Anda di halaman 1dari 8

FARMAKOLOGI

“OBAT-OBAT YANG AMAN PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI


FAKTOR RESIKO C ”

Di Susun Oleh​Kelompok 3 :
1. Meirin windya sari​​ P0 0340421011
2. Mawarni destia riski​​ P0 0340421012
3. Mentari Permata Hati​ ​P0 0340421013
4. Mita Ferbriyanti​​ P0 0340421014
5. Nadia Utari Pratiwi​​ P0 0340421015

Dosen Pengajar :
Rahmad Kurnia P. M. Farm, APT
A. Pengertian Obat

Obat pada dasarnya merupakan bahan yang hanya dengan


takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat
dimanfaatkan untuk mendiagnosa, mencegah penyakit,
menyembuhkan atau memelihara kesehatan. Oleh karena itu
sebelum menggunakan obat, harus diketahui sifat dan cara
pemakaian obat agar penggunaannya tepat dan aman.
B. Pemberian obat pada ibu hamil dan menyusui

Banyak ibu yang sedang menyusui menggunakan obat-obatan yang


dapat memberikan efek yang tidak dikehendaki pada bayi yang disusui.
Pada umumnya, hampir semua obat yang diminum dapat terdeteksi
dalam ASI, namun dengan konsentrasi yang umumnya rendah.
Konsentrsi obat dalam darah ibu merupakan faktor utama yang
berperan dalam proses transfer obat ke ASI. Pada umumnya, kadar
puncak obat di ASI adalah sekitar 1-3 jam sesudah ibu meminum obat.
Hal ini mungkin dapat membantu mempertimbangkan untuk tidak
memberikan ASI pada kadar puncak. Bila ibu menyusui tetap harus
meminum obat yang potensial berbahaya terhadap bayinya maka untuk
sementara ASI tidak diberikan. ASI dapat diberikan kembali setelah
dapat dikatakan tubuh bersih dari obat dan ini dapat diperhitungkan
setelah 5 kali waktu paruh obat.
• C. Pengaruh obat terhadap janin

• Penggunaan obat pada masa kehamilan penting


sekali diperhatikan karena kemungkinan
berpengaruh terhadap kejadian malformasi anatomi
(cacat bawaan), perkembangan intelektual, sosial
dan fungsional. Sesuai dengan berbagai tahap
perkembangan janin, kerusakan dapat terjadi selama
:
• a. Blastogenesis
• b. Embriogenesis
• c. Fetogenesis
D. Obat tipe C yang aman untuk ibu hamil dan menyusui

Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya


efek samping terhadap janin (teratogenik atau embriosidal)
dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada
wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan.
Obat sebaiknya diberikan hanya jika manfaat yang
diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin terjadi
pada janin. Contoh : analgetika-narkotik, fenotiazin,
rifampisin, aspirin, antiinflamasi non-steroid dan
diuretika.
E. Kategori penggunaan obat bagi ibu menyusui:

L1: Paling aman, contohnya parasetamol, ibuprofen, loratadin


L2: Aman, contohnya cetirizin, dimenhidrinat, guaiafenesin.
L3: Cukup aman,contohnya pseudoefedrin, lorazepam, aspirin
L4: Kemungkinan berbahaya, contohnya kloramfenikol,
sibutramin.
L5: Kontraindikasi, contohnya amiodaron
F. Contoh obat tipe C

• 1. Ciprofloxacin • 2. Alupurinol
• Ciprofloxacin disetujui untuk • Studi pada binatang percobaan
profilaksis setelah paparan memperlihatkan adanya efek
antraks inhalasi. Menurut Centers samping terhadap janin, namun
for Disease Control and belum ada studi terkontrol pada
Prevention (CDC), ciprofloxacin wanita hamil. Obat hanya boleh
(500 mg, oral, dua kali sehari digunakan jika besarnya manfaat
selama 60 hari) adalah antibiotik yang diharapkan melebihi
pilihan untuk terapi profilaksis besarnya risiko terhadap janin
awal di antara wanita hamil tanpa
gejala yang terpapar Bacillus
anthracis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai