Anda di halaman 1dari 4

PENCEGAHAN PENGENDALIAN

INFEKSI
SOP No. : 1/
Dokumen
Tgl Terbit : 1/01/2022
No Revisi : 01
Halaman : 1/
UPTD Unit
Puskesmas
Banjarangkan
II
1.    Pengertian Bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan kepada klien
untuk
melindungi petugas kesehatan itu sendiri.
2.    Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah
untuk Mencegah penularan penyakit secara langsung maupun
tidak langsung dari atau kepada pasien di fasilitas kesehatan.
3.    Kebijakan SK Kepala Puskesmas
4.    Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270 /Menkes/SK/III/2007
tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Lainnya, dan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/III/2007
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, perlu
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
mengenai pencegahan dan pengendalian infeksi di
fasilitas pelayanan kesehatan;
5.    Prosedur a.    Alat
b.    Bahan
6.    Langkah- A. MENJAGA KEBERSIHAN TANGAN
langkah a. Jaga agar kuku jari-jari tangan tetap pendek.
b. Tutup luka di tangan dengan bahan kedap air
c. Selalu bersihkan tangan pada situasi-situasi berikut.
5 momen cuci tangan /hand hygene ( WHO) :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan aseptik
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien
d. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
e. Sebelum memegang alat/instrumen invasif, baik ketika
mengenakan sarung tangan maupun tidak.
f. Setelah kontak dengan cairan tubuh atau ekskresi,
membran mukosa, kulit yang tidak intak, atau kasa penutup luka.
g. Ketika berpindah dari satu bagian tubuh yang terkontaminasi ke
bagian tubuh lain dari pasien yang sama.
h. Setelah kontak dengan permukaan objek yang bersentuhan dengan
pasien (termasuk peralatan medis).
i. Setelah melepas sarung tangan (steril maupun nn-steril)
j. Jika tangan tidak terlihat kotor, gunakan pembersih berbahan dasar
alkohol (alcohol-based handrub). Jika tangan tidak terlihat kotor
namun pembersih yangan berbahan dasar alkohol tidak tersedia,
cucilah tangan dengan sabun dan air bersih mengalir.
k. Jika tangan terlihat kotor, atu bila terkena darah/cairan tubuh, atau
BAGAN 1 selama 40-60 detik Sebelum menangani obat-obatan atau
menyiapkan makanan, bersihkan tangan dengan pembersih tangan
berbahan dasar alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir.
BAGAN 1. GAMBAR LANGKAH-LANGKAH CUCI TANGAN

BAGAN 2. CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB

B. MENGENAKAN SARUNG TANGAN


a. Gunakan sarung tangan steril ketika melakukan prosedur bedah,
menolong
persalinan, memotong tali pusat, menjahit luka episiotomi, dan
menjahit robekan perineum.
b. Gunakan sarung tangan steril yang panjang (sampai menutup
siku)
ketika melakukan manual plasenta atau kompresi bimanual
interna.
c. Gunakan sarung tangan pemeriksa (non steril) untuk melakukan
pemeriksaan vagina, memasang infus, memberikan obat injeksi,
dan mengambil darah.
d. Gunakan sarung tangan rumah tangga saat :
     Membersihkan alat dan tempat tidur
     Mengelola bahan yang terkontaminasi, sampah, dan limbah
     Membersihkan darah dan cairan tubuh yang berceceran
C. MELINDUNGI DIRI DARI DARAH DAN CAIRAN TUBUH
a. Gunakan sarung tangan sesuai petunjuk di atas
b. Tutup semua bagian kulit yang tidak intak/utuh dengan bahan
     tahan air
c. Berhati-hati dalam mengelola sampah dan alat/benda tajam
d. Kenakan apron panjang yang terbuat dari plastik atau bahan
tahan air, serta sepatu boot karet ketika menolong persalinan
e. Lindungi mata dengan mengenakan kacamata atau
perlengkapan lain.
f. Gunakan masker dan topi atau tutup kepala
D. MEMBUANG SAMPAH TAJAM DENGAN BENAR
a. Siapkan tempat penampungan sampah tajam yang tidak dapat
ditembus oleh jarum
b. Pastikan semua jarum dan spuit digunakan hanya satu kali
c. Jangan menutup kembali, membengkokkan, ataupun merusak
jaum yang telah digunakan.
d. Langsung buang semua jarum yang telah digunakan ke tempat
penampungan sampah tajam tanpa memberikannya ke orang
lain
e. Ketika tempat penampungan sudah tiga perempat penuh, tutup,
sumbat, atau plester wadah tersebut dengan rapat lalu bakar.
E.  MEMBUANG SAMPAH DAN LIMBAH SECARA AMAN
a. Buang plasenta, darah, cairan tubuh, dan benda-benda yang
terkontaminasi ke wadah anti bocor.
b. Kubur atau bakar segera sampah padat yang terkontaminasi
c. Buang limbah cair ke saluran khusus
d. Cuci tangan, sarung tangan, dan tempat penampungan setelah
membuang sampah atau limbah infeksius
F. MENGELOLA PAKAIAN DAN KAIN YANG TERKONTAMINASI
a. Petugas yang menangani linen harus menggunakan alat
pelindung diri berupa sarung tangan rumah tangga, sepatu
tertutup kedap air, apron, dan kacamata pelindung.
b. Kumpulkan dan pisahkan semua pakaian dan kain yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh di kanton g plastik
khusus
c. JANGAN PERNAH MEYENTUH BENDA-BENDA TERSEBUT
DENGAN TANGAN SECARA LANGSUNG
Bilas darah maupun cairan tubuh lain dengan air sebelum
mencuci nya dengan sabun
G.  PEMPROSESAN INSTRUMEN
a. Untuk instrumen yang dipakai ulang, lakukan 3 langkah pokok
yang ada di BAGAN 2 :
1. Dekontaminasi
2. Pencucian dan pembilasan
3. Sterilisasi atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
BAGAN 2. Langkah-langkah pemprosesan instrumen

BAGAN 3. Cara membuat klorin

a.     Saat mencuci alat, kenakan sarung tangan tebal/sarung tangan


rumah tangga dan berhati-hatilah jangan sampai tertusuk instrumen
tajam
b.      Jika tidak segera dipakai, instrumen yang sudah d istrelilisasi
harus dijaga agar tidak terkontaminasi.
7.    Bagan Alir
8.    Unit Terkait 1. Pemeriksaan Umum
2. Ruang Tindakan
3. KIA-KB
4. MTBS-Imunisasi
5. Ruang Persalinan-IVA
6. Laboratorium
7. Konsultasi Kesehatan
8. Pendaftaran
9. Apotik
9.    Dokumen
Terkait
10.  Rekaman No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal
Historis diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai