Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rachmah Berta Tia

Nim : 19110094
Kelas/ Semester : 7B

Obat Yang Aman digunakan di Masa kehamilan

Banyak ibu hamil menggunakan obat dan suplemen pada periode organogenesis sedang berlangsu
ng sehingga resiko terjadi cacat janin lebih besar, di sisi lain.Mengingat beberapa jenis obat dapat
melintasi plasenta, maka penggunaan obat pada wanita hamil perlu hati-hati. Selama trisemester p
ertama, obat dapat menyebabkan cacat lahir (teratogenesis), dan resiko terbesar adalah kehamilan
3-8 minggu. Selama trisemester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pe
rkembangan secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta.

Berikut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil dari FDA (Food Drug
Administration) :

● Kategori A
Aman untuk janin seperti vitamin C asam folat, vit B6, parasetamol, zinc, dan sebagai
nya.
● Kategori B
Cukup aman untuk janin seperti amoksisilin, ampisilin, azitromisin, bisakodil, cefadro
ksil, cefepim, cefixim, cefotaxim, ceftriaxon, cetirizin, klopidogrel, eritromisin, ibupr
ofen, insulinlansoprazol, loratadin, me penem, metformin, metildopa, metronidazol, d
an sebagainya.
● Kategori C
Dapat beresiko, digunakan jika perlu. Obat dianjurkan hanya jika manfaat yang dipero
leh oleh ibu atau janin melebihi resiko yang mungkin tim bul pada janin. Contohnya a
lbendazol, allopurinol, aspirin, amitriptilin, kalsitriol, kalsium laktat, kloramfe nikol, c
iprofloksasin, klonidin, kotrimoksazol, codein + parasetamo dektrometorfan, digoksin,
enalapril, efedrin, flukonazol dan sebagainya.
● Kategori D
Ada bukti positif dari resiko, digunakan jika darurat. Pengunaan obat diperlukan untu
k mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebi
h aman tidak efektif atau tidak dapat diberikan. Contohnya alprazolam, amikasin, ami
odaron, carbamazepin, klordiaz epoksid, diazepam, kanamisin, fenitoin, asam valproat
dan sebagainya.
● Kategori X
Kontraindikasi dan sangat berbahaya bagi janin, conhnya (amlodipi atorvastatin), ator
vastatin, (kafein + ergotamin), (desogestrel + etinil es tradiol), ergometrin, estradol, m
iso prostol, oksitosin, simvastatin, warfarin.

Efikasi, kemanjuran (benefit) vs resiko (risk) adalah pertimbangan utama menggunakan obat khus
usnya untuk A dan B, untuk obat yang masuk kategori C dan D dianjurkan untuk benar-benar mel
alui pertimbangan dokter dengan mempertimbangkan manfaat, keselamatan jiwa yang lebih besar
dibandingkan resikonya, untuk obat kategori X tidak boleh digunakan pada masa kehamilan.

Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologi yang mempengaruhi farmakokinetika ob


at. Perubahan fisiologi tersebut misalnya perubahan volume cairan tubuh yang dapat menyebabka
n penurunan kadar puncak obat-obat di serum, terutama obat-obat yang terdistribusi di air dan ob
at dengan volume distribusi yang rendah.

Peningkatan cairan tubuh juga menyebabkan pengenceran albumin serum (hipoalbuminemia) yan
g menyebabkan penurunan ikatan obat-albumin sehing ga obat bebas banyak terakumulasi dalam
darah dan berpotensi meningkatkan efek yang merugikan. Tetapi hal ini tidak bermakna secara kl
inis kara bertambahnya kadar obat dalam bentuk bebas juga akan menyebabkan bertambahnya ke
cepatan metabolisme obat.

Berikut beberapa obat yang dapat digunakan pada masa kehamilan :

1. Pereda Nyeri dan Demam: Obat parasetamol termasuk obat yang aman mengatasi nye
ri atau demam, untuk sakit kepala, lain dengan mengkonsumsi parasetamol juga bisa d
iatasi dengan kompres dingin dan beristirahat. Untuk demam, bisa dibantu mengatasin
ya dengan kompres air hangat.
2. Batuk Pilek : Obat batuk pilek yang banyak dijual bebas biasanya berupa kombinasi s
ebaiknya dihindari pada saat hamil.
Dekongestan adalah obat yang berfungsi mengatasi hidung tersumbat seperti phenyle
phrine dan pseudoe fedrin. Pada saat hamil harus dihindari penggunaan dekongestan o
ral (minum). Ibu hamil yang membutuhkan dekongestan sebaiknya disarankan mengg
unakan semprot (spray). Obat dekongestan semprot lebih aman karena mekanisme ker
ja secara lokal di area hidung, dosis rendah serta paparan obat dengan tubuh lebih sing
kat, seperti penggunaan tetes hidung saline.
Obat batuk pada ibu hamil pili pertama adalah dektrometorphan (untuk mengatasi bat
uk kering), un tuk batuk berdahak bisa menggunakan asetilsistein. Hindari sediaan ob
at batuk yang mengandung alkohol. Selain obat, bisa mengkonsumsi air lemon, maup
un air madu.
3. Sembelit dan Diare: Bisa menggunakan obat laksatif atau metilselulosa.
Sementara untuk diare, bisa menggunakan obat loperamid. Untuk menggantikan caira
n elektrolit tubuh yang hilang bisa diganti dengan oralit. Sembelit juga bisa diatasi de
ngan konsumsi makanan tinggi serat dan cukup cairan. Olahraga ringan, seperti beren
ang atau jalan kaki, dapat membantu mengatasi sembelit karena dapat meningkatkan s
irkulasi yang dapat merangsang sistem pencernaan.
4. Alergi: Bagi ibu hamil yang mengalami alergi bisa menggunakan obat cetirizin yang a
man bagi ibu hamil.

Masa Menyusui

Banyak ibu yang sedang menyusui menggunakan obat-obatan yang dapat memberikan efek yang
tidak dikehendaki pada bayi yang disusui. Pada umumnya, hampir semua obat yang diminum dap
at terdeteksi dalam ASI, namun dengan konsentrasi yang umumnya rendah. Konsentrsi obat dala
m darah ibu merupakan faktor utama yang berperan dalam proses transfer obat ke ASI. Pada umu
mnya, kadar puncak obat di ASI adalah sekitar 1-3 jam sesudah ibu meminum obat. Hal ini mung
kin dapat membantu mempertimbangkan untuk tidak memberikan ASI pada kadar puncak. Bila ib
u menyusui tetap harus meminum obat yang potensial berbahaya terhadap bayinya maka untuk se
mentara ASI tidak diberikan. ASI dapat diberikan kembali setelah dapat dikatakan tubuh bersih d
ari obat dan ini dapat diperhitungkan setelah 5 kali waktu paruh obat.

Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus dihindari, jika pengobatan memang diperlukan, per
bandingan manfaat/resiko harus dipertimbangkan pada ibu maupun bayinya. Pada neonatus (khus
us bayi yang lahir prematur) mempunyai resiko lebih besar terhadap paparan obat melalui ASI.

Kategori penggunaan obat bagi ibu menyusui :

● L1: Paling aman, contohnya parasetamol, ibuprofen, loratadin


● L2: Aman, contohnya cetirizin, dimenhidrinat, guaiafenesin.
● L3: Cukup aman,contohnya pseudoefedrin, lorazepam, aspirin
● L4: Kemungkinan berbahaya, contohnya kloramfenikol, sibutramin
● L5: Kontraindikasi, contohnya amiodaron
Berikut Tips Bagi Ibu Hamil dalam penggunaan Obat !

● Ibu hamil harus cermat dan selektif dalam memilih obat.


● Berkonsultasilah dengan dokter maupun apoteker.
● Sebaiknya seminimal mungkin mengkonsumsi obat saat hamil, kecuali adanya riwaya
t penyakit kronis yang mengharuskan minum obat dengan adanya pertimbangan manf
aat/resiko.
● Jika terpaksa membeli obat yang di jual bebas, pilihlah obat yang mencantumkan kete
rangan aman untuk ibu hamil dan pastikan anda mendapatkan informasi mengenai ob
at langsung kepada Apoteker.

Berikut Tips Bagi Ibu Menyusui dalam penggunaan Obat !

● Berkonsultasi lah dengan para dokter, jelaskan kondisi ibu yang sedang menyusui.
● Jika memang harus mengkonsumsi obat, mintalah dosis yang serendah mungkin dan d
ikonsumsi dalam waktu yang sesingkat mungkin.
● Jika terpaksa membeli obat yang di jual bebas, pilihlah obat yang mencantumkan kete
rangan aman untuk ibu hamil dan menyusui dan pastikan anda mendapatkan informas
i mengenai obat langsung kepada Apoteker.
● Aturlah waktu meminum obat, misalnya setelah menyusui, atau pada saat si kecil tidu
r untuk waktu yang agak lama. Hal ini untuk memperkecil resiko masuknya pengaruh
obat dalam ASI yang dikonsumsi bayi.
● Perhatikan gejala-gejala yang tampak, apakah si kecil jadi rewel, timbul ruam atau ber
cak merah/biru, sakit, kejang perut/kholik, atau ada peru bahan pada pola tidur dan ma
kannya. Bila muncul salah satu gejala ini segera beritahu dokter, termasuk jenis obat y
ang anda konsumsi.

Penjelasan diatas tetap harus didukung dengan konsultasi kepada dokter maupun apoteker terkait
keamanan penggunaan obat bagi ibu hamil dan menyusui termasuk penggunaan obat bebas yang
sering dilupakan.

Anda mungkin juga menyukai