1
ISSN 2087 – 7889
KLONING HEWAN
ABSTRAK
Istilah kloning berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Klonus atau Kloon yang
berarti ranting, stek, tunas, atau cangkok. Kloning merupakan langkah penggandaan
(pembuatan tiruan yang sama persis) dari suatu makhluk hidup dengan menggunakan kode
DNA makhluk tersebut. Teknologi kloning pada hewan telah muncul sejak awal tahun
1900, tetapi contoh hewan kloning baru dapat dihasilkan lewat penelitian Wilmut et al
pada tahun 1996. Kloning hewan dapat dilakukan dengan teknik embryo splitting,
blastomere dispersal, dan somatic cell nuclear transfer (SCNT). Keberhasilan teknik SCNT
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya spesies, tipe sel donor inti, ovum resipien,
dan teknik transfer inti. Berbagai keberhasilan dalam teknologi kloning pada hewan
memicu terjadinya perdebatan di segala lapisan masyarakat dan berujung pada
permasalahan etika. Pengembangan teknik SCNT yang dikenal dengan Altered Nuclear
Transfer (ANT) diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan etika penggunaan
embrio manusia sebagai sumber ESC.
Kata Kunci: kloning hewan, kloning reproduktif, kloning terapeutik, teknik SCNT, teknik
ANT, Dolly.
49
Eka Pratiwi Tenriawaru (2013)
50
Kloning Hewan
51
Eka Pratiwi Tenriawaru (2013)
Mei 2009 ini menyajikan berita yang serupa tentu saja dapat juga dilakukan
cukup menarik mengenai usaha para pada hewan ternak lain, seperti pada
ilmuwan untuk membangkitkan kembali domba, kambing dan lain-lain. Dalam hal
mamooth (Mammuthus primigenius), ini jika nukleus sel donornya diambil dari
sejenis gajah raksasa berbulu lebat yang bibit unggul, maka anggota klonnya pun
pernah menguasai lingkaran kutub utara akan mempunyai sifat-sifat unggul
ribuan tahun silam dari specimen utuh tersebut. Sifat unggul tersebut dapat lebih
seekor bayi mamooth di Siberia. meningkat lagi, jika dikombinasikan
Harapan untuk menghidupkan dengan teknik transgenik. Dalam hal ini
kembali satwa-satwa yang telah punah ke dalam nukleus zigot dimasukkan gen
semakin besar setelah Teruhiko yang dikehendaki, sehingga anggota
Wakayama berhasil membuat kloning klonnya akan mempunyai gen tambahan
dari seekor mencit yang telah beku yang lebih unggul.
selama dua dekade. Selain itu, dengan c. Untuk tujuan diagnostik dan terapi
adanya penemuan yang dilakukan oleh Sebagai contoh jika sepasang suami
Mitalipov dan keberhasilan Clonaid isteri diduga akan menurunkan penyakit
memproduksi manusia hasil kloning genetika thalasemia mayor. Dahulu
pertama yang bernama Eve pada tahun pasangan tersebut dianjurkan untuk tidak
2002 menunjukkan bahwa teknologi mempunyai anak. Sekarang mereka dapat
kloning dapat diaplikasikan pada dianjurkan menjalani terapi gen dengan
manusia. terlebih dahulu dibuat klon pada tingkat
Dengan keberhasilan ini, para blastomer. Jika ternyata salah satu klon
ilmuwan tertantang untuk melakukan blastomer tersebut mengandung kelainan
kloning pada manusia, baik berupa gen yang menjurus ke thalasemia mayor,
kloning reproduktif untuk menghasilkan maka dianjurkan untuk melakukan terapi
individu utuh maupun berupa kloning gen pada blastomer yang lain, sebelum
terapeutik untuk diaplikasikan pada dikembangkan menjadi blastosit. Contoh
berbagai penyakit dengan terapi sel stem. lain adalah mengkultur sel pokok (stem
cells) in vitro, membentuk organ atau
Manfaat Kloning Hewan jaringan untuk menggantikan organ atau
Menurut Rusda (2004), secara garis jaringan yang rusak.
besar manfaat kloning adalah sebagai d. Menolong atau menyembuhkan
berikut. pasangan infertil mempunyai turunan
a. Untuk pengembangan ilmu Manfaat yang tidak kalah penting
pengetahuan adalah bahwa kloning manusia dapat
Manfaat kloning terutama dalam membantu/menyembuhkan pasangan
rangka pengembangan biologi, khususnya infertil mempunyai turunan. Secara medis
reproduksi-embriologi dan diferensiasi. infertilitas dapat digolongkan sebagai
b. Untuk mengembangkan dan penyakit, sedangkan secara psikologis ia
memperbanyak bibit unggul merupakan kondisi yang menghancurkan
Seperti telah kita ketahui, pada sapi atau membuat frustasi. Salah satu bantuan
telah dilakukan embrio transfer. Hal yang ialah menggunakan teknik fertilisasi in
52
Kloning Hewan
53
Eka Pratiwi Tenriawaru (2013)
54
Kloning Hewan
Pada saat yang sama, pertumbuhan akan tetap berada di uterus sampai siap
embrio diaktifkan. Jika embrio ini dapat dilahirkan. Setelah terbukti bahwa
bertahan, embrio tersebut selanjutnya tekniknya dapat menghasilkan klon yang
ditransfer ke dalam uterus induk resipien. hidup, Wakayama membuat klon dari klon
Induk resipien tersebut akan mengandung dan membiarkan klon yang asli untuk
hasil kloning tersebut hingga siap untuk melahirkan secara alamiah untuk
dilahirkan. membuktikan bahwa mereka memiliki
b. Teknik Honolulu kemampuan reproduksi secara sempurna
Teknik ini terakreditasi atas nama (Rusda, 2004).
Teruhiko Wakayama dan Ryuzo c. Teknik Lainnya
Yanagimachi dari Universitas Hawai. Tim Ine (2004) mengemukakan bahwa
ilmuwan dari Universitas Hawai tersebut metode terbaru yang lebih efisien untuk
menggunakan teknik ini untuk kloning mencit telah dilakukan oleh
menghasilkan tiga generasi tikus kloning Baguisi dan Overstrom (2000) dengan
yang secara genetic identik pada bulan menggunakan metode enuklease kimiawi
Juli 1998. Wakayama melakukan yang dikombinasikan dengan injeksi
pendekatan terhadap masalah sinkronisasi langsung inti donor untuk menghasilkan
siklus sel yang berbeda dengan Wilmut. anak yang hidup. Namun, metode baru ini
Wakayama awalnya menggunakan tiga masih memerlukan percobaan tambahan
tipe sel, yaitu sel sertoli, sel otak, dan sel pada spesies lain untuk menentukan
cumulus sebagai sel donor. efektivitasnya.
Sel sertoli dan sel otak berada dalam
stadium G0 secara alamiah dan sel Faktor-faktor yang Mempengaruhi
cumulus hampir selalu berada pada Keberhasilan Kloning
stadium G0 ataupun G1. Sementara itu, Sampai saat ini, hewan klon yang
sel telur tikus yang tidak dibuahi berhasil diproduksi jumlahnya cukup
digunakan sebagai sel resipien. Setelah banyak, diantaranya adalah domba, sapi,
dienukleasi, sel telur memiliki inti donor kambing, kelinci, kucing, dan mencit.
yang dimasukkan ke dalamnya. Nukleus Sementara itu, tingkat keberhasilan
donor diambil dari sel-sel dalam hitungan kloning masih rendah pada hewan anjing,
menit dari setiap ekstrak sel tikus tersebut. ayam, kuda, dan primata (Setiawan,
Setelah satu jam, sel-sel telah menerima 2008). Walaupun keberhasilan produksi
nucleus-nukleus yang baru. Sel-sel hewan kloning dengan menggunakan
tersebut kemudian ditumbuhkan dalam teknik SCNT telah berhasil pada beberapa
medium kultur yang mengandung spesies, namun produksi hewan kloning
cytochalasin B. Cytochalasin B berfungsi masih sangat rendah dengan tingkat
untuk menghentikan pembentukan badan efisiensi kurang dari 1% (Hine, 2004).
polar. Menurut Setiawan (2008), parameter
Sel-sel tersebut dibiarkan yang dijadikan sebagai tolak ukur
berkembang menjadi embrio-embrio. keberhasilan SCNT adalah kemampuan
Embrio-embrio tersebut selanjutnya sitoplasma pada sel telur untuk
ditransplantasikan ke induk resipien dan mereprogram inti dari sel donor dan juga
55
Eka Pratiwi Tenriawaru (2013)
56
Kloning Hewan
57
Eka Pratiwi Tenriawaru (2013)
58
Kloning Hewan
59
Eka Pratiwi Tenriawaru (2013)
60
Kloning Hewan
Moeloek. 2009. Etika dan Hukum Teknik Rusda, M. 2004. Kloning. Sumatra Utara:
Reproduksi Buatan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Indonesia.
Setiawan, M., Sardjono, CT., Sandra, F.
Murti, H., Fahruddin, M., Sardjono, CT., 2008. Menuju Kloning Terapeutik
Setiawan, B., Sandra, F. 2008. dengan Teknik SCNT. Jurnal
Altered Nuclear Transfer: Cermin Dunia Kedokteran, 161/
Pengembangan Teknik Somatic Vol. 35 No. 2 Maret-April 2008:
Cell Nuclear Transfer untuk 72-76.
Mengatasi Masalah Etika. Jurnal
Cermin Dunia Kedokteran, 161/ Suara Merdeka Edisi 30 Desember 2005.
Vol. 35 No. 2 Maret-April 2008: Warga Korea Selatan Marah Pada
61-63. Hwang Woo-Suk.
http://www.suaramerdeka.com/haria
National Geographic, Bulan Mei 2009. n/0512/30/int05.htm. Diakses pada
tanggal 08 Desember 2009.
Pareanom. 2001. Sejarah Perkembangan
Kloning. http://www.majalah.
61