Anda di halaman 1dari 19

Ruptur Perineum

Anatomi Perineum
Daerah perineum terletak diantara vagina dan
rectum, sebagian besar dibentuk oleh musculus
bulbokavernosa dan musculus transversus
perinea. Musculus puborektalis dan spinchter ani
externa memberikan serabut otot tambahan
pada daerah perineum.

Definisi
Rupture perineum adalah robekan yang terjadi pada
saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan
menggunakan alat atau tindakan.

Predisposisi
Faktor Ibu
Primigravida
Pintu panggul yang sempit
Umur ibu > 35 tahun atau < 20 tahun
Faktor Janin
Kepala dan Janin besar
Kepala janin terlalu cepat lahir
Makrosomia
Faktor Penolong persalinan
Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya
Distosia bahu
Faktor perineum
Lebar
kekakuan

Klasifikasi utama
Ruptur perineum spontan
Terjadi karena sebab2 tertentu tanpa dilakukan
tindakan perobekan atau disengaja, terjadi pada saat
persalinan dan biasanya tidak teratur

Episiotomi

Klasifikasi

Tingkat I
: laserasi epitel vagina dengan atau tanpa
mengenai kulit perineum sedikit
Tingkat II
: melibatkan kerusakan pada otot-otot perineum,
tetapi tidak melibatkan kerusakan spinchter ani, mengenai m.
perinei transfersalis
Tingkat III
: robekan seluruh perineum, kerusakan pada otot
spinchter ani
III a : < 50% ketebalan sfingter ani
III b : > 50% ketebalan sfingter ani
III c : robekan hingga sfingter ani interna

Tingkat IV

: robekan stadium III disertai robekan epitel anus

Tanda
Kulit perineum mulai meregang dan tegang.
Ketika darah mengalir dari liang vagina, ini sering
megindikasikan terjadinya robekan mukosa vagina.
Kulit perineum nampak pucat dan mengkilap.
Bila kulit perineum pada garis tengah mulai robek

Episiotomi
Ruptur perineum dapat terjadi secara spontan maupun
dengan episiotomi
Episiotomi adalah suatu tindakan insisi pada perineum
yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina,
cincin selaput dara vagina, jaringan pada septum
rektivaginal, otot-otot dan fascia perineum dan kulit
sebelah depan perineum.
Insidensi : 51% diantara persalinan spontan

Indikasi Episiotomi
Indikasi janin
Sewaktu melahirkan janin prematur. Bertujuan untuk
mencegah terjadinya trauma yang berlebihan pada
kepala janin.
Sewaktu melahirkan janin letak sungsang, melahirkan
janin dengan cunam, ekstraksi vakum, dan janin besar.

Indikasi ibu
Apabila terjadi peregangan perineum yang berlebihan
sehingga ditakutkan akan terjadi robekan perineum,
dimana sangat rentan pada primipara, persalinan
sungsang, persalinan dengan cunam, ekstraksi vakum,
dan anak besar.

Jenis Episiotomi
Episiotomi Medialis
Episiotomi mediolateralis
Episiotomi Lateralis

Talak
Prinsip dalam menangani ruptur perineum :
memeriksaperdarahan tersebut berasal dari retensio
plasenta atau plasenta lahir tidak lengkap.
Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus
baik, dapat dipastikan bahwaperdarahan tersebut
berasal dariperlukaan pada jalanlahir,
selanjutnyadilakukan penjahitan.

Prinsip jahitan pada robekan


perineum
Reparasi mula-mula dari titik pangkal robekan sebelah
dalam/proksimal ke arah luar/distal.Jahitan dilakukan
lapis demi lapis, dari lapis dalam kemudian lapis luar.
Robekan perineum tingkat I : tidak perlu dijahit jika
tidak ada perdarahan namun jika terjadi perdarahan
segera dijahit dengan menggunakan benang catgut (8)

Robekan tingkat II
jika ditemukan robekan tidakrata atau bergerigi harus
diratakan terlebih dahulu sebelum dilakukan penjahitan.
Pertama otot dijahit dengan catgut kemudian selaput
lendir. Vagina dijahit dengan catgut secara terputusputus.
Penjahitan mukosa vagina dimulai dari puncak robekan.
Kulitperineum dijahit dengan benang catgut secara
jelujur.

Robekan tingkat III


Robekan perineum tingkat III : penjahitan yang pertama
pada dinding depan rektum yang robek,
kemudian fasia perirektal dan fasia septum rektovaginal
dijahit dengan catgut kromiksehingga bertemu
kembali.

Robekan Tingkat IV
Ujung-ujung otot sfingter ani yang terpisah karena
robekan diklem dengan klem pean lurus,
kemudian dijahit antara 2-3 jahitan catgut kromik
sehinggabertemukembali.
Selanjutnyarobekandijahitlapis demi
lapissepertimenjahitrobekanperineum tingkat I.

Komplikasi
Perdarahan
Perdarahan pada ruptur perineum dapat menjadi hebat
khususnya pada ruptur perineum derajat II dan III
Infeksi
Karena dekat dengan anus, laserasi perineum dapat
dengan mudah terkontaminasi feses

Disparenia
Jaringan parut yang terbentuk sesudah laserasi
perineum dapat menyebabkan nyeri selama
berhubungan seksual.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai