Anda di halaman 1dari 21

Teratogenik Dan

Farmakoterapi Ibu
Menyusui
Kelompok 7
Maulija Rahmiana 1701011124
Novica Rahmi 1701011163
Novi Elisa Putri 1701011129
Rahmayanti 1701011290
Salwa Salsabila 1701011233
Pengertian

Menyusui Adalah Proses Pemberian Susu Kepada


Bayi Atau Anak Kecil Dengan Air Susu Ibu (ASI) Dari
Payudara Ibu. Bayi Menggunakan Refleks Menghisap
Untuk Mendapatkan Dan Menelan Susu. Air Susu Ibu
(ASI) Merupakan Satu Jenis Makanan Yang
Mencukupi Seluruh Unsur Kebutuhan Bayi Baik Fisik,
Psikologi, Sosial Maupun Spiritual. ASI Mengandung
Nutrisi, Hormon, Unsur Kekebalan, Faktor
Pertumbuhan, Anti Alergi Serta Anti Inflamasi.
Proses laktasi
Persiapan Psikologi
Langkah – langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk
menyusui adalah :
• Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui
bayinya; menjelaskan pada ibu bahwa persalinan danmenyusui adalah proses alamiah
yang hampir semua ibu berhasil menjalaninya; bila ada masalah, dokter/petugas
kesehatan akan menolong dengan senang hati
• Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula
• Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui
sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
• Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperandalam keluarga, ibu
harus dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayi sehingga perlu adanya
pembagian tugas dalam keluarga
• Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan dokter/petugas kesehatan harus
dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga
hilang keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang tengah
dihadapinya.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan
• Ukuran dan Bentuk Tidak berpengaruh pada produksi ASI. Perlu
diperhatikan bila ada kelainan
• Kontur/Permukaan Permukaan yang tidak rata, adanya depresi, elevasi,
retraksi atau luka pada kulit payudara harus dipikirkan kearah tumor atau
keganasan dibawahnya. Saluran limfe yang tersumbat dapat
menyebabkan kulit membengkak, dan membuat gambaran seperti kulit
jeruk
• Warna KulitPada umumnya sama dengan warna kulit perut atau
punggung, yang perlu diperhatikan adalah warna kemerahan tanda
radang, penyakit kulit atau bahkan keganasan
• Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu
• Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
• Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih
baikmenggunakan kursi yang rendah (kaki ibu tidak tergantung dan
punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
• Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan,kepala bayi
terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak bolehmenengadah, dan
bokong bayi ditahan dengan telapak tangan)
• Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satudi depan
• Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
hanya membelokkan kepala bayi)
• Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
• Ibu menatap bayi dengan kasih saying.
• Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lainmenopang
dibawah, jangan menekan puting susu atau areolanya saja.
MASALAH YANG SERING TERJADI PADA
MENYUSUI

MASTITIS
Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat
disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini
biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga
mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. Abses
payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam
payudara, merupakan komplikasi berat dari
mastitis. Dua penyebab utama mastitis adalah
stasis ASI dan infeksi. Patogen yang paling sering
diidentifikasi adalah staphilokokus aureus.
Gejala mastitis non – infeksius
• Ibu memperhatikan adanya “bercak panas”, atau area nyeri
tekanyang akut
• Ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras di daerah nyeritekan
tersebut
• Ibu tidak mengalami demam dan merasa baik-baik saja
Gejala mastitis infeksius
• Ibu mengeluh lemah dan sakit-sakit pada otot seperti flu
• Ibu dapat mengeluh sakit kepala
• Ibu demam dengan suhu diatas 340C
• Terdapat area luka yang terbatas atau lebih luas pada payudara
• Kulit pada payudara dapat tampak kemerahan atau
bercahaya(tanda-tanda akhir)
• Kedua payudara mungkin terasa keras dan tegang“pembengkakan”
Pengobatan :
• Lanjutkan menyusui
• Berikan kompres panas pada area yang sakit
• Tirah baring (bersama bayi) sebanyak mungkin
• Jika bersifat infeksius, berikan analgesik non narkotik,
antipiretik (Ibuprofen, asetaminofen) untuk mangurangi
demam dan nyeri
• Pantau suhu tubuh akan adanya demam. Jika ibu demam
tinggi(<39o C), periksa kultur susu terhadap
kemungkinan adanyainfeksi streptokokal
• Pertimbangkan pemberian antibiotik antistafilokokus
kecuali jikademam dan gejala berkurang.
Tabel.2 Penisilin Anti Stafilokokus
KANDIDA/SARIAWAN
Merupakan hal yang biasa terjadi pada ibu yang menyusui
dan bayisetelah pengobatan antibiotik. Manifestasinya
seperti area merah muda yang menyolok menyebar dari
area puting, kulit mengkilat, nyeri akut selama dan setelah
menyusui; pada keadaan yang parah, dapat melepuh. Ibu
mengeluh nyeri tekan yang berat dan rasa tidak nyaman,
khususnya selama dan segera setelah menyusui Bayi dapat
menderita ruam popok, dengan pustula yang
menonjol,merah, tampak luka dan/atau seperti luka
terbakar yang kemerahan. Pada kasus-kasus yang berat,
bintik-bintik atau bercak-bercak putih mungkin terlihat
merasakan nyeri dan menolak untuk mengisap.
Pengobatan :
Obati ibu dan bayinya
Oleskan krim atau losion topikal antijamur ke puting dan payudara
setiap kali sehabis menyusui, dan seka mulut, lidah dangusi bayi setiap
kali sehabis menyusui
Anjurkan ibu untuk mengkompreskan es pada puting sebelum menyusui
untuk mengurangi nyeri
Tabel.3 Pengobatan Kandida/Sariawan
Obat Aplikasi
Nistatin - Oleskan pada payudara empat kali sehari
- Berikan supisitoria vagina setiap hari
  - Oleskan pada payudara empat kali sehari
- Berikan supositoria vagina setiap hari (tersedia
bebas)
Mikonazol Oleskapada payudara empat kali seharin
Flukonazol Gunakan dosis oral tunggal 150 mg untukkandidiasis
vagina
FARMAKOTERAPI MENYUSUI
Secara umum, sebagian besar obat dapat
disekresikan melalui air susu ibu, tetapi dalam
jumlah kecil hingga jumlah yang diterima bayi
dalam sehari umumnya masih lebih rendah dosis
terapeutiknya. Walaupun demikian, obat yang
diberikan kepada ibu hendaknya dipilih yang
relatif aman, serta diberikan paling lambat 30-60
menit setelah menyusui atau 3-4 jam sebelum ibu
menyusui yang berikutnya, agar diperoleh ekskresi
dalam air susu yang terendah.
PENGERTIAN TERATOGENIK AKIBAT
PEMAKAIAN OBAT
Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis
yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
membuat monster. Dalam istilah medis,
teratogenesis berarti terjadinya perkembangan
tidak normal dari sel selama kehamilan yang
menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga
pembentukan organ-organ berlansung tidak
sempurna (terjadi cacat lahir). Di dalam keputusan
materi pertanian nomor 434.1 (2001), teratogenik
adalah sifat bahan kimia yang dapat menghasilkan
kecacatan tubuh pada kelahiran.
PENGKAJIAN / PENILAIAN PERESEPAN (PEDOMAN
TELAAHULANG REGIMEN OBAT (DRUG REGIMEN
REVIEW)
Tujuan :
• Memastikan bahwa rejimen obat diberikan sesuai dengan
indikasi kliniknya, mencegah atau meminimalkan efek yang
merugikan akibat penggunaan obatdan mengevaluasi kepatuhan
pasien dalam mengikuti rejimen pengobatan. Kriteria ibu
hamil/menyusui yang mendapat prioritas untuk dilakukan telah
ulang rejimen obat :
• Mendapat 5 macam obat atau lebih, atau 12 dosis atau lebih
dalam sehari
• Mendapat obat dengan rejimen yang kompleks, dan atau obat
yang berisiko tinggi untuk mengalami efek samping yang serius
• Menderita tiga penyakit atau lebih
• Mengalami gangguan kognitif, atau tinggal sendiri
• Tidak patuh dalam mengikuti rejimen pengobatan
• Akan pulang dari perawatan di rumah sakit
• Berobat pada banyak dokter
• Mengalami efek samping yang serius, alergi Tatalaksana
telah ulang rejimen obat :
a. Apoteker yang melakukan kegiatan ini harus memiliki
pengetahuan tentang prinsip-prinsip farmakoterapi ibu
hamil dan menyusui dan ketrampilan yang memadai.
b. Melakukan pengambilan riwayat penggunaan obat ibu
hamil / menyusui
c. Meneliti obat-obat yang baru diresepkan dokter.
d. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
penggunaan obat.
e. Melakukan tindakan yang sesuai untuk masalah yang
teridentifikasi
PEDOMAN PEMANTAUAN PENGGUNAAN OBAT
Tujuan :
Mengoptimalkan efek terapi obat dan mencegah atau meminimalkan
efekmerugikan akibat penggunaan obat. Tatalaksana pemantauan
penggunaan obat :
a. Apoteker yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan
tentang patofisiologi, terutama pada ibu hamil dan menyusui, prinsip-
prinsip farmakoterapi, cara menafsirkan hasil pemeriksaan fisik, uji
laboratorium dan diagnostik yang berkaitan dengan penggunaan obat,
dan ketrampilan berkomunikasi yang memadai.
b. Mengumpulkan data ibu hamil/menyusui
c. Berdasarkan data/informasi pada (b), selanjutnya mengidentifikasi
adanya masalah-masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat.
d. Memberikan masukan/saran kepada tenaga kesehatan lain mengenai
penyelesaian masalah yang teridentifikasi.
e. Mendokumentasikan kegiatan pemantauan penggunaan obat pada
formulir yang dibuat khusus.
Obat Yang Digunakan Pada Wanita Menyusui
1. Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus dihindari. Jika
pengobatan memang diperlukan, perbandingan manfaat/risiko harus
dipertimbangkan pada ibu maupun bayinya.
2. Obat yang diberi ijin untuk digunakan pada bayi umumnya tidak
membahayakan
3. Neonatus (dan khususnya bayi yang lahir prematur) mempunyai
risiko lebih besar terhadap paparan obat melalui ASI. Hal ini
disebabkan olehfungsi ginjal dan hati yang belum berkembang,
sehingga berisiko terjadi penimbunan obat
4. Harus dipilih rute pemberian dan pembagian obat yang menghasilkan
jumlah kadar obat terkecil yang sampai pada bayi
5. Hindari atau hentikan sementara menyusui.
6. Jika suatu obat digunakan selama menyusui, maka bayi harus
dipantau secara cermat terhadap efek samping yang mungkin terjadi
7. Sebaiknya dihindari obat baru, yang hanya memiliki sedikit data
PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI
Informasi perlu diberikan kepada semua wanita yang merencanakan
kehamilan, peran farmasis selain memberikan informasi tentang obat, juga
memberikan penyuluhan tentang kesuburan dan perencanaan kehamilan.
Informasi yang diberikan secara umum adalah untuk menghindari segala
jenis obat, alkohol, rokok, dan obat penenang.
Yang harus ditekankan dalam pemberian penyuluhan tentang
penggunaan obat pada wanita hamil adalah manfat pengobatan pada wanita
hamil harus lebih besar daripada risiko jika tidak diberikan pengobatan.
Contohnya adalah pada wanita hamil yang menderita epilepsi, lebih
berbahaya apabila tidak diberikan pengobatan karena risiko terjadi kejang
pada ibu dan janin lebih berbahaya dibandingkan dengan potensi kelainan
janin sebagai akibat pemberian obat. Oleh karena itu, nasehat tentang
pengobatan secara berkesinambungan pada wanita hamil yang menderita
penyakit kronis sangat diperlukan. Apabila pemberian obat tidak dapat
dihentikan selama kehamilan, maka pengobatan harus berada dalam
pengawasan dan pemantauan dokter.
Contoh kasus
Ibu Ani datang kerumah sakit ingin melakukan
pemeriksaan pada payudaranya, ibu ani yang masih
dalam periode menyusui mengeluh payudaranya
bengkak, merasa nyeri, demam, dan kulit terasa panas.
Setelah diperiksa ibu ani mengidap penyakit Abses
payudara. Ibu ani mendapat obat antibiotic untuk
melawan peradangan, acetaminophen untuk pereda
nyeri. Apakah penderita abses tetap diperbolehkan
melanjutkan aktivitas menyusui?
Penyelesaian analisa SOAP
Subjek : Ibu Ani, periode menyusui
Object : -
Assesment : setelah diperiksa ibu ani menderita
abses payudara
Plan : Ibu ani mendapat obat antibiotic untuk
melawan peradangan, acetaminophen untuk pereda
nyeri.
Alih – alih menghentikan aktivitas menyusui, ibu
menyusui yang mengalami abses payudara justru
disarankan untuk tetap memberikan Asi bagi
bayinya, bisa dengan cara memompa ASI
menggunakan alat pompa ASI.

Anda mungkin juga menyukai