Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jihan Fadilah Rachman Nurullah

NIM : B04180024

REPRODUKSI DAN LAKTASI

1. Tahap persiapan : Diferensiasi Gonad Jantan dan betina


2. Tahap pematangan dan pubertas : aktivitas kelamin secara anatomis maupun fisiologis
 Anatomi Organ Reproduksi Jantan :
Kelenjar seks asesoris meliputi (tergantung pada spesies):
2 ampula, 2 vesikula seminalis, 1 prostat, dan 2 bulbouretral (Cowper’s Gland)
 Anatomi Organ Reproduksi Betina :
- Siklus Ovarium : 2 fase ( folikuler dan luteal)
 Pada hewan-hewan yang membutuhkan kopulasi agar terjadi ovulasi (kelinci,
kucing, unta dll), hanya memiliki fase folikuler
 Pada beberapa spesies, fase luteal dimodifikasi oleh kopulasi
 Pada rodensia, kopulasi memperpanjang fase luteal dari siklus ovarium, dari 1-2
hari
menjadi 10-11 hari (tanpa ada kebuntingan) (pseudopregnancy)
 Pada hewan domestikasi (sapi / domba) : pertumbuhan folikel yang baru akan
berkembang pada saat fase luteal
- Siklus Ovulasi :
Pada akhir dari fase folikuler, folikuler yang dominan akan mengeluarkan
estrogen, Lonjakan LH, Ovulasi dan pembentukan korpus luteum,Diperantarai
oleh sel granulosa
- Siklus Reproduksi :
 Siklus estrus :
Istilah ini diberikan pada hewan domestikasi, dimana memiliki periode estrus
(sexual receptivity) yang pendek
 Siklus menstrual :
Istilah ini diberikan pada primata, dimana memiliki sexual receptivity hampir
selama siklus reproduksi. Keadaan menstruasi (pengeluaran cairan vagina
berupa darah dan jaringan) ditetapkan sebagai awal dari siklus.
 Pengaturan Siklus Reproduksi yang Dipengaruhi Faktor Eksternal :
 Photoperiod menyebabkan hewan memiliki periode tahunan . Reseptor
photoperiod pada pineal gland menajadi melatonin.
 Laktasi : menghambat aktifitas ovarium Produksi prolaktin akan menghambat
GnRH
 Pheromon : Sinkronisasi, Mempertahankan CL
 Gizi buruk menyebabkan inaktivitas ovari

3. Tahap perkawinan : Perilaku Seksual


 Pada betina, sexual receptivity ditentukan oleh hormon- hormon estrogen dan GnRH
 Pada jantan, sexual receptivity ditentukan oleh testosterone
 Proses Fertilisasi :

Sperma yang telah matang memasuki vagina dan mengalami kapasitasi 50-100 sperma akan
menempel pada ovum via glikoprotein yang berikatan dengan zona pellucida. Diikuti oleh proses
reaksi akrosom.

4. Tahap Kebuntingan : Lama kebuntingan (Faktor maternal dan foetus,faktor lingkungan dan
genetic)
Perubahan fisiologi :
◦ Perkembangan embrio melibatkan fusi antara oosit dan spermatozoa di dalam oviduct
◦ Perpanjangan masa hidup korpus luteum pada spesies domestik besar dan pada kucing,
diperlukan untuk mempertahankan kebuntingan
◦ Plasenta berperan sebagai organ endokrin
5. Tahap Partus :
Kortisol dari fetus menginisiasi kelahiran melalui sekresi estrogen dan, sebagai akibatnya
terjadi sekresi Prostaglandin F2-alpha
6. Tahap Laktasi :
 Peningkatan kadar prolaktin secara bertahap dan menyebabkan perkembangan lobulus-
alveolus. Prolactin juga merangsang sekresi duktus2 yang baru terbentuk
 Pada saat kelahiran penurunan kadar estrogen akan menstimulasi laktasi karena estrogen
merupakan antagonis prolaktin
 Oxytocin akan mengkontraksi sel-sel mioepitel yang melapisi duktus dan akan terjadi
pengeluaran air susu (milk ejection)
 Periode Laktasi :
1. Mammogenesis untuk pertumbuhan
2. Laktogenesis untuk awal laktasi
3. Galaktopoiesis untuk sekresi air susu

Sistem Reproduksi Jantan

 Testis :Menempel pada body cavity (mesorchium) Warna krem


 Vas deferens :Tempat sementara sperma sebelum diejakulasikan Penambahan seminal
plasma pada semen Berakhir sebagai papilla di dinding kloaka
 Alat kopulatori berupa papila yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk
spiral yang panjangnya 12-18 cm

Ovarium

 Terdapat 2 Ovarium : ovarium kanan rudimenter, ovarium kiri berkembang karena adanya
mullerian inhibiting
 Perkembangan dan pemasakan kuning telur Gametogenesis menghasilkan hormon steroid
seksual Terdiri dari 2 bagian : Medula (jaringan ikat, pembuluh darah, syaraf),Korteks
(oogonia)

Oviduk :

 Infunfibulum : Aktif menangkap ovum, tempat terjadinya fertilisasi, Terdapat chalaziferous


region
 Bagian infundibulum yang berkelenjar, sekresinya membentuk outer paravitelline layer dan
berperan dalam pembentukan chalazae Bagian penyimpanan sperma di oviduk
 Magnum :Terjadi sintesis dan sekresi albumen à 40 macam protein. Kuning telur berada di
magnum selama 3,5 jam
 Isthmus : Membentuk membran atau selaput putih telur

Anda mungkin juga menyukai