PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny”K”
dengan KB Pil secara komprehensif menggunakan pendekatan asuhan
kebidanan.
2.1 Pengertian :
Kontrasepsi adalah alat, obat atau cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat bertemunya sel telur (ovum ) dengan sel mani ( spermatozoa )
( Manuaba, 98 ).
2.2 Tujuan :
- Menghindarkan kehamilan yang tak diinginkan.
- Mengatur interval antar kehamilan.
- Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
- Mengontrol waktu yang baik untuk melahirkan anak sehubungan dengan
umur orang tuanya.
- Menolong wanita dengan usia kesuburan.
- Menghindarkan wanita dari kehamilan karena penyakit genetik. (Helen
Varney, 2002).
2.3 Cara / Metode Kontrasepsi :
A. Metode sederhana
a. Tanpa alat / obat
a) Senggama terputus / coitus interuptus
b) Pantang berkala
c) Metode alamia laktasi ( mal )
b. Dengan alat / obat
Kondom
Difragma / cap
Spermicida, cream, jelly, foam.
Pembasuhan vagina post coitus ( vagina doucke )
B. Metode efektif
a. Pil KB
b. Suntik KB
c. AKDR / IUD
d. Implant.
C. Metode mantap ( kontap )
a. Tubectomi
b. Vasectomi.
2.4 Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh Suatu Kontrasepsi :
1) Aman pemakaiannya dan dipercaya
2) Efek samping yang merugikan tidak ada
3) Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
2.5 Jenis dan Macam
- Monofasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron dalam dosis yang sama,dengan 7
tablet tanpa hormon ektif.
- Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progesteron dalam dosis yang
berbeda,dengan 7 tablet tanpa hormon ektif.
- Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron dengan tiga dosis yang
berbeda,dengan 7 tablet tanpa hormon ektif.
2.6 Cara Kerja
- Menekan Ovulasi
- Mencegah implantasi
- Lendir serviks mengental,sehingga sulit dilalui oleh sperma
- Pergerakan Tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan
sendirinya akan terganggu pula
2.7 Kegunaan Kontrasepsi Pil
- Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas
tubektomi),bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000
perempuan dalam tahun pertama penggunaan)
- Resiko terhadap kesehatan sangat kecil
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Siklus haid menjadi teratur,banyaknya harah haid berkurang
(mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid
- Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
- Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
- Mudah dihentikan setiap saat
- Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
- Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
- Membantu mencegah :
Kehamilan Ektopik
Kanker ovarium
Kangker Endometrium
Kista Ovarium
Penyakit Radang Panggul
Kelainan Jinak pada payudara
Dismenore atau akne
2.8 Keterbatasan Kontrasepsi Pil
- Mahal dan membosankan,karena harus menngunakan setiap hari
- Mual,terutama pada 3 bulan pertama
- Perdarahan bercak atau perdarahan sela,terutama 3 bulan pertama
- Pusing
- Nyeri payudara
- Berat badan naik sedikit,tetapi pada perempuan tertentu kenaikan BB
justru memiliki dampak positif.
- Berhenti Haid,( jarang )
- Tidak bopleh diberikan pada wnita menyusui (mengurangi ASI)
- Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi,dan
perubahan suasana hati,sehingga keingingn untuk melakukan
hubungan seksual berkurang.
- Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan.sehingga resiko
srok dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit
meningkat.Pada perempuan usia > 35 tahun dan merokok perlu hati-
hati
- Tidak mencegah IMS
2.9 Efek Samping
- Perdarahan bercak / spoting
- Berat badab naik
- Pusing
- Nyeri Payudara
2.10 Yang Dapat Menggunakan Pil KB
- Perempuan pada usia reproduksi
- Perempuan yang telah / belum memiliki anak
- Pempuan gemuk atau Kurus
- Perempuan yang menginginkan mitode kontersepsi dengan efektifitas
tinggi
- Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui atau setelah
melahirkan 6 bulan yang tidak memberan ASI eksklusif
- Perempuan paska keguguran
- Perempuan yang anemi krena haid berlebihan
- Perempuan dengan nyeri haid hebat
- Perempuan dengan siklus hait teratur Permpuan dengan riwayat
kehamilan ektopik
- Perempuan dengan kelainan payudara jinak
- Perempuan denga DM tanpa komplikasi pada ginjal,pembulu
darah,mata,dan saraf.
- Perempuan dengan penyakit tiriot,penyakit radang
panggul,endometriosis atau tumor ovavium jinak.
- Perempuan dengan TB ( kecuali yang sudah menggunakan rifampisin )
- Perempuan dengan varises vena
2.11 Yang Tidak boleh Menggunakan Pul KB
- Perempuan hamil atau dicurigai hamil
- Permpuan menyusui eksklusuf
- Perempuan dengan perdarahan perfaginam yang belum doketahui
penyebabnya
- Perempuan dengan penyakit hati akut ( hepatitis )
- Perempuan perokok dengan usia > 35 tahun
- Perempuan dengan riwayat penyakit jantung,stroke,atau tekanan darah
> 180/110 mmHg
- Perempuan dengan kanker payudara atau masih dicurigai.
- Perempuan dengan mgrain dan gejala neuro genik fokal
- Perempuan yang tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap
hari.
2.12 Waktu Mulai Menggunakan Pil KB
- Setiap saat selagi haid,untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut
tidak hamil
- Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
- Boleh menggunakan pada hari ke 8,tetapi perlu menggunakan metode
kontrasepsi lain (kondom)milai hari ke 8 sampai ke14 atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket
pil tersebut
- Setelah melahirkan :
Setelah 6 bulan pemberian ASI
Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
Pasca keguguran ( segera / dalam waktu 7 hari )
- Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi,dan ingin mengganti
nya dengan pil,pil dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
BAB III
ASKEB TEORI
I. PENGAKAJIAN
- DATA SUBJEKTIF
1. identitas
- nama suami atau istri : agar andalam melakukan komunikasi
dengan pasien dan keluarga dapat terjalin komunikasi yang baik
dan mengenal pasien.
- Alamat: untuk mengetahui tempat tinggal klien, sehingga
memudahkan bidan apabila klien memerlukan pertolongan/
informasi bidan
- Suku/ bangsa , untuk mengetahui adaptasi kebiasaan dan bahasa
dari klien sehingga dapat mempengaruhi dalam penyampaian
informasi.
- Agama: untuk mengetahui pantangan suatu agama tentang metode
suatu alat kontrasepsi.
- Usia:
- pada prinsipnya semua ibu boleh menggunakan suntik kombinasi
seperti usia reproduksi (buku panduan praktis palayanan kb).
- suntik kombinasi seharusnya digunakan pada wanita usia >35
tahun dan yang perokok
- resiko lontrasepsi pada wanita lebih muda adalah kecil sekali
(hanafi hartanto,2004 :127)
- Lama perkawinan: untuk mengetahui infertil kelahiran.
- Pendidikan: untuk mengetahui tingkat pendidikan klien yang akan
membantu dalam memeberikan asuhan.
- Status perkawinan: untuk mengetahui apakah terjadi perkawinan
yang sah atau tidak yang akan mempengaruhi psikologi klien.
- Usia saat kawin: untuk mengetahui apakh saat kawin, dimana
keadaan fisik, mental, social, dan sietem reproduksiseorang wanita
sudah matang atau belum, yang nantinya akan berpengaruh buruk
pada psikologis klien.
- Penghasilan:
- tingkat ekonomi merupakan suatu pertimbangan yang dapat
mempengaruhi keputusan keluarga dalam menentukan ukuran
keluarga , jarak antara anak dan pemilihan serta metode
pengendalian kontrasepsi(varney: 414)
2. keluhan utama
- mual muntah, pertambahan BB, perdarahan tidak teratur, retensi
cairan, edema, mastalgia, sakit kepala, (dr.rustam, 1998)
3. riwayat keluhan utama
- P(provokatif/paliuatif): apa yang menyebabkan gejala dan apa saja
yang dapat mengurangi/memperbaiki gejala
- Q(quality): bagaimana gejala dirasakan, nampak/sejauh mana
pasuen merasakan sekarang.
- R(regional atau area radiasi): dimana gejala terasa.
- S(skala keadaan ): seberapa parah yang dialami oleh klien nilainya
1-10
- T(timing): waktu, sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan.
4. riwayat menstruasi
- menarche
- siklus: ibu harus minum pil kombinasi setiap saat selagi haid yakni
hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid dan paling lambat mulai
hari ke 10 dan lebih baik lagi bila dimulai sebelum hari ke5 sejak
awal menstruasi (buku praktis pelayanan KB MK 30)
- silkus menjadi teratur (depkes, 2006 dan dr rustam 1998)
- sifat darah
- warna darah
- lama
- jumlah: bercak atau spotting (saifuddin , 2006:mk-35)
- disminore: berkurangya gejala sakit perut dan hilang atau
berkurangya ketegangan saat pra haid (dr.rustam, 1998)
- fluor albous
5. riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
- kontrasepsi kombinasi dapat digunakan pada wanita yang telah
memiliki anak atau yang belum memiliki anak.
- Wanita setelah melahirkan dan tidak menyusui
- Setetelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan asi eksklusif,
sedangakan semua kontrasepsi yang dianjurkan tidak cocok bagi
ibu
6. riwayat penyakit sekarang
- wanita kontrasepsi kombinasi tidak boleh dianjurkan pada yang
mepunyai riwayat penyakit,aeperti dm, tromboflebitis, kelainan
cerebro vaskuler, penyakit jantung iskemi, karsinoma payudara
neopalasma yang tergantung pada estrogen, tumor hepar jinak atau
ganas, pendarahan dari genetalia yang belum diketahui
penyebabnya (dr, hanafi hartanto, hal 160)
- DATA OBJEKTIF
1. pemeriksaan umum
- keadaan umum :
- kesadaran
- bb/tb : untuk mengetahui BB saat ini dan mengetahui penambahan
BB , selama minum pil kombinasi biasanya terjadi kenaikan BB 5
kg
-
- ttv: TD ,180/110Mmhg (saifuddin: 2006 mk-39). Suhu, RR,
nadi ,100x/mnt( saifuddin : 2006 mk-39)
2. pemeriksaan fisik
- kepala
- wajah: adanya bercak hitam atau cloasma, adanya oedema (ayurai
wordpress.com/2009/03/30/ask)
- hidung
- mulut
- telinga
- leher: tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe,
dan bendungan bendungan vena jugularis
- dada: apakah sesak nafas atau tidak (saifuddin, 2oo6:mk-40)
- ketiak dan payudara: bentuk mamae, apakah ada benjolan
abnormal /tidak pada
payudara(ayurai.word.press.com/2009/03/30/ask…)
- abdomen: apakah ada pembengkakan pada hati(saifuddin,
2oo6:mk-39)
- genitalia: apakah ada pendarahan pervaginam(saifuddin, 2oo6:mk-
39), apakah ada condiloma acuminate, adanya infeksi kelenjar
skene dan bartholini(ayurai.word.press.com/2009/03/30/ask…)
- anus
- extremitas: apakah terdapat varises , rasa sakit, bengkak dan
mengandung cairan (saifuddin, 2oo6:mk-39)
3. pemeriksaan penunjang
- urin tes apakah ibu hamil atau tidak
- Hb: normalnya 11gr % (keperawatan maternitas hal 557)
V. PLANNING
- Untuk menyusun asuhan kebidanan kb, harus melihat diagnosa
kebidanan, hasil pemeriksaan dan hasil anamnesa, sehingga dalam
melakukan tindakan tidak ada kesalahan, rencana asuhan
kebidanan dapat dibuat bersama klien dan keluarganya.
VI. IMPLEMENTASI
- Pada langkah ini, bidan dituntut melakukan timdakan kebidanan
secara mandiri, tetapi pada pelaksanaan penyelesaian kasus klien
sewaktu waktu bidan juga harus melaksanakan kegiatan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan lainya seperti: dokter umum, dokter
obygn, perawat, ahli gizi dan sebagainya.
- Penatalaksanaan asuhan kebidanan selalu diupayakan dalam waktu
singkat dan seefektif mungkin hemat dan berkualitas.
- Implementasinya meliputi: menginformasikan bahwa klien dalam
keadaan baik menjelaskan pada klien bahwa hal yang dialami
adalah hal yang fisiologis, kemudian menjelaskan pada klien cara
cara mengatasi keluhanya serta memberikan konseling pada klien
tentang macam macam alat kontrasepsi
VII. EVALUASI
- Dalam asuhan kebidanan evaluasi sangat berperan utama
menetapkan tindakan kebidanan untuk mengatasi masalah klien,
dalam evaluasi kebidanan ini kita menggunakan soap
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal pengkajian :10 – 06 - 2009 Jam:19.00WIB
Oleh : Dyahayu Ratna
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama : Ny.”E” Nama Suami : Tn.”m”
Umur : 25 th Umur : 27 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : guru
Alamat : datinawong Alamat : datinawong
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB Pil.
3. Riwayat Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin menunda kehamilan, ibu belum pernag
menggunakan KB jenis apapun. Saat ini ibu ingin nenggunakan KB
Pil.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 th
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Jumlah : 4-5 kotex hari ke 1-3, 2-3 kotex hari ke 4-7
Konsistensi : merah segar
Dismenore : ya, hari 1- 3 saat haid
Flour albus : tidak ada.
HPHT : 03 juni 2008
6. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan saat ini tidak sedang menderta penyakit apapun,baik
yang menahun seperti hipertensi,jantung.penyakit menurun seperti
DM,Asma dan penyakit menular seperti hepatitis, dan TBC.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TB: 155 cm
d. BB sebelum memakai KB pil : 47 kg
e. TTV
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 18 x/mnt
Suhu : 36,5 c
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : kulit kepala bersih , tidak berketombe,rambut ikal,warna
hitam
Muka : bentuk oval,terlihat berseri, tidak ada jerawat dan flek
hitam, tidak oedema
Mata : Konjungtiva merah muda,sklera berwarna putih ada
gambaran tipis pembulu darah.
Hidung : Pernafasan spontan,bersih,tidak ada polip, tidak ada
sekret, mukosa merah muda
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi dan karang
gigi,tidak terdapat stomatitis.
Telinga : Bersih,tidak ada serumen dan benda asing,ibu dapat
mendengar dengan baik, membran timpani utuh dan
putih mengkilat.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,linfe, dan tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak kaku kuduk.
Dada : Payudara Tidak terdapat benjolan yang
abnormal,dada bulat datar,tidak ada tarikan interkoste,
tidak ada suara nafas tambahan, seperti: rales, ronchi,
wheezing.
Abdomen : Bentuk simetris,tidak ada tanda-tanda kehamilan, tidak
ada luka parut, tidak teraba massa, terdapat linea alba
dan strie albican.
Genetalia : Tidak oedema/varices, tidak ada penyakit kelamin,
tidak ada keputihan
Anus : Tidak ada hemoroid
Ekstermitas : Atas simetris, tidak oedema, tidak cianosis
Bawah Tidak ada odeme dan Varises, tidak cianosis
V. INTERVENSI
* Tujuan jangka pendek
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama ± 30 menit harapkan
klien memahami dan mengerti apa yang telah disampaikan oleh bidan
dengan kriteria hasil:
K : Klien mampu mengungkapkan kembali apa yang telah dijelaskan
oleh bidan
A : Klien bersedia melakukan semua anjuran dari bidan
P : Klien mengerti tentang efek samping dari KB pil kombinasi
P : Klien mendapatkan KB pil kombinasi microgynon 28 tablet
Intervensi
1. Lakukan pendekatan terapiutik dengan klien
R/ klien akan merasa nyaman dan akan tercipta hubungan saling
percaya anatra klien denagn bidan atau sebaliknya
2. Berikan konseling pada ibu dan suami tentang KB
R/ Pengetahuan yang adekuat membuat ibu lebih kooperatif dalam
memilih metode kontrasepsi
3. Berikan Penjelasan tentang metode KB pil
R/ Pengetahuan yang adekuat membuat ibu lebih kooperatif
4. Ajarkan cara pemakaian KB pil kombinasi
R/ : klien mengetahui cara penggunaan KB pil kombinasi
5. Berikan KB pil kombinasi 28 tablet (microgynon)
R/ : memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan klien
6. Informasikan tentang kunjungan selanjutnya
R/ : memastikan klien mau melakukan kontrol tepat waktu dan
tidak terjadi kegagalan
7. Dokumentasikan hasil pelayanan KB dikartu peserta dan klinik.
R/ : sebagai aspek legal dan data jika dibutuhkan sewaktu-waktu
VI. IMPLEMENTASI
VII EVALUASI
Tgl : 10 juni 2009 Jam : 19.45 WIB
B. KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ny”S” Akseptor Baru KB pil
Kombinasi didapatkan kesimpulan bahwa klien boleh menggunakan KB pil
kombinasi karena sudah sesuai dengan indikasi yaitu
- Perempuan pada usia reproduksi
- Perempuan yang telah / belum memiliki anak
- Pempuan gemuk atau Kurus
- Perempuan yang menginginkan mitode kontersepsi dengan efektifitas
tinggi
- Perempuan setelah melahirkan dan tidak menyusui atau setelah melahirkan
6 bulan yang tidak memberan ASI eksklusif
- Perempuan paska keguguran
- Perempuan yang anemi krena haid berlebihan
- Perempuan dengan nyeri haid hebat
- Perempuan dengan siklus hait teratur Permpuan dengan riwayat kehamilan
ektopik
- Perempuan dengan kelainan payudara jinak
- Perempuan denga DM tanpa komplikasi pada ginjal,pembulu
darah,mata,dan saraf.
- Perempuan dengan penyakit tiriot,penyakit radang panggul,endometriosis
atau tumor ovavium jinak.
- Perempuan dengan TB ( kecuali yang sudah menggunakan rifampisin )
- Perempuan dengan varises vena
DAFTAR PUSTAKA