Anda di halaman 1dari 6

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI
No.Dokumen : 440/224.01.III.SOP/06.02.4/2023

No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 07 Januari 2023

Halaman : 1/5

KEPALA
PEMERINTAH PUSKESMAS WAWO
KABUPATEN BIMA

PUSKESMAS WAWO MASTURUDIN, SKM


NIP. 19720307 1994031004

1. Pengertian  Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya
respon imonologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik
 Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menghindari
terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganismedari lingkungan klien
dan tenaga kesehatan (NAKES)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi dan memberikan
perlindungan bagi pasien dan tenaga kesehatan
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Wawo Nomor
440/002.01.III.SK/06.2.4/2023 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
5. Prosedur/ Kebersihan tangan
Langkah-langkah
a. Kuku harus selalu terpotong pendek dan tidak boleh memakai kuku
palsu saat merawat pasien
b. Cuci tangan denga sabun dan air mengalir harus dilakukan dengan 7
(tujuh) langkah pada saat :
a) Sebelum dan setelah melepas sarung tangan
b) Sebelum dan setelah kontak langsung dengan kulit pasien
c) Sebelum tindakan aseptic (setelah menyentuh darah, cairan tubuh,
sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband)
d) Setelah kontak dengan lingkungan dan benda mari (alat medis,
tempat tidur, meja) diarea pasien
e) Setelah makan dan minum dan menggunakan toilet
f) Sebelum keluar ruangan pasien
c. Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir atau dengan
alcohol handscrub (bila tangan tidak tampak kotor)

Alat pelindung diri


a. Sarung tangan
b. Masker
c. Kaca mata pelindung
d. Pelindung wajah
e. Gaun
f. Sepatu tertutup
a) Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan
b) Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien
c) Pakai sarung tangan sekali pakai untuk membersihkan lingkungan
d) Lepas sarung tangan segera setelah selesai, sebelum menyentuh
benda dan permukaan yang tidak terkontaminasi, sebelum beralih
kepasien lain.
e) Gantikan sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh
terkontaminasi ke area bersih
f) Pakailah kacamata dan pelindung wajah selama melaksanakan
prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang beresiko terjadi
cipratan atau semprotan darah, cairan tubuh, sekresi dan ekresi
g) Secara umum dapat digunakan masker bedah untuk mencegah
tramisi melalui partikel besar dari droplet saat kontak erat (< 3
meter) dari pasien saat batuk atau bersin, pakailah selama tindakan
yang menimbulkan aerosol walaupun pada pasien tidak diduga
infeksi
h) Kenakan gaun (bersih, tidak steril) untuk melindungi kulit,
mencegah bajumenjadi kotor, kulit terkontaminasi selama
merawat pasien yang memungkinkan terjadi percikan atau
semprotan cairan tubuh pasien
i) Bila gaun tembus cairan perlu dilapisi apron tahan cairan
mengantisipasi semprotan atau cipratan cairan infeksius
j) Pakailah sepatu bot untuk melindungi kaki dan cipratan atau
semprotan darah, cairan tubuh, sekresi, ekresi

Perawatan peralatan pasien

a. Buat SOP untuk menampung, transportasi, pengelolaan peralatan


yang mungkin terkontaminasi darah atau cairan tubuh
b. Lepaskan bahan organic dari nperalatan dengan bahan pembersih
yang sesuai sebelum disterilkan
c. Tangani peralatan pasien yang terkena darah, cairan tubuh, sekresi,
ekresi dengan benar, cegah transfer microba kepasien lain dan
lingkungan
d. Pastikan peralatan yang dipakai untuk pasien infeksius telah
dibersihkan dan tidak dipakai untuk pasien lain.
e. Pastikan peralatan sekali pakai dibuang dan dimusnahkan secara
benar dan peralatan pakai ulang diproses dengan benar
f. Peralatan yang terkontaminasi didesinfeksi setelah dipakai dan
selanjutnya di sterilkan sesuai dengan kebutuhan

Pengendalian lingkungan

a. Fasilitas kesehatan harus membuat dan melaksanakan prosedur rutin


untuk membersihkan dan desinfeksi permukaan yang sering tersentuh
dan passtikan kegiatan ini dimonitor (diawasi secara rutin dan
berkala)
b. Pembersihan harus mengawali desinfeksi benda dan permukaan tidak
dapat didesinfeksi sebelum dibersihkan dari bahan organic (ekresi,
sekresi pasien dan kotoran)
c. Pembersihan permukaan horizontal sekitar pasien harus dilakukan
secara rutin setiap hari dan lebih teliti setiap pasien pulang
d. Peralatan pembersih harus dibersihkan dikeringkan tiap kali setelah
pakai, mop dicuci dikeringkan tiap hari sebelum disimpan dan dipakai
kembali
e. Untuk memudahkan pembersihan bebaskan area pasien dari benda-
benda yang tidak perlu

Penatalaksanaan linen

a. Letakkan linen kedalam kantong linen


b. Cuci linen dengan air panas 70℃ minimal 25 menit
c. Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD yang sesuai

Kesehatan karyawan

a. Setiap petugas harus waspada dalam bekerja untuk mecegah luka atau
cedera saat melakukan tindakan menggunakan jarum, scapel dan alat
tajam lain, saat melakukan prosedur, saat memberikan instrument dan
saat membuang jarum
b. Jangan tutup/ recap jarum yang telah dipakai, memanipulasi jarum
dari spuit
c. Buang jarum spuit, pisau scapel, dan peralatan tajam habis pakai
kedalam wadah tahan tusukan/ safety box sebelum dibuang kedalam
incinerator
d. Jangan mengarahkan bagian tajam jarum kebagian tubuh selain akan
menyuntikkan

Penempatan pasien

a. Cara penempatan pasien sesuai jenis kewaspadaan terhadap transmisi


infeksi

Hygiene respirasi / etika batuk

Pasien, petugas, pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas harus :


a. Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju dalam saat
batuk atau bersih jangan tutupi dengan telapak tangan
b. Segera buang tissue yang telah dipakai ketempat sampah
c. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau bahan
berbasis alcohol
d. Gunakan masker
e. Hindari menyentuh wajah seperti pipi menggosok hidung dan
mengucek mata sebaliknya dikurangi agar terhindar dari infeksi virus
6. Bagan Alir
Kebersihan tangan, kuku harus selalu
dipotong, cuci tangan dengan
menggunakan sabun dan air mengalir Alat pelindung diri seperti
atau dengan handcrub sarung tangan , masker, kaca
mata pelindung, pelindung
wajah gaun dan sepatu tertutup

Perawatan peralatan pasien: Pastikan peralatan yang dipakai untuk pasien


infeksius telah dibersihkan dan tidak dipakai untuk pasien lain. Peralatan
sekali pakai dibuang dan dimusnahkan secara benar dan peralatan pakai
ulang diproses dengan benar. Peralatan yang terkontaminasi didesinfeksi
setelah dipakai dan selanjutnya di sterilkan sesuai dengan kebutuhan

Penatalaksanaan linen : Letakkan linen kedalam kantong linen


Cuci linen dengan air panas 70℃ minimal 25 menit

Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD yang sesuai

Kesehatan karyawan : Setiap petugas harus waspada dalam bekerja untuk


mecegah luka atau cedera saat melakukan tindakan menggunakan jarum,
scapel dan alat tajam lain

Penempatan pasien sesuai jenis kewaspadaan terhadap transmisi infeksi

Hygiene respirasi / etika batuk : Menutup mulut dan hidung dengan tisu
atau lengan baju dalam saat batuk atau bersih jangan tutupi dengan telapak
tangan

Segera buang tissue yang telah dipakai ketempat sampah

Cuci tangan dengan


menggunakan air bersih dan
sabun atau bahan berbasis
alcohol
7. Hal-hal yang Petugas Melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan
perlu prosedur yang dibuat
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. UGD
2. Rawat Inap
3. Poned
4. Pustu
5. Bidan
9. Dokumen Terkait

10. Rekaman historis


perubahan. Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan.
1. Isi Prosedur Langkah-langkah dalam 07 Januari 2023
prosedur mengikuti yang
terbaru
2. Format SOP lama Menggunakan 07 Januari 2023
Permenpan Nomor 35
tahun 2012 diperbaharui
mengikuti format SOP
yang ada dalam SK
tentang Pedoman Tata
Naskah Puskesmas
Wawo

Anda mungkin juga menyukai