Bayi perempuan itu tercipta melalui proses fertilisasi invitro atau IVF
yang formatnya biasa diterapkan pada pasangan tak subur. Proses
kloning difasilitasi perusahaan Clonaid, pengikut fanatik sekte
Raelian--kelompok yang percaya bahwa 25 ribu tahun silam di bumi
telah mendarat makhluk luar angkasa dan menciptakan ras manusia
melalui proses kloning. Menurut Direktris Clonaid Brigitte Boisselier,
ribuan peminat sudah mengantre untuk menciptakan manusia-manusia
baru melalui kloning yang siap membayar US$ 200 ribu, di antaranya
dari benua Asia.
Apa pandangan dunia internasional pada cloning manusia?
Para ilmuwan khawatir pada risiko medik dan ketidakpastian yang
berhubungan dengan cloning manusia. Salah satu kekhawatirannya
adalah jika seorang bayi di clone, maka kromosomnya akan cocok
dengan usia donor. Misalnya seorang anak hasil cloning yang berusia
5 tahun akan tampak seperti berumur 10 karena mendapat
kromosom dari donor berusia 5 tahun , dengan disertai risiko
penyakit jantung dan kanker.
Resiko buruk juga mengintai para wanita yang memutuskan
mengandung bayi cloning. Menurut ahli perkembangan embryo pada
mamalia, Prof. Richard Gardner, para wanita tersebut beresiko
terkena satu jenis kanker yang tidak biasa dan unik pada manusia,
yang menyerang rahim, yaitu choriocarcinoma (kanker korion).
Namun, terlepas dari itu semua, para ilmuwan telah selangkah
lebih maju dalam mengexplorasi SAINS. Masih banyak misteri
dan experience lain yang pasti mengejutkan kita. Atau, mungkin
saja kamu adalah salah satu ilmuwan itu.
Namun, terlepas dari itu semua, para ilmuwan telah selangkah lebih
maju dalam mengexplorasi SAINS. Masih banyak misteri
dan experience lain yang pasti mengejutkan
.
A.Manfaat Kloning Secara garis besar kloning bermanfaat:
a.Untuk pengembangan ilmu pengetahuan biologi, khususnya
reproduksi-embriologi dan diferensiasi. Dengan pengembangan ilu
pengetahuan baru di bidang bioteknologi akan membuka peluang
lebar bagi peneliti untuk menemukan cara baru lagi untuk
memecahkan masalah-masalah yang berujung pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
b. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul
c. Untuk tujuan diagnostik dan terapi
d. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai
e. Melestarikan Spesies Langka Meskipun upaya terbaik dari
konservasionis di seluruh dunia, beberapa spesies yang hampir
punah.
f. Meningkatkan pasokan makanan Kloning dapat menyediakan sarana
budidaya tanaman dan ternak yang lebih kuat dan lebih tahan
terhadap penyakit, sambil menghasilkan produk lebih.
B.Efek Negatif Kloning
a) Kloning membatasi variasi genetik, keragaman populasi akan
hilang. kloning pada tanaman dan hewan bertujuan menghasilkan
tanaman dan hewan baru yang memiliki sifat sifat identik dengan
induknya. Akibatnya, keanekaragaman tumbuhan semakin
menurun.
b)Kloning pada hewan dan manusia masih dipertentangkan karena
akibat yang ditimbulkan seperti contohnya: resiko kesehatan
terhadap individu hasil cloning
c) Terjadi kekecauan kekerabatan dan identitas diri dari klon maupun
induknya.
d) Teknik yang dipakai dalam kloning manusia dianggap tidak aman
dan efektif. Hal ini justru dapat merendahkan martabat manusia
karena resiko kerusakan masih sangat tinggi. Hal ini tidak etis
karena hasil yang akan dicapai dengan program itu masih jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan resiko kerusakan yang dihasilkan oleh
teknik kloning tersebut.
e) Ketidakadilan Sosial. Biaya yang dibutuhkan dalam kloning tentu
akan sangat besar.
f) Melanggar hak untuk dikandung secara natural.
g) Pelanggaran terhadap martabat prokreasi.( ada hubungan seksual).
Dalam perspektif etika keilmuan, penciptaan manusia melalui kloning di
Indonesia hendaknya dikaji secara cermat dengan mempertimbangkan
tiga dimensi filsafat ilmu, yakni ontologis, epistimologis, dan aksiologis.
Secara ontologis dalam pemilihan wujud yang akan dijadikan objek
penelaahannya (objek ontologis/objek formal) ilmu dibimbing oleh
kaidah moral yang berazaskan tidak mengubah kodrat manusia, tidak
merendahkan martabat manusia, dan tidak mencampuri masalah
kehidupan
Secara epistemologis, upaya ilmiah tercermin dalam metoda keilmuan
yang berporoskan proses logiko-hipotetiko-verifikatif dengan kaidah
moral yang berazaskan menemukan kebenaran, yang dilakukan dengan
penuh kejujuran, tanpa kepentingan langsung tertentu dan berdasarkan
kekuatan argumentasi an sich.
Secara aksiologis ilmu harus digunakan untuk kemaslahatan manusia
dengan jalan meningkatkan taraf hidupnya dan dengan memperhatikan
kodrat manusia, martabat manusia, dan keseimbangan / kelestarian
alam.
Disamping itu Berdasarkan Keputusan Fatwa Musyawarah Nasional VI
Majelis Ulama Indonesia (nomor: 3/MUNAS VI/MUI/2000) tentang
kloning musyawarah nasional VI majelis ulama indonesia yang
diselenggarakan pada tanggal 23-27 Rabi’ul akhir 1421 H / 25-29 Juli
2000 M, menetapkan bahwa Kloning terhadap manusia dengan cara
bagaimanapun yang berakibat pada pelipatgandaan manusia hukumnya
adalah haram.
Tamat