A. Pendahuluan
wanita dari pasangan yang subur agar dapat melewati masa kehamilan
dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi
yang tak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah prasyarat penting untuk
fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit fungsi tersebut. Oleh
sebab itu, seorang ibu hamil suatu saat dalam masa kehamilannya
memerlukan terapi obat karena gangguan kesehatan yang diderita, baik yang
1
berkaitan maupun yang tidak berkaitan dengan proses kehamilannya.
Hal itu disebabkan karena hampir sebagian besar obat dapat melintasi
plasenta. 1
hadir juga dalam ASI. Oleh karena itu, ini dapat mempengaruhi
Pemberian obat pada ibu hamil harus dipikirkan efek obat terhadap itu
dan tidak boleh melupakan pengaruh atau efek samping obat pada janin.
Keberadaan obat pada ibu hamil dapat ditinjau dari tiga kompartemen, yaitu
paru juga terpengaruh. Reabsorbsi obat pada usus ibu hamil lebih lama,
eliminasi obat lewat ginjal lebih cepat, dan reabsorbsi obat inhalasi pada
Pada awal trimester dua dan tiga akan terjadi hidrademia, volume
darah meningkat sehingga kadar obat relative turun. Kadar albumin relative
menurun sehingga pengikat obat bebas berkurang. Maka, obat bebas dalam
Pada unit fetoplasenta terjadi pula filtrasi obat. Plasenta sebagai unit
semi permeable dapat mengurangi atau mengunah obat pada sawar plasenta.
Demikian pula obat yang masuk sirkulasi fetal, dosis obat dapat
berpengaruh baik ataupun jelek pada organ-organ fital janin. Hal ini dapat
obat, dosis yang tinggi, dan lamanya paparan akan berpengaruh teratogrnik
pada janin, terutama pada trimester saru. Untuk itu perlu dipikirkan
mengenai farmakokinatik obat pada ibu hamil dan pengaruhnya terhadap
gaster yang meningkat ±40% dari wanita yang tidak hamil., mual dan
muntah akan mempegaruhi dosis obat yang masuk traktis digestive. 3,4
obat yang masuk sangat sulit apalagi bila formula obta menambah pH
yang dimuntahkan. Oleh karena itu, akan terkondisi suatu keadaan alkalosis
pada darah ibu. Bila tidak ada makanan yang masuk, dan absorbsi sulit atau
menyebabkan asidosis darah ibu sehingga terjadi suati keadaan yang disebut
3. Distribusi obat
Plasama darah dalam sirkulasi ibu hamil mulai trimester dua akan
sampai ± 8000 cc. tambahan volume darah di plasenta, janin dan ambion
(±60%) dan dalam darah ibu 40%. Sirkulasi darah bertambah di plasenta
80% serta dalam miometrium 20%. Dengan demikian, kadar obat dalam
Pada kehamilan produksi albumin dan protein lain pada hepar sedikit
Kesimpulan, kadar obat yang bebas aktif dalam sikulasi lebih banyak pada
ibu hamil daripada ibu tidak hamil. Penurunan kadar obat oleh karena
hidraemia dan peningkatan kadar obat dalam plasma secara logis kadar obat
5. Detoksikasi/Eliminasi Obat
berkurang. Detoksikasi obat akan berkurang, kecuali ada obat tertentu yang
filtration rate meningkat. Ini akibat dari peningkatan volume plasma darah
makrolid. 3,4
D. Kompartemen Plasenta
ke janin. Bila dalam plasma darah ibu terdapat obat , maka obat ini akan
melalui mekanisme transfer plasenta (sawar plasenta), membrane bioaktif
mengandung obat, maka obat ini akan melalui sawar plasenta dengan cara
difusi aktif atau pasif; secara transportasi aktif dan fasilitatif fagositosis,
kimiawi. 3,5,11
sawar plasenta. Maka obat dapat mengalami kadar yang sama antara
sebelum dan setelah melewati sawar plasenta dan kadar obat lebih sedikit
Jenis obat, sifat obat, serta berat molelul dapat berbeda cara melewati sawar
transportasi khusus seperi berikut. Obat yang bersifat lipofilik larut dalam
lemak akan mudah menembus membrane sel. Namum obat yang terionisasi
akan mengalami hambatan dalam membrane sawar. Obat yang bersifar basa
lemah (pH tinggi) lebih mudah menembus sawar. Lalu, plasenta dapat
yang lolos masuk ke sirkulasi janin. Berat molekul obat yang besar sulit
melewati sawar tidak dapat disamakan dengan keadaan yang normal. Efek
kematian jaringan yang bila terjadi lebih dari 10% plasenta akan berkurang
janin, bahkan menjadi IUFD atau kematian janin. Kesimpulan, pada periode
3,5,11
embrio sampai plasentasi selesai obat-obat sangat rentan terhadapnya.
3. Transportasi
melewati sawar plasenta. Secara aktif bila ada perbedaan konsentrasi kedua
pinositosis (seperti pada sel-sel mukosa yang lain) pada sel trofoblas.3,5
berikut:
E. Kompartemen janin
baik secara pasif maupun aktif serta banyak sedikitnya kadar obat yang
masuk ke janin, maka perlu dipikirkan kadar obat yang berefek atau
Bila obat memiliki efek teratogenik pada janin, maka pemberian obat perlu
dipertimbangkan.3,5,11
berpengaruh.
organ vital. Obat-obat yang bias melewati sawar plasenta dan masuk ke
sirkulasi janin akan berakibat baik atau jelek pada kesejahteraan janin. Hal
ini terkait dengan metabolism di dalam janin itu sendiri terhadap obat yang
Protein mengikat obat pada plasma janin lebih rendah bila dibandingkan
dengan protein plasma ibu hamil. Albumin janin belum cukup untuk
dalam janin lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar obat di dalam
belum sempurna dan masih minimal. Sedang demikian, obat yang masuk ke
dalam janin dapat tersimpan lama di dalam sirkulasi janin. Bilamana organ-
plasenta dan mengalami detoksikasi pada plasenta. Bila kadar obat tinggi di
dalam sirkulasi janin, obat akan masuk ke jaringan janin. Bilamana jaringan
manusia. Obat kategori C belum secara definitif terbukti tidak aman bagi
janin.
mungkin hamil.
G. Definisi teratogenik
pada agen tertentu (untuk tujuan pedoman ini, obat). Penggunaan istilah ini
hanya tergantung pada sifat fisik dan kimia obat tetapi juga pada dosis,
H. Teratogenesis
penggunaannya dapat memberikan efek negative dan obat mana yabg perlu
diberikan denga hati-hati serta kapan pemberian obat paling aman pada usia
janin yang dapat meliputi defek struktur mayor dan minot organ janin;
dan anak.9
ataupun fungsinya, bias relative ringan, bias sangat berat, bahkan tidak
mengancam jiwa janin. Suatu obat atau bahan kimia dikatakan teratogenik
bila seorang ibu hamil mengonsumsi obat dengan sengaja atau tidak yang
1. Antibotik 9,10
Ibu: Peningkatan
frekuensi kejang dapat
terjadi selama
kehamilan karena
perubahan
farmakokinetik fenitoin
Gabapentin (Neurontin) C Tidak Data manusia yang
diketahui terbatas tidak
memungkinkan
penilaian keamanan
Lamotrigine (Lamictal) C Ya frekuensi cacat utama
di antara paparan
monoterapi trimester
pertama adalah 2,9%
(12 dari 414)
Levetiracetam (Keppra) C Tidak Risiko terhadap janin
diketahui manusia / embrio tidak
diketahui
Oxcarbamazepine C Ya tidak ada malformasi
(Trileptal) kongenital mayor yang
dilaporkan, defek
wajah ringan diamati
pada satu kasus
Phenobarbital D Ya cacat bawaan,
(Luminal Sodium) perdarahan saat lahir,
kecanduan, AE
perkembangan
neurobehavioral
Pregabalin (Lyrica) C Tidak Penelitian pada hewan
diketahui - kelainan berups
malformasi kerangka,
teratogenisitas yang
dimediasi pria. Tidak
ada penelitian pada
manusia
Tiagabine (Gabitril C Tidak satu insiden dengan
diketahui malformasi yang tidak
spesifik
Primidone (Mysoline) D Tidak manifestasi neurologis
diketahui (terlalu aktif / tumor);
mekanisme untuk efek
hemoragik adalah
karena penekanan
faktor pembekuan yang
tergantung Vit K,
merekomendasikan
pemberian Vit K
kepada bayi segera
setelah lahir
Topiramate (Topamax) C Ya Hipospadia pada pria
(hubungan tidak
terjalin); Data terlalu
terbatas untuk menilai
risiko embrio / janin
Valproic Acid D Ya neural tube defect,
(Depakene) cacat wajah kecil, cacat
kepala, wajah, digit,
saluran urogenital,
pertumbuhan mental
dan fisik.
Zonisamide (Zonegran) C Tidak Anomali kongenital
diketahui mungkin terjadi
Clonazepam D Tidak keterbelakangan
(Klonopin) diketahui mental, cacat
kraniofasial, cacat
genitourinarium,
tangan yang cacat, kaki
pengkor
Lorazepam (Ativan) D Tidak Data manusia
diketahui menunjukkan risiko
rendah; toksisitas janin
dan neonatal telah
dilaporkan
Trimethadione D ya dosis IV yang tinggi
dapat menyebabkan
sindrom "floppy
infant", insidensi
gangguan pernapasan
yang lebih tinggi
ibu: vasokonstriksi
pembuluh darah uterus
dan penurunan aliran
darah menyebabkan
hipoksia janin.
Pseudoephedrine C Tidak
(Sudafed, Dimetapp) diketahui
Sympathomimetic
Nasal Steroids C; B Tidak Celah orofasial trimester
Budesonide Triamcin: diketahui pertama, cacat
5. Analgetik.10
6. Obat-obat lain.3