PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et al, 2003). Itu dirancang ‘untuk
oleh wanita dari pasangan yang subur agar dapat melewati masa
kehamilan dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah
unit fungsi yang tak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah prasyarat
fungsi tersebut.
Oleh sebab itu, seorang ibu hamil suatu saat dalam masa
diderita, baik yang berkaitan maupun yang tidak berkaitan dengan proses
kehamilannya.
1
Obat yang diminum oleh ibu hamil patut mendapatkan perhatian,
organ janin, seperti bibir sumbing dan kelainan tulang belakang (spina
bifida).
dari seluruh tubuh utama (kecuali susunan saraf pusat, mata, gigi, alat
kelamin luar dan telinga). Oleh karena itu, paparan terhadap obat selama
toksik pada jaringan janin dan obat yang diberikan sebelum kelahiran
setelah kelahirannya.
B. Rumusan Masalah
2
2. Bagaimana penggunaan obat selama masa kehamilan?
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
penelitian dan pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh
komplikasi.
4
c. Trimester III antara 28 – 36 minggu
sebanyak 1 tablet/hari mg) dan asam folat 500 segera setelah rasa
mengganggu penyerapannya.
3. Imunisasi TT 0,5 cc
b. TT 2 4 mgg setelah TT 1
c. TT 3 6 bln setelah TT 2
d. TT 4 1 tahun setelah TT 3
e. TT 5 1 tahun setelah TT 4
hamil yang terjadi pada masa kehamilan mempengaruhi kerja obat dan
sirkulasi pada metabolisme obat dalam hati, ekskresi obat melalui ginjal
5
yang lebih cepat karena peningkatan filtrasi glomerulus dan peningkatan
perfusi ginjal, pengenceran obat karena jumlah darah dalam sirkulasi ibu
secara perlahan atau secara cepat dari ibu ke janin tergantung pada
substansi dalam obat (bahan yang berat molekulnya lebih kecil dapat
resiko jangka pendek maupun panjang terhadap ibu dan janin. Perlu
6
memperhitungkan perubahan-perubahan yang berkaitan dengan fisiologi
kehamilan.
1. Kategori A
2. Kategori B
B2: Data dari penelitian belum memadai, tetapi ada petunjuk tidak
dopamine.
pirimetamin, mebendazol.
7
3. Kategori C
4. Kategori D
5. Kategori X
(Irreversibel) pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam
Sebagian besar obat yang digunakan oleh wanita hamil akan melewati
sawar uri dan masuk kedalam aliran darah janin, sehingga dapat dikatakan bahwa
jika seorang wanita hamil minum obat, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi
8
Beberapa faktor yang mempengarihi berat ringannya masalah yang timbul
1. Potensi obat yaitu kemampuan obat untuk menimbulkan efek teratogenik dan
3. Umur kehamilan, kelainan yang terjadi pada janin tergantung pada usia berapa
buruk tersebut.
1. Asetaminofen
waktu yang pendek, terutama untuk efek analgesik dan antipiretiknya. Obat ini
plasenta selama kehamilan ditemukan juga dalam air susu ibu dalam
konsentrasi yang kecil. Saat ini tidak ditemukan bukti nyata adanya anomali
tidak boleh melebihi 12 tablet dari formulasi 325 mg (kekuatan biasa) atau 8
tablet dalam 24 jam untuk tablet yang mengandung 500 mg (kekuatan ekstra).
9
2. Vitamin
kehamilan dan melahirkan janin yang sehat adalah masukan zat-zat gizi yang
3. Asam Folat
jumlah yang lebih banyak. Defisiensi asam folat diawal kehamilan dapat
menyebabkan aborsi spontadus atau defek kelahiran (misal defek pada tabung
saraf), kelahiran prematur, berat badan lahir yang rendah, dan solusio plasenta
(pelepasan plasenta yang lebih dini dari seharusnya). Kebutuhan asam folat
4. Zat Besi
Selama kehamilan, kira-kira jumlah zat besi yang diperlukan dua kali
keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan setiap hari bagi ibu dan janin. Jika
memerlukan suplemen besi sampai trimester kedua, karena suplemen zat besi
10
sembelit. Kebutuhan tertinggi adalah pada trimester ketiga, karena diperlukan
2. Obat hanya diresepkan pada ibu hamil bila manfaat yang diperoleh ibu
4. Apabila diperlukan, lebih baik obat-obatan yang telah dipakai secara luas
pada kehamilan dan biasanya aman diberikan daripada obat baru atau obat
5. Obat harus digunakan pada dosis efektif terkecil dalam jangka waktu
sesingkat mungkin.
6. Menghindari polifarmasi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
hamil yang terjadi pada masa kehamilan mempengaruhi kerja obat dan
sirkulasi pada metabolisme obat dalam hati, ekskresi obat melalui ginjal
perfusi ginjal, pengenceran obat karena jumlah darah dalam sirkulasi ibu
B. Saran
konsep pemberian obat pada ibu hamil, agar bisa melakukan penelitian
12
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika
Jakarta
13