Anda di halaman 1dari 9

JOBSHEET

Nama Perasat : Pencegahan Infeksi Alat APN


Unit : Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir 1

Referensi :
1. Indriyani, Moudy E.U Djami, 2016. Update Asuhan Persalinan dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta; TIM
2. Rohani, Reni Saswita, Marisah,2014, Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan,
Jakarta: Salemba Medika
3. Dartiwen, Anggita I, Apriliani P,. 2020. Buku Ajar Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan. Deepublish

a. DASAR TEORI

Pengertian Pencegahan Infeksi


Infeksi adalah invasi dari mikroorganisme patogen yang masuk dan berkembang biak di
dalam tubuh dan menyebabkan sakit, dapat menimbulkan gejala klinis maupun tidak
(asymptomatis). Upaya pencegahan infeksi adalah usaha yang dilakukan untuk menghindari
masuknya mikrooganisme ke dalam jaringan tubuh, sehingga dapat terhindar dari penyakit
infeksi.
Tujuan tindakan pencegahan infeksi antara lain(18): a. Mencegah terjadinya infeksi
silang antara pasien dan petugas. b. Menangani peralatan / instrumen medis yang dipakai
pada saat tindakan dengan prosedur yang benar c. Mengelola sampah dan limbah yang
dihasilkan saat proses persalinan dengan tepat.

Prinsip Pencegahan Infeksi


Dalam pencegahan infeksi ada prinsip – prinsip dasar yang harus diketahui oleh
penolong persalinan(19), yaitu :
a. Setiap individu dianggap dapat menularkan penyakit, karena infeksi ada yang bersifat
asymptomatik atau tidak ada gejala.
b. Setiap individu dianggap dapat terkena infeksi
c. Setiap benda maupun peralatan yang sudah dipakai pada saat melakukan tindakan
dianggap sudah terkontaminasi sehingga perlu di cuci hama kembali secara benar.
d. Jika belum yakin dengan proses aseptik terhadap lingkungan maupun peralatan yang
terkontaminasi maka dianggap masih terkontaminasi.
e. Resiko infeksi akan selalu ada dan tidak dapat dihilangkan, tapi dapat diminimalisir
dengan mengikuti prosedur pencegahan infeksi secara benar.

Tindakan Pencegahan Infeksi


a. Penggunaan APD Alat Perlindungan Diri (APD
Penggunaan APD merupakan hal penting dalam pencegahan infeksi, pada saat
melakukan pertolongan persalinan berikut adalah APD yang harus disediakan di ruang
persalinan dan harus digunakan.
1. Celemek
Digunaakan untuk melindungi pakaian petugas dari percikan darah dan cairan tubuh
lainnya, biasanya berbahan plastik dan berbentuk seperti rompi terbalik.
2. Sepatu Boot
Sepatu yang digunakan umumnya berbahan karet atau plastik yang kedap air dan
mudah dibersihkan. Digunakan dari ujung sampai setinggi betis. Digunakan untuk
melindungi kaki dari darah atau cairan tubuh yang tercecer di lantai, atau benda tajam
yang terjatuh. Tidak disarankan menggunakan sandal karena tidak menutup seluruh
kaki.
3. Sarung Tangan
Petugas diharuskan menggunakan sarung tangan yaitu sebelum kontak dengan cairan
tubuh pasien, sebelum melakukan pemeriksaan dalam, membersihkan sampah yang
terkontaminasi.
4. Kacamata
Digunakan untuk melindungi mata dari percikan darah atau cairan tubuh. Umumnya
terbuat dari bahan plastik yang jernih. Ada bentuk kacamata yang menyatu dengan
pelindung muka.
5. Masker
Digunakan untuk menghindari penularan mikroorganisme melalui udara saat
berbicara dengan pasien, batuk maupun bersin. Selain itu dapat mencegah percikan
darah atau cairan tubuh masuk ke mulut dan hidung. Saat menggunakan masker
harus menutupi hidung, mulut dan dagu.
6. Penutup Kepala
Digunakan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut atau kepala
petugas ke area yang steril. Selain itu mencegah percikan darah ataupun cairan tubuh
ke wilayah kepala. Kap atau penutup kepala digunakan menutup seluruh kepala.

b. Tindakan Aseptik
1. Perlakuan Terhadap Alat
a) Dengan dekontaminasi semua peralatan/ instrumen medis, sarung tangan yang
sudah digunakan menggunakan larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Kemudian cuci bilas dan lakukan sterilisasi maupun Desinfeksi Tingkat Tinggi
( DTT)
b) Sebelum melepas celemek di lap dulu menggunakan larutan klorin 0,5% dan
memastikan tidak ada percikan darah yang tersisa, melepas dengan melipatnya
ke arah luar (bagian luar yg dipakai) setelah itu diletakkan ke wadah khusus
pakaian kotor
c) Memakai sarung tangan yang berbeda untuk setiap tindakan, seperti sarung
tangan steril untuk pemeriksaan dalam, menolong persalinan sampai
mengeluarkan placenta. Sarung tangan bersih untuk menangani sisa darah
maupun cairan tubuh, sedangkan sarung tangan rumah tangga dipakai saat
mencuci peralatan dan menangani sampah.
2. Perlakuan Terhadap Tempat
a) Membersihkan ruangan persalinan, tempat periksa dan tempat tindakan setiap
hari
b) Mensteril ruangan minimal 1 jam setelah dipakai untuk tindakan.
3. Perlakuan Terhadap Penolong
a) Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan steril atau DTT, setelah
melepas sarung tangan, setelah menyentuh benda yang terkontaminasi, sebelum
dan sesudah kontak fisik dengan ibu atau bayi baru lahir dengan menggunakan
7 langkah cuci tangan.
b) Menggunakan APD lengkap saat melakukan pertolongan persalinan
c. Perwadahan Sampah dan Limbah
1. Sampah
a) Memasukkan sampah terkontaminasi seperti (kassa, gulungan kapas, perban dll)
ke dalam tempat sampah yang tahan air/ plastik kemudian di bakar
b) Sampah yang tidak terkontaminasi misal sisa makanan dibuang ke tempat
sampah rumah tangga.
c) Sampah dari benda tajam seperti jarum suntuk dimasukka ke dalam safety box,
sementara sisa ampul, bisturi dimasukkan ke wadah tahan bocor (misalkan: botol
plastik bekas air mineral)
d) Placenta di tempatkan di kantung plastik atau tembikar, ajarkan keluarga untuk
memberihkan dan menguburkan.
e) Linen yang terkontaminasi di cuci terpisah dan dijemur di terik matahari.
2. Limbah
a) Limbah cair seperti darah dan cairan tubuh ditampung di wadah yang tidak bocor,
misal ember, under pad.
b) Membuang limbah cair ke saluran pembuangan air limbah medis.

Pewadahan sampah dan limbah yang tidak sesuai akan menyebabkan


tersebarnya mikroorganisme dari sampah dan limbah ke tempat lain. Sampah tajam
yang tidak dimasukkan ke dalam safety box akan bisa menyebabkan luka tusuk bagi
penolong maupun orang lain. Ceceran darah, cairan manusia yang tidak dikelola
dengan baik akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi nasokomial, kain bekas
pasien yang tidak diganti akan menimbulkan bau yang tidak sedap, bbegitu juga
sampah basah yang tidak diletakkan ke dalam wadah tahan air akan menyebabkan
kebocoran dan tetesaan cairaan kemaana – mana yang dapat meningkatkan resiko
penularaan infeksi.

b. PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia tentang perasat memberikan
asuhan kebidanan pada ibu Pre Eklampsia dan eklamsia
2. Siapkan alat-alat secara lengkap sebelum tindakan dimulai
3. Ikuti petunjuk instruktur
4. Laporkan hasil kerja

c. KESELAMATAN KERJA
1. Kaji kelengkapan alat dan perlengkapan, serta urutkan sesuai urutan kerja
2. Sebelum melakukan prosedur, dekatkan alat
3. Perhatikan langkah kerja

d. ALAT DAN BAHAN

Persiapan Alat :
 Alat APN yang akan didekontaminasi
1. Partus set :
 Handscoon 2 pasang
 ½ kocher 1 buah
 Arteri klem 2 buah
 Gunting tali pusat
 Kasa secukupnya
2. Kom Obat berisi :
 Oksitosin 1 %
 Lidocaine
 Ergometrin
3. Spuit : 3 cc, 5 cc
4. Kom berisi kapas kering
5. Clorin spray
6. Nierbekken 2 buah
7. Hecting set :
 Handscoon 1 pasang
 Pinset sirurgis
 Standoek
 Nald hecting
 Nald holder
 Penghisap lendir
8. Nelaton kateter
9. Infus Set
10. Piring plasenta

 Alat untuk poses pencegahan infeksi


1. APD 1 set
2. Safety box (wadah benda tajam) 1 buah
3. Panci besar 1 buah
4. Korentang
5. Kom besar 4 buah
6. Sarung tangan rumah tangga
7. Sikat
8. Sabun/detergen
9. Tromol
10. Handuk kering
11. Doek steril
12. Tempat sampah 3 buah (sampah logam, sampah medis, sampah rumah tangga)

Persiapan Bahan :
1. Larutan klorin 0,5 %
2. Air DTT
3. Air detergen
4. Air bersih
5. Gayung

e. LANGKAH KERJA

No Langkah Keterangan Gambar


1 Mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim
2 Melakukan tindakan Dekontaminasi
Alat pasca kelahiran dengan APD
lengkap
 Dekontaminasi tempat persalinan
Bersihkan tempat persalinan dengan
washlap + larutan klorin
Bilas dengan washlap + air DTT

a.
f.

3 Mempersiapkan alat alat APN yang akan


1. didekontaminasi

4 Memisahkan alat menjadi 3 bagian sesuai


dengan jenisnya :
 Medis
 Non medis
 Benda tajam

5 Memasukkan seluruh alat medis yang


akan diproses untuk direndam dalam kom
berisi larutan klorin selama 10 menit

Keynote :
Alat medis berupa gunting dan sejenisnya
direndam dalam keadaan terbuka
Sampah kapas dan kasa di dalam
nierbekken dibuang kedalam tong sampah
medis
Spuit bekas pakai bersihkan terlebih
dahulu dengan larutan klorin kemudian
buang ke dalam safety box
Pisahkan kom larutan klorin untuk alat
medis yang terbuat dari karet
6 Dekontaminasi celemek
 Bersihkan celemek dengan
washlap + larutan klorin
 Bilas dengan washlap + air
DTT
Melepaskan sarung tangan kedalam kom
berisi larutan klorin dalam keadaan
terbalik dan rendam selama 10 menit

7 Mencuci tangan dan memasang sarung


tangan rumah tangga serta alat pelindung
diri lainnya

8 Memindahkan alat yang telah direndam


dalam larutan klorin selama 10 menit ke
dalam kom berisi larutan sabun

Keynote :
Handscoon, kateter dan alat medis
disposible lainnya buang ke dalam tong
sampah medis
Sampah obat2an masukkan kedalam
safety box

9 Melakukan proses pencucian alat alam


larutan sabun/detergen

Keynote :
Bersihkan dan sikat alat alat seperti
gunting dan sejenisnya sampai ke sela
sela terkecil hingga benar benar bersih
Lakukan secara berurutan dimulai dari
alat alat yang sejenis agar efektif dan
efisien

10 Mengumpulkan alat alat setelah disikat


dan dibersihkan kedalam kom kosong
kemudian bilas dengan air mengalir atau
celupkan kedalam air DTT (opsional)

11 Masukkan semua alat yang sudah bersih


kedalam panci tertutup dengan air yang
telah mendidih, pastikan tinggi air
dalam panci harus minimal 10 cm dari
tinggi alat alat yang akan direbus (alat
alat harus tenggelam)
12 Setelah semua alat dimasukkan tutup
panci kembali sampai 10 menit perebusan

13 Bereskan alat alat yang sudah tidak


dipakai seperti kom untuk merendam

14 Mempersiapkan handuk kering dan doek


steril dalam keadaan terbentang diatas
meja

15 Setelah 10 menit direbus ambil alat


menggunakan korentang, pindahkan alat
keatas handuk steril dan kering tanpa
menunggu air rebusan dingin

Keynote :
Alat alat seperti gunting dan sejenisnya
dalam keadaan terbuka agar benar benar
kering
16 Setelah semua alat kering, pindahkan ke
duk steril dengan menggunakan
korentang
Keynote :
Letakkan alat medis seperti gunting dan
sejenisnya kedalam bak instrument
kemudian tutup kembali
Letakkan nierbekken, piring plasenta,
kom dan yg lainnya diatas bak instrumen

17 Membungkus semua alat dengan doek


steril, kemudian beri label diluar duk
meliputi bulan, hari dan jam dilakukan
sterilisasi

Keynote :
Alat yang dibungkus doek steril akan
tahan selama 1 minggu tanpa dibuka
Alat yang tidak dibungkus doeu steril
akan tahan selama 24 jam

18 Bereskan alat yang telah digunakan:


 Tempatkan handuk dan bahan
linen lainnya kedalam wadah
cucian
 Tutup kembali panci
 Buka seluruh APD

19 Mengucapkan alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai