Anda di halaman 1dari 3

Apa indikasi dilakukannya episiotomi saat persalinan?

Indikasi dilakukannya episiotomi adalah


Untuk persalinan dengan tindakan atau instrumen (persalinan
dengan ekstraksi dan vakum)
Untuk mencegah robekan perinium yang kaku atau diperkirakan
tidak mampu beradaptasi terhadap regangan yang berlebihan
Untuk mencegah kerusakan jaringan pada ibu dan bayi pada
kasus/letak presentasi abnormal dengan menyediakan tempat yang
luas dan aman.
Apa saja derajat ruptur perinium?

Derajat ruptur perinium :

Tingkat I: Robekan hanya pada selaput lendir vagina tanpa mengenai kulit perinium

Tingkat II : Robekan mengenai selaput lendir vagina dan otot perinea transversalis
tetapi tidak mengenai spingter ani

Tingkat III : Robekan mengenai seluruh perinium dan otot spingter ani

Tingkat IV : Robekan sampai mukosa rectum


Mengapa bisa terjadi ruptur perinium sementara episiotomi yang lebar sudah
dilakukakan

Robekan umumnya terjadi pada persalinan :


Kepala janin terlalu cepat lahir
Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya
Persalinan dengan distosia bahu

Ruptur perinium dapat terjadi baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat
atau dengan tindakan. Jadi, kesimpulannya ada dua kemungkinan
1. Telah terjadi ruptur spontan terlebih dahulu lalu kemudian dilakukan tindakan
episiotomi karena ukuran bayi yang besar dan perinium tidak dapat menahan
regangan yang begitu besar
2. Atau Ruptur yang dimaksud adalah ruptur dengan menggunakan alat/tindakan yang
disengaja (episiotomi) sehinggan memang akan terjadi ruptur perinium karena
tindakan episiotomi ini.

Anda mungkin juga menyukai