Anda di halaman 1dari 3

TERATOGEN

Teratogen merupakan agen-agen kiawin dan fisik biologic yang menyebabkan terjadinya
anomaly pertumbuhan dan perkembangan.Beberapa factor lingkungan yang dapat
menyebabkan cacat lahir antara lain, penyakit infeksi dan non infeksi yang menyerang ibu hamil
zhat-zat kimia lingkungan dan obat-obatan ,hormone defensiasi nutri,radiasi rokok,alkhol,obat
narkotika dan factor mekanis.

KLASIFIKASI TERATOGENITAS OBAT


Us Food Drug administration (FDA) mengklarifiksi obat terkait kehamilan ke dalam 5
golongan:
1. Kategori A, yaitu obat-obatan yang pada pengujian terkontrol tidak beresiko pada janin
trimester pertama kehamilan (dan tidak ada laporan kejadian resiko pada janin trismeter
selanjutnya).
2. Kategori B, yaitu obat-obatan yang tidak beresiko pada janin hewan coba, tetapi belum
ada data pengujian pada Wanita hamil.
3. Kategori C, yaitu obat-obatan yang menunjukan adanya efek buruk pada janin hewan
coba, tatapi belum ada data pengujian pada manuia, penggunaan pada manusia hanya
dilakukan bila manfaat lebih bear dari pada resikonya.
4. Kategori D yaitu, obat-obatan yang beresiko pada janin melalui iji klinik, penggunaan
pada manusia hany a dilakukan bila manfaat lebih besar dari pada resikonya.
5. Kategori X yaitu, obat-obatan yang menyebabkan abnormalitas pada janin melalui uji
klinik, penggunaannya hanya bila manfaat benar-benar jauh lebih besar dari pada
resikonya .
.
Berdasarkan klasifikai tersebut , cenderung akan menimbulkan asumsi bahwa kategori A
adalah yang paling aman sementara kategori X adalah yang paling berbahaya.Dibeberapa
nrgara klaifikasi FDA yang saat ini mulai dirasakan kurang relavan.

Ada beberapa pernyataan negara, klasifikasi FDA yang saat ini ada mulai dirasakan kurang
relevan. Sebagai contoh, kontrasepsi adalah termakud obat dengan kategori X, bukan karena
lebih beresiko dari pada kategori C, tetapi karena memang tidak ada manfaatnya selama
kehamilan.

Sebagai beberapa contoh pernyataan yang di keluarkan oleh EMA ( EUROPEAN Medicine
Agency). Yang di setujui untuk di cantumkan dalam monograf obat yaitu:

 Berdasarkan pengujuian pada manusia (secara spasifik), obat X diduga kuat


menyebabkan malformai kongenital(secara pasifik) Ketika digunakan selama kehamila.
 Obat X tidak boleh digunakan selama kehamilan (pada trismetert yang pesiftik,kaculi ibu
hamil pada kondisi klinik tertentuobat X terebut
 Senyumlah besar data Wanita hamil (anara 300-1000 kehamilan yang terjadi )
mengindikaikan tidak ada kejadian malformasi atau tokisitas janin pada penggunan obat
X.
 Efek yang terjadi elama kehamilan tidak ada yang dapat di antisipasi bila pemejanan
obat X secara sistematik dapat di abaikan.

Bagaimanapun, menghindari penggunaan obat-obatan pada kondisi klinik tertentu pada masa
kehamilan adalah tidak rational. Dikatakan tertentu disini karena memang ada beberapa
penyakit yang tidak memerlukan terapi farmakologi seperti acne dan psoriasis.
Janin membutuhkan asupan gizi dan kondii lingkungan yang optimal untuk petumbuhan dan
perkembangannya di dalam Rahim, dan hal tersebut hanya bisa di peroleh bila kondisi sakit bila
tidaak segera ditangani dapat beesiko buruk pada janin.

Beberapa contoh kasus yang bisa menjadi pertimbangan:

1. Diabetes getasional, merupakan kasu yang umumnya terjadi pada Wanita hamil akibat
perubahan fisiologis tubuh. Apabila kadar gula darah tidak control dengan baik, maka
sangat akan beresiko pada ibu hamil maupun janin (diabetic embriopati).
2. Pada Wanita hamil yang megidap asma, memerlukan pengobatan yang tepat untuk
mencegah memburuknya asma sehingga dapat menyebabkan hipoksemia pada ibu
yang tentunya dapat berefek pada oksigeniai janin yang tidk adekuat. Selain
bronkodilator, kotrikotiroid diprlukan sebagai upaya pengatsan asma.
3. Epilepsy merupakan kelaian neurologic yang dapat mengakibatkan munculnya
bangkitan secara tiba-tiba dan berifat kambuhan.
Obat-obat epilepsy bersifat teratogenic. Obat-obat epilepsy berikut ini menyebabkan
malformasi bila digunakan pada kehamilan, diantara lain trimetadion(50%), fenitoin
(30%), sodium valproat (1,2%), karbamazepin (05,%-1%),fenobarbital (0,6%).
Resiko yang akan di alami janin bila terjadi bangkitan pada ibu bisa jadi akan sama
besar dengan resiko malformasi kongenital akibat peggunaan obat anti epilepsy .
DAFTAR PUSTAKA

Adepted from: FDA Consumer magazine.Volume 35number 3, May-june 2001


Gondo, H.K penggunaan Antibiotika pada kehamilan .wijaya Kusuma. 2007

Anda mungkin juga menyukai