yang berjudul “Nephrectomy” ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bedah Khusus Veteriner yang diberikan. Selain
itu, penulisan tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pembacanya.
Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan dari tulisan
ini, dan tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih.

Denpasar, 18 September 2021


Hormat kami,

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terminologi Nephrectomy ........................................................................ 3
2.2 Indikasi ...................................................................................................... 4
2.3 Anastesi ..................................................................................................... 4
2.4 Preoperasi .................................................................................................. 4
2.5 Operasi ...................................................................................................... 4
2.6 Pascaoperasi .............................................................................................. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 7
3.2 Saran .......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Arteri, Vena Renalis, dan Ureter Diligasi .......................................... 5


Gambar 2. Insisi di Antara Dua Ligasi ................................................................ 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem urinaria (perkemihan) merupakan organ vital yang berperan penting
dalam melakukan ekskresi dan melakukan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme
tubuh, dan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit. Sistem ini secara kontinu
membuang dan mereabsorbsi air dan substansi terlarut dalam darah serta
mengeleminasi setiap substansi yang tidak dibutuhkan dalam tubuh. Sistem
urinaria terdiri atas ginjal, kandung kemih, dan uretra.
Ginjal adalah organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperiotoneal
bagian atas. Bentuk nya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap
ke medial. Ginjal mempunyai fungsi yang sebagian besar membantu
mempertahankan stabilitas lingkungan cairan internal antara lain: pengaturan
keseimbangan air dan elektrolit di tubuh, pengaturan keseimbangan asam basa
tubuh, pengaturan volume plasma, mengeluarkan (mengekskresikan ) produk-
produk akhir (sisa) metabolisme tubuh, mengeluarkan banyak senyawa asing
menghasilkan eritropoietin dan rennin.
Pada saat ginjal mengalami kerusakan harus segera dilakukan pembedahan
atau operasi jika misalnya salah satu ginjal sudah tidak berfungsi lagi maka
dapat dilakukan Nephrectomy.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diambil dari tulisan ini adalah:
1. Apa terminologi dari nephrectomy?
2. Apa indikasi dari nephrectomy?
3. Bagaimana pemberian anestesi untuk melakukan nephrectomy?
4. Apa saja persiapan operasi nephrectomy?
5. Bagaimana teknik operasi nephrectomy?
6. Apa yang dilakukan pada saat pasca operasi nephrectomy?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari tulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui terminologi dari nephrectomy.
2. Untuk mengetahui indikasi dari operasi nephrectomy.

1
3. Untuk mengetahui bagaimana pemberian anestesi untuk melakukan
operasi nephrectomy.
4. Untuk mengetahui persiapan operasi nephrectomy.
5. Untuk mengetahui teknik operasi nephrectomy.
6. Untuk mengetahui apa yang dilakukan pada saat pasca operasi
nephrectomy.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan paper ini adalah supaya pembaca mendapatkan
ilmu tambahan mengenai nephrectomy serta juga dapat digunakan sebagai
referensi untuk penulisan selanjutnya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terminologi Nephrectomy
Nephrectomy unilateral merupakan operasi yang dilakukan untuk
pengangkatan salah satu ginjal yang sudah tidak dapat berfungsi. Kerusakan
ginjal dapat disebabkan karena adanya tumor, akibat trauma atau infeksi berat
yang sudah menahun. Operasi nephrectomy dapat dilakukan jika salah satu
ginjal masih bisa berfungsi dengan baik. Bila kedua ginjal tidak dapat berfungsi
maka harus dilakukan transplantasi ginjal. Terdapat empat jenis nephrectomy
yaitu:
a) Nefrektomi Sederhana. Nefrektomi sederhana adalah prosedur
pembedahan yang mengangkat sebuah ginjal bersama dengan bagian
kecil dari saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih
(ureter). Nefrektomi sederhana dilakukan untuk kelainan ginjal bawaan
atau dapatan parah yang merusak ginjal dan mengganggu fungsinya.
b) Nefrektomi Radikal. Nefrektomi radikal adalah prosedur pembedahan
yang menghapus seluruh bagian dari satu ginjal bersama dengan lemak
sekitar, 5 fasia, dua pertiga ureter, kelenjar adrenal dan kelenjar getah
bening di sisi yang sama. Indikasi medis dilakukannya nefrektomi
radikal biasanya adalah karsinoma sel ginjal (hipernefroma) atau
penyakit ginjal polikistik yang telah benar-benar merusak jaringan
ginjal.
c) Nefrektomi Parsial. Nefrektomi parsial, atau hemi-nefrektomi, adalah
operasi untuk mengangkat hanya sebagian dari ginjal yang rusak atau
mengandung tumor.
d) Nefrektomi Bilateral. Nefrektomi bilateral adalah prosedur pembedahan
yang menghapus kedua ginjal. Nephrotomy dapat dilakukan dengan
beberapa teknik irisan, yaitu melalui tepi lateral (curvature major), tepi
ventral atau dorsal ginjal, namun insisi melalui curvature major lebih
sering dilakukan terutama untuk mengeluarkan batu yang relative besar.

3
2.2 Indikasi
Nephrectomy merupakan salah satu pembedahan yang dilakukan pada ginjal
yang diindikasikan untuk eksplorasi pelvis ginjal untuk tumor atau perdarahan.
Nephrectomy dilakukan pada bagian parenkim ginjal untuk tujuan
menghilangkan kalkuli dalam pelvis giinjal. Nephrectomy dapat menurunkan
fungsi ginjal sebesar 30- 50%. Pada mamalia, setelah nephrectomy unilateral,
adaptasi fungsional dan perubahan morfologi dan fisiologis kompensasi terjadi
di dalam ginjal yang tersisa. Selain itu terjadinya karsinoma ginjal dan ruptur
ginjal dimana didapatkan fragmentasi ginjal atau ruptur pedikel dengan
hemodinamik yang tidak stabil.
2.3 Anestesi
Anestesi yang digunakan dalam operasi ini adalah anestesi umum (anestesi
inhalasi). Anestesi Inhalasi merupakan salah satu teknik anestesi umum yang
dilakukan dengan cara memberikan kombinasi obat yang berupa gas dan atau
cairan volatil (mudah menguap) melalui alat atau mesin anestesi langsung ke
udara inspirasi. Anestesi umum inhalasi yang sering digunakan pada hewan
adalah halotan, isofluran, sevofluran, desfluran, diethyl eter, dan nitrous oksida.
2.4 Preoperasi
Nephrectomy dilakukan di bawah anestesi umum. Hewan dilakukan
premedikasi xylazine hydrochloride pada tingkat dosis 0,05 mg/kg BB dan
anestesi ketamine pada tingkat dosis 4 mg/kg BB yang diinduksi setelah 5 menit
dengan injeksi intravena.
2.5 Operasi
1. Pembedahan nephrectomy dilakukan di bawah anastesi umum
(Ananstesi inhalasi).
2. Pada prinsipnya pembedahan nephrectomy sama dengan nephrotomy
dengan pendekatan melalui insisi paracosta.
3. Setelah hewan teranastesi hewan dibaringkan dengan posisi rebah
lateral lalu dipasangi kain drap.
4. Insisi dibuat sejajar dengan costa terakhir kira-kira 2 cm dibelakangnya
dengan panjang insisi secukupnya tergantung besar kecilnya hewan.
Insisi dimulai dari kulit, jaringan subkutan dan 3 lapis muskulus

4
berturut-turut dari luar yaitu muskulus obliqus abdominis externus,
obliqus abdominis internus dan muskulus transversus abdominis.
5. Apabila terjadi pendarahan, pendarahan harus dihentikan dengan ligase
atau penjepitan.
6. Kedua tepi insisi ditarik dengan penarik jaringan atau menggunakan
Allis forcep kedepan dan kebelakang untuk memudahkan dalam
mengangkat ginjal ke permukaan.
7. Ginjal ditentukan lokasinya dan diangkat kepermukaan secara hati-hati
dengan menggunakan tangan. Setelah ginjal terangkat ke permukaan
lakukan indentifikasi arteri, vena dan ureter.
8. Arteri, vena renalis dan ureter diligasi terlebih dahulu dengan
menggunakan catgut chromic 2/0 pada dua tempat.
9. Setelah dilakukan ligasi, ginjal diangkat dengan melakukan insisi di
antara dua ligasi tadi.
10. Lemak perirenal yang berlebihan dapat dipisahkan untuk memudahkan
dalam mengangkat ginjal.
11. Dilakukan kontrol perdarahan, apabila tidak ada perdarah maka lemak
perirenal yang tersisa dimasukan kedalam ruang retropertoneal.

Gambar 1. Arteri, Vena Renalis, dan Ureter Diligasi

5
Gambar 2. Insisi di Antara Dua Ligasi

2.6 Pascaoperasi
Setelah operasi, pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi dapat
diberikan selama 5 hari. Luka operasi diberi antiseptik selama proses
kesembuhan. Untuk menunjang kondisi pasien dapat diberikan terapi suportif.
Kunjungan tindak lanjut ke dokter hewan akan diperlukan dalam waktu dua
minggu untuk melepas jahitan dan pemeriksaan. Sebelum kunjungan, penting
untuk memantau sayatan untuk melihat tanda-tanda infeksi seperti
pembengkakan, kemerahan dan keluarnya cairan.
Pasien nephrectomy harus dievaluasi untuk fungsi ginjal dan tanda-tanda
komplikasi pasca operasi. Komplikasi pasca operasi nefrektomi yang paling
umum adalah perdarahan dan kebocoran urin ke perut. Komplikasi ini biasanya
dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nephrectomy unilateral merupakan operasi yang dilakukan untuk
pengangkatan salah satu ginjal yang sudah tidak dapat berfungsi. Terdapat
empat jenis nephrectomy yaitu: Nefrektomi Sederhana, Nefrektomi Radikal,
Nefrektomi Parsial, dan Nefrektomi Bilateral.
Anestesi yang digunakan dalam operasi ini adalah anestesi umum (anestesi
inhalasi). Hewan dilakukan premedikasi xylazine hydrochloride pada tingkat
dosis 0,05 mg/kg BB dan anestesi ketamine pada tingkat dosis 4 mg/kg BB yang
diinduksi setelah 5 menit dengan injeksi intravena. Setelah operasi, pemberian
antibiotik untuk mencegah infeksi dapat diberikan selama 5 hari. Luka operasi
diberi antiseptik selama proses kesembuhan. Kunjungan tindak lanjut ke dokter
hewan akan diperlukan dalam waktu dua minggu untuk melepas jahitan dan
pemeriksaan.
3.2 Saran
Koreksilah paper ini, jika terdapat kesalahan kata dan kalimat yang
disengaja maupun tidak sengaja serta kesalahan kami dalam pemahaman
materi. Jika ada yang tidak dimengerti dari paper ini, penulis menyarankan
untuk membaca teksbook dan jurnal mengenai Nephrectomy.

7
DAFTAR PUSTAKA

Clayman, R. V., Kavoussi, L. R., Soper, N. J., Dierks, S. M., Meretyk, S., Darcy,
M. D., ... & Long, S. R. (2017). Laparoscopic nephrectomy: initial case
report. The Journal of urology, 197(2S), S182-S186.
Devada, Shilpesh et al. 2012. Novel Model for Renal Failure and Anaemia Induced
by 5/6 Nephrectomy in Wistar Rat. Gujarat, India. Departments of
Pharmacology and Toxicology, Zydus Research Cente.
Fossum,Theresa Welch. 2012.Small Animal Surgery vol 4th. Texas. Diplomate
ACVS.
M, Abdellatif A. 2013. Effects of Uninephrectomy on Morphological and
Histological Measurements of the Remnant Kidney in a Goat (Capra
hircus) Model. Sudan. Department of Physiology, Faculty of Veterinary
Medicine, University of Khartoum.
Muttaqin, A & Sari, K. (2014). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan. Jakarta: salemba Medika
Robson, C. J. (1963). Radical nephrectomy for renal cell carcinoma. The Journal of
urology, 89(1), 37-42.
Sherwood, L., 2009, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2, EGC, Jakarta
Silva, Priscyla T. D. 2008. Compensatory kidney hypertrophy/hyperplasia after
nephrectomy in mice: alterations of connexin 43 (Cx43)
phosphorylated isoforms. Sao Paulo, Brazil. Laboratory of Experimental
Oncology, Department of Pathology, Faculty of Veterinary.

8
ILMU BEDAH KHUSUS VETERINER

NEPHRECTOMY
Kelompok 3 Kelas B:
Varhan Dwiyan Indra (1809511044)
Ferdy Olga Saputra (1809511050)
Maharani Lisna Wulandari (1809511056)
Terminologi Jenis-jenis
Nephrectomy unilateral a. Nefrektomi Sederhana
merupakan operasi yang b. Nefrektomi Radikal
dilakukan untuk pengangkat c. Nefrektomi Parsial
d. Nefrektomi Bilateral
an salah satu ginjal yang
sudah tidak dapat berfungsi
Indikasi
Nephrectomy merupakan salah satu pembedahan yang dilakukan pada ginjal yang diindikasi
kan untuk eksplorasi pelvis ginjal untuk tumor atau perdarahan. Nephrectomy dilakukan pada
bagian parenkim ginjal untuk tujuan menghilangkan kalkuli dalam pelvis giinjal. Nephrectomy
dapat menurunkan fungsi ginjal sebesar 30- 50%. Pada mamalia, setelah nephrectomy
unilateral, adaptasi fungsional dan perubahan morfologi dan fisiologis kompensasi terjadi di
dalam ginjal yang tersisa. Selain itu terjadinya Karsinoma ginjal dan ruptur ginjal dimana
didapatkan fragmentasi ginjal atau ruptur pedikel dengan hemodinamik yang tidak stabil.

ANASTESI
Anestesi yang digunakan dalam operasi ini adalah anestesi umum (anestesi inhalasi).
Anestesi umum inhalasi yang sering digunakan pada hewan adalah halotan, isofluran,
sevofluran, desfluran, diethyl eter, dan nitrous oksida.
Preoperasi
Nephrectomy dilakukan di bawah anestesi umum. Hewan
dilakukan premedikasi xylazine hydrochloride pada tingkat
dosis 0,05 mg/kg BB dan anestesi ketamine pada tingkat
dosis 4 mg/kg BB yang diinduksi setelah 5 menit dengan
injeksi intravena.
Operasi
1. Pembedahan nephrectomy dilakukan di bawah anastesi umum (Ananstesi inhalasi).
2. Pada prinsipnya pembedahan nephrectomy sama dengan nephrotomy dengan pendekatan
melalui insisi paracosta.
3. Setelah hewan teranastesi hewan dibaringkan dengan posisi rebah lateral lalu dipasangi kain
drap.
4. Insisi dibuat sejajar dengan costa terakhir kira-kira 2cm dibelakangnya dengan panjang insisi
secukupnya tergantung besar kecilnya hewan. Insisi dimulai dari kulit, jaringan subkutan dan 3
lapis muskulus berturut-turut dari luar yaitu muskulus obliqus abdominis externus, obliqus
abdominis internus dan muskulus transversus abdominis.
5. Apabila terjadi pendarahan, pendarahan harus dihentikan dengan ligase atau penjepitan.
6. Kedua tepi insisi ditarik dengan penarik jaringan atau menggunakan Allis forcep kedepan dan
kebelakang untuk memudahkan dalam mengangkat ginjal ke permukaan.
7. Ginjal ditentukan lokasinya dan diangkat kepermukaan secara hati-hati dengan menggunakan
tangan. Setelah ginjal terangkat ke permukaan lakukan indentifikasi arteri, vena dan ureter.
8. Arteri, vena renalis dan ureter diligasi terlebih dahulu dengan menggunakan catgut chromic
2/0 pada dua tempat.
9. Setelah dilakukan ligasi, ginjal diangkat dengan melakukan insisi di antara dua ligasi tadi.
10. Lemak perirenal yang berlebihan dapat dipisahkan untuk memudahkan dalam mengangkat
ginjal.
11. Dilakukan kontrol perdarahan, apabila tidak ada perdarah maka lemak perirenal yang tersisa
dimasukan kedalam ruang retropertoneal.
Arteri, vena renalis, dan Insisi di antara dua ligasi
ureter diligasi
Pascaoperasi
Setelah operasi, pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi dapat diberikan
selama 5 hari. Luka operasi diberi antiseptik selama proses kesembuhan.
Untuk menunjang kondisi pasien dapat diberikan terapi suportif. Kunjungan
tindak lanjut ke dokter hewan akan diperlukan dalam waktu dua minggu untuk
melepas jahitan dan pemeriksaan. Sebelum kunjungan, penting untuk
memantau sayatan untuk melihat tanda-tanda infeksi seperti pembengkakan,
kemerahan dan keluarnya cairan.
Pasien nephrectomy harus dievaluasi untuk fungsi ginjal dan tanda-tanda
komplikasi pasca operasi. Komplikasi pasca operasi nefrektomi yang paling
umum adalah perdarahan dan kebocoran urin ke perut. Komplikasi ini biasanya
dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai