Anda di halaman 1dari 52

FARMAKOTERAPI MALARIA

Nurussakinah, S.Farm., M.Si., Apt


MALARIA:
PENYAKIT INFEKSI
DENGAN DEMAM PERIODIK
DITULARKAN OLEH NYAMUK ANOPHELES BETINA
DISEBABKAN OLEH PARASIT
PLASMODIUM

•Falcifarum
•Malariae
•Vivax
•Ovale
4 jenis parasit malaria
• Seorang penderita dapat dihinggapi lebih
dari 1 jenis plasmodium : infeksi campuran
• Yakni campuran antara P.falciparum dan
P.vivax atau P.ovale
• Ciri utama genus plasmodium: adanya 2
siklus hidup yaitu siklu hidup aseksual dan
siklus seksual
Fase aseksual
• Parasit malaria tumbuh dengan
mengkonsumsi hemoglobin
• Bentuk eritrosit yang mengandung parasit
menjadi lebih elastis dan berbentuk lonjong
• Setelah 36 jam menginvasi eritrosit, parasit
berubah menjadi skizon
• Setiap skizon yang pecah akan
mengeluarkan 6-36 merozoit yang siap
menginfeksi eritrosit lain
• Siklus aseksual (trofozoit-skizon-merozoit)
P.falciparum, P.vivax dan P.ovale adalah
48 jam dan P.malariae adalah 72 jam
• Setelah 2 sampai 3 generasi merozoit
terbentuk sebagian berubah menjadi
bentuk seksual, gamet jantan dan gamet
betina
Fase seksual
Sporozoit dalam kel.ludah nyamuk
………………………………………………..
Fase Pre-Eritrosit : ( sel parenchim hati)

Skizon jaringan

Merozoit ( ke sirk.darah)

Fase Eritrosit: Eri + skizon matang pecah


Merozoit ke-sirkulasi
mikro/makro gametosis

…………………………………………………………..
Gamet zygot sporozoit (kel.ludah nyamuk)
Bentuk serangan demamnya:
• Fase menggigil :
– berlangsung 30 menit–1 jam
– suhu menjadi 41 °
• Fase panas :
– berlangsung 2 – 6 jam
– mengigau (delirium)
• Fase berkeringat :
– badan terasa letih
– ingin tidur
Faktor Resiko
• Anak balita
• Wanita hamil
• Penduduk non imun yang mengunjungi
daerah endemis seperti pengungsi,
transmigran dan wisatawan
Penularan non alamiah
• Malaria bawaan (kongenital)
• Penularan mekanik (tranfusion malaria)
Manifestasi klinis
• Gejala-gejala penyakit malaria dipengaruhi oleh
daya tahan tubuh penderita, jenis plasmodium
malaria dan jumlah parasit yang menginfeksi
• Waktu terjadinya infeksi pertama kali sampai
menimbulkan gejala penyakit disebut masa
inkubasi
• Waktu antar terjadinya infeksi sampai
ditemukannya parasit malaria didalam darah
disebut periode prapaten
Periode prapaten dan masa
inkubasi
Gejala klinis
Serangan demam yang khas pada malaria tdd 3 stadium:
2. Pembesaran limpa
• merupakan gejala khas pada malaria kronis
• Limfa menjadi bengkak dan terasa nyeri
• Pembengkakan disebabkan oleh adanya
penyumbatan sel-sel darah merah yang
mengandung parasit malaria
• Kelamaan konsistensi limpa menjadi mengeras
karena bertambahnya jaringan ikat
• Dengan pengobatan yang baik limpa dapat
berangsur normal kembali
3. Anemia
• Disebabkan oleh penghancuran sel darah
merahyang berlebihan oleh parasit malaria
• Bisa juga disebabkan gangguan
pembentukan sel darah merah di sumsum
tulang
• Gejala anemia: badan lemas, pusing, pucat,
penglihatan kabur,jatung berdebar-debar,
kurang nafsu makan
Gejala klinis ( Secara umum)

• panas tinggi
• pusing/ sakit kepala
• otot-otot merasa sakit, lemah
• sakit / nyeri punggung
• rasa mau muntah sampai muntah
• berkeringat, menggigil
• batuk kering
• pembesaran limpa
Bentuk2 klinis malaria yg. berat

• Malaria serebralis: angka kematian sgt tinggi (80%)


• Malaria gastrointestinalis, disertai diare kadang2
menyerupai kolera atau disentri
• Malaria hepatika, disertai dengan ikterus dan kegagalan
fungsi hati
• Malaria algida, disertai dengan syok dan kegagalan
kelenjar suprarenalis
• Malaria pulmonalis, disertai sesak napas dan sianosis
karena edema paru
• Malaria renalis, disertai tanda2 kegagalan ginjal akut
• Black water fever, ditandai dengan hemoglobinuria dan
kegagalan ginjal
Diagnosis

• Sediaan darah : tipis dan tebal


• Pengecatan paling banyak dengan Giemsa (tipis dan tebal)
• Pengecatan Field untuk sediaan drh tebal
• Pengecatan Leishman untuk sediaan darah tipis
• Teknik serologis (ELISA) untuk pemeriksaan seroepidemiologi
• Teknik untuk penelitian: PCR (polimerase chain reaction)
Pengobatan Malaria
KELOMPOK OBAT ANTIMALARIA
Gol Antibakteri:
Gol Kuinolin:
Sulfonamid,tetrasiklin,
Kuinine,kuinidin,primakuin Spiramisin,azitromisin,
Klorokuin,amodiakuin, Klindamisin,rifampisin,
Meflokuine,halofantrin

Gol Antifolat: Gol Artemisin:


Pirimetamin, Artemisin, Artemether,
Trimetropim, Proguanil, Artesunat,
Klorprokuanil Dehidroarthemisin,
arteether
•Spesies plasmodium
•Tingkat siklus hidup
EFEKTIVITAS •Resistensi
OBAT

SCHIZONTICIDE DARAH
membunuh parasit eritrositik
CHLOROQUINE, MEFLOQUINE, QUININE

SCHIZONTICIDE JARINGAN
membunuh skizon di hepar  vivax & ovale
PRIMAQUINE  Relaps
GAMETOSIT
membunuh gamet
CHLOROQUINE, QUININE, PRIMAKUIN

SPORONTOSID
membunuh spora
PROGUANIL, PYRIMETHAMINE
• Schizontisid Darah: Obat obat yang
bekerja pada parasit darah
– Cholroquine
– Amodiaquine
– Quinine
– Mefloquine

• Schizonticid jaringan: mengeliminasi


bentuk yg sedang berkembang dan juga
dormant dalam sel hati.
– Primaquine
• Gametocid: membunuh tahap tahap seksual dan
mencegah transmisi ke nyamuk.
- Klorokuin & kuinin  vivax & ovale
- Primaquine  falciparum

• Sporonticid:
– Proguanil, Pyrimethamine (anti folate agents)

• Obat obat kemoterapi ini diharapkan efektif


membunuh parasit eritrositik sebelum parasit2 ini
tumbuh dlm jumlah yg banyak  G.klinis/
penyakit
• Parasit penyebab Malaria mempunyai
tahapan tahapan dalam siklus hidupnya
yang kompleks, dan obat obat anti Malaria
bekerja pada beberapa titik (tempat)
dalam siklus tersebut.
Terapi malaria
• Serangan klinis :
– Dengan skizontosid fase eritrosit  tidak
terbentuk skizon baru  tidak terjadi
penghancuran eritrosit tidak muncul gejala klinis
• Pengobatan supresi
– Membunuh semua parasit dari tubuh dengan
memberikan skintosid darah dlm waktu lama
• Pengobatan radikal
– Untuk memusnahkan parasit fase eritrosit dan
eksoeritrosit  skiontosid darah dan jaringan
(kombinasi)
• Pencegahan
– Digunakan skizontosid jaringan
RESISTENSI OBAT PADA MALARIA

• Adanya parasit yang masih tetap hidup


ataupun mengadakan multiplikasi walaupun
penderita mendapat pengobatan dengan obat
anti malaria

• Semua jenis Plasmodium

• Sering: Plasmodium falciparum


CHLOROQUINE
• Obat utama antimalaria sampai munculnya resisten P. Falcifarum
• < Toksik dibanding turunannya
• sebagai antiinflamasi: artritis rematoid & SLE
• 24-48 jam: gejala (-)
48-72 jam: parasit (-)
• IV: hindari
• Absorbsi: baik; ↑  makanan
↓  antasid, antidiare
QUININE (kulit pohon KINA)
• Infeksi berat (P.Falsiparum)
• Quinidine: D-rotatory stereoisomer Quinine
• Efek samping: (lebih toksik)profilaksis(-)
- Sinkonisme  reversibel
(N/V, tinitus, vertigo, visus↓, flushing)
- hipoglikemi, hipotensi (bila IV cepat)
PRIMAQUINE
• Mula kerja lambat, t ½ singkat
• Efek samping:
1. Anemia hemolitik akut  px def. G6PD
2. Methemogobinemia, Agranulositosis
3. G3 GIT  durante coenam

• KI: px granulositopenia (artritis rematoid, SLE)


px tx obat  hemolisis, depresi sutul
bumil
AGEN ANTI FOLAT
• Menghambat enzim dihidrofolat reduktase
plasmodia  sintesis purin terhambat 
skizon di hati gagal membelah.
Sulfonamid: ≠ dihidropteroat sintetase
• ES: Anemia makrositik  stop/ tx:leukovorin
• Fansidar: Pyrimethamine + Sulfadoxine tx
falciparum yg resisten klorokuin (tdk berat)
• Kemoprofilaksis dgn antifolat tunggal tdk
dianjurkan  sering resisten
• Tanpa Komplikasi: Kloroquine 
Fansidar  Quinine/ Mefloquinine 
Quinine/ Artesunat
• Relaps : 1 tablet/hari selama 14 hari
• Malaria berat
1. Kloroquinine / Artemisin supp
2. Quinine / Quinidine / Artemisin
• Bumil: Chloroquine & Proguanil
• Kemoprofilaksis tinggal >3 minggu:
Fansidar 1 tablet/hari s/ 4 minggu
sesudah keluar
Obat lain yang digunakan sbg antimalaria
• PROGUANID ATAU KLOROGUANID
– Skintosid melalui mekanisme antifolat (sama dengan
pirimetamin)
– Mudah ressten (sekarang kurang digunakan)
• MEFLOKUIN
– Belum tersedia di Indonesia
• TETRASIKLIN / DOKSISIKLIN
– Digunakan untuk P. falsifarum yang resisten terhadap
klorouin atau kombinasi pirimetamin+sulfadoksin
– Dosis : 4x250 mg selama 7-10 hr (tetrasiklin)
2x100 mg selama 7-10 hr (doksisiklin)
• ARTEMISININ
– Skintosid yang cepat  untuk malaria berat
Drugs used in Malaria*
Use for
Drug Use in eredicati Use for prophylaxis?
acute on of
attack? Liver
Stage?
Chloroquine Yes No Yes, exept in region where
P.falciparum is resistant.
Quinine, Yes, in No Yes, Mefloquine is used in region
Mefloquine resistant with Chloroquine-resistant
P.falc P.falciparum.
Primaquine No Yes Yes, but only if exposed to P.vivax
(P.vivax, or P.ovale.
P.ovale)
Antifols Yes, but No Not usually advised.
only in
resistant
P.falc
Obat obat untuk mencegah Malaria pd
Wisatawan
Obat Penggunaan Dosis dewasa
Chloroquine Daerah tanpa P.falc 500 mg setiap minggu
resisten
Mefloquine Daerah dgn P.falc 250 mg setiap minggu
resisten-Chloroquine
Doxycycline Daerah dgn P.falc 100 mg setiap hari
resisten-multi obat.

Chloroquine Regimen alternatif 500 mg Chloroquine setiap


+ Proguanil menggantikan minggu + 200 mg Proguanil
mefloquine setiap hari.

Primaquine Profilaksis terminal 26,3 mg setiap hari selama


infeksi P.vivax dan 14 hari setelah perjalanan.
P.ovale.
Kegagalan pengobatan

• Penyebab kegagalan pengobatan:


1. dosis diberikan secara tidak benar
2. obat dimuntahkan sebelum 1 jam (ulangi lagi
pemberian dosis tadi)
3. penyerapan obat yang tidak baik
4. parasit sudah resisten terhadap obat
5. kualitas obat yang kurang baik
6. kepatuhan (compliance) pemakai obat
Perhatian
Pencegahan malaria.
1.Ibu hamil. Pencegahan malaria pada ibu
hamil sangat penting karena malaria pada
ibu hamil dapat menyebabkan kematian
janin, aborsi spontan, berat bayi lahir
rendah atau kematian ibu.. Sampai saat ini
belum ada bukti klinik bahwa Fansidar
menyebabkan gangguan pada
perkembangan fetus.
• Pemberian klorokuin 5 mg/kg bb dosis
tunggal setiap minggu atau 10 mg/kg bb
setiap minggu dibagi menjadi 6 dosis
harian. Masalahnya adalah kepatuhan
minum obatnya selama kehamilan yang
biasanya membuat kegagalan.
• Untuk meningkatkan kepatuhan maka dapat
dilakukan dengan pemberian Fansidar dosis
pengobatan penuh kepada ibu hamil pada
kunjungan antenatal pertama pada trimester 2
dan diulangi sekali lagi pada trimester 3;
• hal ini sangat efektif untuk eliminasi parasit di
plasenta atau pencegahan infeksi plasental dan
parasitemia di darah perifer pada malaria
falciparum.
2. Wisatawan atau militer.
• Untuk para wisatawan/militer yang akan
mengunjungi/tugas ke daerah malaria yang
masih sensitive terhadap klorokuin, 2 tablet
klorokuin 150 mg basa dapat diberikan setiap
minggunya, diminum 2 minggu sebelum
berangkat, diteruskan selama di sana sampai 2
minggu setelah pulang; atau doksisiklin 100 mg
garam (atau 1.5 mg garam/kg) setiap hari dapat
dipakai juga untuk pencegahan malaria
• Penelitian terbaru pemberian 30 mg (2
tablet) primakuin setiap hari dapat
diberikan bagi wisatawan atau militer yang
akan mengunjungi/ bertugas di daerah
yang resisten terhadap klorokuin.

Anda mungkin juga menyukai