Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK ASEPTIK DAN ANTISEPTIK AREA OPERASI

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


1 dari 3

BLUD Ditetapkan,
RUMAH SAKIT UMUM Direktur RSUD Lamandau
DAERAH LAMANDAU

Tanggal Terbit:

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. NING AGUSTINA, M.M

NIP.19800805 200903 2 004

Pengertian Skin antiseptik area operasi adalah prosedur pra-operasi


dalam melakukan persiapan kulit di area sayatan (insisi)
dengan menggunakan cairan desinfektan. Pasien yang akan
menjalani tindakan pembedahan pada daerah
pembedahannya harus bebas dari debu/kotoran,
mikroorganisme dan minyak yang menempel di kulit.
Tujuan 1. Mengurangi resiko infeksi luka operasi
2. Menghapus kotoran dan mikroorganisme transient dari kulit
3. Mengurangi jumlah mikroba sampai tingkat yang
subpathogenic dalam waktu singkat dan dengan efek iritasi
jaringan yang paling sedikit
4. Meminimalkan pertumbuhan mikrobal reborn selama
periode intraoperatif dan pasca operasi
5. Mencegah cedera pada pasien selama persiapan kulit
bedah
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Nomor 051.6/04/VIII/RSUD/2017
tentang Kebijakan Penerapan Sasaran Keselamatan
Pasien dalam hal Kepastian Tepat Lokasi – Tepat Prosedur
– Tepat Pasien Operasi.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan di Rumah Sakit,
Khusus Pelayanan yang Berorientasi pada Keselamatan
Pasien.
3. Standar praktik antiseptik AORN dan standar praktek untuk
preparasi kulit pasien bedah AST (association of Surgical
Technologist).
Prosedur Persiapan Petugas :
1. Anggota tim bedah yang akan melakukan persiapan kulit
harus terlebih dahulu melakukan cuci tangan bedah.
Kotoran, lemak, minyak kulit, darah, dan puing-puing lain
harus dihapus dari kulit sebelum melakukan persiapan kulit.
2. Anggota tim bedah yang akan melakukan persiapan kulit
harus menggunakan jas operasi steril dan sarung tangan
steril.
Persiapan Area Operasi :
1. Daerah operasi dan sekitarnya harus dibersihkan
menggunakan teknik steril dengan antiseptik sebelum
ditutup dengan kain steril (sebelum dilakukan drapping).
2. Persyaratan antiseptik yang digunakan:
a. Dapat mengurangi jumlah mikroorganisme dengan cepat
b. Aman terhadap kulit tanpa menimbulkan iritasi
TEKNIK ASEPTIK DAN ANTISEPTIK AREA OPERASI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:
2 dari 3

BLUD Ditetapkan,
RUMAH SAKIT UMUM Direktur RSUD Lamandau
DAERAH LAMANDAU

Tanggal Terbit:

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. NING AGUSTINA, M.M

NIP.19800805 200903 2 004

c. Mampu menghilangkan atau menghapus sisa dari


organik lain
Persiapan Alat :
Bukalah peralatan steril untuk antiseptik kulit diatas meja steril,
yang terdiri dari :
1. Satu buah kom tempat cairan antiseptik
2. Satu buah forcep antiseptik/ korentang
3. Depper/ kasa seril untuk antiseptik kulit
Pelaksanaan :
1. Bukalah peralatan steril untuk antiseptik kulit diatas meja
steril, yang terdiri dari 1 kom tempat cairan antiseptik, 1
buah forcep antiseptik/ korentang dan depper/ kasa steril
untuk antiseptik kulit
2. Cairan antiseptik dituangkan kedalam kom
3. Pencucian daerah pembedahan dimulai di tempat lokasi
sayatan yang direncanakan dan dibawa ke pinggiran,
menggunakan gerakan melingkar/ melebar
4. Setelah batas/ pinggiran persiapan kulit telah dicapai,
depper/kasa steril harus dibuang ke tempat sampah dan
tidak membawa kembali ke atas area bersih
Tata Cara Skin Antiseptik :
1. Setelah pasien dalam keadaan teranastesi, daerah operasi
diperlihatkan,
2. Dokter bedah memilih untuk menggosok daerah operasi
dengan sabun sebelum mengoleskan antiseptik,
3. Umbilikus dibersihkan dengan tangkai lidi kapas yang
dibasahi dengan antiseptik, bila termasuk dari bagian
daerah operasi,
4. Selanjutnya asisten bedah mengolesi daerah operasi
dengan kain kasa yang dibasahi dengan antiseptik. Daerah
insisi diolesi terlebih dahulu, kemudian daerah persiapan
prabedah diperluas secara melingkar keluar sampai batas
keamanan yang cukup lebar,
5. Dilakukan 3 kali pengolesan dengan antiseptik pada daerah
operasi
6. Supaya efektif, antiseptik harus dibiarkan kering di udara
7. Jika ekstremitas yang dilakukan skin antiseptik, maka
ekstremitas tersebut dipegang oleh seorang personil dan
seluruh kelilingnya diolesi cairan antiseptik. Jika jari-jari
yang dibersihkan, gunakan kasa kecil diantara jari-jari, tetap
dengan menggunakan pemegang kasa/ forcep,
TEKNIK ASEPTIK DAN ANTISEPTIK AREA OPERASI
No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:
3 dari 3

BLUD Ditetapkan,
RUMAH SAKIT UMUM Direktur RSUD Lamandau
DAERAH LAMANDAU

Tanggal Terbit:

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. NING AGUSTINA, M.M

NIP.19800805 200903 2 004

8. Setelah daerah yang dilakukan skin antiseptik kering, mulai


penutupan dengan kain steril (drapping).
Persiapan Daerah Operasi:
1. Daerah abdomen
Wilayahnya meliputi lipatan mammae sampai 1/3
bagian atas paha, sampai batas area yang menyentuh
meja (table line) dengan posisi pasien terlentang.
2. Daerah Torakabdomen Lateral
Wilayahnya meliputi daerah aksila, dada dan abdomen
dari leher ke pundak sampai iliaka dan diteruskan
sampai melewati garis tengah pada bagian anterior
dan posterior.
3. Daerah Dada dan Payudara
Wilayah nya meliputi bahu, lengan atas, kebawah
ketiak dan dinding dada melewati sternum sampai
batas area yang menyentuh meja operasi (table line).
Bila pasien dalam posisi lateral, punggung juga
dipersiapkan.
4. Daerah Pinggul
Wilayahnya meliputi bagian abdomen dari pinggul yang
akan dilakukan tindakan, paha sampai ke lutut,
bokong, selangkangan dan pubis sampai batas area
yang menyentuh meja operasi (table line).
5. Daerah Lutut dan tungkai Bawah
Wilayahnya meliputi seluruh lingkaran kaki yang akan
disayat dan diteruskan sampai bagian atas paha.
6. Daerah Rektoperineum dan Vagina
Wilayahnya meliputi pubis, vulva, libia, perineum, anus,
dan area didekatnya termasuk bagian dalam dan 1/3
bagian atas paha.
Unit Terkait Ruangan OK
VK
IRNA
IRJA
IGD
Ruang Perawatan Intensif

Anda mungkin juga menyukai