PENCEGAHAN INFEKSI
1
5. Efek Samping
Apabila kita tidak mencuci tangan maka akan mudah penyakit
terinfeksi kepada orang lain,karena tangan merupakan media pengantar
utama penularan penyakit.
6. Prosedur Tindakan
a. Alat
1) Sabun Antiseptik
2) Bak cuci dan Air Mengalir
3) Handuk atau pengering
b.Prosedur Kerja
1) Mengalirkan air, hindari percikan pada pakaian.
2) Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya lebih
rendah dari siku.
3) Menaruh sedikit sabun / antiseptic (2 – 4 cc). Untuk sabun batang,
pegang dan gosok sampai berbusa.
4) Menggosok kedua tangan telapak tangan dengan cepat, selama 10 –
15 detik.
5) Menggosok punggung tangan secara bergantian.
6) Menggosok sela-sela jari secara melingkar bergantian.
7) Menggosok buku-buku jari secara bergantian.
8) Menggosok ibu jari secara bergantian.
9) Menggosok ujung-ujung jari secara bergantian.
10) Membilas lengan dan tangan dengan air bersih yang mengalir.
11) Menutup kran dengan siku.
12) Mengeringkan tangan dengan handuk atau pengering. .( Ns.Abdul
Ghofar 2014 )
2
melakukan tindakan yang terpapar atau diperkirakan akan terjadi kontak
dengan specimen, bahan kimia dan atau benda yang terkontaminasi.
2. Tujuan
Melindungi kulit, selaput lender dan bagian tubuh lain petugas
laboratorium dari resiko paparan atau diperkirakan akan terjadi kontak
dengan specimen, bahan kimia dan atau benda yang terkontaminasi
3. Indikasi
Jika melakukan tindakan yang memungkinkan tubuh atau
membran mukosa terkena atau terpercik darah atau cairan tubuh atau
kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
4. Kontra Indikasi
Agar terhindar dari percikan darah atau cairan lainnya.
5. Efek Samping
a. Kaki yang tidak menggunakan sepatu safety sebagai alat pelindung diri
akan lebih beresiko menimbulkan cedera.
b. Saluran pernafasan terkontaminasi zat-zat berbahaya di udara apabila
tidak memakai masker.
6. Prosedur Tindakan
a.Peralatan
1) Sarung tangan
2) Masker
3) Pelindung mata
4) Pelindung wajah
5) Penutup kepala
6) Baju pelindung
7) Sepatu boot
b. Prosedur Kerja
1) Cuci tangan sebelum memakai APD.
2) Memakai jas Lab lengan panjang, diganti setiap hari dan tidak
digunakandiruangan lain
3) Memakai masker untuk melindungi hidung dan mulut. Masker
sekali pakai,diganti setiap 4 – 6 jam, jangan disimpan dalam
3
kantong jas lab, jangan digantung dileher dan jangan dipakai
bergantian.
4) Memakai sarung tangan. Gunakan sarung tangan berbeda setiap
pasien/specimen. Harus memahami teknik memakai dan
melepaskan sarung tangan
5) Memakai alas kaki tertutu
6) Jika diperlukan, gunakan pelindung wajah/google, apron dan
penutup kepal
7) Cuci tangan setelah memakai APD
8) APD yang kotor dan terkontaminasi harus disingkirkan dan segera
diganti,didekontaminasi untuk kemudian dicuci, disterilisasi atau
dibuang
4
6. Prosedur Tindakan
a.Peralatan
1) Larutan klorin 5%
2) Air mengalir
3) Baskom steril 3 buah
4) Gelas ukur
5) Sarung tangan rumah tangga
6) Celemek
7) Sikat
8) Spons
9) Sabun cair
10) Lab bersih dan kering
11) Kain pembungkus yang bersih
12) Plaster untuk label
13) Korentang dan tempatnya
14) Gunting verban. (A.Poter, Patricia, Pery, 2017)
b.Prosedur Kerja
1.Pengenceran 0,5% untuk merendam alat-alat yang terkontaminasi
a) Pakai sarung tangan dan celemek plastic
b) Siapkan gelas ukur,siapkan air 1 literdalam Waskom
c) Siapkan gelas ukur untuk tuang (klorin 0,5%,100 ml dalam 1
liter air tersebut dengan perbandingan 9:1 (air:klorin) aduk
sampai rata
d) Rendam alat kesehatan segera setelah dipakai dalam larutan
tersebut selama 10 menit
e) Segera bilas dengan air mengalir hingga bersih dan lanjutkan
dengan pembersih (cuci dan bilas) dengan langkah sbb
(1) Sikat dengan menggunakan sabun alat kesehatan yang
sudah direndam tadi, kemudian digosok dengan
menggunakan spons + sabu sampai bersih
Bila alat-alat tersebut dibawah air mengalir hingga bersih
5
(2) ensterilkan dengan otoklaf dengan suhu 121 oC (30 menit
dibungkus,
f) Menuliskan nama alat tanggal dan jam
6
4. Kontra indikasi
Menghindari agar benda tajam tidak tertusuk kepada pasien atau orang
lain.
5. Efek samping
Jika benda tajam tersebut bisa tertusuk kepada orang lain nanti
akan berakibat fatal
6. Prosedur tindakan
a.Pengelolaan jarum/benda tajam setelah pakai:
1) Jangan menekuk/mematahkan jarum suntik/benda tajam yang telah
dipakai
2) Jangan meletakkan jarum suntik/benda tajam bekas pakai di
sembarang tempat
3) Segera buang jarum/benda tajam ke dalam wadah yang telah
ditentukan dan dibuang sendiri oleh si pemakai.
4) Kontainer benda tajam diletakkan dekat dengan lokasi tindakan.
5) Wadah yang digunakan harus tahan tusukan, tahan air dan tidak bisa
dibuka lagi berlabel biohazard atau berwarna kuning.
6) Setelah berisi 3/4 bagian, dibawa ke tempat penyimpanan sementara
untuk selanjutnya dibawa oleh oihak ketiga untuk diinsinerasi.
(Permenkes RI No 46 tahun 2015)
7
2) Sesudah 3/4 bagian penuh, disimpan di tempat penyimpanan
sementara untuk selanjutnya dibawa oleh pihak ketiga untuk
diinsinerasi.
3) Cara lain adalah enkapsulasi, yaitu sesudah 3/4 bagian penuh, bahan
semen atau pasir dimasukkan dalam wadah sampai penuh. Sesudah
bahan menjadi padat dan kering, wadah ditutup, disebarkan pada
tanah rendah, ditimbun dan dikuburkan.
8
1) Menampung limbah padat infeksius kedalam tempat sampah medis
yang dilapisi kantong plastic kuning.
2) Petugas cleaning servise menggunakan APD lengkap:
mengumpulkan dan mengangkut limbah padat infeksius kedalam
kereta sampah medis beserta kantong plastic medis yang diikat
erat.
3) Mengganti/melepasi tempat sampah dengan kantong plastic yang
baru.
4) Mengangkut limbah padat infeksius ke tempat penampungan
sementara yaitu container medis menggunakan kereta sampah
medis.
5) Petugas pihak ketiga mengambil container setiap 2 hari sekali
untuk dikelola.
b.Limbah Non Infeksius
1) Cuci tangan dengan air mengalir sebelum melakukan kegiatan
2) Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan
3) Gunakan alat pelindung diri (APD) topi,masker, sarung ,dan sepatu
tertutup
4) Gunakan tempat sampah tertutup dengan system buka tutup
menggunakan pijakan kaki
5) Masukkan semua sampah non infeksius pada tempat sampah
tertutup yang dilapisi kantong plastic bewarna hitam
6) Ikat kantong plastic pelapis tempat sampah jika volume sampah
sudah memenuhi ¾ tempat sampah. (Permenkes RI No 46 tahun
2015)
9
a.Alat dan bahan:
b.Prosedur kerja :
10
2) Handscoon
b.Prosedur kerja :
11
b.Prosedur kerja :
12
DAFTAR PUSTAKA
13
14