Anda di halaman 1dari 39

EFEK SAMPING OBAT PADA

KEHAMILAN
Gunawan Firmansyah, S. Farm, M. Farm
Mengapa penggunaan obat pada ibu
hamil harus berhati hati & perlu
perhatian khusus?
PENDAHULUAN
Selama kehamilan, seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau
gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Penggunaan obat pada Ibu hamil dapat
beresiko bagi ibu hamil & juga resiko kecacatan pada janin
PENDAHULUAN
Bagi ibu hamil, penggunaan obat memang sangat tidak dianjurkan. Alasannya
karena obat-obatan tertentu bisa berdampak negatif pada janin, termasuk
memengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan dan meningkatkan risiko
terjadinya kelainan bawaan lahir
KEHAMILAN
Menurut usianya, kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
 kehamilan trimester pertama 0 – 14 minggu  0 – 3 bulan
 kehamilan trimester kedua 14 – 28 minggu  3 – 7 bulan
 kehamilan trimester ketiga 28 – 42 minggu  7 – 10 bulan

Gangguan umum pada kehamilan  Mual, muntah, liur berlebih, tekanan pada dada,
lemah & pusing, sariawan
Masa KEHAMILAN
 Mengingat beberapa jenis obat dapat melintasi plasenta, maka penggunaan obat
pada wanita hamil perlu hati-hati
 Selama trimester pertama  obat dapat menyebabkan cacat lahir (teratogenesis) &
resiko terbesar adalah kehamilan 3 - 14 minggu
 Selama trimester kedua & ketiga  obat dapat mempengaruhi pertumbuhan &
perkembangan secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta
Mengutip Healthline.. Plasenta janin melekat di satu sisi ke rahim ibu & di sisi
lain ke tali pusat bayi. Plasenta bertanggung jawab atas banyak fungsi penting dalam
hal pertumbuhan bayi  fungsi untuk mengalirkan darah yang mengandung oksigen
dari ibu ke janin & sebaliknya
Penggunaan obat pada trimester 1
Penting dalam periode ini adalah organogenesis (proses pembentukan organ
tubuh), terjadi 18 – 55 hari setelah konsepsi (pembuahan)  hanya dalam periode ini
obat yang diberi dapat menyebabkan gangguan struktur janin
KEHAMILAN
Dengan demikian, perlu pemahaman yang baik mengenai obat apa saja yang
relatif tidak aman hingga harus dihindari selama kehamilan agar tidak merugikan ibu
& janin yang dikandung ataupun bayinya
farmakokinetik
Selama kehamilan terjadi perubahan-­perubahan fisiologi yang mempengaruhi
farmakokinetik obat. Perubahan fisiologi tersebut misalnya perubahan volume cairan
tubuh yang dapat menyebabkan penurunan kadar puncak obat, terutama obat-obat
yang terdistribusi di air dan obat dengan volume distribusi yang rendah
KATEGORI KEAMANAN
OBAT
MENURUT FDA (Food and Drug Administration)
Pregnancy index
 Pregnancy Index (A, B, C, D, X) telah ditetapkan oleh FDA sejak 1979 kepada obat
berdasarkan tingkat resiko obat untuk terpapar kepada janin
 Indeks didesain untuk dapat secara cepat mengklasifikasikan keamanan obat untuk
digunakan selama kehamilan
KATEGORI A
Obat-obat yang telah banyak digunakan oleh Wanita hamil tanpa disertai
kenaikan frekuensi malformasi janin / pengaruh buruk lainnya.
Contohnya Parasetamol, Penisilin, Eritromisin, Glikosida jantung, Isoniazid serta
bahan-bahan yang mengandung zat besi & asam folat
KATEGORI b
Obat-obat yang pengalaman pemakainya pada Wanita hamil masih terbatas,
tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk lainnya
pada janin, ada beberapa kategori diantaranya  Kategori B1, B2 & B3
 B1  Dari penelitian pada hewan tidak terbukti meningkatnya kejadian kerusakan
janin. Contohnya Simetidin, Dipiridamol & Spektinomisin
 B2  Data dari penilitian pada hewan belum memadai, tetapi ada petunjuk tidak
meningkatnya kejadian kerusakan janin. Contohnya Ikarsilin, Amfoterisin,
Dopamin, Asetilkistein & Alkaloid Belladonna
 B3  Penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan janin,
tetapi belum tentu bermakna pada manusia. Contohnya Karbamazepin,
Pirimetamin, Griseofulvin, Trimetoprim & Mebendazol
KATEGORI C
Obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai
malformasi anatomik semata-mata karena efek farmakologiknya.
Umumnya bersifat reversibel (membaik kembali)
Contohnya Analgetik-narkotik, Fenotiazin, Rifampisin, Aspirin, Antiinflamasi non-
steroid & Diuretik
KATEGORI d
Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi janin
pada manusia / menyebabkan kerusakan janin yang bersifat ireversibel (tidak dapat
membaik kembali). Obat-obat dalam kategori ini juga mempunyai efek farmakologik
yang merugikan terhadap janin
Contohnya Fenitoin, Pirimidon, Fenobarbiton, Klonazepam, Valproat, Steroid Anabolik
& Antikoagulansia
KATEGORI x
Obat-obat yang masuk dalam kategori ini adalah yang telah terbukti mempunyai
resiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap (irreversibel) pada janin jika
diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi
mutlak selama kehamilan
Contohnya Isotretionin & Dietilstilbestrol
Beberapa obat yang dapat digunakan saat kehamilan

 Pereda Nyeri & Demam  parasetamol termasuk obat yang aman mengatasi nyeri
/ demam, untuk sakit kepala, selain dengan mengkonsumsi parasetamol juga bisa
diatasi dengan kompres dingin & beristirahat. Untuk demam, bisa dibantu
mengatasinya dengan kompres air hangat
 Batuk & Pilek  Obat batuk pilek yang banyak dijual bebas biasanya berupa
kombinasi sebaiknya dihindari pada saat hamil
Beberapa obat yang dapat digunakan saat kehamilan

 Obat batuk pada ibu hamil  dektrometorphan (untuk mengatasi batuk kering),
untuk batuk berdahak bisa menggunakan asetilsistein. Hindari sediaan obat batuk
yang mengandung alkohol. Selain obat, bisa mengkonsumsi air lemon, maupun air
madu
Beberapa obat yang dapat digunakan saat kehamilan

 Dekongestan  obat yang berfungsi mengatasi hidung tersumbat seperti


phenylephrine & pseudoefedrin
 Pada saat hamil harus dihindari penggunaan dekongestan oral, Ibu hamil yang
membutuhkan dekongestan sebaiknya disarankan menggunakan semprot (spray)
 Obat dekongestan semprot lebih aman karena mekanisme kerja secara lokal di
area hidung, dosis rendah serta paparan obat dengan tubuh lebih singkat
Beberapa obat yang dapat digunakan saat kehamilan

 Diare  loperamid
 Untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang bisa diganti dengan oralit.
Sembelit juga bisa diatasi dengan konsumsi makanan tinggi serat & cukup cairan.
Olahraga ringan, seperti berenang / jalan kaki, dapat membantu mengatasi
sembelit karena dapat meningkatkan sirkulasi yang dapat merangsang sistem
pencernaan
Beberapa obat yang dapat digunakan saat kehamilan

 Alergi  Bagi ibu hamil yang mengalami alergi bisa menggunakan obat cetirizin
yang aman bagi ibu hamil
Faktor apa saja yang dapat
menyebabkan pertumbuhan tidak
sempurna pada janin?
 Nutrisi. Asupan nutrisi yang kurang
 Berat Badan Ibu Hamil Rendah
 Stres
 Kelainan Bawaan (Genetik)
 Hipertensi
 Kehamilan kembar
REsiko apa yang terjadi pada bayi
jika ibu hamil pada usia muda?
 Kehamilan pada usia muda atau remaja antara lain berisiko kelahiran premature
(bayi yang lahir sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu), berat
badan bayi lahir rendah, perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan
kematian ibu dan bayi
BENEFIT VS RISK
Kemanjuran (benefit) vs resiko (risk) adalah pertimbangan utama menggunakan
obat khususnya untuk A & B, untuk obat yang masuk kategori C & D dianjurkan untuk
benar-benar melalui pertimbangan dokter dengan mempertimbangkan manfaat,
keselamatan jiwa yang lebih besar dibandingkan resikonya, untuk obat kategori X tidak
boleh digunakan pada masa kehamilan
Obat yang digunakan pada masa kehamilan
1. Obat hanya diresepkan pada wanita hamil bila manfaat yang diperoleh ibu
diharapkan lebih besar dibandingkan risiko pada janin
2. Sedapat mungkin segala jenis obat dihindari pemakaiannya selama trimester
pertama kehamilan
3. Apabila diperlukan, lebih baik obat-obatan yang telah dipakai secara luas pada
kehamilan
4. Hindari polifarmasi terutama pada jangka waktu yang lama
ANTIBIOTIK YANG AMAN MENURUT FDA
1. Ampisilin G & V
2. Ampisilin & amoksilin
3. amoksilin + klavulanik
4. Eritromisin
5. Floksasilin
6. Sefalosporin
7. Isoniazid
8. Etambutol
ANTIBIOTIK YANG HARUS DIHINDARI
1. Kloramfenikol → Gray Baby MENURUT FDA
(gangguan yang biasanya terjadi pada anak usia 0-2
tahun)
2. Tetrasiklin → Pewarnaan Gigi, Displasia Tulang (perkembangan sel atau jaringan
yang tidak normal)
3. Aminoglikosida → Fetal Toxik
4. Sulfonamid → Anemia Hemolitik gangguan kurang darah yang terjadi karena sel
darah merah dihancurkan lebih cepat, daripada waktu terbentuknya kembali sel
baru. (
5. Metronidazol → Data ± → Teratogenik
ANTIHIPERTENSI
 Metil dopa menyebabkan efek samping sedasi (penggunaan obat anestesi untuk
menghasilkan penurunan tingkat kesadaran & menghilangkan rasa cemas) &
hipotensi pada ibu hamil tanpa efek samping pada janin
Penyakit kulit
 Obat topikal yang cukup aman utk kehamilan  basitrasin, benzoilperoksida,
siklopirox, klindamisin, mupirosin, permetrin & terbinafin
 Obat sistemik yang aman  asiklovir, amoksilin, azitromisin, sefalosporin,
klorfeneramin, siproheptadin, dikloksasiklin, difenhidramin, eritromisin
penggunaan obat pada ibu hamil
1) Ibu hamil harus cermat dan selektif dalam memilih obat
2) Berkonsultasilah dengan dokter maupun apoteker
3) Sebaiknya seminimal mungkin mengkonsumsi obat saat hamil, kecuali adanya
riwayat penyakit kronis yang mengharuskan minum obat dengan adanya
pertimbangan manfaat/resiko
4) jika terpaksa membeli obat yang di jual bebas, pilihlah obat yang mencantumkan
keterangan aman untuk ibu
BOLEHKAN IBU HAMIL MINUM OBAT
HERBAL?
Mengonsumsi herbal ketika hamil memang tidak dilarang. Namun, perlu
digarisbawahi bahwa ibu hamil tidak dianjurkan mengonsumsi herbal, terlebih yang
berbentuk suplemen atau obat tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter
kandungan atau tenaga medis bersangkutan
Manfaat rebusan daun sirih pada Wanita  Daun sirih bersifat antioksidan,
antiinflamasi ini yang membuat daun sirih sering dikonsumsi untuk menjaga
kesehatan reproduksi Wanita
Secara empiris daun sirih dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit seperti
diabetes militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, asam urat, hipertensi,
keputihan, maag
Mengutip dari Only My Health, mengonsumsi daun
sirih selama hamil bisa mengganggu kondisi kesehatan janin. Saat
dikonsumsi dalam jumlah yang tidak tepat, daun sirih dapat memicu
cacat bawaan hingga keguguran
TUGAS DISKUSI
kelompok
Membuat PPT sesuai tema tiap kelompok

KELOMPOK 1 ESO PADA MENYUSUI

KELOMPOK 2 ESO PADA PENGGUNAAN


KONTRASEPSI
KELOMPOK 3 ESO PADA PENYAKIT GI
KELOMPOK 4 ESO PADA PENYAKIT AUTO IM

Anda mungkin juga menyukai