Anda di halaman 1dari 1

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kloning secara umum merupakan sejumlah proses yang dapat digunakan untuk
menghasilkan salinan suatu kesatuan organisme secara genetik identik tanpa melalui
reproduksi seksual. Bahan salinan tersebut disebut klon dan memiliki genetik yang
sama dengan asalnya. Sejatinya, selama ribuan tahun lalu kloning telah berlangsung
pada organisme unisel sampai multiseluler. Terdapat banyak contoh kloning secara
alamiah pada beberapa organisme, seperti bakteri yang menghasilkan turunannya
yang identik namun melalui reproduksi aseksual, hingga sel kanker yang beranak
pinak dalam tubuh manusia (Wangko dan Kristanto 2010).
Kemajuan bioteknologi menjadikan perkembangan yang pesat dalam kloning
artifisial. Keberhasilan yang signifikan dalam melakukan kloning terjadi pada
mamalia dengan menggunakan sel non embrionik yang diawali oleh terciptanya
‘Dolly the Sheep’ (1997) oleh ilmuan Skotlandia bernama Ian Wilmut. Penemuan ini
membukan wawasan penelitian biomolekular dan bioteknologi yang sangat luas
(Tenriawaru 2013).
Teknologi kloning hingga saat ini sudah berkembang dan muncul beberapa jenis
berdasarkan pemanfaatnnya, seperti kloning terapeotik, reproduktif, dan replacement.
Hingga saat ini kloning terapeotik dan reproduksi paling diminati pada hewan,
sehingga penulisan makalah ini terfokus pada kloning terapeotik dan kloning
reproduksi. Makalah ini bertujuan mengetahui definisi dari kloning, baik kloning
terapoetik maupun kloning reproduksi. Selain itu mengetahui mekanisme kedua jenis
kloning tersebut serta aplikasinya di dunia nyata yang kini dapat kita jumpai di
peradaban ini. Semoga penyusunan makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan
pembaca terkait embriologi dan genetika perkembangan terutama kloning terapeotik
maupun reproduksi pada hewan.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu:


1. Bagaimana definisi kloning, kloning reproduksi, dan kloning terapeotik?
2. Bagaimana mekanisme kloning reproduksi dan kloning terapeotik?
3. Bagaiman aplikasi kloning reproduksi dan kloning terapoetik di kehidupan?

1.3. Tujuan

Makalah ini bertujuan mengetahui definisi, mekanisme, dan aplikasi kloning


reproduksi dan kloning terapoetik.

Anda mungkin juga menyukai