Anda di halaman 1dari 30

TATALAKSANA PELAYANAN

FARMASI UNTUK IBU HAMIL DAN


MASA MENYUSUI
Mesi Leorita, M.Sc., Apt
KBK Farmasi Klinik dan Komunitas
KEHAMILAN

Tubuh mengalami Perawatan pre-natal


perubahan fisiologis berpengaruh besar
untuk pertumbuhan pada hasil kehamilan,
dan perkembangan
fetus sementara itu
tetap mempertahankan
homeostasis
MASA KEHAMILAN

- Masa kehamilan rata-rata: 280 hari


atau 40 minggu, dihitung dari hari
pertama LMP.

Kehamilan dibagi 3 trimester @ 13-14


minggu

Waktu antar akhir minggu ke-22 masa


kehamilan dan akhir hari ke-28 setelah
kelahiran, disebut masa perinatal.
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN
Sistem tubuh/ Physiological changes Extent of change
fungsitau
Sistem Curah jantung 30-35%
kardiovaskuler Detak jantung 20%
Volume sekuncup jantung 10%
Tekanan darah arteri
Aliran darah :
-Uterus 950% to 500 ml
-ginjal 60-80%
-Liver 75%
Kulit (terutama tangan) 600-700%

Sistem hematologi Volume plasma 50%


Sel darah merah 18-30%
Albumin plasma 40%30%
Lipid serum 66%
LANJUTAN
Sistem pernapasan Volume tidal 40%
Frekuensi napas

Sistem Mobilitas lambung


gastrointestinal Mobilitas usus

Fungsi ginjal GFR

Komposisi tubuh Air


Lemak
PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL

obat yang memang sudah digunakannya


sebelum hamil,
Contohnya
obat epilepsi, diabetes, asma dan hipertensi

Hasil penelitian survei obat yang baru digunakan pada saat hamil
tentang penggunaan obat untuk mengatasi keluhan/gangguan penyakit
pada wanita hamil yang terjadi pada saat hamil

obat berupa vitamin dan mineral sebagai


suplemen untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
ibu dan janin.
Risiko Penggunaan
obat pada ibu hamil

Ibu Janin yang dikandung

kecacatan pada janin


atau bayi yang lahir
Efek samping dan
nantinya (cacat fisik
toksisitas
maupun cacat
fungsional).
PERTIMBANGAN PEMAKAIAN OBAT PADA
KEHAMILAN
-
- Perubahan fisiologi
- Transfer obat lewat plasenta
Ibu hamil - Efek obat pada janin

- Farmakokinetika
Faktor Obat
- Farmakodinamika

Penulis - Peresepan
resep polifarmasi
EFEK TERATOGENIK OBAT

Teratogen
didefinisikan
sebagai zat atau
jenis paparan Risiko paling
yang tinggi timbulnya
Teratogen menyebabkan efek teratogenik
kecacatan adalah penggunaan
berasal dari
(embrio) atau obat pada trimester
kata teratos janin baik pertama ( minggu
(diambil dari kecacatan ke-3 sampai
bahasa struktural atau dengan ke-8
Yunani) yang fungsional. )dimana sebagian
besar organ utama
berarti
dibentuk.
monster.
Obat yang diberikan kepada wanita hamil umumnya
dapat melalui plasenta. Transfer obat melalui
membran plasenta terjadi secara difusi pasif.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses transfer


obat adalah:
1. konsentrasi obat dalam darah ibu
2. aliran darah plasenta
3. sifat fisikokimia obat : berat molekul rendah,
obat yang larut dalam lemak, non-polar, dan
tidak terionisasi akan lebih mudah melewati
membran plasenta
4. hanya obat yang berada dalam bentuk bebas
dari ikatan protein yang dapat melewati
membran plasenta.
KLASIFIKASI OBAT BERDASARKAN
TINGKAT RISIKO PADA JANIN

Badan Pengawas Obat dan


Makanan Amerika Serikat
(FDA) pada tahun 1979
menetapkan suatu sistem
klasifikasi dengan 5 kategori (A,
B, C, D dan X).
CARA MEMBACA KATAGORI KEAMANAN
OBAT PADA KEHAMILAN

 Untuk produk yang memiliki katagori keamanan


obat pada kehamilan maka akan dicantumkan
pada monograf obat

 Bila obat tidak memiliki keamanan obat pada


kehamilan maka tidak akan dicantumkan pada
monograf obat. Untuk menentukan keamanan
obat, baca kontraindikasi dan peringatan obat.
CONTOH KATAGORI KEAMANAN PADA MIMS
Tamoxifen UBM
 Komp: Tamoxifen

I: Kanker payudara dan infertilitas anovulatori


D: 20 mg/hr dapat ditingkatkan s/d 40 mg/hr.
PO: setelah makan
KI: Kehamilan
P: Wanita dengan ovarium yang masih berfungsi,
trombositopenia atau leukimia
ES: Rasa panas dan kemerahan pada wajah,
mual muntah, pendarahan dan keputihan vagina
P/P Tab 10 mg x100
US FDA preg cat: D
EBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
TENTANG PEMBERIAN OBAT SELAMA
KEHAMILAN ANTARA LAIN (MIMS, 1998):

Tidak ada obat yang dianggap 100% aman bagi perkembangan
janin.

 Obat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada


risikonya baik bagi ibu maupun janin. Jika mungkin, semua
obat dihindari pada tiga bulan pertama kehamilan (trimester
I), karena saat ini organ tubuh janin dalam masa
pembentukan.

 Metabolisme obat pada saat hamil lebih lambat daripada saat


tidak hamil, sehingga obat lebih lama berada dalam tubuh.

 Pengalaman penggunaan obat terhadap wanita hamil sangat


terbatas, karena uji klinis obat saat hendak dipasarkan tidak
boleh dilakukan pada wanita hamil
OBAT PADA MASA MENYUSUI

Ekskresi Obat Melalui


ASi

Kinetika ibu Sifat dari Obat

Ikatan plasma protein


Ionisasi
Tingkat lipofilisitas
berat molekul
PEMAKAIAN OBAT PADA LAKTASI
 Obat harus digunakan seselektif mungkin, harus
diketahui obat diekskresikan lewat air susu atau
tidak

 Obat diminum 30-60 menit setelah menyusui


dan 3-4 jam sebelum penyusuan berikutnya

 Obat tanpa data keamanan harus dihindari atau


penyusuan dihentikan sementara

 Kebanyakan antibiotik dapat dideteksi dalam air


susu (sulfonamis, tetrasiklin, INH)
LANJUTAN
 Sedatif hipnotik dapat menimbulkan efek
farmakologi pada bayi (Barbiturat, diazepam)

 Obat yang mengubah fungsi endokrin (PTU/


antidiabetes) dapat mengubah fungsi endokrin
bayi.

 Penggunaan obat bebas harus dihindari


KLASIFIKASI PENGGUNAAN OBAT PADA
IBU MENYUSUI
dapat digunakan Ibuprofen , parasetamol,
allopurinol, prednisson,
amoksilin, ampisilin
Dapat digunakan (Monitor ESO) Efedrin, chloroquin, atropin,
carbamazepin, phenytoin

Sebaiknya dihindari Dimercaprol, diazepam,


kloramfenikol, siprofloksasin,
doksisiklin
Hindari, hambat laktasi Bromokriptin, etanol
Harus dihindari Obat antikanker dan radioaktif
(1125 albumin)
3 LANGKA TATALAKSANA PELAYANAN FARMASI
UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI

Pengkajian/ penilaian
peresepan

Pemantauan penggunaan
obat

Pemberian informasi dan


edukasi
1. PENGKAJIAN/ PENILAIAN PERESEPAN

Tujuan :

 Memastikan rejimen obat yang diberikan sesuai


dengan indikasi kliniknya, mencegah/
meminimalkan efek yang merugikan akibat
menggunaan obat dan mengevaluasi kepatuhan
pasien dalam mengikuti regimen pengobatan.
KRITERIA IBU HAMIL DAN MENYUSUI YANG
MENDAPAT PRIORITAS TELAAH ULANG REJIMEN
OBAT

 Mendapat 5 macam obat atau lebih, atau 12 dosis


atau lebih sehari
 Berisiko tinggi mengalami efek samping yang serius

 Menderita 3 penyakit atau lebih

 Tidak patuh dalam mengikuti regimen terapi

 Akan pulang dari perawatan rumah sakit

 Berobat pada banyak dokter

 Mengalami efek samping / alergi serius


TATALAKSANA TELAAH ULANG REGIMEN OBAT
1. Melakukan pengambilan riwayat penggunaan obat ibu
hamil/menyusiu
 Meminta ibu hamil/menyusui memperlihatkan semua
obat yang digunakan
 Menanyakan mengenai semua obat yang digunakan ibu
hamil/menyusui
Aspek yang ditanyakan meliputi :
nama obat, frekuensi, cara penggunaan, alasan
penggunaan
 Melakukan cek ulang antara informasi yang diberikan ibu
hamil / menyusui dengan catatan medis
 Memisahkan obat yang seharusnya tidak digunakan lagi
oleh ibu hamil/menyusui
 Menanyakan mengenai efek terapi dan efek samping
yang dirasakan ibu hamil/menyusui
 Catat semua informasi pada formulir riwayat
penggunaan obat ibu hamil dan menyusi
LANJUTAN
2. Meneliti obat-obat yang baru diresepkan dokter
3. Mengidenftifikasi masalah yang berkaitan
dengan penggunaan obat
4. Melakukan tindakan yang sesuai untuk
masalah yang teridentifikasi.
2. PEMANTAUAN PENGGUNAAN OBAT
LANGKAH-LANGKAH PEMANTAUAN SAMA DENGAN DI MATERI
PTO

 Apoteker yang melakukan pemantauan


harus memiliki pengetauan :
 Patofisiologi terutama pada ibu hamil dan
menyusui
 Prinsip-prinsip farmakoterapi

 cara menafsirkan pengetahuan fisik, uji


laboratorium, dan diagnosis yang
berkaitan dengan penggunaan obat
 Ketrampilan komunikasi yang memadai
OBAT YANG DIGUNAKAN PADA MASA
KEHAMILAN

 Obat hanya diresepkan bila manfaat yang


diperoleh lebih besar dibandingkan risiko pada
janin
 Apabila diperlukan, lebih baik obat-batan yang
telah dipakai secara luas pada masa kehamilan
dan biasanya aman diberikan dibanding obat-
obat baru atau obat yang belum pernah dicoba
secara klinis.
 Obat harus digunakan pada dosi terapi terkecil
dalam jangka waktu sesingkat mungkin
 Hindari polifarmasi
 Pertimbangkan penyesuaian dosis dan
pemantauan terapi (ex. Fenitoin).
OBAT YANG DIGUNAKAN PADA MASA
MENYUSUI

 Penggunaan obat yang tidak diperlukan harus


dihindari
 Obat yang diberi izin penggunaan pada bayi
umumnya tidak membahayakan.
 Neonatus memiliki risiko terhadap paparan obat
melalui ASI
 Hindari atau hentikan sementara munyusui

 Pantau kondisi bayi terutama efek samping bila


menggunakan obat di masa menyusui
 Hindari penggunaan obat baru.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai