Anda di halaman 1dari 28

PENDAHULUAN Setiap tahun diperkirakan ada 200.000 bayi yang lahir cacat di seluruh dunia.

Secara umum diperkirakan bahwa penggunaan obat pada waktu hamil mengakibatkan cacat pada 1-3% dari seluruh angka bayi yang lahir cacat, namun tidak ada penelitian yang mendasari pendapat ini. Di Amerika, setiap tahun ratusan ribu wanita hamil menggunakan obat saat mereka belum sempat tahu bahwa mereka hamil.Secara kasar diperkirakan lebih dari 90% wanita menggunakan 3-4 obat selama masa hamilnya.Di samping analgetik, penenang, dan antiemetik, pada masa hamil antibiotika juga merupakan kelompok obat yang sering digunakan. Selain infeksi yang lazim dijumpai sehari-hari, ada juga infeksi-infeksi yang lebih sering terjadi pada kehamilan sehingga pasien memerlukan terapi antibiotika, misalnya bakte-riuria asimtomatik, kandidiasis, dermatofitosis, dll.Tidak semua antibiotika aman diberikan pada wanita hamil. Tulisan ini membahas beberapa aspek yang berkaitan dengan keamanan penggunaan antibiotika pada wanita hamil. TRANSFER OBAT LINTAS PLASENTA Kebanyakan obat dalam sirkulasi darah ibu dapat berdifusi melalui plasenta dan masuk ke dalam sirkulasi darah fetus. Obat dengan molekul besar (misalnya insulin dan heparin) sulit sekali menembus plasenta. Obat yang lipofilik dan tidak terionisasi, misalnya propranolol, lebih mudah menembus plasenta daripada obat yang polar. Sebaliknya obat yang hidrofilik dan sukar larut dalam lemak, misalnya atenolol, lebih sulit menembus plasenta. Efek teratogenik pada manusia terjadi setelah pemberian obat berulang kali selama berhari-hari; tidak terjadi hanya setelah pem- berian obat satu kali saja. Obat bersifat basa lemah akan `terjebak' dalam sirkulasi fetus karena pH setempat yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pH plasma ibu. Adanya enzim atau trans- porter tertentu dapat memfasilitasi atau menghambat transfer obat melintasi plasenta. Dalam praktek sehari-hari pengetahuan mengenai transfer obat lintas plasenta ini tidak banyak digunakan. Yang lebih penting ialah seorang dokter yang memberi obat pada wanita hamil harus menganggap bahwa semua obat mampu menembus plasenta, dan setiap pemberian obat pada wanita hamil harus berlandas-kan pengetahuan mengenai farmakologi dan toksikologi obat tersebut, serta pengalaman penggunaannya pada kehamilan. SAAT DAN MEKANISME TERJADINYA EFEK TERATOGENIK Secara umum disepakati bahwa periode waktu dalam kehamilan yang rawan terhadap terjadinya efek teratogenik akibat penggu-naan obat ialah antara 17-70 hari terhitung dari saat terjadinya konsepsi. Berbagai organ pada fetus mempunyai `masa sensitif'nya sendiri-sendiri. Dua minggu pertama kehamilan dihitung dari saat terjadinya konsepsi adalah periode waktu tidak terjadi efek teratogenik akibat penggunaan obat.Jantung mempunyai masa sensitif pada minggu ke tiga dan ke empat masa kehamilan, genitalia eksterna pada minggu ke delapan dan ke sembilan, sedangkan otak dan tulang mulai minggu ke tiga sampai akhir kehamilan dan berlangsung sampai periode neonatus.Penggunaan warfarin pada wanita hamil dapat menimbulkan kelainan yang menyerupai sindrom Happle yaitu suatu kelainan genetik yang ditandai dengan kurangnya mineralisasi tulang dan hipoplasia hidung. Sindrom Happle timbul akibat mutasi pada emopamil-binding protein, yaitu suatu isomerase sterol yang berperan dalam biosintesis kolesterol. Contoh mekanisme kerja lain ialah obat antikanker siklofosfamid yang menimbulkan apoptosis berlebihan yang dimediasi oleh tumor necrosis factor-alpha (TNF-alpha), transforming growth factor-beta (TGF-beta), dan berbagai sitokin lainnya. Granulocyte macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF) dilaporkan dapat mencegah terjadinya teratogenesis pada hewan coba.

PENILAIAN TERATOGENISITAS OBAT Dewasa ini dikenal beberapa cara untuk menilai efek teratogenik obat (termasuk antibiotika) pada wanita hamil. Dalam tulisan ini akan dikemukakan 2 metode yang sering digunakan yaitu: a. Metode US-FDA: US-FDA menggunakan 5 kategori untuk menilai keamanan pemberian suatu obat pada wanita hamil. Kebanyakan obat yang bersifat teratogenik ada dalam kategori D atau X, namun beberapa di antaranya ada dalam kategori C. Kelima kategori itu adalah sbb: Kategori A: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang sudah mempunyai data penelitian yang memadai dan terkontrol pada manusia dan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap fetus. Kategori B: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yangdalam penelitian pada hewan tidak memperlihatkan adanyarisiko terhadap fetus, tetapi belum ada penelitian terkontrolpada manusia; atau penelitian pada hewan memperlihatkanadanya risiko terhadap fetus tapi melalui penelitian terkontroltidak dapat dikonfirmasi terjadi pada wanita hamil trimesterpertama. Walaupun ada risiko yang menyertainya, penggunaanobat ini pada wanita hamil masih dapat dibenarkan bila manfaatnya dipertimbangkan melebihi risiko terhadap fetus. Kategori C: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang dalam penelitian pada hewan coba sudah diketahui mem-bawa risiko bagi fetus, tetapi belum cukup data atau belumada penelitian terkontrol pada manusia. Obat dalam kategori ini boleh digunakan oleh wanita hamil bila manfaatnya dipertimbangkan melebihi risikonya terhadap fetus, misalnya untuk mengatasi kondisi yang membahayakan jiwa atau untuk mengobati penyakit berat di mana tidak ada pilihan obat lain yang lebih aman. Kategori D: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang sudah terbukti dapat menimbulkan dampak negatif pada fetus bila diberikan kepada wanita hamil. Obat dalam kategori ini masih dapat diberikan pada wanita hamil bila manfaatnya lebih besar dari risiko potensialnya. Di dalam brosur produk obat, risiko ini dicantumkan dalam subjudul "Peringatan dan Perhatian". Katagori X: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang bila diberikan pada wanita hamil akan menimbulkan dampak negatif pada fetus dan risiko penggunaannya pada wanita hamil jelas melebihi manfaat potensialnya. Obat dalam kategori ini dikontraindikasikan bagi wanita hamil. Di dalam brosur produk obat, risiko ini dicantumkan dalam subjudul "Kontraindikasi". b. Metode Therapeutic Good Administration dari Australia Metode penilaian yang disusun TGA ini garis besarnya mirip dengan metode penilaian USFDA, namun untuk kategori B terlihat lebih teliti karena dibagi lagi menjadi 3 subkelompok. Secara menyeluruh penilaian menurut TGA adalah sebagai berikut: Kategori A: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang telah digunakan oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita pada usia reproduktif tanpa ada bukti peningkatan kejadian malformasi atau efek yang bersifat langsung maupun tidak langsung merugikan bagi fetus. Kategori B: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang telah digunakan oleh sejumlah terbatas wanita hamil dan wanita pada usia reproduktif tanpa ada bukti peningkatan kejadian malformasi atau efek yang langsung maupun tidak langsung merugikan bagi fetus. Kategori B ini dibagi lagi menjadi 3 kelompok yaitu:

- Kelompok B1: Penelitian pada hewan coba sudah ada dan tidak menunjukkan adanya peningkatan kerusakan pada fetus. - Kelompok B2: Penelitian pada hewan tidak ada atau belum mencukupi - Kelompok B3: Penelitian pada hewan menunjukkan adanya efek yang merugikan terhadap fetus. Kategori C: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang mempunyai efek farmakologik yang sifatnya sedemikian rupa sehingga menyebabkan atau patut diduga menyebabkan kelainan pada fetus atau neonatus tanpa menimbulkan malformasi. Efek ini mungkin bersifat sementara. Kategori D: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang telah terbukti atau patut diduga mengakibatkan peningkatan angka kejadian malformasi atau kerusakan fetus yang permanen pada manusia. Kelompok obat ini juga mungkin menimbulkan efek farmakologik yang merugikan. Obat ini masih dapat diberikan pada wanita hamil bila dipertimbangkan dengan masak bahwa manfaatnya lebih besar dari risikonya. Kategori X: Yang termasuk dalam kategori ini ialah obat yang berisiko tinggi menimbulkan kerusakan permanen. Obat dalam kategori ini tidak boleh digunakan pada wanita hamil atau wanita dengan kemungkinan menjadi hamil.

Domperidon
Deskripsi - Nama & Struktur Kimia - Sifat Fisikokimia 5-Chloro-l-{l-[3-(2-oxobenzimidazolin-l-yl)propyl]-4piperidyl}benzimidazolin-2-one. C22H24ClN5O2 Serbuk warna putih atau hampir putih, polimorfisa. Praktis tidak : larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dan metanol, larut dalam dimetilforfamide. ::

- Keterangan

Golongan/Kelas Terapi Obat Untuk Saluran Cerna Nama Dagang - DOM - Dometic - Novotil - Vomidone - Costil Indikasi Mual, muntah (pengobatan jangka pendek), dispepsia, refluks esofageal. Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pembaerian Dosis dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 35 kg : Per Oral : 10-20 mg - Domedon - Galflux - Tilidon - Vomistop - Domet - Gerdilium - Vometa - Vomitas - Dometa - Motilium - Vometa FT - Vosedon.

sehari 3-4 kali; maksimal 80 mg per hari. Per rektal (supositoria) : 60 mg sehari 2 kali. Dosis anak-anak dengan berat badan kurang dari 34 kg / 15 - 34 kg (hanya untuk indikasi mual dan muntah)3 : Per Oral : 250-500 mikrogram/ kg sehari 3-4 kali; maksimal 2,4 mg/ kg per hari. Per rektal (supositoria) : 30 mg sehari 2 kali. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 15 kg tidak dianjurkan. Farmakologi Absorpsi (1) : Per oral : Bioavailabilitas 13-17%. Rendahnya bioavailabitas sistemik ini disebabkan oleh metabolisme lintas pertama di hati dan metabolisme pada dinding usus. Pengaruh metabolisme pada dinding usus jelas terlihat pada adanya peningkatan bioavailabilitas dari 13% ke 23% jika Domperidon tablet diberikan 90 menit sebelum makan dibandingkan jika diberikan dalam keadaan perut kosong. Konsentrasi puncak dicapai dalam waktu 30-110 menit. Waktu untuk mencapai konsentrasi puncak lebih lama jika obat diminum sesudah makan. Per rektal : Bioavailabilitas 12%. Konsentrasi puncak dicapai dalam waktu 1 jam Distribusi (1) : 91-93% terikat pada protein plasma. Volume distribusi : 5,71 L/kg Metabolisme (1) : terutama di hati (metabolisme lintas pertama) Eliminasi (1,5) : waktu paruh eliminasi : 7-9 jam. Sekitar 30% dari dosis oral diekskresi lewat urine dalam waktu 24 jam. Hampir seluruhnya diekskresi sebagai metabolit. Sisanya diekskresi dalam feses dalam beberapa hari, sekitar 10% sebagai bentuk yang tidak berubah. Stabilitas Penyimpanan Simpan dalam wadah terlindung dari cahaya. Kontraindikasi Prolaktinoma, gangguan hati, dimana peningkatan motilitas gastro-intestinal dapat berbahaya. Hipersensitif terhadap Domperidon. Efek Samping Gangguan gastrointestinal termasuk kram (jarang), efek ekstrapiramidal (sangat jarang), dan kemerahan pada kulit. Hiperprolaktinemia / terjadi peningkatan konsentrasi prolaktin plasma, yang menyebabkan galactorrhoea atau gynaecomastia. Interaksi - Dengan Obat Lain : Analgesik opioid dan antimuskarinik memberikan efek antagonis terhadap efek prokinetik dari Domperidon. Domperidon dimetabolisme melalui cytochrome P450 isoenzyme CYP3A4; penggunaan bersama dengan Ketoconazole telah dilaporkan meningkatkan kadar plasma Domperidon 3 kali lipat dan sedikit penambahan panjang

interval QT. Risiko aritmia pada Domperidon juga meningkat jika digunakan bersama Ketoconazol.3 Inhibitor CYP3A4 yang poten seperti Erythromycin atau Ritonavir juga meningkatkan konsentrasi Domperidon, sehingga sebaiknya kombinasi ini dihindari. Absorpsi oral Domperidon menurun jika sebelumnya diberikan Cimetidine 300 mg atau larutan Sodium bikarbonat.Domperidon merupakan antagonis efek hipoprolaktinemia dari Bromkokriptin. - Dengan Makanan : Pengaruh - Terhadap Kehamilan : Kategori C. Tidak diketahui apakah Domperidon melewati plasenta. Data pada manusia masih terbatas, namun data pada hewan menunjukkan adanya risiko. Toksisitas berat yang terkait dengan dosis telah dilaporkan terjadi pada orang dewasa dan obat ini tidak disetujui oleh FDA untuk digunakan di USA. Pihak produsen menyarankan sebaiknya dihindari penggunaannya selama kehamilan. - Terhadap Ibu Menyusui : Sejumlah kecil Domperidon diekskresikan melalui ASI, tetapi dilaporkan tidak ada efek samping pada bayi. Domperidon telah digunakan untuk menstimulasi produksi ASI karena kerjanya meningkatkan konsentrasi prolaktin. Data pada manusia masih terbatas. The American Academy of Pediatric menggolongkan obat ini dapat digunakan pada ibu menyusui. Meskipun demikian, karena Domperidon berpotensi menimbulkan toksisitas yang serius pada ibu, disarankan untuk memilih alternatif lain yang lebih aman. - Terhadap Anak-anak : - Terhadap Hasil Laboratorium : Meningkatkan serum Thyroid Stimulating Hormone. Parameter Monitoring Bentuk Sediaan Tablet/Film Coated Tablet 10 mg, Suspensi 5 mg / 5 ml, Sirup 5 mg / 5 ml, Oral drops 5 mg/ml Peringatan Penyesuaian dosis diperlukan pada pasien yang mendapat Domperidon bersama dengan Simetidine. Tidak dianjurkan untuk pemakaian jangka panjang atau pencegahan rutin mualmuntah pasca operasi. Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus Informasi Pasien

Mekanisme Aksi Domperidon merupakan antagonis dopamin, yang memblok reseptor D1 dan D2. Dopamin memfasilitasi aktivitas otot halus gastrointestinal dengan menghambat dopamin pada reseptor D1 dan menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2. Domperidon merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan pankreas. Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung. Monitoring Penggunaan Obat Daftar Pustaka Micromedex Briggs, Drugs in Pregnancy and Lactation, 7th ed, 2005 BNF 53 MIMS, 105th edition, 2006 / 2007 Martindale, 35th edition, 2007 Domperidon

nama dagang - DOM - Dometic - Novotil - Vomidone - Costil - Domedon - Galflux - Tilidon - Vomistop - Domet - Gerdilium - Vometa - Vomitas - Dometa - Motilium - Vometa FT - Vosedon.

dosis Dosis dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 35 kg : Per Oral : 10-20 mg sehari 3-4 kali; maksimal 80 mg per hari. Per rektal (supositoria) : 60 mg sehari 2 kali.

Dosis anak-anak dengan berat badan kurang dari 34 kg / 15 - 34 kg (hanya untuk indikasi mual dan muntah)3 : Per Oral : 250-500 mikrogram/ kg sehari 3-4 kali; maksimal 2,4 mg/ kg per hari. Per rektal (supositoria) : 30 mg sehari 2 kali. Anak-anak dengan berat badan kurang dari 15 kg tidak dianjurkan.

indikasi Mual, muntah (pengobatan jangka pendek), dispepsia, refluks esofageal. kontraindikasi Prolaktinoma, gangguan hati, dimana peningkatan motilitas gastro-intestinal dapat berbahaya. Hipersensitif terhadap Domperidon.

efek samping Gangguan gastrointestinal termasuk kram (jarang), efek ekstrapiramidal (sangat jarang), dan kemerahan pada kulit. Hiperprolaktinemia / terjadi peningkatan konsentrasi prolaktin plasma, yang menyebabkan galactorrhoea atau gynaecomastia.

interaksi - Dengan Obat Lain : Analgesik opioid dan antimuskarinik memberikan efek antagonis terhadap efek prokinetik dari Domperidon. Domperidon dimetabolisme melalui cytochrome P450 isoenzyme CYP3A4; penggunaan bersama dengan Ketoconazole telah dilaporkan meningkatkan kadar plasma Domperidon 3 kali lipat dan sedikit penambahan panjang interval QT. Risiko aritmia pada Domperidon juga meningkat jika digunakan bersama Ketoconazol.3 Inhibitor CYP3A4 yang poten seperti Erythromycin atau Ritonavir juga meningkatkan konsentrasi Domperidon, sehingga sebaiknya kombinasi ini dihindari. Absorpsi oral Domperidon menurun jika sebelumnya diberikan Cimetidine 300 mg atau larutan Sodium bikarbonat.Domperidon merupakan antagonis efek hipoprolaktinemia dari Bromkokriptin. - Dengan Makanan : -

mekanisme kerja Domperidon merupakan antagonis dopamin, yang memblok reseptor D1 dan D2. Dopamin memfasilitasi aktivitas otot halus gastrointestinal dengan menghambat dopamin pada reseptor D1 dan menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2. Domperidon merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan pankreas. Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat mempercepat pengosongan lambung.

bentuk sediaan Tablet/Film Coated Tablet 10 mg, Suspensi 5 mg / 5 ml, Sirup 5 mg / 5 ml, Oral drops 5 mg/ml

parameter monitoring

stabilitas penyimpanan Simpan dalam wadah terlindung dari cahaya. informasi pasien

Medicatherapy.com 2012

Domperidone, Menghentikan Penggunaan


Berapa lama saya dapat menggunakan domperidone? Ketika domperidone diresepkan untuk bayi (dan sekarang, karena cisapride ditarik dari pasaran, domperidone digunakan lagi), bayi-bayi lazim mengalami pengobatan ini selama beberapa bulan atau lebih. Karena domperidone yang masuk dalam ASI jumlahnya sangat kecil sehingga tidak berpengaruh pada bayi, seharusnya tidak menjadi masalah jika ibu menggunakannya selama beberapa bulan untuk meningkatkan produksi ASI. Dari pengalaman kami dengan obat ini, efek samping jangka pendek sangatlah sedikit dan hampir selalu sangat ringan. Pengalaman di seluruh dunia dalam penggunaan domperidone selama dua dekade terakhir menunjukkan bahwa efek jangka panjang juga jarang terjadi. Beberapa ibu di klinik kami menyusui bayi yang diadopsi dan telah memakai domperidone selama 18 bulan tanpa efek samping yang nyata. Seperti yang telah disebutkan dalam lembar informasi Domperidone, Memulai Penggunaan, pasien yang menggunakan domperidone untuk mengatasi gangguan pencernaan dapat menggunakannya selama bertahun-tahun. Kami harap Anda tidak membutuhkan domperidone untuk jangka waktu lama, tetapi jika diperlukan dan membantu, silakan dilanjutkan. Berapa lama waktu yang diperlukan domperidone untuk mulai bekerja? Tergantung pada situasinya. Pada situasi dimana ibu pernah memiliki pasokan ASI yang baik, tetapi kemudian menurun karena sesuatu sebab (contohnya memakai pil kontrasepsi, lihat lembaran informasi Kenaikan Berat Badan yang Lambat setelah Kenaikan Berat Badan Awal yang Pesat), domperidone dapat bekerja dengan sangat cepat menaikkan pasokan ASI. Seringkali, ibu sudah dapat merasakan perbedaannya dalam satu atau dua hari (dan juga bayinya). Tetapi tidak selalu begitu, dan dalam beberapa situasi, mungkin dibutuhkan waktu

seminggu atau lebih untuk ibu mulai merasakan efeknya. Sesekali kami mendapati ibu yang baru merasakan peningkatan pasokan ASI setelah memulai penggunaan domperidone selama sebulan atau lebih. Karena itu, secara umum kami menyarankan ibu meminum domperidone selama enam minggu, untuk benar-benar memastikan penggunaannya berhasil atau tidak. Kesan yang kami dapatkan adalah domperidone bekerja paling baik pada beberapa minggu pertama setelah ibu melahirkan (biasanya setelah empat minggu). Hal ini belum terbukti, tetapi ada alasan teoritis mengapa itu terjadi. Karena alasan ini, kami seringkali menunggu hingga bayi berusia paling tidak tiga minggu, karena kami tidak ingin ibu merasa patah semangat jika tidak mengalami kenaikan pasokan ASI yang cepat. Jika Anda memikirkan hal ini sejak awal, penggunaan domperidone sebelum bayi berusia tiga atau empat minggu patut dicoba, karena terkadang bisa memberikan efek dalam waktu singkat. Bagaimana saya tahu berapa lama saya harus menggunakan domperidone? Biasanya kami meminta ibu memakai domperidone selama minimal dua minggu, kemudian melakukan reevaluasi. Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi:

Pasokan ASI meningkat secara substansial, hingga tidak perlu menggunakan suplemen lagi, atau ibu telah berhasil menghentikan suplemen (tambahan asupan bayi) karena berat badan bayi meningkat dengan pesat hanya dengan ASI. Pasokan ASI meningkat sampai ibu merasa puas. Sebagai contoh, bayi mungkin masih membutuhkan suplemen, tetapi ia sudah tidak rewel lagi saat menyusu pada payudara dan minum sampai puas. Hanya sedikit atau nyaris tidak ada efek dengan Protokol untuk Mengatur Asupan ASI dan domperidone. Seringkali memperpanjang penggunaan atau menambah dosis dapat membantu.

Pada situasi yang pertama (tetapi tidak selalu pada situasi tersebut), kami akan menganjurkan ibu untuk mulai menurunkan dosis domperidone dengan cara sebagai berikut:
1. Ketika Anda siap untuk menghentikan pemakaian domperidone, kurangi satu pil per hari, sehingga sekarang, Anda tidak minum sembilan pil per hari, melainkan hanya minum delapan. 2. Tunggu selama empat atau lima hari, atau seminggu jika Anda mau. Jika Anda tidak mendapati perubahan pasokan ASI, kurangi lagi satu pil. 3. Tunggu lagi selama empat atau lima hari. Jika Anda tidak mendapati perubahan pasokan ASI, kurangi lagi satu pil. 4. Teruskan cara ini sampai Anda tidak minum pil sama sekali. Jika tidak ada atau hanya sedikit penurunan pasokan ASI, proses menyusui tidak terpengaruh, dan bayi mengalami kenaikan berat badan, maka itulah yang kita harapkan, dan banyak ibu berhasil melakukannya. Namun jika Anda mengalami penurunan pasokan ASI yang signifikan, kembalilah ke dosis efektif Anda dan pertahankan jumlah tersebut paling sedikit selama dua minggu. Jika Anda sangat ingin menghentikan domperidone, setelah meminum dosis yang sama selama dua minggu, mulai kurangi satu pil per hari seperti langkah pertama di atas. Beberapa ibu yang belum berhasil melepas domperidone dengan langkah 1-4 seperti di atas untuk pertama kali dapat melakukannya setelah kesempatan kedua atau ketiga.

Anda mungkin harus tetap mempertahankan dosis tertentu untuk menjaga pasokan ASI Anda. Tetapi dengan mengikuti langkah 1-4 di atas, Anda akan mampu mengurangi hingga dosis efektif terendah.

Meskipun begitu, setelah dua minggu menggunakan domperidone, mungkin saja pasokan ASI Anda masih belum seperti yang Anda inginkan. Dalam kasus ini, sebaiknya Anda tetap menggunakan domperidone. Jika Anda masih belum mencapai hasil yang Anda inginkan setelah dua hingga enam minggu, maka kita perlu berpikir lebih lanjut tentang domperidone. Jika Anda menggunakan asupan tambahan untuk bayi Anda, dan telah berhasil mengurangi jumlahnya dari 400 ml menjadi 300 ml (dari 14 ons ke 10 ons), apakah perlu memakai obat untuk melakukannya? Menurut saya ya, tetapi semuanya terserah Anda Jika Anda merasa perlu, maka teruskan domperidone, tetapi usahakan untuk menguranginya hingga jumlah minimum yang dibutuhkan untuk mempertahankan pasokan ASI Anda, seperti langkahlangkah di atas. Jika Anda merasa tidak perlu, turunkan dosisnya seperti langkah-langkah di atas, dan jika Anda tidak merasakan perbedaan ketika sudah tidak meminum pil sama sekali, tidak apa-apa. Namun, jika Anda merasakan perubahan pasokan ASI setelah menurunkan dosis, mungkin domperidone lebih efektif daripada yang Anda pikirkan (ingat, setelah beberapa minggu, bayi Anda akan bertambah berat dengan cukup signifikan, dan bisa jadi, bayi Anda bukan membutuhkan tambahan asupan 400 ml (14 ons) tanpa domperidone, sebenarnya ia membutuhkan 20 ons untuk mempertahankan peningkatan berat badan yang baik, dimana dengan demikian domperidone sebenarnya domperidone memiliki peranan dalam hal ini). Ingat: Sebelum menggunakan domperidone, perbaiki dulu proses menyusui, sesegera mungkin. Ini berarti:
o o o

o o

Perbaiki pelekatan sebaik mungkin. Ini saja dapat membuat bayi mendapatkan ASI yang cukup. Melakukan kompresi payudara untuk meningkatkan asupan ASI untuk bayi. Menyelesaikan pemberian ASI di satu payudara sebelum menawarkan payudara yang lain (lihat Protokol untuk Mengatur Asupan ASI untuk penjelasan bagaimana bayi mendapatkan ASI dan beberapa klip video pada website kami) untuk membantu Anda mengenali bagaimana minum ASI yang baik. Jangan membatasi menyusui hanya dengan satu payudara jika bayi masih belum mendapatkan cukup ASI. Pindahkan ke payudara satunya jika bayi sudah tidak lagi mendapatkan ASI, bahkan meskipun menggunakan kompresi. Silakan berpindah dari satu payudara ke payudara yang lain selama bayi mendapatkan pasokan ASI yang cukup. Ikuti Protokol untuk Mengatur Asupan ASI.

Sebagai dokter spesialis anak yang sekarang hanya menangani ibu dan bayi yang mengalami kesulitan dalam menyusui, saya sangat prihatin dengan peringatan mengenai domperidon yang dikeluarkan oleh Federal Drug Administration di Amerika Serikat pada 7 Juni 2004. Peringatan ditujukan pada para ibu menyusui yang mengkonsumsi domperidon untuk meningkatkan produksi ASI karena dianggap dapat menyebabkan aritmia jantung. FDA pada dasarnya mengeluarkan pernyataan politis. Mereka kelihatan terganggu karena banyak orang menggunakan obat yang belum mereka setujui. Kematian (yang saya percaya ada dua) terjadi setelah infus domperidon, yang tidak pernah digunakan untuk meningkatkan produksi ASI. Domperidon diberikan dengan infus dalam dosis

tinggi pada pasien yang sakit dengan masalah-masalah lainnya juga, seperti kanker yang sedang dirawat dengan kemoterapi. Domperidon sedang digunakan untuk mengurangi rasa mual dan muntah. Beberapa pasien mendapat 1000 mg domperidon dalam setiap 4 jam melalui infus, dibandingkan dengan yang biasa kami gunakan 30 mg 3 kali sehari, diberikan secara oral. Selain itu kemungkinan besar beberapa obatobatan kemoterapi yang telah diterima oleh para pasien memiliki efek samping terhadap jantung (contohnya, doxorubisin) dan merupakan kombinasi dari dosis besar infus domperidon ditambah obat-obatan lain yang menyebabkan masalah tersebut. Lebih jauh lagi, tidak seperti yang dipercaya orang-orang karena pernyataan FDA, mungkin tanpa sengaja, kasus-kasus ini bukanlah kasus baru, melainkan 2 dekade yang lalu. Mengapa mereka tidak menyebutkan metoklopramida dalam peringatannya, yang jauh lebih berbahaya (dapat menyebabkan depresi berat melalui dosisi oral, sedangkan domperidon tidak) dan juga digunakan tanpa petunjuk untuk meningkatkan produksi ASI di AS, tapi di lain pihak, tersedia dan disetujui untuk masalah motilitas lambung di AS? Mungkinkah karena mereka bukan peduli akan bahayanya tapi karena ancaman terhadap kekuasaan mereka? Ini adalah bagian dari surat yang saya terima mengenai metoklopramida dan domperidon sebagai akibat perihal domperidone ini. ibu sayamengkonsumsi domperidon karena gastroparesis. Tingginya 5 kaki, dan kehilangan 10 kg hingga menjadi 41 kg. Mengapa ia mengkonsumsi domperidon? Karena ia mengalami depresi dan serangan panik PARAH akibat Reglan (metoklopramida). Ia keluar masuk bangsal psikiatri lansia sepanjang musim semi yang lalu. Jadi ia mendapatkan domperidon dari luar AS. Mengapa mereka tidak menyebutkan bahayanya bagi penderita diabetes, jika mereka memang sangat peduli, mengingat beberapaendokrinologis di AS meresepkan domperidon untuk gastricparesis? Mengapa secara spesifik untuk ibu menyusui? Mengapa tidak secara spesifik untuk penderita diabetes yang memiliki resiko tinggi aritmia jantung dibanding wanita dalam usia reproduksi? Mengapa peringatan ini keluar persis pada hari saat Kampanye Menyusui Nasional di AS baru akan dimulai? Saya sudah menggunakan domperidon, pada bayi (karena muntah) tapi umumnya untuk meningkatkan produksi ASI pada wanita, pada ribuan wanita, tapi tidak ada efek samping yang lebih dari sakit kepala ringan yang jarang pada para ibu atau kram perut ringan atau jadwal menstruasi tidak teratur yang jarang. Saya tidak dapat mengatakan hal yang sama terhadap metoklopramida yang saya lihat menyebabkan efek samping CNS yang parah, selain depresi. Saya sudah melihat sendiri dua anak meninggal karena Sindrom Stevens-Johnson setelah mengkonsumsi Septra. Jika saya pernah melihat dua, berapa yang sebenarnya pernah terjadi di AS dan Kanada? Mengapa tidak ada peringatan serupa untuk Septra? Saya sudah, sebagai residen medis, melihat setidaknya satu orang meninggal dan beberapa sakit parah setelah mengkonsumsi ASA, akibat pendarahan gastro. Akibat overdosis, banyak anak meninggal dan banyak yang menjadi sakit serius selama bertahun-tahun karena ASA. Mengapa tidak ada peringatan serupa untuk aspirin? Banyak wanita meninggal dan banyak yang cedera akibat mengkonsumsi pil KB.

Mengapa

tidak

dilarang?

Hal ini muncul tentang menyediakan obat untuk wanita sehat dan bahwa kita seharusnya tidak menangani wanita sehat dengan obat. Saya tidak setuju. Dengan semua pembicaraan mengenai pengobatan pencegahan, saat sebenarnya berujung untuk mencegah penyakit, semuanya hanya basa-basi. Datanya jelas. Menyusui menurunkan resiko kanker payudara dan diabetes tipe 2 pada ibu. Pada bayi dapat menurunkan resiko diabetes (tipe 1 dan 2), obesitas, hipertensi, level LDL/HDL tinggi, otitis media, asma, dan alergi, gastroenteritis, dan pada bayi prematur, necrotizing enterocolitis. 4 penyakit pertama adalah faktor resiko untuk aterosklerosis, penyakit degeneratif paling signifikan dalam masyarakat yang makmur dan merupakan pembunuh terbesar. Data sangat jelas bahwa menyusui menghasilkan perkembangan kognitif yang lebih baik pada anak. Data yang tidak lebih jelas, tapi sugestif, menyusui menurunkan resiko kanker tertentu pada anak (limfoma Hodgkins dan non Hodgkins, kanker payudara saat dewasa), sklerosis ganda dan penyakit radang usus. Dengan demikian, kita seharusnya melakukan hal yang wajar untuk mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan wanita yang menyusui. Jika hal ini berarti, pada beberapa kasus, kita menggunakan obat yang, berdasarkan pengalaman saya dalam menggunakannya pada ribuan wanita, adalah aman, dengan efek samping yang hanya sedikit dan ringan, kita perlu mengambil pilihan tersebut. Tentu, tidak ada obat yang tidak pernah menyebabkan efek samping, dan mungkin hanya sedikit sekali obat yang disetujui (ya, bahkan obat yang disetujuipun) di luar sana yang tidak pernah membunuh seseorang, tapi jika orang menimbang resiko dan manfaatnya, domperidon dapat memberikan hasil yang baik sekali. Saya akan tetap meresepkan domperidon kepada wanita jika saya anggap akan bermanfaat. Namun sayang, para wanita di AS akan kekurangan obat ini. Jika FDA mengatakan bahwa akan mengawasi perbatasan untuk memastikan tidak ada yang masuk. Bagus untuk mereka. Mengingat heroin dan kokain masuk melewati perbatasan mereka seperti melewati saringan, bagus sekali AS sekarang bisa yakin bahwa perbatasan mereka sekarang aman dari masuknya domperidon yang menakutkan. Betapa penggunaan kekuasaan yang sia-sia. Sia-sia! Pendahuluan: Domperidone (MotiliumTM) adalah obat yang memiliki efek samping meningkatkan produksi ASI, mungkin dengan meningkatkan produksi prolaktin oleh kelenjar pituitari. Prolaktin adalah hormon yang menstimulasi sel pada kelenjar payudara ibu untuk menghasilkan ASI. Domperidone meningkatkan sekresi prolaktin secara tidak langsung, dengan mengganggu kerja dopamin yang fungsinya adalah menurunkan sekresi prolaktin oleh kelenjar pituitari. Domperidone biasanya digunakan untuk masalah pada saluran pencernaan dan tidak digunakan untuk meningkatkan produksi ASI di Kanada. Bukan berarti obat ini tidak dapat diresepkan untuk keperluan meningkatkan produksi ASI, tetapi lebih karena produsennya cenderung tidak mendukung penggunaannya untuk meningkatkan produksi ASI. Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa domperidone dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI dan termasuk obat yang relatif aman. Domperidone telah digunakan selama beberapa tahun untuk bayi yang mempunyai masalah gumoh hingga mengalami penurunan berat badan, tetapi sempat digantikan oleh Cisapride (Prepulsid TM) selama beberapa tahun (kemudian Cisapride ditarik karena menimbulkan masalah serius pada jantung). Domperidone tidak termasuk golongan obat yang sama dengan

Cisapride. Obat lain yang sejenis dari golongan yang lebih lama, metoclopramide (MaxeranTM, ReglanTM), juga diketahui dapat meningkatkan produksi ASI, tetapi memiliki efek samping yang cukup sering terjadi dan membuat penggunaannya pada ibu menyusui menjadi tidak dapat diterima (kelelahan, iritasi, depresi). Domperidone memiliki efek samping yang lebih sedikit karena tidak menembus jaringan otak dalam jumlah yang signifikan (tidak menembus pembatas darah-otak). Pada bulan Juni 2004, Federal Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat mengeluarkan peringatan mengenai penggunaan domperidone karena kemungkinan efek samping pada jantung. Langkah yang tidak menguntungkan ini diambil tanpa mempertimbangkan bahwa efek samping pada jantung hanya terjadi jika obat diberikan melalui intravena (disuntikkan) pada pasien yang mengalami sakit berat. Selama bertahun-tahun memberikan pengobatan dengan domperidone pada banyak ibu, saya belum pernah mendengar efek samping yang bermakna pada jantung, yang disebabkan oleh domperidone. Meskipun begitu, FDA tidak memilki kewenangan di luar Amerika Serikat, dan bahkan di Amerika Serikat sendiri, apotek peracik obat yang tidak diatur oleh FDA tetap menyediakan domperidone bagi para pasien. Lihat lembar informasi Tentang FDA dan Domperidone/On the FDA and Domperidone. Kapan saat yang tepat untuk menggunakan domperidone? Domperidone tidak boleh digunakan sebagai pendekatan pertama untuk mengatasi kesulitan menyusui. Domperidone bukan obat untuk mengatasi segala hal. Domperidone hanya dapat digunakan bersamaan dengan perbaikan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan pasokan ASI yang tidak cukup. (Lihat lembar informasi Protokol untuk Mengatur Asupan ASI/Protocol for Managing Breastmilk Intake, juga video klipnya). Apa yang dapat dilakukan? 1. Perbanyak kontak kulit sesering mungkin dengan bayi, selama dan antara waktu menyusui. Lihat lembar informasi: Pentingnya Kontak Kulit. 2. Perbaiki pelekatan bayi sehingga bayi sebaik mungkin dapat memperoleh ASI yang tersedia. Memperbaiki pelekatan mungkin satu-satunya yang diperlukan untuk mengubah situasi "ASI tidak cukup" menjadi "ASI berlimpah (juga lihat video klip di situs kami). 3. Gunakan penekanan pada payudara untuk meningkatkan asupan ASI (lihat lembar informasi Penekanan pada Payudara/Breast Compression). 4. Jika Anda menyusui secara eksklusif, cobalah untuk memerah ASI setelah menyusui. Memerah menggunakan tangan selama beberapa menit setelah menyusui dapat sangat efektif meningkatkan pasokan ASI. Beberapa ibu mungkin memilih menggunakan pompa tipe rumah sakit selama 10-15 menit setelah menyusuihal ini mungkin sangat efektif bagi beberapa ibu tetapi tidak untuk beberapa ibu lainnya. Lakukan sesuai kemampuan Anda. Seorang ibu yang kelelahan karena memerah ASI tidak akan dapat menambah produksi ASInya. Dan ya, tidak perlu memerah ASI jika ini menjadi beban dan membuat Anda ingin berhenti menyusui sama sekali. 5. Perbaiki masalah menghisap, hentikan penggunaan dot (lihat lembar informasi Alat Bantu Menyusui/Lactation Aid serta Pemberian Minum dengan Jari dan Cangkir).

Penggunaan Domperidone untuk Meningkatkan Produksi ASI: Domperidone bekerja dengan baik untuk meningkatkan produksi ASI pada kondisi-kondisi seperti berikut ini:

Seringkali diketahui bahwa ibu-ibu yang memompa untuk bayi yang sedang sakit atau prematur kadang-kadang mengalami penurunan jumlah ASI yang dipompa sekitar minggu keempat atau kelima setelah bayi lahir. Banyak alasan yang dapat menyebabkan penurunan ini (tidak meletakkan bayinya ke dada ibu lebih awal, perawatan metode kangguru yang tidak menyeluruh, dll), tetapi pada umumnya, domperidone dapat mengembalikan jumlah ASI ke jumlah awal atau bahkan lebih tinggi. Ketika seorang ibu mengalami penurunan pasokan ASI yang berkaitan dengan penggunaan pil kontrasepsi. Hindari pil kontrasepsi yang mengandung estrogen, atau bahkan pil yang mengandung progesteron saja, atau alat kontrasepsi dalam rahim yang melepaskan progesteron (Mirena) saat menyusui. Lihat lembar informasi, Penambahan Berat Badan Lambat Setelah Penambahan Berat Badan Awal Pesat/Slow Weight Gain Following Early Good Weight Gain untuk mengetahui beberapa alasan lain yang menyebabkan pasokan ASI menurun serta untuk memperbaiki hal-hal yang dapat diperbaiki.

Domperidone masih dapat dipakai tapi seringkali peningkatannya tidak begitu dramatis ketika:

Ibu masih memerah ASI untuk bayinya yang sedang sakit atau prematur tetapi tidak mencapai pasokan penuh Ibu berusaha mencapai pasokan ASI sepenuhnya sambil menyusui bayi yang diadopsi Ibu berusaha menyapih bayi dari asupan tambahan

Efek Samping Domperidone

Seperti semua obat lainnya, efek samping mungkin dapat terjadi, dan banyak yang telah dilaporkan berkaitan dengan domperidone (buku teks seringkali mendaftar efek samping apa pun yang muncul, meskipun gejala yang timbul belum tentu berkaitan dengan obat yang diminum oleh orang tersebut). Tidak ada obat yang 100% aman. Namun, pengalaman klinis kami menunjukkan bahwa efek samping pada ibu jarang sekali terjadi, kecuali meningkatkan produksi ASI. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan pada ibu yang kami resepkan domperidone (meskipun jarang sekali terjadi) adalah: nyeri kepala yang menghilang setelah beberapa hari pemakaian atau ketika dosis diturunkan (mungkin efek samping yang paling sering) kram perut mulut kering perubahan jadwal menstruasi, biasanya menghentikannya, tetapi juga memungkinkannya terjadi. Pada umumnya, ibu menyusui tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan. sangat sedikit ibu yang meminum domperidone selama berbulan-bulan, biasanya lebih dari setahun, telah melaporkan perasaan cemas, sulit tidur, kehilangan nafsu makan dan gejala lain ketika menghentikan domperidone secara mendadak.

Jumlah domperidone yang masuk dalam ASI sangatlah sedikit sehingga efek samping pada bayi tidak perlu dikhawatirkan. Tidak ada ibu yang melaporkan gejala yang muncul pada bayi, selama bertahun-tahun pemakaian, setidaknya bukan gejala yang bisa dikaitkan langsung dengan domperidone. Sudah pasti, jumlah yang diperoleh bayi melalui ASI adalah persentase yang sangat kecil dibandingkan dosis yang diperoleh jika bayi mengalami gumoh. Ingat, ini adalah obat yang digunakan untuk bayi yang mengalami reflux. Adakah Efek Jangka Panjang Penggunaan Domperidone? Dalam literaturnya, produsen menyatakan bahwa penggunaan kronis domperidone pada tikus meningkatkan jumlah terjadinya tumor payudara. Lebih lanjut lagi, literatur itu menjelaskan bahwa hal ini tidak pernah ditemukan pada manusia. Perhatikan bahwa penelitan toksisitas pada obat biasanya membutuhkan perlakuan dengan dosis yang sangat besar selama sebagian besar atau seluruh masa hidup hewan percobaan. Perhatikan juga bahwa tidak menyusui juga meningkatkan risiko kanker payudara, dan risiko kanker payudara akan menurun semakin lama Anda menyusui. Juga perhatikan bahwa di Kanada, kami telah menggunakan Domperidone sebagai pengobatan untuk memproduksi ASI selama lebih dari 20 tahun. Menggunakan Domperidone: Biasanya, kami memulai dengan domperidone sebanyak 30 mg (tiga tablet 10 mg) 3 kali sehari. Dalam beberapa situasi, kami menggunakan sebanyak 40 mg 4 kali sehari. Resep dari apotek seringkali menyarankan untuk meminum domperidone 30 menit sebelum makan, tetapi ini karena penggunaan untuk masalah pencernaan. Meskipun begitu, memang benar bahwa penyerapan domperidone akan lebih maksimal jika diminum dalam keadaan perut kosong. Anda dapat meminum domperidone setiap 8 jam sekali, jika nyaman (Anda tidak perlu bangun hanya untuk meminumnya tepat 8 jam sekaliitu tidak terlalu berpengaruh). Banyak ibu meminum domperidone selama 3 sampai 8 minggu, tetapi terkadang perlu waktu yang lebih lama daripada itu, dan terkadang ada ibu yang tidak bisa mempertahankan pasokan ASInya tanpa terus meminum domperidone. Ibu-ibu yang menyusui bayi adopsi kemungkinan harus mengonsumsi domperidone jauh lebih lama. Orang-orang yang memakai domperidone karena masalah perut seringkali sudah mengkonsumsinya selama bertahuntahun. Setelah memulai penggunaan domperidone, Anda membutuhkan waktu tiga sampai empat hari untuk dapat merasakan pengaruhnya, meskipun ada ibu yang mulai merasakan efeknya setelah 24 jam. Tampaknya perlu waktu dua sampai tiga minggu untuk mendapatkan pengaruh yang maksimal, tetapi beberapa ibu yang lain baru mendapatkan pengaruh yang positif setelah 4 minggu atau lebih. Sangat beralasan untuk mencoba penggunaan domperidone selama empat minggu, atau lebih baik lagi hingga enam minggu, sebelum mengatakan domperidone tidak berpengaruh.

Kemasan & No Reg :.


Domperidone 10 mg tablet (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg. GKL0508512210A1. Domperidone 5 mg / 5 mL syrup, dalam botol 60 mL, No. Reg. GKL0608512937A1.

.: Farmakologi :. Domperidone merupakan antagonis dopamin yang mempunyai kerja anti emetik. Efek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek periferal (gastroprokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di kemoreseptor trigger zone yang terletak diluar saluran darah otak di area postrema. Pemberian oral domperidone menambah lamanya kontraksi antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung dalam bentuk cairan dan setengah padat pada orang sehat, serta bentuk padat pada penderita yang pengosongan lambungnya terhambat, dan menambah tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah pada orang sehat. .: Indikasi :.

Untuk pengobatan gejala dispepsia fungsional Untuk mual dan muntah akut. Untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian levodopa dan bromokriptin lebih dari 12 minggu.

.: Kontra Indikasi :.

Penderita hipersensitif terhadap domperidone. Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan prolaktin.

.: Dosis :. Dispepsia fungsional :

Dewasa dan usia lanjut : 10-20 mg, 3 kali sehari dan jika perlu 1020 mg, sekali sebelum tidur malam tergantung respon klinik. Pengobatan jangan melebihi 12 minggu.

Mual dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan bromokriptin) :

Dewasa (termasuk usia lanjut) : 1020 mg, dengan interval waktu 48 jam. Anak-anak (sehubungan kemoterapi kanker dan radioterapi) : 0,20,4 mg/Kg BB sehari, dengan interval waktu 48 jam. Obat diminum 1530 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam.

.: Efek Samping :.

Jarang dilaporkan : sedasi, reaksi ekstrapiramidal distonik, parkinson, tardive diskinesia (pada pasien dewasa dan usia lanjut) dan dapat diatasi dengan obat antiparkinson. Peningkatan prolaktin serum sehingga menyebabkan galaktorrhoea dan ginekomastia. Mulut kering, sakit kepala, diare, ruam kulit, rasa haus, cemas dan gatal.

.: Over Dosis :.

Belum ada data mengenai overdosis pada penggunaan domperidone secara oral. Belum ada antidot spesifik yang digunakan pada overdosis domperidone, mungkin dapat dilakukan dengan cara pengosongan lambung.

.: Peringatan dan Perhatian :.


Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui. Tidak dianjurkan penggunaan jangka panjang. Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.

.: Interaksi Obat :.

Domperidone mengurangi efek hipoprolaktinemia dari bromokriptin. Pemberian obat anti kolinergik muskarinik dan analgetik opioid secara bersamaan dapat mengantagonisir efek domperidone. Pemberian antasida secara bersamaan dapat menurunkan bioavailabilitas domperidone. Efek bioavailabilitas dapat bertambah dari 13% menjadi 23% bila diminum 1 jam setelah makan.

Badan ini berkaitan dengan potensi resiko kesehatan publik yang terkait dengan domperidone. Ada beberapa laporan yang diterbitkan dan studi kasus aritmia jantung, serangan jantung, dan kematian mendadak pada pasien yang menerima bentuk intravena domperidone yang telah ditarik dari pemasaran di sejumlah negara. Di beberapa negara dimana bentuk oral domperidone terus dipasarkan, label untuk produk mengandung peringatan khusus terhadap penggunaan domperidone oleh perempuan menyusui dan perhatikan bahwa obat ini diekskresikan dalam ASI yang dapat mengekspos bayi menyusui untuk risiko yang tidak diketahui. Karena kemungkinan efek samping yang serius, FDA merekomendasikan bahwa perempuan menyusui tidak menggunakan domperidone untuk meningkatkan produksi susu. FDA mengakui manfaat kesehatan yang sangat besar bahwa ASI menyediakan untuk bayi menyusui dan mengambil tindakan saat ini tidak untuk mencegah wanita dari menyusui melainkan untuk memperingatkan mereka untuk tidak menggunakan obat tertentu saat mereka sedang menyusui. Surat-surat yang dikeluarkan oleh FDA hari ini menyatakan bahwa produk obat yang mengandung domperidone semua (apakah bertambah atau tidak) melanggar Federal Makanan, Obat, dan Kosmetik Undang-Undang (UU) karena mereka tidak disetujui obat baru dan misbranded. Selain itu, distribusi di AS, atau impor produk yang mengandung domperidone, melanggar hukum. FDA menginformasikan penerima surat peringatan bahwa

pelanggaran lebih lanjut dari Undang-Undang dapat menyebabkan tindakan penegakan hukum termasuk kejang dan perintah.

Jika anda sedang hamil, hati-hati mengkonsumsi obat. Banyak obat-obatan dapat melewati sawar darah uri (fetoplacental barrier, semacam saringan darah yang terdapat pada ari-ari), kemudian menimbulkan efek buruk bagi janin yang dikandung. Oleh karena itu, selalulah kritis dengan mencari informasi lain atau second opinion terhadap obat-obat yang anda konsumsi atau yang diberikan atau diresepkan untuk anda. Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang pemberian obat selama kehamilan antara lain (MIMS, 1998): 1. Tidak ada obat yang dianggap 100% aman bagi perkembangan janin. 2. Obat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada resikonya baik bagi ibu maupun janin. Jika mungkin, semua obat dihindari pada tiga bulan pertama kehamilan (trimester I), karena saat ini organ tubuh janin dalam masa pembentukan. 3. Metabolisme obat pada saat hamil lebih lambat daripada saat tidak hamil, sehingga obat lebih lama berada dalam tubuh. 4. Pengalaman penggunaan obat terhadap wanita hamil sangat terbatas, karena uji klinis obat saat hendak dipasarkan tidak boleh dilakukan pada wanita hamil.

Therapeutic Good Administration Australia (TGA, 2005) mengkategorikan obat menurut beberapa kelompok. Pengakategorian tersebut antara lain adalah sebagai berikut : Kategori A : Obat-obat yang telah konsumsi oleh sejumlah besar wanita hamil dan wanita usia subur tanpa adanya bukti peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Beberapa obat dalam kategori A adalah :

Antasid (Obat Maag) Bisacodyl (Laksatif, obat pencahar) Digoksin (obat jantung) Preparat besi oral (dengan atau tanpa asam folat) (Obat anemia defisiensi besi) Parasetamol (Antinyeri) Dimenhidrinat, Difenhidramin, Metoklopramid (antimuntah) Betametason, Kortison Deksametason, Hidrokortison, Metilprednisolon, Prednisolon, Prednison Triamsinolon (Kortikosteroid) Amoksisilin, Ampisilin (Antibiotik, gol Penisilin) Eritromisin (Antibiotik, gol Makrolida) Kodein, Dekstrometorpan (Antitusif) Ammonium Klorida, Bromheksin, Guaifenesin (Ekspektoran) Efedrin, salbutamol, terbutalin, teofilin derivatif (Obat Asma) Klorfeniramin, difenhidramin, difenilamin (Antihistamin)

Kategori B1 : Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Tidak ada bukti yang menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin pada penelitian dengan binatang coba. Beberapa obat dalam kategori B1 adalah :

Simetidin, Famotidin, Ranitidin, Sukralfat (Obat Maag) Sefaklor, Sefotaksim, Seftriakson (Antibiotik, gol Sefalosforin)

Kategori B2: Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Penelitian pada binatang jumlahnya sangat sedikit, tetapi dari hasil penelitian yang ada, tidak menunjukkan peningkatan frekuensi gangguan janin binatang coba. Beberapa obat dalam kategori B2 adalah :

Domperidon, Hiosin, Hiosin Hidrobromida (Antimuntah)

Kategori B3 : Obat-obat yang telah dikonsumsi oleh sejumlah kecil wanita hamil atau wanita usia subur, tanpa peningkatan frekuensi cacat lahir atau efek membahayakan baik langsung maupun tidak langsung pada janin. Penelitian pada hewan menunjukkan bukti peningkatan angka kejadian gangguan janin hewan coba. Pada manusia, gangguan janin akibat obat kategori ini masih belum dapat ditentukan. Beberapa obat dalam kategori B3 adalah :

Lansoprazol, Omeprazol, Pantoprazol (Obat Maag) Loperamid (Obat Diare) Griseofulvin, Itrakonazol, Ketokonazol (Antijamur) Siprofloksasin, Ofloksasin (Antibiotik, gol Kuinolon) Asiklovir, Indinavir, Ritonavir, Valasiklivir (Antivirus)

Kategori C : Obat-obat, karena efek farmakologinya, menyebabkan atau dicurigai menyebabkan efek berbahaya pada janin atau bayi baru lahir tanpa menyebabkan cacat lahir. Efek tersebut mungkin reversibel (dapat kembali normal). Beberapa obat dalam kategori C adalah :

Amlodipin, Diltiazem, Nifedipin, Verapamil (Antihipertensi, gol Penghambat Kanal Kalsium)

Dihidroergotamin, Ergotamin, Metisergid (Obat antimigrain) Aspirin (Antinyeri) Alprazolam, Bromazepam, Klordiazepoksid, Klobazam, Diazepam, Lorazepam, Midazolam (Obat anticemas) Klorpromazin (Antipsikosis) Droperidol, Haloperidol (Antipsikosis) Diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen, Ketorolac, Asam Mefenamat, Piroksikam (Antinyeri) Kotrimoksazol (Antibiotik, gol Sulfonamid)

Kategori D : Obat-obat yang menyebabkan, dicurigai menyebabkan, atau diperkirakan menyebabkan peningkatan angka kejadian cacat lahir atau kerusakan yang irreversibel (tidak bisa diperbaiki lagi). Obat-obat golongan ini mungkin juga mempunyai efek farmakologi yang merugikan. Beberapa obat dalam kategori D adalah :

Kaptopril (antihipertensi, gol ACE Inhibitor) Losartan, Valsartan (antihipertensi, gol Angiotensin II Reseptor Antagonis) Doksisiklin, Minosiklin, Tetrasiklin (antibiotika, gol Tetrasiklin) Amikasin, Gentamisin, Kanamisin, Neomisin (antibiotika, gol aminoglikosid)

Kategori X : Obat-obat yang berisiko tinggi menyebabkan kerusakan permanen pada janin. Obat-obat ini sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan atau keadaan dimana seorang wanita diperkirakan telah hamil. Salah satu obat dalam kategori X adalah :

Misoprostol (Obat Maag)

Catatan : Untuk obat pada kategori B1, B2, dan B3, data penggunaan pada manusia kurang atau tidak cukup, oleh karena itu subkategori tersebut didasarkan pada data penggunaan pada hewan coba. Kategori B tidak berarti lebih aman daripada kategori C. Obat-obat pada kategori D tidak secara mutlak dikontraindikasikan pada kehamilan (misalnya, antikonvulsan). Tablet - Sirup DOMPERIDONE

KOMPOSISI Tiap tablet mengandung domperidone Tiap 5 ml simp mengandung domperidone

10 mg 5 mg

CARAKERJA

Domperidone merapakan dopamin blocker di perifer yang kuat Oleh karena daya penetrasi ke otak leman, maka COSTIL tidak menimbulkan efek samping psikotropik nuupun neurologik. Absorbsinyabaikdanrnetabolismenyacepat.

Penelitian farmakologik in vitro / in vivo pada manusia maupun hewan menunjukkan bahwa : Domperidone tidak hanya melawan hambatan motilitas gaster oleh dopamimetik, misalnya: apomorfin, tempi jnga mempercepat pengoaongan lambung sesudah makan. Domperidone memngkatkan tonus sDnkterkardia dan memperbeaar motilitaa maupun amphtudo oiiataai sftokterpilorus. Domperidone tidak mempengaruhi sekresi lambung.

INDIKASI Dispepsiayang disertai masa pengosongan lambung yang lambat, rofluks esofagus dan esotagms. Rasa penuh di epigastrik dan abdomen; mual dan muntah, rasa punas di epigastrik dan retrostemai. Mual, muntah, sendawa karena berbagal sebab. Intoleransi saluran pencernaan karena kemoterapi ami kanker, digitalis, L-dopa dll. termasuk radioterapi; patologi organ-organ abdomen; gastrointestinal (gastroenteritis) hepatobiiier, peritoneal, renal; patologi pediatrik karena kelainan fungsional (misalnya pilorospasme dan muntah siklik) maupun orgamk, intoksikasi, karena infeksi, diet atau asetonemia. , KONTRA INDIKASI

Pasien yang hipersensitifterhadap domperidone. Tidak boleh digunakan pada serangan motilitas lambung yang dapat membahayakan seperti adanya pendarahan, obstruksi mekanik atau perforasi gastrointestinal. Pasien dengan prolaetinoma tumor, hipofise yang mengeluarkan prolaktin.

PERINGATAN DAN PERHATIAN Tidak diargurkan pada keadaan mual dan muntah yang akut Domperidone tidak dianjurkan untuk pemakaian jangka panjang. Hati-hati bila digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati. Hati-hati penggunaan pada wanitahamil trimester 1 dan wanita menyusui. Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal pada pemberian berulang, rrekuoiiai dan dosis mimgkin perlu dikurangi.

EFEK SAMPING

Pernah dilaporkan terjadinya kejang usus sementara. Domperidone merangasang kadar prolaktin plasma. Apabila sawar darah otak belum sempurna atau rusak,efek samping neurologik dapat terjadi. Reaksi alergi yang jarang terjadi seperti rash dan urticaria,juga pernah dilaporkan.

DOSIS DEWASA : ANAKANAK:

10mg, 3kali sehari, 15-30 menit sebelum makan dan bila perlu sekali lagi sebelum tidur malam. 0.25 mg/kg berat badan,3kali sehari sebelum makan,jika perlu sekali lagi sebelum tidur malam.

PENYIMPANAN

Ditempat yang sejuk (15-25 derajat celcius) dan kering.

KEMASAN COSTIL Tablet : Dus 5 strip @ 6 Tablet Costil Sirup : Botol @60ml Obat kategori off label atau obat dengan indikasi tidak lazim merupakan obatobat yang dapat diresepkan dan digunakan oleh dokter dalam berbagai implikasi klinis. Salah satu obat off label di bidang pediatri dan obstetri ginekologi adalah domperidon (merk dagang ; Vometa, Vomitas, Vomidone, Vomistop, Domedon, Dometa dll) dengan indikasi lazim sebagai antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah. Sebagai obat off label domperidon merupakan salah satu pilihan yang cukup bagus untuk meningkatkan produksi ASI dengan mekanisme antagonis dopamin secara periferal bekerja selektif pada reseptor D2 di tuberoinvundibuler dan meningkatkan prolactin kelenjar pituitary . Prolactin adalah hormon yang menstimulasi kelenjer mamae untuk menghasilkan ASI . The American Academy of Pediatrics (AAP, 2001) melaporkan dalam jurnal kedokteran The Lancet, tidak ditemukannya kontra indikasi selama menyusui dengan pemakaian domperidon untuk meningkatkan produksi ASI (obat off label) . Domperidon sebagai obat off label digunakan dalam kondisi tertentu seperti ibu yang beresiko IMS (sebagai co-faktor penularan HIV/AIDS), ibu yang melahirkan

preterm atau partus prematur dimana persalinan terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu dan bayi dengan penyakit kritis yang sangat membutuhkan ASI, intervensi obat diperlukan untuk merangsang pengeluaran dan produksi ASI. Dan khusus untuk bayi yang dilahirkan secara pretem atau bayi dengan penyakit kritis sangat membutuhkan ASI eksklusif tanpa tambahan susu botol atau susu formula untuk mengurangi resiko infeksi terutama infeksi gastrointestinal.Keunggulan dari ASI sebagai anugerah ciptaan Allah mencakup banyak aspek yaitu aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, juga aspek ekonomis. Sebagai obat off label yang di indikasi untuk peningkatanIproduksi ASI , dosis domperidon yang digunakan adalah 10-20 mg 34 x/hari, efek peningkatan ASI belum terlihat dalam 3-4 hari, biasanya di minum 3-8 minggu. Di absorbsi di gastrointestinal, tidak melewati brain barrier , > 90% ikatan proteinnya adalah BM tinggi sehingga efek sampingnya jarang dan diekskresikan sangat sedikit lewat ASI . Peringatan dan perhatian domperidon sebaiknya tidak digunakan pada ibu yang mempunyai kelainan pada jantung. hepatic disease atau pasien yang mendapat antikolinergik Berbeda halnya dengan metoklopramide sebagai antiemetik yang juga dapat diindikasikan sebagai obat off label untuk peningkatan produksi ASI, dimana metoklopramide bekerja secara sentral dan melewati brain barrier sehingga efek sampingnya lebih tinggi seperti anxietas, mengantuk, agitasi, disfungsi motor extrapyramidal dan dyskinesia. Penelitian Dalam sebuah penelitian tentang domperidon sebagai obat off label dengan design randomized double blind dari Departments of Pediatrics,Pharmacy and Nursing, University of Western Ontario and St. Joseph's Health Care London, Ont. yang dipublikasikan melalui Canadian Medical Association Journal, dengan sampel penelitian berjumlah 16 ibu yang melahirkan secara preterm, dibagi menjadi dua kelompok perlakuan selama 7 hari dimana kelompok pertama (9 ibu) menggunakan pompa ASI elektrik dan kelompok kedua (7 ibu) mendapatkan domperidon oral 10 mg, 3 kali sehari. Secara statistik hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05). bahwa kelompok yang mendapat domperidon menghasilkan serum prolactin dan total produksi ASI lebih banyak yaitu 44.5% dibandingkan ibu yang menggunakan pompa ASI elektrik., Dilaporkan juga dalam penelitian ini hanya sedikit sekali konsentrasi domperidon ditemukan di dalam ASI. Ibu menyusui menghadapi berbagai tantangan termasuk mempertahankan pasokan susu yang cukup. Dan meskipun ada sejumlah perilaku dan pendekatan lain untuk membantu ibu menyusui meningkatkan susu mereka, sebagai pilihan terakhir, intervensi farmasi untuk ibu menyusui untuk meningkatkan produksi susu adalah layak pilihan. Obat-obatan yang merangsang laktasi dikenal sebagai galactagogues. Galactagogue saat ini paling sering digunakan, metoclopramide (Reglan) (Gabay, 2002 ), Telah diketahui efek samping dari kelelahan, lekas marah dan depresi. Efek ini meningkatkan perhatian (Starr & Starr, 1999 ) Dan, dengan demikian, telah memberikan obat pilihan yang tidak efektif bagi perempuan menyusui banyak (Newman, 1998 ).

Domperidone (Motilium) adalah obat yang dipakai untuk mengobati pencernaan gangguan; sebagai efek samping sehingga meningkatkan produksi prolaktin. Domperidone dapat menjadi pilihan baru dan unggul untuk meningkatkan produksi susu, meskipun itu saat ini tidak tersedia di AS Di Kanada, bagaimanapun, itu sedang digunakan pada "off-label" dasar untuk meningkatkan produksi ASI pada wanita menyusui. Amerika Academy of Pediatrics (AAP, 2001 ), Mengutip laporan dalam medis jurnal The Lancet, melaporkan tidak ada kontraindikasi yang diketahui dengan obat pada wanita menyusui. Hampir semua budaya telah mempromosikan satu substansi atau yang lain sebagai galactagogue untuk mendorong sintesis dan sekresi ASI. Di AS, bir, ragi bir dan fenugreek, serta sebagai produk alam lainnya (yaitu, diberkati thistle, adas), memiliki telah populer rekomendasi untuk meningkatkan suplai susu (Riordan & Auerbach, 1998 ). Banyak dari apa yang diketahui tentang alam banyak produk adalah anekdot dan tidak memiliki bukti untuk promosi mereka untuk meningkatkan laktasi (Gabay, 2002 ; Lawrence, 2000 ). Asosiasi dari, Kesehatan Wanita Obstetri dan Neonatal Perawat (AWHONN) mengakui pentingnya ASI (AWHONN, 1999 ) Dan pendukung untuk penelitian tentang cara-cara baru untuk mendukung dan mengurangi hambatan keberhasilan menyusui (AWHONN, 2001 ) (Lihat Kotak 1 untuk lebih informasi tentang mendapatkan terlibat dalam penelitian yang sedang berlangsung). Kotak 1. Calling All Advokat Menyusui

Kebutuhan untuk penelitian untuk menyelidiki cara-cara baru untuk memahami dan mempromosikan me tidak dapat diremehkan. Riordan (1997 , Hal. 96) menunjukkan bahwa "ASI adalah pencegahan penyakit bentuk yang paling murni .. . ASI menurunkan biaya perawatan kesehatan dan mengurangi penderitaan man Individu yang mungkin akan mengalami penurunan produksi susu, dan dapat mengambil manfaat dari inte farmakologis, adalah individu yang tidak harus mengatasi potensi efek samping dari metoclopramide, galacta yang saat ini tersedia dan paling sering digunakan di Amerika Serikat

Penyelidikan lebih lanjut perlu harus dibuat untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk farmakologis inte untuk IMS. Jika Anda tertarik dalam melakukan uji klinis atau ingin tahu lebih banyak tentang pengembanga baru dan diteliti aplikasi obat baru, hubungi Pusat Evaluasi dan Penelitian Oba http://www.fda.gov/cder/about/smallbiz/faq.htm . Susu kekurangan pasokan (IMS) adalah alasan utama dikutip untuk penghentian awal menyusui, namun IMS sebenarnya jarang terjadi, sebagai IMS dikaitkan dengan payudara cukup kelenjar, jaringan operasi, perdarahan postpartum atau anemia (Riordan & Auerbach, 1998 ).

Perilaku Metode untuk Meningkatkan Pasokan


Ada banyak perilaku ibu dapat berlatih untuk mempromosikan susu produksi (lihat Tabel 1 ). Para ibu yang menyusui, atau mengungkapkan susu dengan cara mekanis, pengiriman dini dan sering setelah, memaksimalkan produksi susu. Perilaku ini meningkatkan prolaktin serum tingkat dan mempromosikan sekresi oksitosin, dua utama diperlukan untuk laktasi terjadi hormon. Prolaktin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk produksi susu. Ini hadir selama kehamilan tetapi aksinya ditekan sampai melahirkan plasenta. Tertunda laktasi dapat terjadi

dalam acara fragmen plasenta dipertahankan. Serum prolaktin tingkat secara alami meningkat pengiriman segera setelah dan meningkatkan dengan stimulasi payudara dari bayi dan / atau susu ekspresi (Riordan & Auerbach, 1998 ). Pengusiran susu reflex (MER), atau "let-down," terjadi di bawah pengaruh oksitosin. Pelepasan oxytocin tergantung pada stimulasi puting dan faktor psikologis. Stres, kelelahan dan nyeri semua bisa menghambat MER. Ibu dianjurkan untuk menemukan posisi yang nyaman dan gunakan teknik relaksasi (Yaitu, petunjuk gambar, bernapas), pijat payudara, dan / atau hangat panas lembab untuk meningkatkan dikecewakan dan, akhirnya, produksi susu (Riordan & Auerbach, 1998 ). Ibu menyusui harus mengkonsumsi diet yang seimbang, memelihara asupan cairan yang memadai dan menghindari zat yang dapat menurunkan pasokan susu. Pola makan dengan protein meningkat (Lawrence, 1999 ) dan sekitar 500 ekstra kalori di atas dan melampaui apa yang mereka perlu untuk mempertahankan berat badan mereka akan meningkatkan produksi susu yang maksimal. Asupan cairan harus cukup untuk memenuhi ibu haus, menjaga urin nya jelas terhadap cahaya kuning dan mencegah sembelit. Terlalu banyak cairan benar-benar dapat menurunkan produksi ASI. Zat umum lainnya yang dapat mengurangi pasokan susu hormonal kontrasepsi, nikotin dan alkohol (Riordan & Auerbach, 1998 ). Untuk ibu yang harus memompa ketika anak mereka tidak bisa menyusui, rumah sakit kelas listrik pompa payudara dengan koleksi ganda kit ini dianjurkan untuk produksi susu yang maksimal. Kulit-ke-kulit kontak (juga dikenal sebagai perawatan kanguru) dan mengisap nonnutritive pada payudara yang lain perilaku ibu dan bayi mereka dapat berlatih bersama, terutama dengan prematur atau kritis sakit anak, untuk mempromosikan ejeksi susu dan meningkatkan volume susu (Meir, Brown, & Hurst, 1998 ).

Khusus Laktasi Situasi


Ada situasi khusus yang menempatkan ibu pada risiko IMS. Ibu dari bayi yang baru lahir prematur dan / atau sakit kritis (Meir et al. 1998 ), Ibu dari kelipatan (Leonard, 2002 ), Dan ibu angkat (Cheales-Siebenaler, 1999 ) Mungkin menemukan diri mereka membutuhkan lebih besar intervensi, seperti terapi obat, untuk membantu meningkatkan produksi susu. Karena ASI adalah nutrisi bayi ideal, dan kesehatan keuntungan untuk ibu dan anak sangat banyak, setiap usaha harus dilakukan untuk memungkinkan ibu untuk laktat dan memberikan bayi dengan ASI (AWHONN, 1999 ). Bayi dianggap berisiko tinggi, seperti mereka yang lahir prematur atau yang sakit kritis, memiliki sebagian besar keuntungan dari memberi makan eksklusif ASI. ASI memungkinkan mereka untuk lebih mentoleransi pemberian makan enteral cepat, menurunkan risiko mereka dan beratnya infeksi, meningkatkan perkembangan dan neurokognitif hasil, dan ketika mereka pergi ke payudara ada yang lebih besar fisiologis stabilitas dibandingkan dengan pemberian susu formula (Meir et al., 1998 ). Banyak ibu dari nonnursing bayi prematur atau sakit kritis memulai dan mempertahankan laktasi dengan mengekspresikan ASI mereka dengan pompa payudara. Mereka mungkin perlu untuk memompa hanya beberapa hari, tetapi yang lain mungkin memompa selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, sampai bayi dapat secara efektif menyusu

sendiri. Ibu yang pompa selama periode waktu yang panjang umumnya mengalami penurunan dalam susu memasok, terutama setelah empat minggu (Meir et al., 1998 ). Beberapa ibu mungkin ingin melanjutkan menyusui jika seorang anak menjadi sakit (Thompson, 1996 ) Atau menginduksi laktasi dalam hal adopsi (Cheales-Siebenaler, 1999 ). Angkat ibu, terutama jika mereka tidak pernah hamil, akan perlu menggunakan intervensi tambahan. Sebuah kursus dari beberapa kombinasi estrogen dan terapi progesteron harus dimulai dengan "mengatur panggung" sebelum tindakan lain adalah diambil untuk meningkatkan kadar prolaktin (Lawrence, 1999 ). Tanpa pengaruh hormon kehamilan, terutama estrogen dan progesteron, jaringan payudara wanita tidak melalui tahap akhir dari pengembangan yang mempersiapkan payudara untuk laktasi (Riordan & Auerbach, 1998 ). Tidak semua ibu merespon dengan cara yang sama. Oleh karena itu, lain alat penting bagi ibu angkat adalah keperawatan tambahan sistem yang memberikan susu buatan sementara bayi feed di payudara (Cheales-Siebenaler, 1999 ). Ibu perlu fokus pada aspek pengasuhan, dibandingkan makanan tersebut, mencoba untuk memberikan ASI untuk bayi mereka (Lawrence, 1999 ). Mendukung dari keluarga, serta profesional, adalah penting untuk menyusui sukses. Dan dalam situasi khusus, dukungan yang menjadi kritis (ChealesSiebenaler, 1999 ; Krouse, 2002 ; Leonard, 2002 ; Thompson, 1996 ).

Galactagogues
Ketika perubahan perilaku saja tidak cukup, beberapa ibu mungkin disarankan untuk menggunakan metoclopramide, obat yang paling umum digunakan di Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi susu. Metoclopramide telah diteliti dengan baik dan dianggap efektif dan aman untuk wanita dan bayi. Kebanyakan resep obat yang digunakan untuk mempromosikan menyusui melakukannya dengan meningkatkan prolaktin serum. Metoclopramide adalah pusat bertindak antagonis dopamin. Ini menimbulkan prolaktin serum dengan mengurangi dopamin. Oral pemberian 10 mg, tiga kali sehari selama satu hingga dua minggu meningkatkan produksi susu dalam dua hingga lima hari (Gabay, 2002 ). Metoclopramide biasanya diindikasikan untuk gastroesophageal reflux, gastroparesis diabetik dan sebagai anti-emetik. Karena sifatnya tindakan pada sistem saraf pusat, efek ekstrapiramidal telah diamati dengan penggunaannya (Gabay, 2002 ). Tentu tertentu kekhawatiran bagi ibu baru dalam situasi khusus adalah potensi untuk beberapa efek samping yang umum yang diketahui: kelelahan, kecemasan, insomnia dan depresi (Praktisi Perawat Drug Handbook, 2000 ). Obat lain yang tersedia di AS yang meningkat susu suplai meliputi chlorapromazine, hormon pertumbuhan dan thyrotrophin-releasing Hormon (TRH). Chlorapromazine merupakan antipsikotik yang mengikat dan blok dopamin. Risiko efek samping ekstrapiramidal dan berat badan membatasi penggunaannya. Meskipun mekanisme yang tepat tindakan tidak diketahui, hormon pertumbuhan telah terbukti meningkatkan susu produksi pada sapi. Ada sedikit data tentang kemanjuran dan keamanan bagi perempuan dan bayi. TRH merangsang tiroid meningkatkan serum hormon (TSH) dan prolaktin. Didokumentasikan penggunaan TRH sebagai sebuah galactagogue terbatas, dan jangka panjang penggunaannya dikaitkan dengan hipertiroidisme (Gabay, 2002 ).

Apa Domperidone?
Domperidone, seperti metoclopramide, merupakan antagonis dopamin (lihat Tabel 2 ). Its "off-label" sebagai galactagogue adalah hasilnya kemampuannya untuk meningkatkan kadar prolaktin serum (Brown, Fernandes, Grant, Hutsul, & McCoshen, 2000 ; Hofmeyr, Van Iddekinge, & Blott, 1985 ; Petraglia et al, 1985. ; Silva, Knoppert, Angelini, & Forret, 2001 ). Hal ini juga meningkatkan gerakan dan kontraksi dari lambung dan usus dan digunakan untuk mengobati mual dan muntah (MedlinePlus, 2000 ), Gastroparesis (Nasional Penyakit Pencernaan Informasi Clearinghouse [NDDIC], 1999 ), postprandial dispepsia dan esofagitis refluks (Gabay, 2002 ).

Apa yang membuat domperidone berbeda dari metoclopramide adalah bahwa tidak melintasi penghalang darah-otak. Tak diinginkan efek pada sistem saraf pusat (SSP) terbatas (Silvers et al, 1998. ), Dan obat ini diekskresikan dalam ASI jauh lebih rendah di tingkat (Hofmeyr et al., 1985 ). Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa itu antagonis dopamin perifer akting, sangat terikat protein, dan memiliki berat molekul relatif tinggi (Silva dkk, 2001. ). Meskipun jarang (Petraglia et al., 1985 ), Beberapa reaksi yang merugikan dikutip oleh ibu yang diobati dengan domperidone untuk susu tidak mencukupi suplai meliputi mulut kering, kram perut dan sakit kepala (Newman, 1998 ). Domperidone merupakan kontraindikasi untuk individu dengan hipersensitivitas untuk domperidone, obstruksi gastrointestinal, perforasi, atau perdarahan, dan prolaktinoma. Perhatian harus digunakan pada pasien dengan penyakit hati dan dengan mereka antikolinergik mengambil, karena mereka dapat menentang pengaruh domperidone dalam pencernaan (GI) saluran (Kanada Medical Association, 2002 ). Takaran umum domperidone untuk suplai susu tidak mencukupi adalah 20 mg (dua tablet 10 mg) empat kali sehari selama 3-8 minggu. Peningkatan produksi susu dapat terjadi dalam waktu 24 jam, tetapi umumnya dibutuhkan tiga sampai empat hari, dan efek maksimum tercapai dalam dua sampai tiga minggu (Newman, 1998 ).

Penelitian Domperidone
Selama beberapa dekade, sejumlah penelitian telah menunjukkan pada domperidone nya khasiat untuk gangguan GI dan sebagai sebuah galactagogue (Hofmeyr et al, 1985. ; Petraglia et al, 1985. ; Silva et al, 2001. ; Silvers et al, 1998. ). Domperidone digunakan hampir di seluruh dunia. Meskipun saat ini tidak tersedia di Amerika Serikat (Gabay, 2002 ), Itu berada di bawah ditinjau oleh US Food and Drug Administration (FDA) (NDDIC, 1999 ). Saat ini, hanya tersedia di Amerika Utara di Kanada di bawah Motilium nama dagang (MedlinePlus, 2000 ). Penelitian yang sangat sedikit pada domperidone telah terjadi di AS Para Janssen Research Foundation, di Titusville, NJ, didukung 1998 (Silvers et al., 1998 ) Studi "Domperidone dalam Manajemen Gejala dari diabetes Gastroparesis: Khasiat, Tolerabilitas, dan Kualitas-ofLife Hasil dalam Pengadilan Multisenter Terkendali. " Dalam studi ini, peneliti menemukan bahwa mereka yang menerima domperidone lebih sedikit melaporkan gejala gastroparesis dan berpengalaman signifikan peningkatan kualitas hidup dibandingkan dengan kelompok plasebo. Domperidone saat ini sedang digunakan sebagai salah satu diteliti obat dalam

penelitian ini meneliti "Dampak monoamine reuptake Inhibitor NS2330 di Penyakit Parkinson "(National Institutes Kesehatan, 2002 ). Para peneliti utama, Thomas Chase, menggunakan domperidone untuk perannya sebagai anti-emetik sambil mengamati efek NS2330. Dia berpendapat bahwa saat ini tidak dalam pengembangan komersial di Amerika Serikat (komunikasi pribadi, 11 Maret 2002). Yang paling penting adalah sebuah studi terbaru yang dilakukan di London, Ontario, Kanada yang menguji pengaruh domperidone pada produksi susu pada ibu bayi baru lahir prematur (Silva et al., 2001 ). Ini penyelidikan membuat domperidone yang galactagogue satunya yang memiliki secara ilmiah dievaluasi melalui secara acak, double-blind terkontrol placebo (Gabay, 2002 ). Dalam studi tersebut, 16 ibu menyetujui dari nonnursing bayi prematur, menggunakan model pompa payudara listrik yang sama dan kit koleksi, menerima baik mg plasebo (sembilan ibu) atau 10 domperidone (Tujuh ibu) secara oral tiga kali sehari selama tujuh hari. Itu menerima domperidone memiliki kenaikan yang lebih signifikan dalam kedua serum prolaktin tingkat dan produksi susu total, dibandingkan dengan kelompok plasebo. Selain itu, hanya kecil konsentrasi domperidone ditemukan dalam ASI. Para penulis menunjukkan bahwa lebih penelitian perlu dilakukan, khususnya multicenter besar percobaan, sebelum domperidone dapat secara rutin dianjurkan untuk meningkatkan laktasi. Untuk informasi lebih lanjut tentang domperidone dan penelitian berlangsung, lihat Kotak 2 .

Anda mungkin juga menyukai