Anda di halaman 1dari 32

RUPTUR PERINEUM

Oleh : Defa Agripratama Ali, S. Ked


Pembimbing : dr. Mono Valentino Yohanis, M.Kes, Sp.OG
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Pendahuluan
• Perdarahan pasca persalinan merupakan penyebab
utama timbulnya kematian pada ibu
• 45% terjadi pada 24 jam pertama setelah bayi lahir
• 68-73% terjadi dalam 1 minggu setelah bayi lahir
• 82-88 % dalam 2 minggu setelah bayi lahir
• Disebabkan oleh perdarahan dari tempat implatasi
plasenta (Hipotonia sampai atonia uteri, sisa plasenta).
• Perdarahan karena robekan (episiotomi yang melebar,
robekan pada perineum, vagina dan serviks, serta
ruptur uteri), dan gangguan koagulasi.
Definisi
• Ruptur adalah robek atau koyaknya jaringan
secara paksa
• Perineum adalah bagian yang terletak antara
vulva dan anus panjangnya rata-rata 4 cm
Anatomi Perineum
Faktor resiko
Known Risk Factors Suggested Risk Factors
Nulipara Peningkatan Usia
makrosomia Etnis
Persalinan dengan instrumen terutama Status Nutrisi
forseps
malpresentasi Analgesia epidural
malposisi
Distosia bahu
Ruptur perineum sebelumnya
Lingkar kepala janin yang lebih besar
Etiologi
• 1. kepala Janin terlalu cepat lahir
• 2. Persalinan tidak dipimpin sebagaimana
mestinya
• 3. sebelumnya pada perineum terdapat
banyak jaringan parut
• 4. distosia bahu
• 5. partus pervaginam dengan tindakan
Klasifikasi ruptur perineum
• Ruptur perineum spontan
• Ruptur perineum yang disengaja (episiotomi)
Ruptur perineum spontan
• Def. luka pada perineum yang terjadi karena
sebab-sebab tertentu tanpa dilakukan
tindakan perobekan atau disengaja.
• Terjadi pada saat persalinan
• Bentuk luka tidak teratur.
Derajat Ruptur keterangan
Derajat 1 Laserasi epaitel vagina atau kulit perineum saja
Derajat 2 Mengenai otot perineum, namun tidak mengenai sfingter ani
Derajat 3 Mengenai sfingter ani dibagi menjadi 3 derajat :
Derajat 3a Ruptur <50 % tebal sfingter ani eksterna
Derajat 3b Ruptur > 50 % tebal sfingter ani eksterna
Derajat 3c Ruptur sudah mengenai sfingter ani interna
Derajat 4 Ruptur Derajat 3 hingga mengenai lapisan epitel anus
Ruptur perineum yang disengaja
(episiotomi)
• Adalah tindakan insisi pada perineum yang
menyebabkan terpotongnya selaput lendir
vagina, cincin selaput dara, jaringan pada
septum rektovaginal, otot-otot dan fasia
perineum dan kulit sebelah depan perineum
indikasi
• Indikasi janin
Sewaktu melahirkan janin prematur
Janin letak sungsang, melahirkan janin dengan
cunam, ekstraksi vakum, janin besar
• Indikasi Ibu
Bayi akan segera dilahirkan dengan tindakan
Jaringan parut pada perineum yang
memperlambat kemajuan persalinan
Teknik
• Episiotomi medialis
• Episiotomi lateralis

Episiotomi
Lateralis
• Episiotomi mediolateralis
Diagnosis
1. Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan rektal, mendeteksi defek pada
mukosa rektum, sphincter rektal, dan perineum
dengan memasukkan satu jari ke dalam rektum
Inspeksi dinding vagina dan serviks untuk
menilai apakah ada perdarahan atau tidak.
2. USG Endoanal (EAUS)
Dapat menilai fungsi dan struktur sfingter ani
dengan baik.
Kadang overdiagnosis (USG +, Klinis -)
USG endoanal pada struktur
sfingter ani yang normal
Lesi sfingter ani eksterna pada Endo-anal Ultrasonografi (EAUS)
(A) endoanal sebelum reparasi menunjukkan adanya defek sfingter ani pada arah
jam 12. (B) setelah reparasi dengan teknik overlap pada sfingter ani eksterna
Penatalaksanaan
Perbaikan Jenis Ukuran Tipe Ukuran Jahitan
Robekan Benang Benang Jarum Jarum
perineum

Derajat II Vikril atau 3-0 atau 2-0 taper Besar (CTX, CT, CT-1) Jelujur
dexon
Derajat III Vikril 2-0 atau 1-0 taper Menengah (CT-1) Angka
delapan

Derajat IV Kromik 4-0 atau 3-0 taper Kecil (SH-1) Interuptus

Dinding vagina Vikril atau 3-0 atau 2-0 taper Besar (CTX, CT, CT-1) Jelujur
dexon
(7)
Algoritme evaluasi dan penatalaksaan robekan obstetrik

Pemeriksaan fisik yang lengkap dan cermat Tidak ada robekan

Identifiksasi robekan Tidak diperlukan intervensi

Robekan servikal Ya

Perbaiki dengan jahitan interuptus


Tidak

Ruptur perineum tingkat IV Ya


Perbaiki mukosa rektal dengan jahitan
interuptus submukosa dan rapatkan lapisan
vagina terdalam sebagai penyokong
Tidak

Ruptur perineum tingkat III Ya


Perbaiki dengan 4 jahitan angka delapan di
posterior, inferior, superior, dan anterior
Tidak

Ruptur perineum tingkat II Ya

Perbaiki dengan jahitan


Tidak jelujur non locking

Ruptur dinding vagina Ya

Perbaiki dengan jahitan


Tidak jelujur non locking

Ruptur periurethral Ya

Perdarahan atau tidak


Tidak rapat

Tidak diperlukan intervensi Ya

Perbaiki dengan jahitan


jelujur non locking
Teknik interuptus pada robekan
derajat 1 dan 2
Teknik Jelujur
Penjahitan ruptur derajat III-IV

Teknik End to End


Teknik Overlap
Penanganan Post Operatif
• 1. pemberian antibiotik pada pasien dengan
ruptur perineum derajat IV
• 2. pemasangan kateter
• 3. Pemberian analgesic untuk meredakan
nyeri
• 4. menjaga hygiene perineum
• 5. menghindari trauma pada perineum,
terutama pada robekan tingkat III dan IV
KOMPLIKASI
• Hematoma
• Infeksi
• Inkontinensia
• Nyeri perineum persisten dan dispareunia
PROGNOSIS
• Mayoritas pasien sembuh sangat baik
• Inkontinensia feses dalam jangka pendek dan
jangka panjang terjadi pada 10 % pasien
dengan ruptur perineum tingkat IV
• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai