Anda di halaman 1dari 13

ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

PRAKTIKUM 5
PREPARASI AREAL BEDAH DAN RESTRAINT

Tujuan Praktikum :
1. Memahami teknik preparasi areal bedah dan restraint hewan
2. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan preparasi areal bedah
3. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan restraint pada hewan
Tanggal Praktikum :
Dosen : Asisten : Nilai :
1. drh. Budhy Jasa Widyananta, 1. drh. Fitria Senja
M.Si Murtiningrum, M.Si
2. drh. Bintang Nurul Iman
3. Teresa Wening Anggitasari
(B04180107)

A. PREPARASI AREAL BEDAH


Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan preparasi areal bedah!
1. 1 Teknik sterilisasi peralatan preparasi areal bedah
2. Teknik sterilisisasi areal bedah
3. Teknik restraining
4. Kondisi pasien sebelum prosedur bedah

Lengkapi tabel berikut mengenai alat dan bahan yang dibutuhkan saat melakukan
preparasi areal bedah!
No Alat / Bahan Gambar Fungsi
1 Clipper Mencukur rambut pasien

2 Tali tambang Memfiksasi tubuh pasien untuk


mencegah resiko gerakan yang dapat
mengganggu operasi apabila hewan
tersadar

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

3 Kain duk steril + Towel Duk steril digunakan untuk menutupi


clamp daerah nonsteril dengan posisi lubang
tengah kain pada daerah insisi. Towel
clamp berfungsi untuk memfiksasi
kain tersebut

4 Kapas/spons Untuk meratakan antiseptic pada


area pencukuran. Dapat berfungsi
untuk menyerap kelebihan cairan.
Pembersihan penggunaan
kapas/spons dilakukan dengan
memegang forceps atau gloves steril.

5 Alkohol + Povidone Sebagai antiseptik untuk membunuh


Iodine (PVI) bakteri, jamur, virus, protozoa, spora,
maupun mikroorganisme lainnya.

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

Tulis dan jelaskan tahapan preparasi areal bedah!


1. Preparasi Rambut dan Kulit Pasien
Sebelum dilakukannya prosedur bedah hewan sebaiknya dimandikan terlebih dahulu sehari
sebelum operasi, namun pada beberapa kasus dengan kondisi hewan yang sangat tidak
memungkinkan untuk dimandikan maka sebaiknya dilakukan preparasi rambut dan kulit dengan
cara mencukur rambut daerah orientasi bedah. Pencukuran dilakukan mendekati waktu operasi.
Tujuan dari pencukuran rambut ini adalah agar orientasi tubuh yang hendak dioperasi bersih dan
tidak menghalangi bidang pandang. Selanjutnya setelah dicukur maka kulit dibersihkan dari sisa
sisa potongan rambut, kotoran, maupun minyak.
2. Posisi Hewan
Posisi hewan di meja operasi diatur sedemikian rupa hingga area operasi mudah dijangkau oleh
operator. Selanjutnya tubuh hewan difiksir dengan mengunakan tali untuk mencegah hewan
bergerak atau berontak yang mengganggu operasi ketika hewan tersadar.
3. Preparasi Kulit Steril
Preparasi kulit dilakukan setelah hewan diposisikan di meja operasi. Pembersihan dilakukan
secara steril dengan memegang spons menggunakan forceps steril atau tangan dengan gloves
steril. Kulit digosok dengan gerakan melingkar dari daerah insisi ke pinggir dan tidak boleh
kembali ke tengah.
4. Anestesi
Anestesi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit ketika dilakukan pembedahan
dan berbagai prosedur lain yang menimbulkan rasa sakit (Townsend et al. 2016). Agar hewan
tidak tersiksa selama prosedur bedah dilakukan maka hewan terlebih dahulu dianestesi.
5. Draping
Pasien yang sudah siap untuk dioperasi maka harus dilakukan draping yaitu pembungkusan tubuh
dengan menggunakan bahan steril untuk menutupi daerah non steril agar tidak terkontaminasi.
Draping dilakukan dengan meletakkan kain steril lubang tengah kain pada daerah insisi lalu kain
steril difiksasi dengan menggunakan towel clamp

Lengkapi tabel berikut mengenai berbagai jenis antiseptik yang dapat digunakan pada saat
melakukan preparasi areal bedah!
No Nama dagang Kandungan Fungsi Kelebihan Kelemahan
(Gambar)
1 Rivanol Ethacridine Menghambat Mudah diperoleh, Menyebabkan
lactate 0.1% perkembangan harganya murah, gatal-gatal,
serta aman bagi tubuh, inflamasi, dan
pertumbuhan tidak membunuh timbulnya ruam.
kuman, flora normal kulit.
membantu
menyembuhkan
luka.

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

2 Iodine Povidone Antiseptik Mudah diperoleh, Menimbulkan


iodine 10% pencegah infeksi harga terjangkau, rasa panas,
dan pengeringan spektrum kemerahan
luka. pengunaannya hingga bengkak,
luas. mudah
terkoagulasi.

3 Alkohol 70% 70% ethyl Antiseptik, Mudah diperoleh, Mudah terbakar,


alcohol, 30% pembersih luka, harganya murah. harus disimpan
air dan pembersih dalam suhu 25-
alat-alat medis. 27◦C (tidak tahan
panas).

4 Detol Chloroxylenol Cairan antiseptik Mudah didapat, Menyebabkan


4.8 % w/v untuk dapat digunakan iritasi mata,
mempercepat sebagai Chloroxylenol
penyembuhan pengobatan luka. yang terhirup
luka, lecet, dan dapat merusak
dapat digunakan jaringan paru-
sebagai paru.
disinfektan.

5 H₂O₂ 3% Hidrogen Antiseptik ringan Mudah diperoleh, Iritasi saluran


peroksida pembunuh harga terjangkau. pernapasan jika
(H₂O₂) kuman terhidup,
dan mencegah kemerahan,
terjadinya infeksi menimbulkan
kulit. respons alergi,
agen pemutih.

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

B. RESTRAINT
Apa yang dimaksud dengan restraint?
Restraint adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan perilaku agresif yang
timbul akibat respon maladatif dalam diripasien. Straint berfungsi mengontrol diri pasien
sehingga mecegah cidera atau hal – hal lainnya yang tidak diinginkan (Dewi et al. 2019).

Restraint sangat penting dilakukan karena untuk mencegah cidera pada hewan maupun
pada dokter yang menangani, selain itu restraint juga dapat mengendalikan perilaku
pada hewan yang sangat agresif.
1. Mempermudah pemeriksaan
2. Mempermudah pengobatan
3. Mencegah cidera baik itu bagi manusia maupun bagi hewannya itu sendiri
4. Mengurangi kecemasan
5. Memudahkan handling controlling

Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis restraint yang dapat dilakukan pada hewan!

No Jenis restraint Kelebihan Kelemahan


1 Mudah dilakukan Apabila tidak terlalu paham
Fisik tanpa menggunakan dalam melakukan restraint
alat fisik ini pada hewan maka
sangat beresiko terjadi
cidera atau terluka bagi
hewan maupun bagi dokter
hewan

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

2 Apabila seekor hewan Lebih sulit dilakukan


Perilaku sejak kecil sudah direstraint apalagi pada hewan
perilaku dan berhasil maka dengan sifat tempramen
sampai beranjak dewasa yang sangat buruk
perangai nya akan baik dan
juga tempramen nya bagus
sehingga memudahkan
untuk melakukan
pemeriksaan
3 Hewan yang dilakukan Salah dalam menentukan
Kimia restraint kimia akan jauh dosis menyebabkan adanya
lebih tenang sehingga efek samping bahkan bisa
proses pemeriksaan menyebabkan kematian
menjadi jauh lebih mudah apabila dosis yang
diberikan jauh melebihi
batas normal

Peralatan apa yang dapat Anda gunakan pada saat melakukan physical restraint?
Sebutkan dan jelaskan fungsi alat tersebut!
1. Brangus
Brangus digunakan untuk menutup mulut anjing agar tidak menggonggong
ataupun menggigit ketika dilakukan pemeriksaan

2. Burrito
Burrito biasanya digunakan untuk kucing agar kucing diam tidak berontak dan juta
tidak mencakar sehingga memudahkan untuk melakukan pemeriksaan

3. Kandang Jepit
Kandang jepit biasa digunakan pada hewan – hewan besar seperti sapi agar tidak
berontak dan meminimalisir terhindar dari tendangan sapi

Tali merupakan salah satu jenis bahan yang sering digunakan untuk me restraint hewan
Lengkapi tabel berikut mengenai macam-macam simpul dari tali/benang bedah yang bisa
diaplikasikan pada hewan yang berkaitan langsung dengan proses pre-bedah, bedah dan
post bedah sehingga aman bagi operator dan hewannya.
No Nama simpul Cara membuat Fungsi
(Gambar)
1 Simpul Mati Kedua ujung diikat satu kali Untuk menyambung dua utas
tali yang sama besarnya dan
tidak licin. Mengikat kedua
ujung potongan tali tunggal
untuk mengurangi pergerakan

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

2 Simpul Ahli Bedah Kedua ujung diikat satu kali Simpul ahli bedah digunakan
seperti simpul mati kemudian untuk mempertahankan
lakukan pengikatan simpul ketegangan jahitan
mati satu kali lagi dengan
memastikan kedua bagian
berada di bidang yang sama,
sisi kiri berada di atas dan sisi
kanan berada di bawah lalu
tarik hingga kencang
3 Simpul Mati Berganda Satukan kedua ujung tali Fungsinya sama seperti simpul
kemudian lakukan seperti mati namun digunakan jika
membuat simpul mati tali yang digunakan licin

4 Simpul Kupu-kupu Tali ditempatkan melingkar di Simpul kupu – kupu digunakan


leher hewan kemudian salah untuk restraint hewan besar
satu ujung tali dibuat loop kecil.
Ujung tali dari sisi yang lain
masukan ke loop tali melalui
bawah kemudian silangkan ke
atas tali kecil dan dililitkan di
bagian bawahnya. Kemudian
tali dimasukkan ke loop
melalui bagian atas dan tarik
tali hingga kencang
5 Simpul Reefer Membuat simpul mati terlebih Simpul reefer memiliki fungsi
dahulu kemudian buat loop mirip seperti sampul persegi
kecil di salah satu ujung tali dan namun kelebihan dari simpul
ikatkan tali yang tidak ada loop ini adalah lebih mudah
kemudian tarik. Pastikan loop dilepaskan dan tidak akan
yang dibuat berada di bidang tergelincir dibawah tekanan
yang sama kedua sisi dan ujung
tali satunya pun demikian

6 Simpul Tomfool Membuat loop di masing – Simpul Tomfool digunakan


masing ujung tali, loop yang untuk mengikat dua kaki
satu dimasukkan ke loop sisi hewan.
yang lain. Loop A ditarik
kemudian tarik tali loop B
selanjut nya tarik tali dari dua
sisi.
7 Simpul Persegi Dua tali masing – masing Simpul persegi digunakan
membentuk loop lalu kedua tali untuk mengakhiri ikatan dan
ditumpuk dengan arah mengurangi gerakan.
berlawanan, satu loop berada di Menyambungkan dua tali
DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI
DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

loop yang lain. Kedua ujung tali


bagian atas

8 Simpul Granny Masing – masing tali dibuat Menyambungkan dua tali


loop, loop yang berukuran lebih dengan diameter berbeda.
kecil, diletakkan dibagian atas.
Ujung tali loop kecil
dimasukkan ke loop yang
berdiameter besar dari bawah
dan dari atas.

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

Sambungan mata pada seutas tali sangat diperlukan terutama untuk meng-handle hewan
besar. Bagaimana cara membuat sambungan mata dan sebutkan fungsinya!
Sambungan mata dibuat degan tali tiga untai. Ujung tali diuraikan sehingga terbentuk tiga
cabang, kemudian membentuk loop yang diselipkan ke dalam celah tali tiga untai secara
berselang-seling sampai ke ujung. Sambungan mata berfungsi untuk menempatkan
sebuah loop pada ujung tali, umumnya pada titik yang kokoh.

Lengkapi tabel berikut mengenai bahan-bahan yang dapat Anda gunakan pada saat
melakukan chemical restraint?

No Nama dagang Kandungan Efek yang Kelebihan Kelemahan


(Gambar) dihasilkan
1 Castran Acepromazine  Anastesi dan  Harganya  Dapat
sedasi murah. menyebabka
 Premedikasi  Efek sedasi n hipotensi
anastesi lama dan dan aritmia
dapat  Tidak dapat
digunakan diberikan
untuk proses bersama
transportasi anastesi
, mengatasi lokal seperti
stress, prokain dan
hiperaktif, organofosfat
operasi
ringan, dan
preanestasi
pada operasi
besar

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

3 Zoletil-50  Tiletamin  Sebagai  Dapat  Meningkatk


hydrochlori anestetik, diberikan an salivasi
de sedative, melalui  Menyebabka
 Zolazepam antikonvulsan intravena dan n kejang dan
hydrochlori intramuscul hyperthermi
de ar a saat
 Dapat recovery
digunakan
pada
berbagai
spesies
termasuk
kucing dan
anjing liar
4 Diazepam  Diazepam  Sedative,  Dapat  Tidak dapat
5mg/mL Muscle melalui oral, digunakan
relaxant, parenteral, pada hewan
Anciolitikum, dan yang lemah
Antikonvulsi, supositoria. jantung
Anestetik  Mengurang i  Dapat
disosiatif gangguan mengganggu
kecemasan saluran
dan dapat pernapasan
digunakan
saat kejang
otot
5 Ketamil  Ketamine  Anastesi dan  Dapat  Meningkatk
Hydroclori analgesic kuat. melalui an tekanan
de suntikan darah
100mg/mL intravena  Perlu
 Benzethoni atau dikominasik
um Chloride intramuscul an dengan
More ar transquilizer
 Digunakan seperti
untuk xylaxine,
prosedur acepromazin
yang tidak e, atau
memerluka n benzodiazep
relaksasi ine.
otot skelet  Meningkatk
 Cocok an salivasi
digunakan
pada
prosedur

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

pembedaha

Bagaimana cara me-restraint hewan yang mengalami patah tulang pada ekstremitas?
Physical restraint perlu dihindarkan pada hewan yang mengalami patah tulang pada
ekstremitas karena dapat menyakiti hewan. Penanganan yang baik dapat dengan
chemical restraint karena efektif untuk mecegah pergerakan hewan yang semakin
menimbulkan perlukaan/cedera. Setelah diberikan chemical restraint, hewan juga
semakin mudah untuk diposisikan agar proses penyembuhan cedera lebih efisien. Tetapi
penggunaan chemical restraint perlu diperhatikan dosis yang tepat karena dapat
berakibat fatal.

Bagaimana cara me-restraint hewan untuk memasukkan bahan kimia/obat yang berupa
pil ?
Dilakukan dengan mempersiapkan pil di salah satu tangan, kemudian tangan tersebut
disimpan di rahang bawah hewan, tangan lainnya diletakkan di bagian atas kepala atau
rahang atas hewan dengan ibu jari dan jari lainnya diletakkan sudut mulut secara
bersebrangan. Buka mulut hewan dengan menarik sudut mulut ke belakang dan menarik
rahang bawah ke bawah. Masukkan pil ke dalam mulut tepat ke pangkal lidah, mulut
segera ditutup dan dipastikan hewan menelan pil tersebut. Selain menggunakan tangan,
dapat digunakan alat pelontar pil untuk memudahkan penempatan pil ke pangkal lidah
hewan.

Bagaimana cara me-restraint hewan untuk memasukkan bahan kimia/obat yang berupa
cairan?
Bahan kimia/obat berupa cairan apabila dimasukkan melalui oral caranya adalah
menggunakan spoit atau syringe tanpa menggunakan jarum. Kedua tangan diposisikan
sama seperti me-restraint hewan untuk memasukkan obat pil. Cairan obat dapat
disemprotkan sedikit demi sedikit menggunakan syringe langsung pada bagian samping
mulut. Pemberian obat perlu diperhatikan agar hewan tidak tersedak.

Bagaimana cara membrangus anjing moncong panjang dan pendek ?


Cara membrangus anjing moncong panjang dilakukan dengan simpul ahli bedah yang
loopnya diselipkan ke moncong anjing, kemudian dikencangkan (posisi operator searah
dengan anjing, tidak berhadapan dengan anjing). Selanjutnya, tali ditarik ke bawah dagu
dan disimpul dengan overhand knot. Setelah itu, tali ditarik ke arah dorsal leher dan
disimpul dengan kuat menggunakan simpul Reefer (Rendrawan 2014).

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

Cara membrangus anjing moncong pendek hampir sama dengan anjing moncong
panjang, tetapi harus dilanjutkan dengan menarik salah satu dari dua ujung tali di dorsal
leher ke arah rostral. Selanjutnya, ujung tersebut dikaitkan dengan loop yang pertama,
lalu ditarik kembali ke arah dorsal. Kemudian, ujung tersebut disimpul dengan ujung
tali yang lain, atau menggunakan simpul Reefer (Rendrawan 2014).

Catatan Tambahan :
Pengertian dasar wn adalah membatasi gerak atau membatasi kebebasan.
Pengertian secara internasional adalah suatu cara/ metode/ restriksi yang disengaja
terhadap gerakan / perilaku seseorang (Anasulfalah et al. 2020). Restrain dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori utama yaitu restrain lingkungan, restrain fisik dan
restrain kimia (Moosa 2009 dalam Faradhila dan Pratiwi 2017).

Daftar Pustaka
Anasulfalah H, Faozi E, Mulyantini A. 2020. Manset restraint sebagai evidence based
nursing untuk mengurangi resiko luka ekstremtas pada pasien yang mengalami
penurunan kesadaran. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dewi Y, Sawab S, Ramelan S. 2019. The response of physical, cognitive, emotional in patients with
mental disorders who performed the action restraint. JENDELA NURSING JOURNAL. 3(2):
122 – 128.
Faradhila F dan Pratiwi SKA. 2017. Pengalaman perawat dalam penanganan pasien amuk
dengan restrain extremitas di Rumah Sakit Jiwa Arif Zainudin Surakarta [disertasi].
Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rendrawan D. 2014. Penuntun Ilmu Bedah Umum Veteriner. Makassar (ID): Program Studi
Kedokteran Hewan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Townsend CM, Daniel B, Mark E, Kenneth LM. 2016. The Biological Basis of Modern
Surgical Practice. Philadelphia (USA): Elsevier.

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB
ILMU BEDAH UMUM VETERINER (KRP 321)

DIVISI BEDAH DAN RADIOLOGI


DEPARTEMEN KLINIK, REPRODUKSI, DAN PATOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

Anda mungkin juga menyukai