KELOMPOK KHUSUS
TIK
Menjelaskan:
Pengertian kelompok khusus
Perubahan farmakodinamik dan
farmakokinetik pada kelompok khusus
Efek teratogenik
Pedoman pemberian obat pada
kelompok khusus
Implikasi keperawatan terkait
penggunaan obat pada kelompok
khusus
PENGERTIAN
Kelompok yang memiliki kemungkinan
besar mendapatkan risiko (efek samping)
dari pemakaian obat
Terdiri dari :
https://www.drugs.com/pregnancy-categories.html
Classification of some agents, based on different country
Pharmaceutical agent Australia United States
Acetaminophen/Paracetamol A B
Acetylsalicylic acid/Aspirin C D third trimester
Amoxicillin A B
Cefotaxime B1 B
Diclofenac C D third trimester
Isotretinoin X X
Leflunomide X X
Loperamide B3 C
Phenytoin D D
Rifampicin C C
Thalidomide X X
Theophylline A C
Tetracycline D D
OBAT YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN
SELAMA KEHAMILAN
Anti inflamasi non steroid (AINS): ibuprofen
menghambat sintesa prostaglandin, berkurang jumlah cairan
ketuban
Anti emetik antiemetik (siklizin, meklozin)
Anti infeksi
Tetrasiklin gangguan pertumbuhan tulang dan gigi
Aminoglikosida (gentamycin, streptomycin, kanamycin) N VIII
gangguan pendengaran
Chloramphenicol sindrom bayi abu-abu
Golongan sulfa akhir kehamilan: jaundice, kerusakan otak
• Barbiturat dan golongan benzodiazepin fenitoin
karbamazepin, asam valproat, trimetadion
bibir sumbing, tempurung kepala tidak sempurna, cacat
pada jari dan kuku kaki, kelainan jantung
Fenitoin menghambat sintesis asam folat
mengganggu perkembangan otak dan saraf
Fenitoin dan phenobarbital menyebabkan kekurangan
vitamin K mudah mengalami perdarahan
• Antikoagulan Turunan kumarin: Warfarin cacat
bawaan, pendarahan
• Vitamin A dan turunannya (isotretinoin, etretinat dan
retinoid) kelainan multipel pada sistem syaraf,
wajah, kardiovaskuler
• Etil alkohol sindroma alkohol : mikrosefalus, kelainan wajah,
mental, sendi, jantung meninggal
• Stilbestrol karsinoma vagina, penyakit reproduksi pada laki-
laki
• Anti hipertensi: Antagonis Kalsium, Diuretik, Reserpin, ACE
inhibitor berkurangnya aliran darah ke plasenta
ACE inhibitor kerusakan ginjal
Antagonis Kalsium (verapamil, nifedipin, diltiazem) hipoksia fetal
Diuretik menurunkan perfusi uteroplasenta
Reserpin mengganggu termoregulasi
Penyekat Neuroadrenergik hipotensi postural, penurunan perfusi
uteroplasental
• Obat anti kanker
• Lithium obat antidepresi
• Merkuri organik
PEDOMAN PEMBERIAN OBAT
PADA WANITA HAMIL
1. Farmakokinetika
a. Absorbsi
Produksi asam lambung rendah
penisilin diserap lebih cepat
Waktu pengosongan lambung lambat
Eliminasi first-pass hati rendah
Luas permukaan tubuh lebih besar Obat-obat topikal
mungkin diabsorbsi lebih cepat, ex: krim steroid dermatitis
b. Distribusi
Tekanan darah lebih rendah alirah darah ke jaringan
Bayi terdiri dari 65%-75% air
Tempat pengikatan pada protein lebih sedikit, hati-hati dengan dosis
Sawar darah-otak belum berkembang penuh
d. Ekskresi
Aliran ke ginjal rendah Eliminasi obat melalui ginjal rendah waktu
paruh lebih panjang akumulasi, cth: antibiotik dan analgetik
diekskresi dengan lambat
2. Farmakodinamik
Belum matangnya organ-organ kepekaan reseptor,
• Rumus Clark
• Rumus Black
Rumus Mosteller
• Latihan: 9. Dosis lazim suatu obat untuk dewasa adalah 150 mg.
Berapa dosis yg harus diberikan pada anak dengan berat badan
55 pound dan tingginya 3’ 5”(3 feet 5 inch)! ( 1 pound: 0,453 kg;
1 feet: 30,48 cm; 1 inch: 2,54 cm)
3’= 3 x 30,48 cm= 91,44 cm; 5” = 5 x 2,54 cm = 12, 7 cm Tinggi badan: 104,14 cm; Berat
badan= 55 pound = 55 x 0,453 = 24,9 kg; dengan kalkulator, BSA: 0,82 (dubois)
Dosis anak: (0,82/1,73) x 150 mg = 71,1 mg (untuk BSA dubois)
•
Prinsip Pemberian obat pada neonatus
Pemberian obat oral dihindari, beresiko aspirasi
Injeksi Intramuscular dilakukan di paha depan
Obat dapat mendesak bilirubin dan albumin hati-
hati ikterus
Jangan memberikan kloramphenicol