Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PATIENT SAFETY

KONSEP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

  

Dosen pengampu :

Ibu Tutty Aprianti M., S.Kp., M.Kes.

Di Susun Oleh Kelompok : 3

1. Alma Khairunnisa ( P17120122042 )


2. Bag’hngidzul Zulhulaifah ( P17120122047 )
3. Fathin Ahdes ( P17120122052 )
4. Hilma Haya Salsabila ( P17120122057 )
5. Muhammad Fikri Al Giffari ( P17120122062 )
6. Nurul Izzah Dinillah ( P17120122067 )
7. Saskhiyya Yufi Pramesti ( P17120122072 ) 

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Berikut
ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Konsep Pencegah dan
Pengendalian Infeksi” yang menurut kami dapat memberikan manfaat besar untuk kita semua
dalam mempelajari mata kuliah manajemen patient safety. Melalui kata pengantar kami
meminta maaf apabila isi makalah ini terdapat kekurangan dalam penulisannya.

Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini ada berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Maka dari itu, penulis dengan rendah hati menerima masukan, saran
dan kritik guna menyempurnakan makalah ini.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah “Konsep Pencegah dan Pengendalian


Infeksi” dengan penuh rasa terima kasih. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Jakarta, 28 Februari 2023

Kelompok 3B
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang (zulfa)


B. Rumusan Masalah (uyung)
1. Apa yang dimaksud denganpencegahan pengendalian infeksi? 
2. Apa tujuan dari pencegahan pengendalian infeksi? 
3. Bagaimana tindakan pencegahan infeksi? 
4. Bagaimana proses mencuci tangan? 
5. Bagaimana etika batuk?
6. Bagaimana cara penggunaan dan pelepasan APD?
C. Tujuan (hilma)
1. Tujuan Umum
Tujuan makalah ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa memahami dan
menguasai konsep pencegahan dan pengendalian infeksi pada mata kuliah
management pantient safety.
2. Tujuan Khusus 
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pencegahan pengendalian infeksi 
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pencegahan pengendalian infeksi 
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tindakan pencegahan infeksi
4. Mahasiswa mampu menjelaskan cuci tangan 
5. Mahasiswa mampu menjelaskan etika batuk 
6. Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan dan pelepasan APD
D. Manfaat (Fikri)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian pencegahan pengendalian infeksi (Fikri)
B. Tujuan Pencegahan pengendalian infeksi (hilma)
Tujuan program pencegahan pengendalian infeksi menurut IPCN, IPCLN, anggota
PPI unit laboratorium, radiologi, gizi, IPSRS, dan kesling yaitu sebagai langkah untuk
mengurangi dan mencegah kejadian infeksi pada pasien dan petugas Kesehatan dalam
pelayanan kesehatan di rumah sakit serta untuk keselamatan pasien (Putra et al., 2022).

C. Tindakan pencegahan infeksi (alma)


1. Penggunaan APD
Alat Perlindungan Diri (APD) merupakan hal penting dalam pencegahan infeksi, pada
saat melakukan pertolongan persalinan berikut adalah APD yang harus disediakan di
ruang persalinan dan harus digunakan
a) Celemek
Digunaakan untuk melindungi pakaian petugas dari percikan darah dan cairan
tubuh lainnya, biasanya berbahan plastik dan berbentuk seperti rompi terbalik.
b) Sepatu Boot
Sepatu yang digunakan umumnya berbahan karet atau plastik yang kedap air dan
mudah dibersihkan. Digunakan dari ujung sampai setinggi betis. Digunakan untuk
melindungi kaki dari darah atau cairan tubuh yang tercecer di lantai, atau benda
tajam yang terjatuh. Tidak disarankan menggunakan sandal karena tidak menutup
seluruh kaki.
c) Sarung Tangan
Petugas diharuskan menggunakan sarung tangan yaitu sebelum kontak dengan
cairan tubuh pasien, sebelum melakukan pemeriksaan dalam, membersihkan
sampah yang terkontaminasi.
d) Kacamata
Digunakan untuk melindungi mata dari percikan darah atau cairan tubuh.
Umumnya terbuat dari bahan plastik yang jernih. Ada bentuk kacamata yang
menyatu dengan pelindung muka.
e) Masker
Digunakan untuk menghindari penularan mikroorganisme melalui udara saat
berbicara dengan pasien, batuk maupun bersin. Selain itu dapat mencegah percikan
darah atau cairan tubuh masuk ke mulut dan hidung. Saat menggunakan masker
harus menutupi hidung, mulut dan dagu.
f) Penutup Kepala Digunakan untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut
atau kepala petugas ke area yang steril. Selain itu mencegah percikan darah
ataupun cairan tubuh ke wilayah kepala. Kap atau penutup kepala digunakan
menutup seluruh kepala.
2. Tindakan Aseptik
a) Perlakuan Terhadap Alat
1) Dengan dekontaminasi semua peralatan/ instrumen medis, sarung tangan yang
sudah digunakan menggunakan larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
Kemudian cuci bilas dan lakukan sterilisasi maupun Desinfeksi Tingkat Tinggi
( DTT)
2) Sebelum melepas celemek di lap dulu menggunakan larutan klorin 0,5% dan
memastikan tidak ada percikan darah yang tersisa, melepas dengan melipatnya
ke arah luar (bagian luar yg dipakai) setelah itu diletakkan ke wadah khusus
pakaian kotor(18).
3) Memakai sarung tangan yang berbeda untuk setiap tindakan, seperti sarung
tangan steril untuk pemeriksaan dalam, menolong persalinan sampai
mengeluarkan placenta. Sarung tangan bersih untuk menangani sisa darah
maupun cairan tubuh, sedangkan sarung tangan rumah tangga dipakai saat
mencuci peralatan dan menangani sampah
b) Perlakuan Terhadap Tempat
1) Membersihkan ruangan persalinan, tempat periksa dan tempat tindakan setiap
hari
2) Mensteril ruangan minimal 1 jam setelah dipakai untuk tindakan.
c) Perlakuan Terhadap Penolong
1) Mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan steril atau DTT, setelah
melepas sarung tangan, setelah menyentuh benda yang terkontaminasi,
sebelum dan sesudah kontak fisik dengan ibu atau bayi baru lahir dengan
menggunakan 7 langkah cuci tangan
2) Menggunakan APD lengkap saat melakukan pertolongan persalinan.
3. Perwadahan Sampah dan Limbah
a) Sampah
1) Memasukkan sampah terkontaminasi seperti (kassa, gulungan kapas, perban
dll) ke dalam tempat sampah yang tahan air/ plastik kemudian di bakar
2) Sampah yang tidak terkontaminasi misal sisa makanan dibuang ke tempat
sampah rumah tangga.
3) Sampah dari benda tajam seperti jarum suntuk dimasukka ke dalam safety
box, sementara sisa ampul, bisturi dimasukkan ke wadah tahan bocor
(misalkan: botol plastik bekas air mineral)
4) Placenta di tempatkan di kantung plastik atau tembikar, ajarkan keluarga
untuk memberihkan dan menguburkan.
5) Linen yang terkontaminasi di cuci terpisah dan dijemur di terik matahari
b) Limbah
1) Limbah cair seperti darah dan cairan tubuh ditampung di wadah yang tidak
bocor, misal ember, under pad.
2) Membuang limbah cair ke saluran pembuangan air limbah medis.(Rangkuti,
2022)
D. Cuci tangan (alma)
Mencuci tangan 6 langkah dengan hand wash atau hand rub
1. Mencuci tangan dengan Hand wash
a) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin atau jam
tangan.
b) Membuka kran air dan membasahi tangan.
c) Menuangkan sabun cair ke telapak tangan secukupnya.
d) Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan sabun dengan kedua telapak
tangan.
e) Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara bergantian.
f) Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan menyilang.
g) Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
h) Membersihkan ibu jari secara bergantian.
i) Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam beralaskan telapak tangan
secara bergantian.
j) Bilas tangan dengan air yang mengalir.
k) Keringkan tangan dengan tisu sekali pakai.
l) Menutup kran air menggunakan siku atau siku, bukan dengan jari karena jari yang
telah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih. Lakukan semua prosedur diatas
selama 40 – 60 detik.(Kusumawati, 2020)
2. Mencuci tangan dengan Hand rub
a) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti cincin atau jam
tangan.
b) Cairan berbasis alkohol ke telapak tangan 2 – 3 cc.
c) Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan sabun dengan kedua telapak
tangan.
d) Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara bergantian.
e) Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan menyilang.
f) Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
g) Membersihkan ibu jari secara bergantian.
h) Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam beralaskan telapak tangan
secara bergantian. Lakukan semua prosedur diatas selama 20 – 30
detik(Kusumawati, 2020)
E. Etika batuk (saskia)
1) Definisi 
Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar sesuai dengan prosedur
yang ada, dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju agar tidak
menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain (Ramdan et al., 2020a).
2) Tujuan etika batuk 
Adapun tujuan etika batuk adalah mencegah penyebaran droplet melalui udara
serta menjaga kenyamanan orang lain. Droplet dapat mengandung kuman infeksius yang
berpotensi menular ke orang lain (Ramdan et al., 2020b).
3) Kebiasaan batuk yang salah 
a) Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum. 
b) Tidak mencuci tangan setelah batuk atau bersin 
c) Membuang sputum di sembarang tempat 
d) Membuang atau meletakkan tisu bekas pakai di sembarang tempat
e) Tidak menggunakan masker saat batuk atau flu 
4) Tata cara/etika batuk 
a) Tutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau sapu tangan atau lengan baju apabila
batuk
b) Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar
c) Cuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dengan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol
d) Gunakan masker agar orang lain tidak tertular

F. Penggunaan dan pelepasan APD (uyung)


(Masjhoer, 2020) berpendapat bahwa pemakaian dan pelepasan APD ditentukan sesuai
level, yaitu:
1. Pemakaian dan pelepasan APD tingkat 1
a) Pemakaian APD Level 1 
1) Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah.
2) Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak.
3) Petugas menggunakan sepatu kets atau sepatu lainnya yang tertutup.
4) Pasang masker bedah dengan cara meletakkan masker bedah di depan hidung
dan mulut dengan memegang kedua sisi tali kemudian tali diikat ke belakang.
5) Pasang pelindung mata (Goggles) rapat menutupi mata, atau bisa gunakan
pelindung wajah (Face shield).
6) Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan, jika ada indikasi.
b) Pelepasan APD Level 1
1) Petugas kesehatan berdiri di area kotor. 
2) Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar sambil di
tarik mengarah ke depan kemudian lipa di bagian ujung dalam sarung tangan
dan lakukan yang sama di sarung tangan berikutnya dan secara bersama
dilepaskan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
3) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah.
4) Buka pelindung mata (Goggles) dengan cara menundukkan sedikit kepala
lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (Goggles) secara bersamaan,
lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian goggles/face shield
dimasukkan ke dalam kotak tertutup.
5) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah.
6) Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara
perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
2. Pemakaian dan pelepasan APD tingkat 2
a) Pemakaian APD Level 2
1) Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah.
2) Petugas kesehatan masuk ke anteroom, setelah memakai scrub suit di ruang
ganti.
3) Petugas menggunakan sepatu kets atau sepatu lainnya yang tertutup.
4) Pasang masker bedah dengan cara meletakkan masker bedah di depan hidung
dan mulut dengan memegang kedua sisi tali kemudian tali diikat ke belakang.
5) Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan telinga
dengan baik.
6) Pasang pelindung mata (Goggles) rapat menutupi mata atau pelindung wajah.
7) Pakai gaun bersih yang menutupi badan dengan baik dengan cara pertama
memasukkan bagian leher kemudian mengikat tali ke belakang dengan baik.
Pastikan tali terikat dengan baik.
8) Pasang sarung tangan dengan menutupi lengan gaun.
b) Pelepasan APD Level 2
1) Petugas kesehatan berdiri di area kotor.
2) Lepaskan sarung tangan dengan cara mencubit sedikit bagian luar sambil di
tarik mengarah ke depan kemudian lipa di bagian ujung dalam sarung tangan
dan lakukan yang sama di sarung tangan berikutnya dan secara bersama
dilepaskan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
3) Buka gown perlahan dengan membuka ikatan tali di belakang kemudian
merobek bagian belakang leher lalu tangan memegang sisi bagian dalam
gown melipat bagian luar ke dalam dan usahakan bagian luar tidak
menyentuh pakaian petugas lalu dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
4) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah.
5) Buka pelindung mata (Goggles) dengan cara menundukkan sedikit kepala
lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (Goggles) secara bersamaan,
lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian goggles dimasukkan
ke dalam kotak tertutup.
6) Buka pelindung kepala dengan cara memasukkan tangan ke sisi bagian dalam
pelindung kepala dimulai dari bagian belakang kepala sambil melipat arah
dalam dan perlahan menuju ke bagian depan dengan mempertahankan tangan
berada di sisi bagian dalam pelindung kepala kemudian segera masukkan ke
tempat sampah infeksius.
7) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah.
8) Lepaskan masker bedah dengan cara menarik tali masker bedah secara
perlahan kemudian dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
9) Setelah membuka scrub suit, petugas harus segera mandi untuk selanjutnya
memakai baju biasa.
3. Pemakaian dan pelepasan APD tingkat 3
a) Pemakaian APD Level 3
1) Petugas kesehatan masuk ke antero room, setelah memakai scrub suit di
ruang ganti.
2) Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak.
3) Lakukan kebersihan tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer
dengan menggunakan 6 langkah.
4) Pakai sarung tangan pertama.
5) Kenakan sepatu pelindung (Boots). Jika petugas menggunakan sepatu kets
atau sepatu lainnya yang tertutup maka petugas menggunakan pelindung
sepatu (Shoes covers) dengan cara pelindung sepatu dipakai di luar sepatu
petugas atau jika coverall tertutup sampai sepatu petugas maka tidak perlu
menggunakan pelindung sepatu
6) Pasang masker N-95.
7) Pasang pelindung kepala yang menutupi seluruh bagian kepala dan telinga
dengan baik.
8) Pakai coverall bersih dengan zipper yang dilapisi kain berada di bagian
depan tubuh. Coverall menutupi area kaki sampai leher dengan baik dengan
cara memasukkan bagian kaki terlebih dahulu, pasang bagian lengan dan
rapatkan coverall di bagian tubuh dengan menaikkan zipper sampai ke bagian
leher, hood atau pelindung kepala coverall dibiarkan terbuka di belakang
leher.
9) Pasang pelindung mata (Goggles) rapat menutupi mata atau pelindung wajah
(Face shield).
10) Pasang sarung tangan kedua dengan menutupi lengan gaun.
b) Pelepasan APD Level 3
1) Petugas kesehatan berada di area kotor.
2) Lepaskan sarung tangan luar. 
3) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer dengan menggunakan 6
langkah.
4) Buka pelindung mata (Goggles) atau pelindung wajah (Face shield) dengan
cara menundukkan sedikit kepala lalu pegang sisi kiri dan kanan pelindung
mata (Goggles) secara bersamaan, lalu buka perlahan menjauhi wajah
petugas kemudian goggles dimasukkan ke dalam kotak tertutup.
5) Buka hood atau pelindung kepala coverall dengan cara buka pelindung
kepala dimulai dari bagian sisi kepala, depan dan kemudian perlahan menuju
ke bagian belakang kepala sampai terbuka.
6) Buka coverall perlahan dengan cara membuka zipper dari atas ke bawah
kemudian tangan memegang sisi dalam bagian depan coverall sambil
berusaha membuka perlahan dari bagian depan tubuh, lengan dengan
perlahan sambil bersamaan membuka sarung tangan kemudian dilanjutkan ke
area yang menutupi bagian kaki dengan melipat bagian luar ke dalam dan
selama membuka coverall selalu usahakan menjauh dari tubuh petugas
kemudian setelah selesai, coverall dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
7) Lakukan desinfeksi tangan dengan hand sanitizer menggunakan 6 langkah.
8) Lepaskan masker N-95.
9) Setelah membuka scrub suit, petugas segera membersihkan tubuh/mandi
untuk selanjutnya menggunakan kembali baju biasa.
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan (ades)
B. saran (ades)
Daftar Pustaka

Masjhoer, D. H. (2020). Panduan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Penyakit Infeksi Emerging (PIE)
COVID-19 RevisiI Ke -2. 38.

Putra, A. N. P., Wahyuni, I. D., & Rupiwardani, I. (2022). Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) Di Rumah Sakit X Kabupaten Malang. Media Husada Journal of Environmental Health, 2, 1–10.
https://mhjeh.widyagamahusada.ac.id/index.php/mhjeh/article/view/24

Ramdan, M., Lukman, M., & Platini, H. (2020a). Pengetahuan, sikap dan etika batuk pada penderita
tuberkulosis paru. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(2), 232–239.
https://doi.org/10.33024/hjk.v14i2.2395

Ramdan, M., Lukman, M., & Platini, H. (2020b). Pengetahuan, sikap dan etika batuk pada penderita
tuberkulosis paru. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(2), 232–239.
https://doi.org/10.33024/hjk.v14i2.2395

Kusumawati. (2020). Pengaruh Cuci Tangan Pramusaji Terhadap Jumlah Bakteri dalam Makanan
Pasien di Ruang Rajawali RSUP DR. KARIADI Semarang. Journal of Chemical Information and
Modeling, 01, 13. http://repository.unimus.ac.id/1971/3/BAB II.pdf
Rangkuti, S. (2022). PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI. Science Midwifery, 10(5), 3603–
3611. https://doi.org/10.35335/midwifery.v10i5.902

Anda mungkin juga menyukai