Anda di halaman 1dari 29

PENDAHULUAN

Selama kehamilan
 Seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan
atau gangguan kesehatan yang membutuhkan
obat.
 Penggunaan obat pada Ibu hamil dapat
beresiko bagi ibu hamil dan juga resiko
kecacatan pada janin.
PENDAHULUAN

Selama menyusui
 Keputusan untuk tidak menyusui ketika ibu
berada dalam masa pengobatan
 Seringkali lebih dipengaruhi oleh
kekhawatiran akan masuknya zat kimia obat
di dalam ASI.
Kehamilan

 Menurut usianya, kehamilan ini dibagi menjadi 3 yaitu


kehamilan trimester pertama 0 – 14 minggu,
kehamilan trimester kedua 14 – 28 minggu dan
kehamilan trimester ketiga 28 – 42 minggu.
 Gangguan umum pada kehamilan : Mual dan muntah,
Liur melimpah, Tekanan pada dada, Lemah dan
pusing, Sariawan, Gangguan buang air besar, Varises,
Wasir atau ambeien, Kejang kaki, dan Keputihan
Pregnancy Index

• Pregnancy Index (A, B, C, D, X) telah ditetapkan oleh FDA


sejak 1979 kepada obat berdasarkan tingkat resiko obat
untuk terpapar kepada fetus.
• Indeks didesain untuk dapat secara cepat
mengklasifikasikan keamanan obat untuk digunakan selama
kehamilan
• Tidak berlaku untuk resiko pada kondisi menyusui.
• Indeks merupakan penyederhanaan, sehingga perlu
dilengkapi dengan informasi mengenai penjelasan resiko
terhadap fetus.
Kategori Keamanan Obat (Menurut ADEC)
 Kategori A : Adalah obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita
hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh
buruk lainnya.
Contoh : Parasetamol, Penisilin, Eritromisin, Glikosida jantung, Isoniazid
serta bahan-bahan hemopoetik seperti besi dan asam folat.
 Kategori B : Meliputi obat-obat yang pengalaman pemakainya pada wanita
hamil masih terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi
malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin.
 B1 : Dari penelitian pada hewan tidak terbukti meningkatnya kejadian kerusakan
janin (fetal damage). Contoh : Simetidin, Dipiridamol, dan Spektinomisin.
 B2 : Data dari penelitian pada hewan belum memadai, tetapi ada petunjuk tidak
meningkatnya kejadian kerusakan janin. Contoh : Ikarsilin, Amfoterisin, Dopamin,
Asetilkistein, dan Alkaloid Belladonna.
 B3 : Penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan janin,
tetapi belum tentu bermakna pada manusia. Contoh : Karbamazepin, Pirimetamin,
Griseofulvin, Trimetoprim, dan Mebendazol.
 Kategori C : Merupakan obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada
janin tanpa disertai malformasi anatomik semata-mata karena efek
farmakologiknya. Umumnya bersifat reversibel (membaik kembali).
 Contoh : Analgetik-narkotik, Fenotiazin, Rifampisin, Aspirin, Antiinflamasi non-
steroid dan Diuretika.
 
 Kategori D : Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian
malformasi janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat
ireversibel (tidak dapat membaik kembali). Obat-obat dalam kategori ini juga
mempunyai efek farmakologik yang merugikan terhadap janin.
Contoh : Androgen, Fenitoin, Pirimidon, Fenobarbiton, Kinin, Klonazepam,
Valproat, Steroid Anabolik, dan Antikoagulansia.
 
 Kategori X : Obat-obat yang masuk dalam kategori ini adalah yang telah terbukti
mempunyai resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap (irreversibel)
pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan
kontraindikasi mutlak selama kehamilan.
Contoh : Isotretionin dan Dietilstilbestrol.
Farmakokinetika

 Peningkatan Cairan Tubuh mempengaruhi kadar puncak


obat
 Gerakan saluran cerna menurun sehingga absorpsi obat
berubah secara bermakna
 Peningkatan aliran darah ke ginjal sehingga
mempengaruhi clearance ginjal obat yang dieliminasi
 Perpindahan obat ke plasenta
Farmakodinamika

 Ibu hamil : efek obat pada jaringan reproduksi, uterus,


kelenjar susu dipengaruhi oleh hormon kehamilan
 Janin : contoh Kortikosteroid untuk merangsang
matang nya paru janin. Masih terus berkembang.
 Teratogenik : Thalidomid, Konsumsi alkohol tinggi
• Diresepkan pada wanita hamil bila manfaat yang diperoleh ibu
lebih besar dibandingkan risiko
• Sebaiknya obat dihindari selama trimester pertama kehamilan
• Lebih baik obat-obatan yang telah dipakai secara luas pada
kehamilan dan daripada obat baru yang belum pernah dicoba
secara klinis
• Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka
waktu sesingkat mungkin
• Hindari polifarmasi
• Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan pemantauan
pengobatan pada beberapa obat
Contoh
Obat Yang Aman pada Ibu Hamil
• Amoksisilin, ampisilin, cefalosporin (B)
• Ranitidin, sukralfat (B)
• Amonium klorida (B)
• Paracetamol (B)
• Vit B6 (A), metoklopramid (B),ondansetron (B)
• Loratadin (B), cetirizin (B)
• Metildopa (B)
• Acyclovir (B)
• Hormon progesteron (B)
Hati-Hati memakai obat...

• Anti inflamasi non steroid (D): pada


trimester ketiga/ menjelang persalinan
• ACE inhibitor (captopril, dsb) (D)
• Angiotensin Reseptor Blocker
(Valsartan, dsb) (D)
• Guaifenesin (C)
• Sebagian besar antibiotik
• Obat antikanker: cisplatin, paclitaxel,
cyclophosphamide (D)
KATEGORI
• Allopurinol (C)
C/D
JANGAN !!
memakai obat...

KATEGORI
X

•Misoprostol
•Statin
•Ergotamin
•Hormon-hormon estrogen
dan androgen
•Warfarin
Keamanan Antibiotik pada Kehamilan

Nama Obat (trimester) Pregnancy Deskripsi (2,3,4)

Index (1,6)
Amoxicillin, ampicilllin B Tidak diketahui berbahaya
Golongan cephalosporin B Tidak diketahui berbahaya
Chloramphenicol (3) C Neonatal “grey” syndrome
Co-trimoxazole (1) C dan D Resiko teratogenik
(trimetoprim=antagonis folat)
Co-trimoxazole (3) Hemolisis dan methemoglobinemia
neonatal
Ciprofloxacin dan C Hindari, artropati pada uji di hewan
golongan Kuinolon
(1,2,3)
Tetrasiklin D Berefek pada perkembangan skelet
pada hewan (trimester 1), perubahan
warna gigi dan hepatotoksisitas
maternal
Keamanan Analgetik-Antiinflamasi pada Kehamilan
Nama Obat Index (1,6) Deskripsi (2,3,4)

Parasetamol B Tidak diketahui berbahaya


NSAIDs B; D Most manufacturers advise avoid (or avoid unless
(trim.3) potential benefit outweighs risk); ketorolac contra-
indicated during pregnancy, labour and delivery.
Trimester 3: with regular use closure of fetal ductus
arteriosus in utero and possibly persistent pulmonary
hypertension of the newborn. Delayed onset and
increased duration of labour.
Celecoxib C;D (trim.3) Manufacturer advises avoid (teratogenic in animal
studies)
Tramadol C Embryotoxic in animal studies-manufacturers advise
avoid
Kortikosteroid C; D (trim 1) Manfaat pemakaian, misalnya pada asma, lebih besar
dibandingkan risiko; risiko penghambatan pertumbuhan
intrauterin pada pemberian jangka panjang atau pengobatan
secara sistemik. Jika diperlukan kortikosteroid selama proses
melahirkan, awasi dengan ketat jika terjadi retensi cairan.
Prednisolon merupakan kortikosteroid terpilih untuk
pemberian oral karena kadar yang mencapai fetus sangat
rendah.
Keamanan Obat Saluran Cerna pada Kehamilan
Nama Obat Index Deskripsi (2,3,4)

(1,6)
Ranitidin B Manufacturer advises avoid unless essential, but not
known to be harmful
Sucralfat B Briggs, et al: compatible
Bisacodyl B/C Briggs, et al: No human data, probably compatible.
Metoklopramida B Belum diketahui bahaya obat tetapi disarankan hanya
digunakan jika ada alasan kuat penggunaan
Domperidon C Disarankan untuk dihindari, kecuali apabila manfaat
pemberian melebihi resiko; informasi tidak tersedia
Ondansetron B Informasi tidak tersedia-disarankan untuk dihindari
kecuali manfaat pemberian melebihi resiko
Omeprazol C Belum diketahui bahaya obat
Lansoprazole B Disarankan untuk dihindari
Misoprostol X Hindarkan, stimulan uterin kuat dan kemungkinan
teratogenik.
Loperamide B Informasi tidak tersedia-disarankan untuk dihindari
Lactulose B Belum diketahui bahaya obat
Keamanan obat saluran nafas pada kehamilan
Nama Obat (trimester) Index Deskripsi (2,3,4)

(1,6)
Ambroxol, Bromhexin - -
Guaiafenesin C Briggs, et al: The available pregnancy data do not
support an association between
guaifenesin and developmental toxicity.
(Pregnancy recommendation: compatible)
Dextromethorphan (3) C (Analgesik Opioid ) Depress neonatal respiration;
withdrawal effects in neonates
of dependent mothers; gastric
stasis and risk of inhalation
pneumonia in mother during labour.
Briggs, et al: The available human data on the
reproductive effects of dextromethorphan
do not demonstrate a major teratogenic risk.
(Pregnancy recommendation: compatible)

Pseudoefedrin C Dilaporkan kerusakan pada penutup dinding


abdomen pada bayi baru lahir
Salbutamol oral/ inhalasi C Obat asma sebaiknya diberikan secara inhalasi
untuk meminimalkan pajanan pada janin
Keamanan Antihipertensi pada Kehamilan
(2,3,4)
Nama Obat Pregnancy Deskripsi
(trimester) Index (1,6)

HCT B,D (jika Tidak digunakan untuk pengobatan hipertensi


digunakan pada saat hamil.
hipertensi yang Trimester 3: tiazid dapat menyebabkan
dipicu oleh trombositopenia pada bayi baru lahir.
kehamilan)
Amlodipin C Informasi tidak tersedia; disarankan untuk
dihindari, sebaiknya seimbang antara risiko
terhadap fetus dengan risiko hipertensi yang
tidak terkendali pada ibu.
Beta bloker C; D (trimester 2 Dapat menyebabkan pembatasan pertumbuhan
(bisoprolol, dsb) dan 3) intra-uterus, hipoglikemia neonatal dan
bradikardi; risiko bertambah pada hipertensi
yang berat.
ACE inhibitor D Hindari; dapat mengganggu tekanan darah dan
(Captoril, dsb) fungsi ginjal janin dan neonatus; juga bisa
mengakibatkan cacat pada tengkorak dan
oligohidramnios; toksik pada uji menggunakan
hewan.
IBU MENYUSUI

Masalah yang sering terjadi pada masa menyusui :


 Mastitis (Peradangan payudara disertai infeksi)
 Kandida/sariawan (Biasanya terjadi setelah
pengobatan antibiotika)
 Cacar Air
 Cytomegalovirus (CMV)
 Hepatitis B
 HIV/AIDS
Farmakokinetika dan Farmakodinamika

 Konsentrasi obat di ASI umumnya rendah


 Obat ukuran kecil (<200 dalton) akan mudah melewati
epitel susu
 Rasio M:P adalah perbandingan konsentrasi obat di ASI
dan di plasma. Rasio >1 : obat banyak pindah ke ASI, Rasio
<1 : obat sedikit pindah ke ASI
 Mekanisme kerja obat pada ibu menyusui tidak berbeda.
Sedangkan pada bayi sangat terbatas untuk dipelajari.
Kemungkinan sensitifitas reseptor pada bayi masih rendah
Penggunaan Obat pada Ibu Menyusui

 Obat yang digunakan manfaat nya lebih besar


daripada resiko terhadap ibu maupun bayi
 Neonatus (khususnya bayi prematur) memiliki resiko
lebih besar terhadap paparan obat melalui ASI
 Dipilih rute pemberian dan pembagian obat yang
menghasilkan kadar obat terkecil sampai pada bayi
 Pantau efek samping yang mungkin terjadi pada bayi
Keamanan Antibiotik pada Menyusui
Nama Obat Deskripsi (2,3,4)

Amoxicillin, ampicilllin Sangat sedikit terdistribusi dalam ASI


Golongan cephalosporin Terdistribusi dalam ASI pada kadar rendah.

Cefixim: hindari- tidak tersedia informasi.


Chloramphenicol Gunakan antibiotik lain; dapat menyebabkan
toksisitas sumsum tulang pada bayi; kadar dalam
ASI biasanya tidak cukup untuk menyebabkan
sindrom grey.
Co-trimoxazole Small risk of kernicterus in
jaundiced infants and of haemolysis in G6PD-
deficient infants (due to sulfamethoxazole).

Ciprofloxacin Hindari-kadar tinggi dalam ASI


Tetrasiklin Hindari (meskipun absorpsi dan kemungkinan
perubahan warna gigi pada bayi dapat dicegah
oleh kelasi dengan kalsium dalam ASI).
Keamanan Analgetik-Antiinflamasi pada Menyusui
(2,3,4)
Nama Obat Deskripsi
Parasetamol Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk menimbulkan efek
membahayakan.
Ibuprofen Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk menimbulkan efek yang
membahayakan tetapi lebih baik dihindari (termasuk penggunaan
topikal)
Diklofenak , Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk menimbulkan efek yang
piroksikam membahayakan.
Ketoprofen Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk menimbulkan efek yang
membahayakan, namun lebih baik dihindari kecuali sangat
dibutuhkan.
Meloxicam Tidak tersedia informasi- Hindari.
Celecoxib Hindari- tidak tersedia informasi.
Tramadol Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk menimbulkan efek yang
membahayakan tetapi lebih baik dihindari
Kortikosteroid Systemic effects in infant unlikely with maternal dose of
prednisolone up to 40 mg daily; monitor infant’s adrenal
function with higher doses—the amount of inhaled drugs in
breast milk is probably too small to be harmful .
Keamanan Obat Saluran Cerna pada Menyusui

Nama Obat Deskripsi (2,3,4)

Ranitidin Terdistribusi dalam ASI dalam jumlah bermakna. Tetapi belum


diketahui berbahaya.
Sucralfat Briggs, et al: No human data, probably compatible.
Bisacodyl Briggs, et al: No human data, probably compatible.
Metoklopramida Terdistribusi dalam ASI dalam jumlah kecil- hindari.
Domperidon Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk menimbulkan efek
yang membahayakan, hati-hati.
Ondansetron Belum diketahui berbahaya , tetapi disarankan dihindari.
Omeprazol Terdistribusi dalam ASI, tetapi belum diketahui bahaya obat.
Lansoprazole Hindari, kecuali benar-benar dibutuhkan, terdistribusi dalam
air susu pada hewan uji.
Misoprostol No information available—manufacturer advises avoid.
Potensial terjadi diare berat pada bayi.
Loperamide Jumlahnya dalam ASI mungkin terlalu kecil untuk
menimbulkan efek yang membahayakan.
Keamanan obat saluran nafas pada menyusui
(2,3,4)
Nama Obat (trimester) Deskripsi

Ambroxol, Bromhexin -
Guaiafenesin Briggs, et al: No human data, probably compatible.

Dextromethorphan Briggs, et al: compatible

Pseudoefedrin Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk menimbulkan


efek yang membahayakan.
Salbutamol oral/ inhalasi Kemungkinan terdistribusi dalam ASI; hindari kecuali
manfaat pemberian melebihi risiko- jumlah obat yang
diinhalasi dapat terdistribusi dalam ASI dalam jumlah
yang terlalu kecil untuk menimbulkan efek yang
membahayakan.
Keamanan Antidiabetes pada
menyusui
Nama Obat Deskripsi (2,3,4)

Insulin Briggs et al: Compatible

Metformin Hindari, terdistribusi dalam ASI

Golongan sulfonilurea Secara teoritis dapar menyebabkan hipoglikemia


pada bayi
Acarbosa Hindari
Keamanan Antihipertensi pada menyusui

Nama Obat Deskripsi (2,3,4)

HCT Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk


menimbulkan efek yang membahayakan , dosis
tinggi dapat menekan laktasi
Amlodipin Hindari- tidak tersedia informasi.

Beta bloker Monitor kondisi bayi, kemungkinan toksisitas, tetaoi


(bisoprolol, dsb) umumnya jumlah yang terdistribusi dalam ASI terlalu
sedikit untuk mempengaruhi bayi.
ACE inhibitor Terdistribusi dalam ASI-hindari.
(Captoril, dsb) Pustaka lain: jumlahnya sedikit dalam ASI- aman
ARB (valsartan. Hindari- tidak tersedia informasi.
Dsb)
Methyldopa Jumlahnya dalam ASI terlalu kecil untuk
menimbulkan efek yang membahayakan
Obat yang dapat menghambat laktasi

Obat Deskripsi
Bromokriptin Agonis dopamin dapat menurunkan
hormon prolaktin sehingga menekan
produksi ASI
Kontrasepsi oral Hindari kontrasepsi oral kombinasi
sampai penyapihan atau selama 6
bulan setelah kelahiran. Kontrasepsi
yang mengandung progestin tunggal
tidak berefek terhadap laktasi (mulai 3
minggu setelah kelahiran)
Ergotamine Dosis berulang dapat menghambat
laktasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai