Anda di halaman 1dari 35

LBM 1 MODUL KB SGD 19

STEP 1
1. Kontrasepsi
- Menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan sel telur dengan sel sperma
- Usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, bisa bersifat
sementara atau bisa juga permanen.
2. Fibroadenoma mammae
- Tumor jinak pada payudara yang sering terjadi pada remaja dibawah
usia 30 tahun
3. KB (keluarga berencana)
- Sebuah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera
dengan cara membatasi kelahiran, dan sebuah program yang
direncanakan pemerintah.
4. Chlamydiasis
- Penyakit menular seksual yang disebabkan karena tidak menggunakan
kondom. IMS. Biasanya pada wanita muda.
- Bakterinya clamydia tracomatis dan penyakit ini bisa menyebabkan
kemandulan.
5. Griseofulvin
- Suatu antibiotik yang dihasilkan oleh spesies penisilium sifatnya
fungistatik. Untuk mengobati infeksi karena jamur.
STEP 7
1. Apa tujuan dari KB?
2. Macam-macam metode kontrasepsi, apa kelebihan dan kekurangan
pengunaan kontrasepsi, efek samping dan indikasi kontraindikasi?

Macam-macam (Kekurangan, kelebihan, efek samping, indikasi dan


kontraindikasi + Cara Kerja)
Kontrasepsi hormonal (pil, susuk, suntik)
A. PIL
a.

Cara Pakai
Peroral

b. Mekanisme kerja
pil kb mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi
(pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga kekentalan lendir
servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
tablet yang hanya mengandung progestin sering menyebabkan
perdarahan tidak teratur. tablet ini hanya diberikan jika
pemberian estrogen bisa membahayakan, misalnya pada wanita
yang sedang menyusui

c. Keuntungan
keuntungan pemakaian pil kb adalah mengurangi:
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Resiko kanker jenis tertentu


Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
ketegangan premenstruasi
perdarahan tidak teratur
anemia
kista payudara
kista ovarium
kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
infeksi tuba falopii.

d. Kerugian
Pil kb tidak berpengaruh terhadap obat lain, tetapi obat lain
(terutama obat tidur dan antibiotik) bisa menyebabkan
berkurangnya efektivitas dari pil kb.
wanita pemakai pil kb bisa hamil jika secara terus menerus
mengkonsumsi antibiotik (misalnya rifampin, penisilin, ampisilin,
tetrasiklin atau golongan sulfa). ketika mengkonsumsi antibiotik
tersebut, selain pil kb sebaiknya ditambah dengan menggunaka
kontrasepsi penghalang (misalnya kondom atau diafragma).
obat anti-kejang (fenitoin dan fenobarbital) bisa menyebabkan
meningkatkan perdarahan abnormal pada wanita pemakai pil kb.
untuk mengatasi hal ini, kepada wanita penderita epilepsi yang
mengkonsumsi anti-kejang perlu diberikan pil kb dosis tinggi.

e. Indikasi dan kontra indikasi


Pil kb sebaiknya tidak digunakan oleh:

wanita yang merokok dan berusia diatas 35 tahun


wanita penderita penyakit hati aktif atau tumor

wanita yang memiliki kadar trigliserida tinggi


wanita penderita tekanan darah tinggi yang tidak diobati
wanita penderita diabetes yang disertai penyumbatan arteri
wanita yang memiliki gangguan pembekuan darah
wanita yang tungkainya sedang digips
wanita penderita penyakit jantung
wanita yang pernah menderita stroke
wanita yang pernah menderita penyakit kuning pada saat
kehamilan
wanita penderita kanker payudara atau kanker rahim.

Pengawasan harus dilakukan jika pil kb digunakan oleh:


a. wanita yang mengalami depresi
b. wanita yang sering mengalami sakit kepala migren
c. wanita yang merokok tetapi berusia dibawah 35 tahun

f. Efek Samping
Perdarahan tidak teratur.
sering terjadi pada beberapa bulan pertama pemakaian pil kb,
jika tubuh telah menyesuaikan diri dengan hormon biasanya
perdarahan abnormal akan berhenti.
beberapa bulan setelah berhenti menggunakan pil kb,
mungkin tidak akan terjadi menstruasi, tetapi obat ini tidak
menyebabkan berkurangnya kesuburan secara permanen.
efek samping yang berhubungan dengan estrogen adalah
mual, nyeri tekan pada payudara, perut kembung, penahanan
cairan, peningkatan tekanan darah dan depresi.
efek samping yang berhubungan dengan progestin adalah
penambahan berat badan, jerawat dan kecemasan.
penambahan berat badan sebanyak 1,5-2,5 kg biasanya
terjadi akibat penahanan cairan dan mungkin karena
meningkatnya nafsu makan.
bekuan darah diperkirakan 3-4 kali lebih sering terjadi pada
pemakaian pil kb dosis tinggi.
jika secara tiba-tiba timbul nyeri dada atau nyeri tungkai,
pemakaian pil kb harus segera dihentikan dan segera
memeriksakan diri karena gejala tersebut mungkin
menunjukkan adanya bekuan darah di dalam vena tungkai
dan kemungkinan sedang menuju ke paru-paru.
pil kb dan pembedahan menyebabkan meningkatnya resiko
pembentukan bekuan darah, sehingga 1 bulan sebelum
menjalani pembedahan pemakaian pil harus dihentikan dan
baru mulai dipakai lagi 1 bulah setelah pembedahan.

mual dan sakit kepala.


1-2% wanita pemakai pil kb mengalami depresi dan kesulitan
tidur.
melasma (bercak-bercak berwarna gelap di wajah).
jika terkena sinar matahari, bercak semakin gelap. melasma
akan menghilang secara perlahan setelah pemakaian pil kb
dihentikan.
resiko terjadinya kanker leher rahim tampaknya meningkat,
terutama jika pil kb telah dipakai selama lebih dari 5 tahun.
karena itu wanita pemakai pil kb harus rutin menjalani
pemeriksaan pap smear (minimal 1 kali/tahun). Di lain fihak,
wanita pemakai pil kb memiliki resiko kanker ovarium ataupun
kanker rahim yang lebih rendah.

Macam Macam Kontrasepsi Hormon Steroid :


o pil oral kombinasi (POK)
omengandung estrogen dan progesteron
oterdapat beberapa macam POK
monophasic
jumlah dan proporsi hormonnya konstan setiap hari
multiphasic
dosis hormon bervariasi setiap hari dalam satu siklus contoh : pil
biphasic dan pil triphasic
o pil sequential
o terdiri dari estrogen saja untuk 14-16 hari
o disusul tablet kombinasi untuk 5-7 hari
o pil serial
o sama seperti pil squential, hanya ditambah dengan 7
tablet plasebo agar menjadi 28 tabet.
o pil incremental
o estrogen dosis rendah sejak hari pertama siklus, yang
perlahan-lahan dinaikkan sampai mencapai 0,1 mcg
o progesteron diberikan hanya pada 5 hari terakhir
(KB dr. Hanafi Hartanto)

B. SUSUK
Susuk/Norplant/implant Mempunyai tingkat kegagalan 0,05%.

Kerugiannya menyebabkan infeksi di mana susuk dipasang


dan
komplikasi
saat
pencabutannya,
depresi,
dan

menyebabkan Anda haid dengan lebih deras atau tidak haid


sama sekali beberapa bulan lamanya.
Efek samping atau kerugiannya yakni kerontokan rambut,
rasa perih di daerah pemasangan susuk, penambahan atau
penurunan berat badan, sakit kepala, perubahan perasaan
atau kegelisahan, nyeri payudara, mual dan jerawat. Karena
pemasangannya melalui pembedahan maka ada risiko
layaknya sebuah pembedahan ditambah lagi dengan
perubahan siklus haid, bisa lebih panjang atau tidak sama
sekali.
Keuntungannya tidak mengganggu beberapa aktivitas
seperti produksi ASI, hubungan intim, kesuburan setelah
pencabutan, kemudian menurunkan juga nyeri haid dan
jumlah darah yang keluar, mencegah kehamilan di luar
kandungan, mengurangi anemia, serta melindungi dari
penyakit radang panggul, kanker endometrium, dan tumor
payudara.

(www.infosehat.com)

Yang Boleh Menggunakan Implan :


Usia reproduksi.
Telah memiliki anak ataupun yang belum.
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan
menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
Pascapersalinan dan tidak menyusui.
Pascakeguguran.
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi.
Riwayat kehamilan ektopik.??
Tekanan darah < 180/110 mmllg, dengan masalah
pembekuan darah, atau anemia bulan sabit (sickle cell).
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang
mengandung estrogen.
Sering lupa menggunakan pil.

Yang Tidak Boleh Menggunakan Implan :


Hamil atau diduga hamil.

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.


Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
Miom uterus dan kanker payudara.
Gangguan toleransi glukosa.

Waktu mulai Menggunakan Implan :


Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak
diperlukan metode kontrasepsi tambahan.
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak
terjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 sikius haid,
klien jangan melakukan hubungan seksual, atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal
saja diyakini tidak terjadi kehamilan, jangan melakukan
hubungan seksual atau gunakan metode kontrasepsi lain
untuk 7 hari saja.
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pascapersalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat.Bila
menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode
kontrasepsi lain.
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid
kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat, tetapi jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin
menggantinya dengan implan, insersi dapat dilakukan setiap
saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien
menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,
implan dapat diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntikan
tersebut. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal
(kecuali AKDR) dan klien ingin menggantinya dengan Norplant,
insersi Norplant dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini
klien tidak harnil. Tidak penlu menunggu sampai datangnya
haid berikutnya.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya dengan implan, Norplant dapat diinsersikan

pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan melakukan


hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
Pascakeguguran implan dapat segera diinsersikan.

Instruksi untuk Klien :


Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama
48 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada
luka insisi.
Perlu dijelaskan bahwa mungkin terjadi sedikit rasa perih,
pembengkakan, atau lebam pada daerah insisi. Hal ini tidak
perlu dikhawatirkan.
Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan. Namun, hindari
benturan, gesekan, atau penekanan pada daerah insersi.
Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam, sedangkan
plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari).
Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan
dicuci dengan tekanan yang wajar.
Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam,
peradangan, atau bila rasa sakit menetap selama beberapa
hari, segera kembali ke klinik.

Informasi Lain yang Perlu Disampaikan :


Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi dan
berlangsung hingga 5 tahun bagi Norplant dan 3 tahun bagi
susuk Implanon, dan akan berakhir sesaat setelah
pengangkatan.
Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama pada 6 sampai
12 bulan pertama. Beberapa perempuan mungkin akan
mengalami berhentinya haid sama sekali.
Obat-obat tuberkulosis ataupun obat epilepsi dapat menurunkan
efektivitas implan.
Efek samping yang berhubungan dengan implan dapat berupa
sakit kepala, penambahan berat badan, dan nyeri payudara.
Efek-efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang
dengan sendirinya.
Norplant dicabut setelah 5 tahun pemakaian, susuk Implanon
dicabut setelah 3 tahun, dan bila dikehendaki dapat dicabut
lebih awal.

Bila Norplant dicabut sebelum 5 tahun dan susuk Implanon


sebelum 3 tahun, kemungkinan hamil sangat besar, dan
meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama, tanggal insersi,
tempat insersi, dan nama klinik.
Implan tidak melindungi klien dan infeksi menular seksual,
termasuk AIDS. Bila pasangannya memiliki risiko, penlu
menggunakan kondom untuk melakukan hubungan seksual.

Jadwal Kunjungan Kemball ke Klinik :


Klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah
kesehatan atau klien ingin mencabut implan. Klien dianjurkan
kembali ke klinik tempat implan dipasang bila ditemukan hal-hal
sebagai berikut.
-

Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah.


Perdarahan yang banyak dan kemaluan.
Rasa nyeri pada lengan.
Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.
Ekspulsi dan batang implan.
Sakit kep ala hebat atau penglihatan menjadi kabur. Nyeri
dada hebat.
Dugaan adanya kehamilan.
C. SUNTIK

a. Cara Pakai
Cuci tangan dg sabundan bilas dg air mengalir, keringkan dg
handuk/dinginkan
Buka dan buang tutup kaleng ada vial yang menutupi karet.
Hapus karet yang ada dibagian atas vial dg kapas yang telah
dibasahi dg akohol 60-90%. Biarkan kering(pada Deo
Provera/Cyclofem)
Bila menggunakan jaru dan semprit sunti yang telah
disterilkan dg DTT, pake korentang/forse yang telah DTT untuk
mengambilnya
Pasang jaru pada smprit suntikan dg memasukan jarum pada
mulut semprit penghubung
Balikan vial dg mulut vial kebawah. Masukan cairan suntik
dalam semprit. Gunakan jarum yang sam untuk menghisap
kontrasepsi suntik dan menyuntikan pada klien
Digunakan intramuskular, setiap bulan
Diulang tiap 4 mgg
7 hari lebih awalresiko gangguan perdarahan

Setelah hari ke 7tidak hubungan 7 hari kemudian atau


gunakan kontrasesi lain
b. Mekanisme kerja
Mengurangi
transpot
sperma
dibagian
atas
saluran
genital(tuba fallopi)
Menganggu pertumbuhan endometrium, sehingga mempersuit
proses implantasi
Mempertebal mukus serviks(mencegqah penetrasi sperma)
c. Keuntungan
- Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
- Efek samping sangat kecil
- Klien tidak perlu menyimpan obat
- Mengurangi jumlah perdarahanmengurangi anemia
- Mengurangi nyeri haid
- Mencegah kanker rahim dan kanker endometrium
- Mencegah kehamilan ektopik
d. Kerugian
- Perubahan pola haid
- Awal pemakaian:mual, pusing, nyeri payudara
- Efektifitas turun apabila interaksi dg obat: epilepsi(fenitoin,
barbiturat, rifampisin)
- Dapat terjadi efek saming yang serius:stroke, serangan
jantung, trombosis paru
- Terlambatnya pemulihan kesuburan setelah berhenti(1 th)
kekurangan kb suntikan: kekurangan kb suntikan: efek
sampingya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "tidak
menyenangkan" , namun tidak berbahaya dan bukan tanda
kelainan/penyakit ; perubahan pola haid biasanya pada tahun
pertama pemakaian yakni :

perdarahan bercak , dapat lama


jarang terjadi perdarahan yang banyak
tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
sering menaikkan berat badan
dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit
kepala, nyeri payudara, "moodiness", jerawat, kurangnya
libido seksual, rambut rontok.
perlu suntikan ulangan teratur
perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
e. Indikasi dan kontra indikasi
Indikasi

Memberikan ASI >6 bulan


Pasca persalinan dan tidak menyusui
Nyeri haid hebat
Kontraindikasi

Hamil atau diduga hami


Perdarahan pervaginal tak jelas penyebabnya
Perokok usia>35th
Riwayat
penyakit
jantung
atau
tekanan
tinggi(>180/110mmHg)
Riwayat trombo emboli atau DM > 20 th
Penyakit hati akut
Keganasan payudara

darah

secara umum, kebanyakan wanita boleh memakai kb suntik,


meskipun:
-

perokok berat
menyusui
gemuk atau kurus
remaja
baru keguguran
berpenyakit tiroid
epilepsi
tbc (bukan tbc kandungan)
varises ringan
hipertensi ringan
siklus haid tidak teratur
anemi kekurangan zat besi

f. Efek Samping
efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru
kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi
medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan
permanen.
suntikan kb bisa menyebabkan penambahan berat badan yang
sifatnya ringan. setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi
osteoporosis yang bersifat sementara.
g. Lama penggunaan
efeknya berlangsung lama, sehingga kesuburan mungkin baru
kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan, tetapi
medroksiprogesteron tidak menyebabkan kemandulan
permanen.

(www.medicastore.com)

KONTRASEPSI KOMBINASI
PIL KOMBINASI
Jenis

monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet


mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis
yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga
dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Cara kerja

Menekan ovulasi.
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh
sperma.
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur
dengan sendirinyaakan terganggu pula.

Manfaat

Memiliki efektifitas tinggi (hampir menyerupai tubektomi),


bila digunakan setiap hari.
Risiko terhadap kesehatan sangat kecil.
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid
berkurang (mencagah anemia) tidak terjadi nyeri haid.
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih
ingin menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause.
Mudah dihentikan setiap saat
Kesuburan segera kemballi setelah penggunaan pil
dihentikan.
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Mencagah membantu :
1. kehamilan ektopik
2. kanker ovarium
3. kanker endometrium

4.
5.
6.
7.
8.

kista ovarium
penyakit radang panggul
kelainan jinak pada payudara
dismenore
akne

Keterbatasan

mahal dan membosankan karena harus menggunakan


setiap hari.
Mual, terutama 3 bulan pertama
Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3 bulan
pertama
Pusing
Nyeri payudara
Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan tertentu
kenaikan berat badan justru memiliki dampak positif.
Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi.
Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui
(mengurangi ASI)
Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulakan
depresi, dan perubahan suasana ati sehingga keinginan
untuk melakukan hubungan seks berkurang.
Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan,
sehingga risiko stroke, gangguan pembekuan darah pada
vena dalam sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35
tahun dan merokok perlu hati-hati.
Tidak mencegah IMS (infeksi menular seksual), HBV,
HIV/AIDS

Efek samping
Efek samping
Amenorea (tidak ada perdarahan atau spotting)
Mual, pusing, atau muntah (akibat reaksi anafilaktik)
Perdarahan pervaginam/spotting
SUNTIKAN KOMBINASI
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesteron
asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan
sekali (cyclofem), dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat yang diberikan IM

Cara kerja
Menekan ovulasi
Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu.
Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu.
Efektivitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan ) selama
tahun pertama penggunaan.

AKDR
a. Profil
o Sangat efektif , reversible dan berjangka panjang (dapat sampai
10 tahun)
o Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
o Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan
o Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
o Tidak boleh dipakai oleh perempuan yan terpapar pada Infeksi
Menular Seksual (IMS)

b. Jenis
o AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastic yang fleksibel, berbentuk T
diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu).
Tersedia di Indonesia dan terdapat dimana-mana.
o AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T(Schering).
c. Cara kerja
o menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
o mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
o AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,
walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat
reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk fertilisasi.
o Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.
d. Keuntungan
o Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
Sangat efektif 0,6 0,8 kehamilan /100 perempuan dalam 1
tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)

o AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.


o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan
tidak perlu diganti)
o Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual
o Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut
untuk hamil
o Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
o Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus(apabila tidak terjadi infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause(1 tahun atau lebih setelah
haid terakhir ).
o Tidak ada interaksi dengan obat-obat
o Membantu mencegah kehamilan ektopik
e. Kerugian
o Efek samping yang umum terjadi:
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama
dan akan berkurang setelah 3 bulan )
Haid lebih lama dan banyak.
Perdarahan (spotting) antar menstruasi
Saat haid lebih sakit.
o Komplikasi lain
Merasakan sakit dan kejang selam 3-5 hari setelah
pemasangan.
Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya
yang memungkinkan penyebab anemia.
Perforasi
dinding
uterus(sangat
jarang
apabila
pemasangannya benar)
o Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
o Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau
perempuan yang sering berganti pasangan.
o Penyakit Radang Panggul terjadi sesudah perempuan denga IMS
memakai AKDR.PRP dapat memicu infertilitas.
o Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvic diperlukan dalam
pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama
pemasangan.
o Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari.
o Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri, petugas
kesehatan terlatih yang harus melepaskan AKDR.
o Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi
apabila AKDR dipasang segera sesudah melahirkan)
o Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi
AKDR untuk mencegah kehamilan normal.

o Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke


waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan
jarinya ke dalam vagina,sebagian perempuan
tidak mau
melakukan ini.
f. yang dapat menggunakan AKDR
o usia reproduktif
o keadaan nulipara
o menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
o menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
o setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
o setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
o Resiko rendah dari IMS.
o Tidak menghendaki metode hormonal
o Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari.
o Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama

g. yang tak diperkenankan menggunakan AKDR


o perempuan sedang hamil
o perdarahan vagina yang tidak diketahui
o sedang menderita infeksi alat genital(vaginitis,servisitis)
o 3 bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita
PRP atau abortus septic
o Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak
rahim yg dapat mempengaruhi kavum uteri.
o Penyakit trofoblas yang ganas
o Diketahui menderita TBC pelvik
o Kanker alat genital
o Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
h. waktu penggunaan
o setiap waktu dalam siklus haid yang dapat dipastikan klien
tidak hamil.
o Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
o Segera setelah melahirkan, selama 48jam pertama atau
setelah 4 minggu pascapersalinan; setelah 6 bulan apabila
menggunakan metode amenorea laktasi (MAL).
o Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7 hari)
apabila tidak ada gejala infeksi
o Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi.
i. petunjuk bagi klien

kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu pemasangan


AKDR.
Selama bulan pertama mempergunakan AKDR, periksalah
benang AKDR secara rutin terutama setelah ahid.
Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa
keberadaan benang setelah haid apabila mengalami :
o Kram/kejang diperut bagian bawah
o Perdarahan (spotting) diantara haid atau setelah
senggama
o Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan
mengalami
tidak
nyaman
selama
melakukan
hub.seksual.
Copper T-380A perlu dilepas setelah 10 th pemasangan, tapi
dapat dilakukan lebih awal apabila diinginkan.
Kembali ke klinik jika:
o Tidak dapat meraba benang AKDR
o Merasakan bagian yang keras dari AKDR
o AKDR terlepas
o Siklus terganggu/meleset
o Terjadi
pengeluaran
cairan
dari
vagina
yang
mencurigakan.
o Adanya infeksi.
(Buku panduan praktis pelayanan kntrasepsi, jakarta, 2003 )

Alamiah
a.

Cara penggunaan
Untuk Kontrasepsi
Senggama dihindari pada masa subur yaitu pada fase siklus
menstruasi dimana kemungkinan terjadi konsepsi/kehamilan.

Untuk konsepsi/mencapai kehamilan


Senggama direncanakan pada masa subur yaitu dekat dengan
pertengahan siklus (biasanya pada hari ke 10-15), atau terdapat
tanda-tanda adanya kesuburan, ketika kemungkinan besar
terjadinya konsepsi.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo . Jakarta)
a) Mekanisme Kerja
b) Keuntungan
o Aman
o Murah/tanpa biaya
o Dapat diterima oleh banyak golongan agama

o Sangat berguan baik untuk merencankan maupun menghindari


terjadinya kehamilan
o Mengajar wanita, kadang2 suaminya perihal siklus haid
o Tanggung jawab berdua sehingga menambah komunikasi dan
kerja sama
c) Kerugian
o Kurang begitu efektif dibandingkan metode2 kontrasepsi lain
o Perlu instruksi dan konseling sebelum memakai metode ini
o Memerlukan catatan siklus haid yang cukup
o Dapat menghambat spontanitas seksual, stress psikologis dan
kesulitan2 dalam perkawinan
o Bila siklus haid tidak teratur dapat mempersulit
o Bila
terjadi
kehamilan,adanya
risiko
bahwa
ovum/spermatozoanya sudah terlalu tua.
d) Indikasi dan kontra indikasi
Indikasi:
untuk kontrasepsi
semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid
teratur dan tidak teratur, tidak haid baik karena menyusui
maupun pramenopouse
semua perempuan dengan paritas berapapun termasik
nulipara
perempuan kurus maupun gemuk
perempuan yang merokok
perempuan dengan alasan tertentu a.l. hipertensi sedang,
varises, dismenorea, sakit kepala sedang atau hebat, mioma
uteri endometritis, kista ovarii, anemia defisiensi besi,
hepatitis virus, malaria, trombosis vena dalam, atau emboli
paru
pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak
menggunakan metode lain
perempuan yang tidak menggunakan metode lain
pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu
pada setiap siklus haid
pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi,
mencatat dan menilai tanda dan gejala kesuburan untuk
konsepsi

pasangan yang ingin mencapai kehamilan, senggama


dilakukan pada masa subur untuk mencapai kehamilan

kontraindikasi:

e)

perempuan dari segi umur, paritas atau masalah


kesehatannya membuat kehamilan menjadi suatu kondisi
resiko tinggi
perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera
setelah abortus),kecuali MOB
Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur, kecuali MOB
Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama
(berpantang) selama waktu tertentu dalam siklus haid
Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genitaliannya.

Efek Samping
i. Tidak ada efek samping

f)

Lama penggunaan

Macam2
Metode Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode
Ovulasi Billings/MOB atau metode dua hari mukosa serviks dan
Metode Simtomtermal adalah yang paling efektif. Cara yang kurang
efektif misalnya Sistem Kalender atau Pantang Berkala dan
Metode Suhu Basal yang sudah tidak diajarkan lagi oleh pengajar
KBA. Hal ini disebabkan oleh kegagalan yang cukup tinggi (> 20%) dan
waktu pantang yang lebih lama. Lagi pula sudah ada cara lain yang
lebih efektif dan masa pantang yang lebih singkat.

Cara penggunaan
Instruksi kepada Klien

Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB). Anda


dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang
keluar dari vagina, pengamatan sepanjang hari dan ambil
kesimpulan pada malam hari. Periksa lendir dengan jari tangan atau
tisu di luar vagina clan perhatikan perubahan perasaan keringbasah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina.
Untuk menggunakan Metode Ovulasi Billings (MOB) ini, seorang
perempuan harus belajar mengenali Pola Kesuburan dan pola dasar
ketidaksuburannya. Untuk menghindari kekeliruan dan untuk

menjamin keberhasilan pada awal masa belajar, pasangan diminta


secara penuh tidak bersanggama pada satu siklus haid, untuk
mengenali pola kesuburan dan pola ketidaksuburan.
Pola Kesuburan adalah pola yang terus berubah, dan pola dasar
ketidaksuburan adalah pola yang sama sekali tidak berubah dari
hari ke hari. Kedua pola ini mengikuti kegiatan hormon-hormon
(khususnya Estrogen dan Progesteron) yang mengontrol daya tahan
hidup sperma dan pembuahan. Oleh karena itu, dapat memberi
informasi yang dapat diandalkan untuk mendapatkan atau menunda
kehamilan.
Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kunci untuk
keberhasilan. Suatu rangkaian kode digunakan untuk melengkapi
catatan. Kode ini harus cocok dengan budaya lokal dan dapat
digunakan oleh pengguna KBA secara luas. Di beberapa tempat
dipakai tempelan/stiker atau tinta berwarna, di tempat lain lebih
praktis membuat kode yang dapat ditulis dengan tangan, ada juga
yan mengkombinasikan keduanya yaitu kode yang ditulis tangan
dengan menggunakan pensil berwarna.
Untuk Kontrasepsi/Menghindari Kehamilan

Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir setiap
kali ke belakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat
basah waktu siang. Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat
yang paling subur (lihat kode di atas) dan beri tanda pada catatan
Ibu dengan kode yang sesuai.
Pantang sanggama untuk paling sedikit satu siklus sehingga lbu
akan kenali hari-hari lendir, mengenali Pola Kesuburan dan Pola
Dasar ke-Tidak-Suburan Ibu dengan bimbingan pelatih/guru KBA.
Hindari sanggama pada waktu haid. Hari-hari ini tidak aman; pada
siklus pendek, ovulasi dapat terjadi pada hari-hari haid.
Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersanggama selang satu
malam (aturan selang-seling). Ini akan menghindari Ibu bingung
dengan cairan sperma dan lendir.
Segera setelah ada lendir jenis apa juga atau perasaan basah
muncul, hindari sanggama atau kontak seksual. Hari-hari lendir,
terutama hari-hari lendir subur, adalah tidak aman. (Aturan awal
atau "jika hari basah, Ibu akan memperoleh bayi").
Tandai hari terakhir dengan lendir jernih, licin dan mulur dengan
tanda X. Ini adalah hari puncak; ini adalah hari ovulasi dan adalah
hari paling subur.
Setelah hari puncak, hindari sanggama untuk 3 hari berikut siang
dan malam. Hari-hari ini adalah tidak aman (Aturan Puncak). Mulai
dari pagi hari keempat setelah kering, ini adalah hari-hari aman
untuk bersanggama sampai hari haid berikutnya bila ingin
menghindari kehamilan.
Pada siklus yang tidak teratur seperti pascapersalinan atau
pramenopause maka perlu memperhatikan (Pola Dasar ke-TidakSuburan) di mana ada waktu 1- 2 hari subur yang menyelingi di

antara hari-hari tidak subur. Ibu harus mengamati perubahan ini dan
bila PDTS sudah pulih kembali dan berlangsung minimal 3 hari
berturut-turut tanpa perubahan maka sanggama boleh dilakukan
(Aturan Sabar Menunggu/Wait and See Rule).
Untuk Konsepsi/Mencapai Kehamilan

Bersanggama pada setiap siklus pada hari-hari terdapat lendir yang


terasa mulur, basah, dan licin.
Pakai Aturan Perubahan Suhu

Ukur suhu Ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum
bangkit dari tempat tidur) dan catat suhu Ibu pada kartu yang
disediakan oleh instruktur KB, Ibu.
Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari
siklus haid Ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang
"normal, rendah" (misalnya, catatan suhu harian pada pola tertentu
tanpa suatu kondisi yang luar biasa). Abaikan setiap suhu tinggi
yang disebabkan oleh demam atau gangguan lain.
Tarik garis pada 0,05 - 0,10 C di atas suhu tertinggi dari suhu 10 hari
tersebut. Ini dinamakan garis pelindung (cover line) atau garis suhu.
Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut
suhu berada di atas garis pelindung tersebut (Aturan Perubahan
Suhu).
Untuk Kontrasepsi

Pantang sanggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari
ketiga berturut-turut setelah suhu berada di atas garis pelindung
(cover line). Masa pantang pada Aturan Perubahan Suhu lebih
panjang dari pemakaian MOB.
Catatan:

Jika salah satu dari 3 suhu berada di bawah garis pelindung (cover
line) selama perhitungan 3 hari, ini mungkin tanda bahwa ovulasi
belum terjadi. Untuk menghindari kehamilan tunggu sampai 3 hari
berturut-turut suhu tercatat di atas garis pelindung sebelum
memulai sanggama.
Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal
Ibu. Ibu dapat berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan
bersanggama sampai hari pertama haid berikutnya.
Metode Simtomtermal
Ibu harus mendapat instruksi untuk Metode Lendir Serviks dan Suhu
Basal. Ibu dapat menentukan masa subur Ibu dengan mengamati suhu
tubuh dan lendir serviks.
Setelah darah haid berhenti, Ibu dapat bersanggama pada malam
hari pada hari kering dengan berselang sehari selama masa tak
subur. Ini adalah Aturan Selang Hari Kering (Aturan Awal). Aturan
yang sama dengan Metode Lendir Serviks.

Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir,
ini adalah Aturan Awal. Aturan yang sama dengan Metode Lendir
Serviks. Berpantang bersanggama sampai masa subur berakhir.
Pantang bersanggama sampai Hari Puncak dan Aturan Perubahan
Suhu telah terjadi.
Apabila aturan ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai
akhir masa subur, selalu ikuti aturan yang paling konservatif, yaitu
aturan yang mengidentifikasi masa subur yang paling panjang.
Manfaat
1. Kontrasepsi
Dapat digunakan untuk mencapai
atau menghindari
kehamilan
Tidak ada resik yang berhubungan dengan kontrasepsi
Tidak ada efeksamping sistemik
Murah atau tanpa biaya
2. Nonkontrasepsi
Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana.
Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi pada
suami dan istri.
Memungkinkan mengeratkan relasi/ hubungan suami istri
melalui peningkatan kominikasi.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. 2003)
Cara penggunaan
Untuk Kontrasepsi
Senggama dihindari pada masa subur yaitu pada fase siklus
menstruasi dimana kemungkinan terjadi konsepsi/kehamilan.
Untuk konsepsi/mencapai kehamilan
Senggama direncanakan pada masa subur yaitu dekat dengan
pertengahan siklus (biasanya pada hari ke 10-15), atau terdapat
tanda-tanda adanya kesuburan, ketika kemungkinan besar
terjadinya konsepsi.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2003. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo . Jakarta)

Efek samping

Tidak ada efek samping

Waktu mulai menggunakan


Metode Ovulasi Billings (MOB) atau Metode Lendir Serviks

Definisi
Hari-hari kering: Setelah darah haid bersih, kebanyakan Ibu
mempunyai 1 sampai beberapa hari ticlak terlihat adanya lendir
dan daerah vagina terasa kering, ini dinamakan hari-hari kering.
Hari-hari subur: Ketika terobservasi adanya lendir sebelum ovulasi,
Ibu dianggap subur, ketika terlihat adanya lendir, walaupun jenis
lendir yang kental dan lengket. Lendir subur yang basah dan licin
mungkin sudah ada di serviks dan hari subur sudah dimulai.
Hari puncak: Adalah hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur,
dan ada perasaan basah.
Contoh Kode yang Dipakai untuk Mencatat Kesuburan
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perclarahan (haid).
Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
Gambar suatu tanda ( (L) ) atau biarkan kosong untuk
memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin, dan mulur.
Pakai huruf L atau warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak
subur yang kental, putih, keruh, dan lengket.

Untuk Kontrasepsi/Menghindari Kehamilan


(1)Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir
setiap kali ke belakang dan sebelum tidur, kecuali ada
perasaan sangat basah waktu siang. Setiap malam sebelum
tidur, tentukan tingkat yang paling subur (lihat kode di atas)
dan beri tanda pada catatan lbu dengan kode yang sesuai.
(2)Pantang sanggama untuk paling sedikit satu siklus sehingga
lbu akan kenali hari-hari lendir, mengenali Pola Kesuburan
dan Pola Dasar ke-Tidak-Suburan lbu dengan bimbingan
pelatih/guru KBA.
(3)Hindari sanggama pada waktu haid. Hari-hari ini tidak aman;
pada siklus pendek, ovulasi dapat terjadi pada hari-hari haid.
(4)Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersanggama
selang satu malam (aturan selang-seling). Ini akan
menghindari lbu bingung dengan cairan sperma dan lendir.
(5)Segera setelah ada lendir jenis apa juga atau perasaan basah
muncul, hindarisanggama atau kontak seksual. Hari-hari
lendir, terutama hari-hari lendir subur, adalah tidak aman.
(Aturan awal atau "jika hari basah, lbu akan memperoleh
bayi").
(6)Tandai hari terakhir dengan lendir paling licin dan mulur
dengan tanda X. Ini adalah hari puncak; ini adalah hari ovulasi
dan adalah hari paling subur.

(7)Setelah hari puncak, hindari sanggama untuk 3 hari berikut


siang dan malam. Hari-hari ini adalah tidak aman (Aturan
Puncak). Mulai dari pagi hari keempat setelah kering, ini
adalah hari-hari aman untuk bersanggama sampai hari haid
berikutnya bila ingin menghindari kehamilan.
(8)Pada siklus yang tidak teratur seperti pascapersalinan atau
pramenopause maka perlu memperhatikan (Pola Dasar keTidak-Suburan) di mana ada waktu 1-2 hari subur yang
menyelingi di antara hari-hari tidak subur. lbu harus
mengamati
(9)perubahan ini dan bila lPDTS sudah pulih kembali dan
berlangsung minimal 3 hari berturut-turut tanpa perubahan
maka
sanggama
boleh
dilakukan
(Aturan
Sabar
Menunggu/Wait and See Rule).
Untuk Konsepsi/Mencapai Keharnilan
1. Bersanggama pada setiap siklus pada hari-hari terclapat lendir
yang terasa mulur, basah, dan licin.

Metode Suhu basal

Suatu contoh catatan suhu basal yang lengkap


Ibu dapat mengenali masa subur Ibu dengan mengukur suhu badan
secara teliti dengan termometer khusus yang bisa mencatat
perubahan suhu sampai 0,1 C untuk mendeteksi, bahkan suatu
perubahan kecil, suhu tubuh Anda.
Pakai Aturan Perubahan Suhu

i) Ukur suhu lbu pada waktu yang hampir sama setiap pagi
(sebelurn bangkit dari tempat tidur) dan catat suhu lbu pada
kartu yang disediakan oleh instruktur KBA lbu.
ii) Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertarna
dari siklus haid lbu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu
yang normal, rendah (misalnya, catatan suhu harian pada pola
tertentu tanpa suatu kondisi yang luar biasa). Abaikan setiap
suhu tinggi yang disebabkan oleh demarn atau gangguan lain.
iii) Tarik garis pada 0,05 - 0,1 C di atas suhu tertinggi dari suhu 10
hari tersebut. Ini dinamakan garis pelindung (cover line) atau
garis suhu.
iv) Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut
suhu berada di atas garis pelindung tersebut (Aturan Perubahan
Suhu).
(KB-Hanafi Hartanto & Panduan Praktis Kontrasepsi)

Metode kontrasepsi mantap


1) TUBEKTOMI
Adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan)seorang perempuan secara permanen.
a. Jenis :
minilaparotomi,
laparoskopi
b. Manfaat
Kontrasepsi

Sangat efektif
Permanen
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor sanggama
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko
kesehatan yang serius
Pembedahan sederhan, dapat dilakukan dengan anstesi lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek
pada produksi hormon ovarium)

Nonkontrasepsi
Berkurangnya risiko kanker ovarium
c. Keterbatasan :
Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini
Kliien dapt menyesal dikemudian hari

d.

e.

f.

g.

Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anastesi


umum)
Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah
tindakan
Dilakukan oleh dokter yang terlatih
Tidak melindungi diri dari IMS
Yang dapat menjalani tubektomi :
Usia >26 tahun
Paritas>2
Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan
kehendaknya
Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang
serius
Pascapersalinan
Pascakeguguran
Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini
Yang sebaiknya tidak melakukan tubektomi :
Hamil
Perdarahan vaginal yang belum terjelas (hingga harus di
evaluasi)
Infeksi sistemik atau pelvik yang akut
Tidak boleh menjalani proses pembedahan
Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas masa
datang
Belum memberikan persetujuan tertulis
Keadaan yang memerlukan perhatian khusus
Masalah-masalah medis yang signifikan (misalnya penyakit
jantung atau pembekuan darah, PRP sebelumnya/sekarang,
obesitas, diabetes)
Anak tunggal dan atau dengan tanpa anak sama sekali.
Kapan dilakukan :
Setiap waktu selama siklus mestrusi apabila diyakinkan secara
rasional tersebut tidak hamil.
Hari ke 6 hingga 13 dari siklus menstruasi (fase poliferasi)
Pasaca persalinan :tidak tepat untuk klien pascapersalinan.
Minilap : di dalam 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
Laparoskopi :
Pascakeguguran :
Triwulan pertama : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti
infeksi pelvik (minilap atau laparoskopi)
Triwulan kedua : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak da bukti
infeksi perviks (minilap saja)

h. Komplikasi :

Infeksi luka
Demam pascaoperasi (>38 derajat C)
Luka pada kandung kemih, intestinal (jarang terjadi)
Hematoma (subkutan)
Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi (sangat jarang)
Rasa sakit pada lokasi pembedahan
Perdarahan superfisial (tepi-tepi kulit atau subkutan

2) VASEKTOMI
a. Batasan
Adalah prosedur klinikuntuk meghentikan kapasitas reprosuksi pria
dengan jalan melakukan oklusi vas deferens sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan proses fertilitas (penyatuan
dengan ovum) tidak terjadi.
b. Indikasi
Vasektomi merupakan upaya menhentikan fertilitas di mana fungsi
reproduksi merupakan ancaman atau gangguan kesehatn pria dan
pasangan serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga
c. Kondisi yang memerlukan perhatian khusus :
Infeksi kulit pada daerah opersi
Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Undesensus tertikularis
Massa intraskrotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang
menggunakan antinoagulansia
d. Konseling, informasi dan persetujuan medis
Klien dijelaskan tentang prosedur vasektomi tidak mengganggu
hormon pria tau menyebabkan perubahan kemampuan atau
kepuasan seksual
Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah satu kontrasepsi
pilihan hingga spermatozoa yang tersisa dalam vesika seminalis
telah dikeluarkan seluruhnya.

Metode kontrasepsi barier


3) KONDOM
a. CARA KERJA
kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur
dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang
dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah
dalam saluran reproduksi perempuan

mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan


HIV/AIDS) dari satu pasangan ke pasangan yang lain (khusus
kondom terbuat dari lateks dan vinil)
b. EFEKTIVITAS
Kondom cukup efekktif bila dipakai secara benar pada setiap kali
berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom
tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten.
c. MANFAAT
Kontrasepsi

efektif bila digunakan dengan benar


tidak menggangu produksi ASI
tidak menggangu kesehatan klien
tidak mempunyai pengaruh sistemik
murah dan dapat dibeli secara umum
tidak perlu resep dokter
metode kontrasepsi sementara bila
lainnya harus ditunda.

metode

kontrasepsi

Nonkontrasepsi

memberi dorongan kepada suami isteri untuk ikut ber-KB


dapat mencegah penularan IMS
mencegah ejakulasi dini
membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi
iritasi bahan karsinogenik eksogen pada seviks)
saling berinteraksi sesama pasangan
mencegah imuno infertilitas
Keterbatasan
efektivitas tidak terlalu tinggi
cara menggunakan sangat mempengaruhi keberhasilan
kontrasepsi
agak menggangu hubungan seksual (mengurangi sentuhan
langsung)
pada
beberapa
klien
bisa
menyebabkan
kesulitan
mempertahankan ereksi
harus selalu tersedia setiap kali berhubungan
pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah
dalam hal limbah.

d. SELEKSI KLIEN PENGGUNA KONDOM


KONDOM

SESUAI UNTUK PRIA YANG :

TIDAK SESUAI UNTUK PRIA YANG :

Ingin berpartisipasi dalam


program KB

Mempunyai pasangan yang berisiko


tinggi bila terjadi kehamilan.

Ingin segera mendapatkan alat


kontrasepsi

Alergi terhadap bahan dasar


kondom.

Ingin kontrasepsi sementara

Menginginkan kontrasepsi jangka


panjang.

Hanya ingin menggunakan alat


kontrasepsi jika akan
berhubungan

Tidak mau terganggu dengan


berbagai persiapan untuk melakukan
hubungan seksual.

Berisiko tinggi
tertular/menularkan IMS

Tidak peduli barbagai macam


persyaratan kontrasepsi.

e. EFEK SAMPING
EFEK SAMPING

PENANGANAN

Kondom rusak atau


diperkirakan bocor
(sebelum berhubungan)

Buang dan pakai kondom baru atau pakai


spermisida digabung kondom

Kondom bocor atau


dicurigai ada curahan di
vagina saat
berhubungan

Pemberian monitoring after pill (kontrasepsi


darurat)

Dicurigai adanya reaksi


alergi (spermisida)

Jika keluhan menetapsesudah berhubungan


seksualdan tidak ada gejala IMS, berikan
kondom alami (produk hewani : lamb skin
atau gut) atau bantu klien memilih metode
lain.

Mengurangi kenikmatan
hubungan seksual

Jika penurunan kepekaantidak bisa ditolerir


biarpun dengan kondom yang lebih tipis,
anjurkan pemakaian metode lain.

4) DIAGFRAGMA
Diagfragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari
lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan
seksual dan menutup serviks
a. JENIS

flat spring (flat metal band)


coil spring (coiled wire)
arching spring (kombinasi metal spring)
b. CARA KERJA
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii) dan
sebagai alat tempat spermisida.
c. MANFAAT
efektif bila digunakan dengan benar
tidak menggangu produksi ASI
tidak menggangu hubungan seksual karena telah terpasang
sampai 6 jam sebelumnya.
Tidak menggangu kesehatan klien.
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Nonkontrasepsi
Salah satu perlindungan terhadap IMS/HIV/AIDS, khususnya bila
digunakan dengan spermisida.
Bila digunakan saat haid bisa menampung darah menstruasi.
Keterbatasan
Efektifitas sedang
Keberhasilan kontrasepsi tergantung pada kepatuhan mengikuti
cara penggunaan
Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan menggunakannya
setiap berhubungan seksual.
Pemeriksaan pelviks oleh petugas kesehatan terlatih diperlukan
untuk memastikan ketepatan pemasngan.
Pada beberapa pemasangan menjadi penyebab infeksi saluran
uretra.
Pada 6 jam pascahubungan seksual alat masih harus berada di
posisinya.

d. SELEKSI KLIEN PENGGUNA DIAGFRAGMA


DIGFRAGMA
SESUAI UNTUK KLIEN YANG

TIDAK SESUAI UNTUK KLIEN YANG

Tidak meyukai metode


kontrasepsi hormonal seperti
perokok atau di atas usia 35
tahun.

Berdasarkan umur dan paritas serta


masalah kesehatan menyebabkan
kehamilan menjadi berisiko tinggi

Tidak menyukai pemakaian


kontrasepsi AKDR

Terinfeksi saluran uretra.

Menyusui dan perlu kontrasepsi

Tidak stabil secara psikis atau tidak


suka menyebtuh alat kelaminnya
(vulva dan vagina)

Memerlukan proteksi terhadap


IMS

Mempunyai riwayat sindrom syok


karena keracunan.

Memerlukan metode sederhana


sambil menunggu metode lain.

Ingin metode KB efektif

e. EFEK SAMPING
EFEK SAMPING

PENANGANAN

Infeksi saluran
uretra

Pengobatan dengan antibiotik

Dugaan adanya
Jika ada gejala iritasi vagina khususnya pasca
alergi diagfragma bersenggama dan tidak mengidap IMS, berikan

atau dugaan
reaksi alergi
spermisida

spermisida yang lain atau pilih metode yang lain.

Rasa nyeri pada


tekanan
terhadap
kandung kemih

Cobalah dengan alat yang lebih kecil.

Timbul cairan
vagina dan
berbau jia
dibiarkan lebih
dari 24 jam

Periksa adanya IMS atau benda asing dalam vagina


(tampon dll), jika tidak ada sarankan klien untuk
melepaskan diagfragma setelah melakukan
hubungan seksual. Setelah diangkat, cuci
diagfragma dengan hati-hati menggunakan sabun
cair dan air, jangan menggunkan bedak atau talk jika
akan disimpan.

5) SPERMISIDA
Adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Dikemas dalam bentuk :
Aerosol (busa)
Tablet vaginal, suppositoria, atau dissolvable film
krim
a. CARA KERJA
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma dan menurunkan kemampuan pembuahan sel
telur.
b. MANFAAT
Kontrasepsi

Efektif seketika (busa dan krim)


Tidak menggangu prosuksi ASI
Bisa digunakan sebagai pendukung metode lain.
Tidak menggangu kesehatan klien.
Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
Mudah digunakan.
Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
Tidak perlu resep dokter.

Nonkontrasepsi

Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS termasuk HBV


dan HIV/AIDS.
c. Keterbatasan

Efektifitas kurang
Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan
mengikuti cara penggunaan.
Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan dengan
memakai setiap melakukan hubungan seksual.
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi
sebelum melakukan hubungan seksual (tablet busa vagina,
suppositoria dan film)
Efektivitas aplikasii hanya 1-2 jam.
d. SELEKSI KLIEN PENGGUNA SPERMISIDA
SPERMISIDA
SESUAI UNTUK KLIEN YANG

TIDAK SESUAI UNTUK KLIEN YANG

Tidak meyukai metode


kontrasepsi hormonal seperti
perokok atau di atas usia 35
tahun.

Berdasarkan umur dan paritas serta


masalah kesehatan menyebabkan
kehamilan menjadi berisiko tinggi

Tidak menyukai pemakaian


kontrasepsi AKDR

Terinfeksi saluran uretra.

Menyusui dan perlu kontrasepsi

Tidak stabil secara psikis atau tidak


suka menyebtuh alat kelaminnya
(vulva dan vagina)

Memerlukan proteksi terhadap


IMS

Mempunyai riwayat sindrom syok


karena keracunan.

Memerlukan metode sederhana


sambil menunggu metode lain.

Ingin metode KB efektif

e. EFEK SAMPING
EFEK SAMPING
DAN MASALAH

PENANGANAN

Iritasi vagina

Periksa adanya vaginitis dan IMS. Jika penyebabnya


spermisida, alihkan ke spermisida lain dengan
komposisi zat kimia berbeda.

iritasi penis
dan tidak
nyaman

Periksa IMS. Jika penyebabnya spermisida, alihkan ke


spermisida lain dengan komposisi zat kimia berbeda.

Gangguan rasa
panas di
vagina

Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa


rasa hangat adalah normal. Jika tidak ada perubahan,
alihkan ke spermisida lainnya dengan komposisi kimia
berbeda atau bantu klien untuk memilih metode lain.

Kegagalan
tablet tidak
larut

Pilih spermisida lainnya dengan komposisi kimia


berbeda atau bantu klien untuk memilih metode lain.

6) coitus interuptus
adalah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Hal ini
berdasar kenyataan, bahwa akan terjadinya ejakulasi disadari
sebelumnya oleh sebagian besar pria, dan setelah itu masih ada waktu
kira-kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini
digunakan untuk menarik penis dari vagina.
Keuntungan: cara ini tidak membutuhkan biaya, alat maupun persiapan
Kekurangan: untuk mensukseskan cara ini dibutuhkan penegndalian
diri yang besar dari pria.
Efektivitas cara ini dianggap kurang karena adanya kegagalan yang
disebabkan karena:
Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi (praejaculatory
fluid) yang dapat mengandung sperma, apalagi pada koitus yang
berulang
Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
Pengeluaran semen dekat vulva dapat menyebabkan kehamilan,
karena ada hubungan antara vulva dengan vagina
7) pembilasan pasca sanggama (postcoital douche) vagina
dengan air biasa dengan atau tanpa tambahan larutan obat
(cuka atau obat lain) segera setelah koitus merupakan cara yg
telah lama sekali dilakukan.
Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma secara mekanik dari
vagina. Penambahan cuka ialah untuk memperoleh efek spermisida
serta menjaga keasaman vagina.
Efektivitas: cara ini mengurangi terjadinya konsepsi hanya dalam
batas-batas tertentu sebelum pembilasan dapat dilakukan,
spermatozoa dalam jumlah besar sudah memasuki serviks uteri.
pembilasan v
8) perpanjangan masa menyusui anak (prolonged lactation)
sama dengan MAL (Metode amenorea laktasi). Laktasi dikaitkan
dengan adanya prolaktinemi dan prolaktin menekan adanya ovulasi.
Efektivitas: menyusui anak mencegah ovulasi dan memperpanjang
masa amenorea postpartum. Akan tetapi, ovulasi dapat terjadi lagi
pada suatu saat, dan akan mendahului haid pertama setelah partus.
Bila hal ini terjadi, maka konsepsi dapat terjadi selagi wanita tsb masih

dalam keadaan amenorea (hamil kembali setelah melahirkan sebelum


mendapat haid)
9) pantang berkala
cara ini diperkenalkan oleh Kyusaku Ogini dari Jepang dan Hermann
Knaus dari Jerman kira-kira pada waktu yang sama, yaiitu sekitar tahin
1931, sehingga cara ini sering disebut cara Ogino-Knaus. Mereka
bertitik tolak dari hasil penyelidikan bahwa seorang wanita hanya
dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya. Masa
subur yang juga disebut fase ovulasi mulai 48 jam sebelum ovulasi
dan berakhir 24 jam setelah ovulasi. Sebelum dan sesudah masa itu,
wanita tsb berada dalam masa yang tidak subur.
Kesulitan cara ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan, ovulasi umumnya terjadi 14 +- 2 hari sevelum hari
pertama haid yang akan datang. Dengan demikian pada wanita yg haid
yg tak teratur sulit diperkirakan hari suburnya. Wanita yang haidnya
teratur pun kadang sulit untuk diprediksi, misal karena suatu sebab
(penyakit) sehingga masa ovulasinya dapat telat atau maju dari
perkiraan.

3. Syarat-syarat pemilihan kontrasepsi?


Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang
baik
a) Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya
b) Efek samping yang merugikan tidak ada
c) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
d) Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
e) Tidak memerlukan bantuan medic atau control yang ketat selama
pemakaiannya
f) Cara pengguanaannya sederhana
g) Harganya murah supaya dapat dijangkau masyarakat luas
h) Dapat diterima oleh pasangan suami istri
Sinopsis Obstetri Jilid 2, EGC

3. Apa hubungannya riwayat oprasi dengan scenario?


4. Apa hubungannya pasien A dengan riwayat hepatitis Kronis dan DM
dengan pemilihan alat kontrasepsi?
5. Bagaimana cara pemberian konseling yang baik tentang metode
kontrasepsi?
6. Metode kontrasepsi yang sesuai dengan pasien A dan B?
7. Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi?

8. Berapa usia efektif penggunaan kontrasepsi (mulai penggunaan dan


mengakhiri kontrasepsi)?
9. Efek dari obat chlamidyasia, kontrasepsi apa yang tepat?
10.Efek dari obat DM, kontrasepsi apa yang tepat?
11.Managemen apa yang tepat untuk mengurangi efek samping yang akan
terjadi?
12.Mengapa suntik 3 bulan tp dia tidak menstruasi?

Anda mungkin juga menyukai