Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN DAN

ADMINISTRASI OBAT YANG


DIGUNAKAN DALAM ASUHAN
NIFAS
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

• Nama kelompok:
• Hanifah Sulistina Sianturi (2015302008)
• Rizka Aulia Zein (2015302026)
• Tanti (2015302031)
• Umi Parida (2015302033)
• Zulkhairani Nasution (2015302035)
BANYAK IBU YANG SEDANG MENYUSUI MENGGUNAKAN OBAT-OBATAN YANG DAPAT
MEMBERIKAN EFEK YANG TIDAK DIKEHENDAKI PADA BAYI YANG DISUSUI. PADA UMUMNYA,
HAMPIR SEMUA OBAT YANG DIMINUM DAPAT TERDETEKSI DALAM ASI, NAMUN DENGAN
KONSENTRASI YANG UMUMNYA RENDAH. KONSENTRSI OBAT DALAM DARAH IBU MERUPAKAN
FAKTOR UTAMA YANG BERPERAN DALAM PROSES TRANSFER OBAT KE ASI. PADA UMUMNYA,
KADAR PUNCAK OBAT DI ASI ADALAH SEKITAR 1-3 JAM SESUDAH IBU MEMINUM OBAT.
BILA IBU MENYUSUI TETAP HARUS MEMINUM OBAT YANG POTENSIAL
BERBAHAYA TERHADAP BAYINYA MAKA UNTUK SEMENTARA ASI TIDAK
DIBERIKAN. ASI DAPAT DIBERIKAN KEMBALI SETELAH DAPAT DIKATAKAN
TUBUH BERSIH DARI OBAT DAN INI DAPAT DIPERHITUNGKAN SETELAH 5 KALI
WAKTU PARUH OBAT.
PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK DIPERLUKAN HARUS DIHINDARI, JIKA
PENGOBATAN MEMANG DIPERLUKAN, PERBANDINGAN MANFAAT/RESIKO
HARUS DIPERTIMBANGKAN PADA IBU MAUPUN BAYINYA. PADA NEONATUS
(KHUSUS BAYI YANG LAHIR PREMATUR) MEMPUNYAI RESIKO LEBIH BESAR
TERHADAP PAPARAN OBAT MELALUI ASI.
KATEGORI PENGGUNAAN OBAT BAGI IBU MENYUSUI :
L1: PALING AMAN, CONTOHNYA PARASETAMOL, IBUPROFEN, LORATADIN.
L2: AMAN, CONTOHNYA CETIRIZIN, DIMENHIDRINAT, GUAIAFENESIN.
L3: CUKUP AMAN,CONTOHNYA PSEUDOEFEDRIN, LORAZEPAM, ASPIRIN.
L4: KEMUNGKINAN BERBAHAYA, CONTOHNYA KLORAMFENIKOL, SIBUTRAMIN.
L5: KONTRAINDIKASI, CONTOHNYA AMIODARON.
BERIKUT KATEGORI TINGKAT KEAMANAN
PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL DARI
FDA (FOOD DRUG ADMINISTRATION) :
• Kategori A
Aman untuk janin seperti vitamin C asam folat, vit B6, parasetamol, zinc,
dan sebagainya.
• Kategori B
Cukup aman untuk janin seperti amoksisilin, ampisilin, azitromisin,
bisakodil, cefadroksil, cefepim, cefixim, cefotaxim, ceftriaxon, cetirizin,
klopidogrel, eritromisin, ibuprofen, insulinlansoprazol, loratadin, me penem,
metformin, metildopa, metronidazol, dan sebagainya.
• Kategori C
Dapat beresiko, digunakan jika perlu. Obat dianjurkan hanya jika manfaat yang diperoleh
oleh ibu atau janin melebihi resiko yang mungkin tim bul pada janin. Contohnya albendazol,
allopurinol, aspirin, amitriptilin, kalsitriol, kalsium laktat, kloramfe nikol, ciprofloksasin,
klonidin, kotrimoksazol, codein + parasetamo dektrometorfan, digoksin, enalapril, efedrin,
flukonazol dan sebagainya.
• Kategori D
Ada bukti positif dari resiko, digunakan jika darurat. Pengunaan obat diperlukan untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius dimana obat yang lebih aman
tidak efektif atau tidak dapat diberikan. Contohnya alprazolam, amikasin, amiodaron,
carbamazepin, klordiaz epoksid, diazepam, kanamisin, fenitoin, asam valproat, dan
sebagainya.
• Kategori X
Kontraindikasi dan sangat berbahaya bagi janin, conhnya (amlodipi atorvastatin),
atorvastatin, (kafein + ergotamin), (desogestrel + etinil es tradiol), ergometrin, estradol, miso
prostol, oksitosin, simvastatin, warfarin.
• Berikut Tips Bagi Ibu Hamil dalam penggunaan Obat !
• Ibu hamil harus cermat dan selektif dalam memilih
obat.Berkonsultasilah dengan dokter maupun apoteker.Sebaiknya
seminimal mungkin mengkonsumsi obat saat hamil, kecuali adanya
riwayat penyakit kronis yang mengharuskan minum obat dengan
adanya pertimbangan manfaat/resiko.Jika terpaksa membeli obat yang
di jual bebas, pilihlah obat yang mencantumkan keterangan aman
untuk ibu hamil dan pastikan anda mendapatkan informasi mengenai
obat langsung kepada Apoteker.
• Berikut Tips Bagi Ibu Menyusui dalam penggunaan Obat !
• Berkonsultasi lah dengan para dokter, jelaskan kondisi ibu yang sedang
menyusui.Jika memang harus mengkonsumsi obat, mintalah dosis yang
serendah mungkin dan dikonsumsi dalam waktu yang sesingkat
mungkin.Jika terpaksa membeli obat yang di jual bebas, pilihlah obat yang
mencantumkan keterangan aman untuk ibu hamil dan menyusui dan pastikan
anda mendapatkan informasi mengenai obat langsung kepada Apoteker.
• Aturlah waktu meminum obat, misalnya setelah menyusui, atau pada saat si
kecil tidur untuk waktu yang agak lama. Hal ini untuk memperkecil resiko
masuknya pengaruh obat dalam ASI yang dikonsumsi bayi.Perhatikan gejala-
gejala yang tampak, apakah si kecil jadi rewel, timbul ruam atau bercak
merah/biru, sakit, kejang perut/kholik, atau ada peru bahan pada pola tidur
dan makannya. Bila muncul salah satu gejala ini segera beritahu dokter,
termasuk jenis obat yang anda konsumsi.
TERIMA KASIH😊

Anda mungkin juga menyukai