Anda di halaman 1dari 13
PENUNTUN PRAKTIKUM ILMU BEDAH VETERINER UMUM OLEH : A.A. GDE JAYAWARDHITA 1 GUSTI AGUNG GDE PUTRA PEMAYUN I WAYAN GORDA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR KATA PENGANTAR Penerbitan buku penuntun praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan praktikum dengan lancar dan benar. Penuntun praktikum ini disusun sesuai dengan materi kuliah yang diberikan pada mata kuliah ilmu bedah veteriner umum pada semester VI. Setelah melakukan semua topic praktikum seperti teknik menyuntik, restrain, premedikasi dan anestesi serta mengenal pola-pola jahitan operasi, maka mahasiswa diharapkan memiliki keterampilan dasar sebelum melakukan tindakan pembedahan yang sesungguhnya yang akan diberikan teori maupun prakteknya pada semester VII. Penuntun praktikum ini tentunya masih jauh dari sempurna dan dan tentu masih diperlukan masukan untuk menyempurnakannya, namun harapan penulis penuntun ini dapat digunakan dan mencapai tujuannya. Penulis TEKNIK MENYUNTIK Materi : anjing atau kucing Alat : spuit 3 ml, spuit | ml, thermometer, stetoskop Bahan : alcohol 70%, kapas, vitamin B komplek injeksi Metode : 1. Timbang anjing atau kucing untuk mengetahui berat badannya. 2. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh (pulsus, nafas, suhu tubuh dan semua sistema). Hasil pemeriksaan dicatat dalam lembar pemeriksaan hewan terlampir. 3. Ambil spuit dan kapas yang sudah dibasahi alcohol, lakukan teknik penyuntikan berikut : Subkutan - Oleskan kapas yang sudah dibasahi alcohol pada kulit di daerah yang longgar seperti leher atau punggung. - Tarik kulit secukupnya dan arahkan jarum spuit sejajar dengan permukaan tubuh - Tusukkan jarum spuit pada kulit dan semprotkan obat, pastikan obat masuk dengan baik di daerah subkutan Intramuskuler - Oleskan kapas yang sudah dibasahi alcohol di lokasi yang muskulusnya tebal yaitu di daerah paha. - Pegang bagian anterior paha dengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang spuit, arahkan jarum spuit tegak lurus dengan permukaan tubuh. - Tusukkan jarum spuit dengan kedalaman yang cukup tidak sampai mengenai tulang, semprotkan obat secara perlahan. cc. Intravena Bendung daerah siku kaki depan dengan jari telunjuk dan ibu jari sehingga vena cephalica menyembul, oleskan kapas yang sudah dibasahi alcohol. - Arahkan jarum spuit sejajar dengan pembuluh darah dan tusukkan jarum tepat mengenai pembuluh darah. - Bila tusukan tepat mengenai pembuluh darah, maka darah akan masuk ke dalam spuit, tetapi bila darah belum masuk ke spuit berarti vena belum kena, lakukan sampai darah masuk ke dalam spuit. - Semprotkan obat secara perlahan. d. Intraperitoneal - Baringkan hewan dorsal recumbency. = Oleskan kapas yang sudah dibubuhi alcohol pada kulit di daerah abdomen dibelakang umbilicus sekitar 3 om ke arah lateral umbilicus - Arahkan jarum spuit tegak lurus dengan permukaan tubuh, tusukkan jarum sedalam kira-kira lem ke dalam abdomen dan semprotkan obat secara perlahan. FORMULIR PEMERIKSAAN HEWAN Nama pemilik — : Nama hewan : Alamat : Sinyalemen Telepon : Umur Berat badan : 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik : a. Pulsus : kali/mnt Nafas : kali/mnt Suhu tubuh : b. Sistem digestivus : c. Sistem respirasi_: - cermin hidung : -auskultasi paru: d. Sistem sirkulasi _: - auscultasi jantung : e. Sistem syaraf £, Sistem reproduksi : g. Anggota gerak h. Perubahan pada kulit : 3. Pemeriksaan laboatorium : Feses : Urin: Darah : Diagnosis : Prognosis : Terapi: R/ Mahasiswa Dosen pembimbing RESTRAIN Materi : Anjing atau kucing (dipuasakan minimal 6 jam) Alat : Spuit 3 ml, spuit 1 ml, thermometer, stetoskop, sumbu kopor | m, kain lap, Bahan : Alkohol 70%, kapas, xylazin, acepromazin, zoletil Metode : & a Timbang anjing atau kucing agar diketahui berat badannya Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh (pulsus, nafas, suhu tubuh dan semua sistema) catat hasilnya pada kartu pemeriksaan hewan terlapir . Lakukan restrai fisik dengan mengikat moncong anjing dengan sumbu kompor atau membalutkan kain lap pada leher kucing |. Hitung dosis obat yang akan disuntikkan (xylazin, acepromazin atau zoletil) sesuai dengan berat badannya . Suntikkan obat tersebut secara intramuskuler . Tunggu beberapa menit, hewan akan tidur - Lakukan pemeriksaan pulsus, nafas dan suhu tubuh dengan interval waktu 15 menit dan bandingkan nilainya dari sebelum disuntik dengan setelah disuntik. FORMULIR PEMERIKSAAN HEWAN Nama pemilik —: ‘Nama hewan : Alamat : Sinyalemen Telepon : Umur ‘ Berat badan : 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik : a. Pulsus : kali/mnt Nafas : kali/mnt — Suhu tubuh : b. Sistem digestivus : c. Sistem respirasi_ : - cermin hidung : -auskultasi paru: d. Sistem sirkulasi _: - auscultasi jantung : e. Sistem syaraf £. Sistem reproduksi = g. Anggota gerak h. Perubahan pada kulit : 3. Pemeriksaan laboatorium : Feses : Urin : Darah : Diagnosis : Prognosis : Terapi = R Mahasiswa Dosen pembimbing PREMEDIKASI DAN ANESTESI Materi : Anjing atau kucing (dipuasakan minimal 6 jam) Alat : Spuit 3 ml, spuit 1 ml, thermometer, stetoskop, sumbu kompor Im, pinset bergigi Bahan : Alkohol 70%, kapas, Atropin sulfat, xylazin, ketamin Metode : * 2s Timbang hewan untuk mengetahui berat badannya Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh (suhu, pulsus, nafas dan semua sistema) catat hasil pemeriksaan pada lembar pemeriksaan hewan terlampir . Hitung dosis atropine sulfat, xylazin dan ketamin sesuai dengan berat badan hewan Lakukan restrain fisik pada hewan . Suntik hewan dengan premedikasi atropine sulfat sesuai dosisnya, lima belas menit berikutnya suntik dengan xylazin. Tunggu 10 menit kemudian suntik dengan ketamin. . Catat waktu saat penyuntikan ketamin, kemudian setiap menit lakukan pengecekan respon rasa sakit dengan memencet interdigit dengan pinset bergigi. Waktu dari penyuntikan ketamin sampai hilangnya respon rasa sakit disebut onset of action dari ketamin. . Selanjutnya setiap 5 menit lakukan lagi pemencetan interdigit dengan pinset bergigi. Bila sudah tibul respon rasa sakit maka durasi anestesi sudah berakhir, Waktu dari hilangnya respon rasa sakit hingga timbulnya lagi respon rasa sakit disebut waktu durasi anestesi. . Selama berlangsungnya waktu durasi lakukan pemeriksaan pulsus, suhu tubuh, nafas dan denyut jantung dengan interval waktu 10 menit. Bandingkan hasilnya sebelum teranestesi dengan setelah teranastesi. FORMULIR PEMERIKSAAN HEWAN Nama pemilik —: Nama hewan : Alamat : Sinyalemen Telepon : Umur Berat badan : 1, Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik : » a. Pulsus : kali/mnt — Nafas: —kali/mnt_— Suhu tubuh = b. Sistem digestivus : c. Sistem respirasi_: - cermin hidung : -auskultasi paru: d. Sistem sirkulasi_: - auscultasi jantung : e. Sistem syaraf f. Sistem reproduksi : g. Anggota gerak h. Perubahan pada kulit : . Pemeriksaan laboatorium : Feses : Urin : Darah : Diagnosis : Prognosis : Terapi : R/ Mahasiswa Dosen pembimbing POLA JAHITAN OPERASI Materi : daging ayam (dada atau paha) Alat _: Skalpel, gunting, pinset, needle holder, jarum bedah, benang jahit (katun) Metode : 1. Buat luka insisi pada daging dengan scalpel 2. Siapkan benang, jarum dan needle holder: pasang benang pada jarum dan pegang dengan needle holder 3. Buat pola-pola jahitan : terputus, menerus, mattras, lembert, purse string dan lain-tain \ Simple Interrupted Suture fa Simple Continuous Suture y Vertical Mattress Suture Cruciate (Cross Mattress) Suture suture) Continuous Lock Stitch (Ford Interlocking Si Continuous Lembert Suture — - Interrupted Lembert Suture Purse-String Suture ——— ll t—S . erie Patterns Used for osure of Hollow Organs Connell Suture

Anda mungkin juga menyukai