Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai tugas semester genap Mata Kuliah Keterqmpilan klik dasar kebidanan
pada Program Diploma III Akademi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pemerintah Kabupaten Muara
Enim Tahun Akademik 2020-2021. Informasi yang disajikan dalam laporan penelitian ini diperoleh
dari Internet, Buku, dan berbagai sumber lainnya.
Hambatan-hambatan yang dialami oleh penulis adalah:
1. Banyaknya kesalahan dalam penulisan EYD sehingga penulis sering mengulang dan
memperbaikinya.
2. Mengalami kesulitan dalam pencarian responden.
3. Mengalami kesulitan dalam pencarian data
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dalam menyusun laporan penelitian di masa
yang akan datang.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Bella julita
DAFTAR ISI
C. Tujuan………………………………………………………………………………………………4
D. Manfaat ……………………………………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………..12
B. Saran………………………………………………………………………………………………13
Daftar pustaka……………………………………………………………………………………………..13
BAB I
PENDAHULUAN
Pencegahan infeksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap pembedahan
dan dimulai sebelum melakukan tindakan operasi (pra- operasi). WHO melaporkan
prevalensi infeksi nosokomial bervariasi antara 3% - 21%, dan infeksi daerah operasi (IDO)
mencakup 5% - 31% dari total angka infeksi nosokomial. Sekitar 44.000 – 98.000 orang
dilaporkan meninggal dunia dan menghabiskan biaya 17 – 29 juta dollar setiap tahunnya
akibat infeksi paska pembedahan di Amerika. Terjadinya kejadian infeksi post operasi atau
IDO membuat para ahli bedah memperhatikan prosedur aseptik yang baik sebelum, selama
dan sesudah operasi (Koes, 2006). Berbagai standar cuci tangan pra operasi telah banyak
ditentukan, seperti larutan antiseptik yang dipilih untuk cuci tangan dan prosedur cuci
tangan yang benar. Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang saat ini menggunakan 2 jenis
antiseptik yaitu Chlorhexidine Gluconate dan Povidone Iodine. Sampai saat ini belum ada
data mengenai antiseptik yang paling efektif untuk cuci tangan pra bedah di Rumah Sakit
Islam Sultan Agung (RSISA) Semarang.
Setiap prosedur pembedahan sekecil apapun dapat menimbulkan risiko infeksi.
Pencegahan infeksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap pembedahan dan
dimulai sebelum melakukan tindakan operasi (preoperatif).
BAB II
PEMBAHASAN
Pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada ibu
dan bayi baru lahir dan harus dilaksakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan
kelahiran bayi,saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan antenatal atau pasca
persalinan/bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit. Tindakan ini harus diterapkan
dalam setiap aspek asuhan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong
persalinan dan tenaga kesehatan lainnya. Juga upaya-upaya menurunkan resiko terjangkit
atau terinfeksi mikroorganisme yang menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya
(Wiknjosastro, G, 2008).
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan dan perlindungan lainnya
3. Menggunakan teknik asepsis atau aseptik
4. Mempersoses alap bekas pakai
5. Menangani peralatan tajam dengan aman
6. Mengelola sampah medik,menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan.
1) Gunakan ember tertutup dengan keran yang bisa ditutup pada saat
mencuci tangan dan dibuka kembali jika akan membilas.
2 ) Gunakan botol yang sudah diberi lubang agar air bisa mengalir.
3) Minta orang lain menyiramkan air ke tangan.
4 ) Gunakan pencuci tangan yang mengandung anti mikroba
berbahan dasar alkohol (campurkan 100 mL 60-90% alkohol dengan 2 mL gliserin.
Gunakan kurang lebih 2 mL dan gosok kedua tangan hingga kering, ulangi tiga kali).
i. Keringkan tangan anda dengan handuk bersih dan kering. Jangan menggunakan handuk
yang juga digunakan oleh orang lain. Handuk basah/ lembab adalah tempat yang baik
untuk mikroorganisme berkembang biak.
j. . Bila tidak ada saluran air untuk membuang air yang sudah digunakan, kumpulkan air di
baskom dan buang ke saluran limbah atau jamban di kamar mandi. (Wiknjosastro, G,
2008).
GAMBAR LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR
1.Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih dan hangat
2.Pakai sejumlah kecil sabun
3.Gosok telapak tangan bersamaan, jauh dari air
4.Gosok jemari dan jempol dan kulit di sela-sela
5.Bersihkan telapak tangan Anda dengan kuku Anda
6.Gosok bagian belakang setiap tangan
7.Cuci dengan air bersih mengalir
8.Keringkan dengan handuk atau tisu yang bersih
2. sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya
Pakai sarung tangan sebelum menyentuh sesuatu yang basah (kulit tak utuh, selaput
mukosa, darah atau cairan tubuh lainnya) atau peralatan, sarung tangan atau sampah
yang terkontaminasi.
Jika sarung tangan diperlukan, ganti sarung tangan untuk menangani setiap ibu atau
bayi baru lahir setelah terjadi kontak langsung untuk menghindari kontaminasi silang
atau gunakan sarung tangan yang berbeda untuk situasi yang berbeda pula.
Sarung tangan sekali pakai lebih dianjurkan, tapi jika sarananya sangat terbatas,
sarung tangan bisa digunakan berulang kali jika dilakukan dekontaminasi, cuci dan
bilas, desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi. Jika sarung tangan sekali pakai
digunakan berulang kali, jangan diproses lebih dari tiga kali karena mungkin telah
terjadi robekan / lubang yang tidak terlihat atau sarung tangan dapat robek pada
saat sedang digunakan.
Antiseptik
Larutan antiseptik digunakan pada kulit atau jaringan yang tidak mampu menahan
konsentrasi bahan aktif yang terlarut dalam larutan disinfektan. Larutan antiseptik
memerlukan waktu beberapa menit setelah dioleskan pada permukaan tubuh agar
dapat mencapai manfaat yang optimal. Karena itu, penggunaan antiseptik tidak
diperlukan untuk tindakan kecil dan segera (misalnya penyuntikan oksitosin secara
intra muskular pada penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga, memotong tali pusat)
asalkan peralatan yang digunakan sudah didisinfeksi tingkat tinggi atau steril.
Pengelolaan Cairan Antiseptik
a. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah langkah pertama yang penting dalam menangani peralatan,
perlengkapan, sarung tangan, dan benda – benda lainnya yang terkontaminasi.
Untuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung
tangan rumah tangga dari lateks, jika menangani peralatan yang sudah digunakan
atau kotor. Segera setelah digunakan, masukkan benda-benda yang terkontaminasi
ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Daya kerja larutan klorin akan cepat
mengalami penurunan sehingga harus diganti paling sedikit setiap 24 jam, atau lebih
cepat jika terlihat telah kotor atau keruh.
Sampah terdiri dari yang terkontaminasi dan tidak terkontaminasi. Sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai maka penelitian ini difokuskan kepada sampah
terkontaminasi (darah, nanah, urin, kotoran manusia, dan benda- benda yang
tercemar oleh cairan tubuh) yang berpotensi untuk menginfeksi siapapun yang
melakukan kontak atau menangani sampah tersebut, termasuk anggota masyarakat.
2.4Desinfekti tingkat tinggi (DTT)
* Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora
bakteri pada benda mati dengan cara merebus,mengukus ,atau penggunaan desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN
Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme
-contoh larutan desinfektan
1. Klorin pemutih 0,5%
Untuk dekontminasi permukaan yang lebar
2. klorin 0,1%
Untuk DTT kimi
3. Glutaraldehida 2%
Mahal harganya bisanya digunakan untuk DTT kimia atau sterelisasi kimia
4. Fenol, klorin
Tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan di pakaikan pada bayi baru lahir
BAB III
PENUTUP
Infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di
dunia. Salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial, maka dari itulah kita harus
berhati-hati dalam pencegahan Infeksi.
Kami Selaku pembuat makalah ini menerima segala saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA