Anda di halaman 1dari 36

PENGGUNAAN OBAT

PADA WANITA HAMIL


DAN MENYUSUI

Oleh : Ingrid Faustine, S.Si, M.Sc, Apt


HAL PENTING TX PADA MASA
KEHAMILAN
Obat hanya diR/ pd wanita hamil bila
manfaat yg diperoleh ibu diharapkan lbh
besar dibanding risiko janin.
Sedapat mungkin dihindari penggunaan jenis
obat pd trimester pertama kehamilan.
Bila menggunakan obat saat hamil, maka hrs
dipilih obat yg paling aman.
Diskusikan pengobatan unt penyakit kronis
saat merencanakan kehamilan.
HAL PENTING TX PADA MASA
MENYUSUI
Sedapat mgkn menghindari penggunaan obat pd
wanita yg menyusui atau menghentikan
pemberian ASI jika pemakaian obat hrs
dilanjutkan.
Jika penggunaan obat diperlukan, pakai yg ES
teraman, terutama obat2 yg memiliki ijin unt
digunakan pd bayi
Apabila menggunakan obat selama menyusui,
maka bayi harus dipantau secara cermat trhdp
efek samping yg mgkn terjadi
Anjurkan ibu meminum obat segera stlh
menyusui.
Obat menembus sawar uri

90% wanita pernah mendapat skitar 3


atau 4 obat selama masa kehamilan
Efek berbahaya pada janin

1/3 wanita hamil


mendapat
Jangan sedikitnya
Digunakan satu
pd Kehamilan
Kecualiseri
Bilapengobatan
Manfaatnyabaru
Melebihi
Risiko Pengobatan

Namun pemberian obat sering


diperlukan
PERKEMBANGAN EMBRIO &
JANIN

Periode
Perkembangan janin
38 minggu

Dibagi menjd :
Trimester I,
Trimester II,
Trimester III.
Masing2 3 bln
1. PERKEMBANGAN
EMBRIO & JANIN
Tahap perkembangan
janin :
Pra embrionik Embrionik :
Embrionik 18 56 hari
Janin Sistem organ utama
terbentuk.

Pra embrionik :
Sel dibuahi 17 hari Janin :
setelah konsepsi 8 38 minggu
(postconception) pematangan +
Sel membelah secara perkembangan +
cepat pertumbuhan berlanjut
2. OBAT YG BPENGARUH PD
JANIN & NEONATUS
A. Teratogenis

Teratogen ad/ bahan apapun yg diberikan kepd ibu, yg dpt


menyebabkan/berpengaruh terhdp malformasi/kelainan
fungsi fisiologis ataupun perkembangan janin/anak setelah
lahir

Masalah yg timbul :
Bersifat fisiologis gagal ginjal, penghambatan pertumbuhan
Anatomis bibir sumbing, kelainan tulang belakang (spina
bifida)
2% bayi yg hidup, menderita kelainan bawaan
yaitu cacat sejak lahir yg tidak dapat diperbaiki
(non reversibel).

5% diperkirakan disebabkan oleh paparan obat


terhadap janin

Tdk semua obat teratogenik membahayakan janin.

Mis. Anti kejang memiliki efek pd <10% janin yg


terpapar.
Obat yg terbukti/dicurigai bersifat teratogenik

Androgen (mis. Danazol) Litium

Obat sitotoksik Penisilamin

Karbimazol (metimazol) Fenitoin

Dietilstilbestrol Tetrasiklin

Etanol (alkohol) Talidomid

Etretinat Vitamin A

Isotretinoin warfarin
2. OBAT YG BPENGARUH PD
JANIN & NEONATUS
B. Perpindahan Obat melalui sawar uri
Difusi obat melalui sawar uri ke dlm sirkulasi darah janin biasa
dijumpai.
Kecuali obat yg memiliki BM tinggi heparin & insulin.

Difusi melalui sawar uri lebih mudah bagi obat yg bersifat


lipofil dan tidak terionisasi.

Obat yg bersifat basa cenderung terperangkap dlm sirkulasi


darah janin pHnya < dibandingkan pd plasma ibu.
Dpt digunakan sbg pengobatan pd janin
pemberian flekainid pd ibu unt
mengobati takikardi pd janin

Saat mengevaluasi keamanan obat pd kehamilan, harus


dipertimbangkan kemungkinan terjdnya perpidahan obat
melalui sawar uri
2. OBAT YG BPENGARUH PD
JANIN & NEONATUS

C. Efek Farmakologis & Idiosinkrasi


Bbrp obat yg memasuki sirkulasi janin menunjukkan aksi
farmakologis yg kuat secara langsung pd janin.

Kortikosteroid dosis besar pd wamil (>10 mg prednisolon


sehari) menyebabkan supresi adrenal pd janin.

Efek farmakologis umumnya dpt diperkirakan.


Efek obat lain pd janin lebih sulit diperkirakan.

Efek idiosinkrasi ini sering mengakibatkan kelainan bawaan


yg serius dan menetap.

Mekanisme trjadi perubahan berkaitan dgn predisposisi


genetika janin.

Berkaitan dgn dosis dosis obat lebih besar


ketidaknormalan
2. OBAT YG BPENGARUH PD
JANIN & NEONATUS
D. Waktu Terjadinya Paparan Obat
Efek obat berbahaya terhdp janin beragam tergantung pd : dosis,
peyakit yg diderita ibu pd saat itu,& pd bbrp kasus kerentanan
genetik saat terjadi paparan obat pd trimester kehamilan.

Bahan teratogen yg diberikan pd tahap praembrionik dpt


menyebabkan kematian pd janin (keguguran) atau justru sembuh.
Organogenesis periode 10 minggu
pertama stlah konsepsi tahap
perkembangan dr seluruh struktur utama
(kecuali ssp, mata, gigi, alat kelamin luar
dan telinga).

Maka paparan obat slama periode ini dpt


menimbulkan risiko terganggunya pembentukan
organ secara permanen.

Bahan teratogenik yg dihentikan pemakaiannya


sblm konsepsi dpt ada dlm tubuh selama
organogenesis.
Selama trimester ke2 dan ke3, obat dpt mempengaruhi
pertumbuhan & perkembangan fungsional janin, memberikan
efek toksik pd jaringan janin.

Obat yg diberikan sesaat sblm atau selama waktu kelahiran


bisa menyebabkan efek samping pd kelahiran/pd neonatus
setelah lahir

Contoh :
ACEI diberikan stlah trimester ke1 gangguan fungsi ginjal yg
parah.
OAINS pd trimester ke3 gangguan perdarahan, kerusakan
ginjal janin, penundaan proses kelahiran.
Obat yg dpt mengganggu pertumbuhan & perkembangan janin

Obat Efek yg mungkin terjadi


Gol. ACEI Gagal ginjal pd janin & neonatus
Obat antitiroid Hipertiroidisme pd janin
Benzodiazepin Ketergantungan obat pd janin
Beta-blocker Hambatan pertumbuhan jika digunakan selama
masa kehamilan (atenolol)
Barbiturat Ketergantungan obat pd janin
AINS Konstriksi pd ductus arteriosus
Tetrasiklin Pewarnaan gigi, hambatan pertumbuhan tulang
warfarin Perdarahan dalam otak janin
2. OBAT YG BPENGARUH PD
JANIN & NEONATUS

Pemberian obat baru menimbulkan kesulitan.

Mengumpulkan EBM ttg resiko penggunaan selama


kehamilan butuh waktu lama.

Jadi dokter harus dpt melaporkan penggunaan obat


baru & ES yg timbul apa saja.

E. Obat obat baru


3. PERUBAHAN FARMAKOKINETIK &
DOSIS OBAT PD WAMIL DAN NEONATUS
Selama kehamilan dosis obat serendah
mungkin meminimalkan potensi efek
toksik pd janin.

Efek putus obat pd janin dosis dpt


diturunkan pd saat mencapai akhir masa
kehamilan.

Namun, perubahan pd farmakokinetk yg


terjadi selama kehamilan mgkn memerlukan
peningkatan dosis bg obat2 tertentu.
3. PERUBAHAN FARMAKOKINETIK &
DOSIS OBAT PD WAMIL DAN NEONATUS

A. Distribusi

Saat hamil terjd peningkatan kadar air &


lemak total dlm tubuh Vd meningkat
peningkatan dosis terutama u/ efek
terapi cepat

Albumin plasma turun bermakna kadar


obat bebas dlm plasma meningkat.
Efek klinis sebanding dgn jumlah obat yg tak
berikatan
Contoh :
Fenitoin bersifat asam & ikatan protein tinggi.
Kadar dlm serum dpt menurun selama masa kehamilan karena
peningkatan metabolisme hati & klirens dlm plasma.

Dosis fenitoin mgkn harus ditingkatkan unt menjaga kadar obat


bbs dlm serum.

Namun fenitoin teratogenik. Penurunan kadar albumin dlm


serum dlm mencapai 30% meningkatkan obat aktif yg bebas.

- Pemantauan kadar obat dlm serum.


- Penyesuaian dosis sesuai keadaan klinis wamil.
- Tergantung pd frekuensi seizure.
3. PERUBAHAN FARMAKOKINETIK &
DOSIS OBAT PD WAMIL DAN NEONATUS

B. Metabolisme
Peningkatan metabolisme bbrp obat melalui hati teramati pd
wanita hamil sehingga memerlukan dosis penjagaan yg lebih
tinggi pd obat yg terpengaruh, misalnya fenitoin dan metadon.

Perubahan ini mgkn disebabkan oleh induksi enzim oleh


progesteron endogen.
3. PERUBAHAN FARMAKOKINETIK &
DOSIS OBAT PD WAMIL DAN NEONATUS

C. Ekskresi
Laju filtrasi glomeruler meningkat sekitar 50%
selama minggu2 pertama kehamilan & bertahan
smp bayi lahir.

Klirens obat tereksresi dlm bentuk tak berubah


melalui ginjal meningkat. Sehingga dosis perlu
dinaikkan.

Kapasitas neonatus eliminasi obat minimal obat


tertimbun mencapai kadar toksis
Klirens pd bayi yg baru lahir

Usia Klirens
2-3 bulan preterm 10
Term 33
1-2 bulan 50
3-6 bulan 66
> 6 bulan 100
Antidepresan & neuroleptik diturunkan dosisnya perlahan
sebelum proses melahirkan

Metadon & lithium harus ttp digunakan unt ibunya.


Contoh : penggunaan larutan morfin unt membebaskan dr
tubuh bayi
4. PENYULUHAN SEBELUM
TERJADI KONSEPSI
Tujuan : untuk meminimalkan risiko
kelainan bawaan.
Menghindari segala jenis obat, alkohol,
rokok & obat penenang.

Merokok BBLR, bayi lahir prematur.


Vitamin A efek teratogenik
Wamil menganjurkan penggunaan as. Folat.
Wamil mendapatkan 400 ug as. Folat/hari,
sebelum konsepsi & 12 minggu setelahnya dpt
menurunkan risiko cacat perkembangan pd saluran
saraf.

Pasien asma aman menggunakan inhaler bronkodialtor &


steroid
Epilepsi diberikan pengobatan karena resiko terjadi
kejang tak terkontrol lebih besar dr potensi kelainan janin
krn obat

Sebaliknya Penggunaan AB jangka panjang unt jerawat


resiko yg berkaitan dgn penghentian pengobatan minimal.
5. OBAT & MENYUSUI

Kebanyakan obat dpt


dikeluarkan melalui ASI
Obat terencerkan pd
tubuh ibu

Pd pengobatan jangka panjang mis :


epilepsi, harus diperhitungkan risiko paparan
pd bayi.

Informasi mengenai keamanan obat pd


wamil+menyusui hrs diperbarui o/ farmasis
agar dpt memastikan bahwa bahan
terapeutik yg plg sesuailah yg digunakan.
Obat yg harus dihindari pd wanita yg
menyusui

Obat Efek yg mungkin terjd pd bayi


Amiodaron Kandungan Iodine dpt menyebabkan hipotiroidisme
hidroklorida pd neonatus
Aspirin Risiko sindroma reye
Barbiturat Mengantuk
Benzodiazepine Letargia
Karbimazol Hipotiroidisme
Kontrasepsi oral Dapat membatasi jumlah ASI dgn berkurangnya
kombinasi kandungan nitrogen & protein

Obat sitotoksik Supresi imun dan neutropenia


Efedrin hidroklorida Iritabilitas
tetrasiklin Risiko pewarnaan gigi secara teoritis
A. Perpindahan Obat melalui ASI
Dipengaruhi oleh :
. Farmakokinetika ibu
Dosis obat pd ibu kadar dalam ASI,
rute pemberian parenteral kadar dlm plasma > mulut
Kemampuan ibu mensekresi obat
Penimbunan akibat gangguan hati / ginjal
. Sifat fisiologis ASI
ASI memiliki pH lebih rendah drpd plasma, kapasitas ikatan protein
yg lebih rendah & kadar lemak yg lebih tinggi
. Sifat Fisikokimia Obat
pKa
pH plasma 7,4 pH ASI 6,9
Ikatan protein
Jumlah protein dlm ASI sedikit, jd obat tetap berada dlm plasma
ibu. Kadar dlm ASI rendah.
Lipofilisitas
Jumlah & laju perpindahan obat melalui ASI meningkat pd obat
bersifat lipofil krn kadar lemak dlm ASI lbh tinggi
B. Reaksi alergi & menyusui
Penggunaan pd wanita menyusui harus
dihindarkan bila bayi telah menujukkan rx
alergi terhadap bahan tersebut saat
diberikan sbg pengobatan pd bayi.

C. Obat yg mempengaruhi Produk ASI


Bbrp obat dpt meningkatkan /menghambat
proses menyusui berpengaruh terhdp
prolaktin yg mengontrol produksi ASI
Estrogen menghambat efek prolaktin pd
reseptornya hambatan produk ASI
PEDOMAN DLM PERESEPAN
Obat yg digunakan pd masa kehamilan

Pertimbangkan perawatan tanpa menggunakan obat


Obat hanya diresepkan pd wamil bila manfaat yg
diperoleh > dibanding risiko pd janin
Sedpt mungkin segala jenis obat dihindari selama
trimester pertama
Apabila diperlukan, lebih baik obat2an yg telah dipakai
secara luas
Obat digunakan pd dosis efektif kecil dlm jangka waktu
sesingkat mungkin
Hindari polifarmasi
Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis &
pemantauan pengobatan.
Obat yg digunakan pd wanita menyusui

Penggunaan obat yg tdk diperlukan harus


dihindari. Pertimbangkan manfaat/risiko pd ibu
MAUPUN bayinya
Obat yg diberi ijin untuk bayi umumnya tdk
membahayakan
Neonatus (khususnya lahir prematur) mempunyai
risiko > terhdp paparan obat melalui ASI ginjal
& hati blm sempurna penimbunan obat
Dipilih rute pemberian & pembagian obat yg
menghasilkan jumlah kadar obat terkecil yg
sampai pada bayi.
Hindari/hentikan sementara menyusui :
Jika obat diketahui memiliki efek yg membahayakan
bayi menyusui
Jika obat sangat poten, sehingga dlm jumlah kecil
dlm ASI dpt menyebabkan efek pd bayi
Jika ibu mengalami gangguan fungsi ginjal/hati
berat, obat dpt tertimbun dlm plasma atau
alternatif eksresi melalui ASI
Pemantauan ESO yg mungkin terjadi pd bayi
Hindari obat baru yg hanya memiliki sedikit
data.
Kasus 1

Ibu H berusia 25 tahun dan MRS dgn


bakteriuria asimptomatis. Ia memperoleh
resep trimetoprim 200 mg dua kali sehari.
Saat kunjungan ke bangsal, ia mengatakan
bahwa ia telah hamil sekitar 8 minggu &
juga merasakan mual. Metoklopramid 10
mg tiga kali sehari telah diresepkan. Selain
itu tidak ada obat lain yg diminum.
Kasus 2
Ibu R berusia 28 tahun & mempunyai TD
tinggi. ia memperoleh reseptor
angiotensin II (losartan 50 mg pd pagi
hari) dan diuretik gol tiazid
(bendrofluazid 2,5 mg pd pagi hari).
Setelah melahirkan seorang bayi laki2 yg
sehat, Ibu R ingin segera menyusuinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai