Anda di halaman 1dari 16

KONTRAINDIKASI OBAT

PADA IBU HAMIL


Disusun Oleh :
Yuni Shara S.Ked
Pembimbing:
dr. Akbar Siregar Sp.PD

PENGARUH OBAT PADA


JANIN
TERATOGENESIS
Teratogen Bahan apa pun yang
diberikan pada ibu yang menyebabkan
atau berpengaruh pada malformasi,
kelainan fungsi fisiologis maupun
perkembangan jiwa janin.
Angka kejadian
Hasil penelitian menyebutkan
2-4% bayi lahir hidup,menderita
cacat bawaan.
Penyebab :

Pemberian obat pada ibu hamil harus


dipikirkan efek obat terhadap ibu dan
tidak boleh melupakan pengaruh atau
efek
samping
obat
pada
janin.
Keberadaan obat pada ibu kompartemen
fetal.
Obat yang diberikan pada wanita hamil
umumnya
dapat
melalui
plasenta.
Transfer obat melalui membran plasenta
terjadi secara difusi pasif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi


proses transfer ini adalah :
konsentrasi obat dalam darah ibu,
aliran darah plasenta,
kelarutan obat dalam lemak,
Polarisasi,
Ionisasi,
Ikatan obat-protein.

Penggolongan tingkat keamanan penggunaan


obat pada wanita hamil berdasarkan FDA
Amerika Serikat
Penggolongan tingkat keamanan penggunaan obat pada wanita hamil berdasrkan FDA
amerika serikat banyak dijadikan acuan dalam mempertimbangkan pengggunaan dalam
praktik yaitu :
Kategori A : penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding tidak
menunjukkan peningkatan resiko abnormalitas pada janin
Kategori B : penelitian pada hewan tidak menunjukkan bukti bahwa obat berbahaya
terhadap janin, tetapi belum ada penelitian yang memadai dengan menggunakan
pembanding ibu hamil. Atau penelitian pada hewan menunjukkan efek yang tidak
dikehendaki, tetapi penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding ibu hamil,
tidak menunjukkan resiko terhadap janin
Kategori C : penelitian pada hewan telah menunjukan efek yang tidak dikehendaki pada
janin, tetapi belum ada penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding pada
ibu hamil. Atau belum dilakukan penelitian pada hewan dan tidak ada penelitian yang
memadai dengan menggunakan pembanding pada ibu hamil.
Kategori D : terdapat penelitian yang memadai dengan menggunakan pembanding pada ibu
hamil atau pengamatan menunjukkan risiko bagi janin. Namun, harus dipertimbangkan
manfaat pemberian obat dibandingkan resiko yang dapat ditimbulkan.
Kategori X : Penelitian yang memadai pada ibu hamil dengan menggunakan pembanding
hewan, telah menunjukkan bukti positif terjadinya abnormalitas janin. Penggunaan obat
dengan kategori risiko ini dikontraindikasikan pada ibu hamil atau akan hamil .

Adapun obat yang terbukti kuat menimbulkan teratogenik


(Koren et sll,1998)

Golongan antibiotika berdasarkan


keamanan dan toksisitasnya pada ibu
atau janin

Golongan Antihipertensi berdasarkan keamanan dan


toksisitasnya pada ibu dan janin

Obat-obat yang kemungkinan memberikan efek pada


janin jika diberikan pada 3 bulan pertama kehamilan

Obat yang kemungkinan memberi efek pada janin jika


diberikan setelah 3 bulan pertama kehamilan

Obat yang dikontraindikasikan


pada ibu yang menyusui

PRINSIP PENGGUNAAN OBAT PADA


KEHAMILAN
1. Sebisa mungkin hindari menggunakan obat terutama pada
trismester pertama kehamilan upayakan terapi non farmakologi
2. Obat hanya diberikan jika jelas diperlukan dengan
mempertimbangkan manfaat dan resikonya
3. Hindari obat baru karena datanya masih terbatas
4. Pilih obat dengan profil keamanannya yang sudah diketahui
5. Utamakan monoterapy
6. Gunakan dengan dosis efektif yang terendah tetapi perlu juga
diingat bahwa perubahan fisiologis ibu selama kehamilan mengubah
farmakokinetika obat sehingga pada beberapa obat mungkin perlu
peningkatan dosis untuk memepertahankan kadar terapeutiknya
7. Gunakan obat dengan durasi sesingkat mungkin
8. Hindari obat yang bersifat teratogen pada wanita usia produktif
9. Jika obat yang digunakan diduga kuat dapat menyebabkan
kecacatan maka lakukan USG.

KESIMPULAN
Penggunaan
obat
selama
kehamilan
perlu
dipertimbangkan dan diberikan saran yang bersifat
retrospektif
dimana
penggunaanya
dapat
memberikan efek negatif dan obat mana yang perlu
diberikan secara hati-hati dan kapan pemberian
obat yang paling aman pada usia janin yang tepat.
Oleh karena itu, pentingnya perhatian khusus untuk
ibu hamil dan menyusui dalam memberikan obat
agar
dapat
mengurangi
dan
menghindari
abnormalitas janin.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai