MALARIA
apt. Nurussakinah, S.Farm., M.Si.
Plasmodium
History
Malaria is an old infectious disease. The first
documentation about it is at 1500BC.
Until the end of the 19th century, it was
commonly thought that malaria was caused by
breathing bad air (mal-aria) and was associated
with swamps
History
•Falcifarum
•Malariae
•Vivax
•Ovale
4 jenis parasit malaria
• Seorang penderita dapat dihinggapi lebih
dari 1 jenis plasmodium : infeksi campuran
• Yakni campuran antara P.falciparum dan
P.vivax atau P.ovale
• Ciri utama genus plasmodium: adanya 2
siklus hidup yaitu siklu hidup aseksual dan
siklus seksual
Fase aseksual
• Parasit malaria tumbuh dengan
mengkonsumsi hemoglobin
• Bentuk eritrosit yang mengandung parasit
menjadi lebih elastis dan berbentuk
lonjong
• Setelah 36 jam menginvasi eritrosit,
parasit berubah menjadi skizon
• Setiap skizon yang pecah akan
mengeluarkan 6-36 merozoit yang siap
menginfeksi eritrosit lain
• Siklus aseksual (trofozoit-skizon-merozoit)
P.falciparum, P.vivax dan P.ovale adalah
48 jam dan P.malariae adalah 72 jam
• Setelah 2 sampai 3 generasi merozoit
terbentuk sebagian berubah menjadi
bentuk seksual, gamet jantan dan gamet
betina
Fase seksual
Sporozoit dalam kel.ludah nyamuk
………………………………………………..
Fase Pre-Eritrosit : ( sel parenchim hati)
Skizon jaringan
Merozoit ( ke sirk.darah)
…………………………………………………………..
Gamet zygot sporozoit (kel.ludah nyamuk)
Bentuk serangan demamnya:
• Fase menggigil :
– berlangsung 30 menit–1 jam
– suhu menjadi 41 °
• Fase panas :
– berlangsung 2 – 6 jam
– mengigau (delirium)
• Fase berkeringat :
– badan terasa letih
– ingin tidur
Faktor Resiko
• Anak balita
• Wanita hamil
• Penduduk non imun yang mengunjungi
daerah endemis seperti pengungsi,
transmigran dan wisatawan
Penularan non alamiah
• Malaria bawaan (kongenital)
• Penularan mekanik (tranfusion malaria)
Manifestasi klinis
• Gejala-gejala penyakit malaria dipengaruhi
oleh daya tahan tubuh penderita, jenis
plasmodium malaria dan jumlah parasit
yang menginfeksi
• Waktu terjadinya infeksi pertama kali
sampai menimbulkan gejala penyakit
disebut masa inkubasi
• Waktu antar terjadinya infeksi sampai
ditemukannya parasit malaria didalam
darah disebut periode prapaten
Periode prapaten dan masa
inkubasi
Gejala klinis
Serangan demam yang khas pada malaria tdd 3 stadium:
2. Pembesaran limpa
• merupakan gejala khas pada malaria kronis
• Limfa menjadi bengkak dan terasa nyeri
• Pembengkakan disebabkan oleh adanya
penyumbatan sel-sel darah merah yang
mengandung parasit malaria
•Kelamaan konsistensi limpa menjadi mengeras
karena bertambahnya jaringan ikat
• Dengan pengobatan yang baik limpa dapat
berangsur normal kembali
3. Anemia
• Disebabkan oleh penghancuran sel darah
merahyang berlebihan oleh parasit malaria
• Bisa juga disebabkan gangguan
pembentukan sel darah merah di sumsum
tulang
• Gejala anemia: badan lemas, pusing,
pucat, penglihatan kabur,jatung berdebar-
debar, kurang nafsu makan
Gejala klinis ( Secara umum)
• panas tinggi
• pusing/ sakit kepala
• otot-otot merasa sakit, lemah
• sakit / nyeri punggung
• rasa mau muntah sampai muntah
• berkeringat, menggigil
• batuk kering
• pembesaran limpa
Bentuk2 klinis malaria yg. berat
Gol Antifolat:
Gol Artemisin:
Pirimetamin, Artemisin, Artemether,
Trimetropim, Proguanil, Artesunat,
Klorprokuanil Dehidroarthemisin,
arteether
•Spesies plasmodium
•Tingkat siklus hidup
EFEKTIVITAS •Resistensi
OBAT
SCHIZONTICIDE DARAH
membunuh parasit eritrositik
CHLOROQUINE, MEFLOQUINE, QUININE
SCHIZONTICIDE JARINGAN
membunuh skizon di hepar vivax & ovale
PRIMAQUINE Relaps
GAMETOSIT
membunuh gamet
CHLOROQUINE, QUININE, PRIMAKUIN
SPORONTOSID
membunuh spora
PROGUANIL, PYRIMETHAMINE
• Schizontisid Darah: Obat obat yang
bekerja pada parasit darah
– Cholroquine
– Amodiaquine
– Quinine
– Mefloquine
• Sporonticid:
– Proguanil, Pyrimethamine (anti folate agents)