RUPTUR PERINEUM
Oleh :
Pembimbing :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
akan melahirkan secara normal, dalam keadaan sehat baik ibu maupun bayinya.
Namun apabila proses kehamilan yang tidak dijaga dan proses persalinan tidak
dikelola dengan baik, maka ibu dapat mengalami berbagai komplikasi selama
ringan, tetapi kadang-kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya.
perdarahan yang dapat menjadi hebat khususnya pada ruptur derajat dua dan
tiga atau jika ruptur meluas ke samping atau naik ke vulva mengenai clitoris.
Infeksi Juga dapat terjadi akibat ruptur perineum. Laserasi perineum dapat
dengan mudah terkontaminasi feses karena dekat dengan anus. Infeksi juga
dapat menjadi sebab luka tidak segera menyatu sehingga timbul jaringan parut.
Untuk mencegah perlukaan perineum yang tak teratur dan tidak terarah
Metode penulisan makalah ini adalah dengan tinjauan pustaka yang merujuk
TINJAUAN PUSTAKA
a. Superior: Dasar panggul yang terdiri dari Musculus Levator dan Musculus
Coccygeus.
b. Lateral: tulang dan ligament yang membentuk pintu bawah pinggul (exitus
Os.coccygis.
Perineum adalah daerah yang terletak antar vulva dan anus, panjangnya rata-
rata 4cm. Perineum dimulai dari tepi bawah vulva sampai tepi bawah anus. Saat
Ruptur adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat persainan.
Ruptur perineum menghasilkan luka yang tidak beraturan pada perineum saat lahir.
Ruptur perineum berbeda dengan episiotomi, dimana ruptur perineum
merupakan robekan yang bersifat traumatik karena perineum tidak kuat menahan
a. Derajat satu
Robekan hanya terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, dan kulit
perineum
b. Derajat dua
Robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum dan
otot perineum.
c. Derajat tiga
Robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum, otot
III a : robekan mengenai < 50% ketebalan otot sfingter ani eksterna
III b : robekan mengenai > 50% ketebalan otot sfingter ani eksterna
d. Derajat empat
Robekan terjadi pada seluruh perineum dan sfingter ani yang meluas sampai ke
mukosa rektum
Gambar 2.2 Grade ruptur perineum
dan episiotomi.
a. Primipara
Bila kepala janin telah sampai didasar panggul, vulva mulai membuka.
Rambut kepala janin mulai tampak. Perineum dan anus tampak mulai teregang.
Perineum mulai lebih tinggi, sedangkan anus mulai membuka. Yang tampak
dalam anus adalah dinding depan rektum. Perineum bila tidak ditahan, akan
terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya.
b. Janin Besar
Janin besar adalah bila berat badan melebihi dari 4000 gram. Persalinan
perineum. Bayi yang mempunyai berat badan yang besar dapat menimbulkan
penyulit dalam persalinan diantaranya adalah partus lama, partus macet dan
distosia bahu. Sebelum bersalin hendaknya ibu diperiksa Tinggi Fundus Uteri
agar dapat diketahui tafsiran Berat Badan Janin dan dapat diantisipasi adanya
persalinan patologis yang disebabkan bayi besar seperti ruptura uteri, ruptura
jalan lahir, partus lama, distosia bahu, dan kematian janin akibat cedera
persalinan.
c. Presentasi defleksi
Presentasi defleksi yang dimaksud dalam hal ini adalah presentasi puncak
kepala dan presentasi dahi. Presentasi puncak kepala bagian terbawah adalah
puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba Ubun-ubun Besar (UUB) yang
paling rendah, dan UUB sudah berputar ke depan. Menurut statistik hal ini
terjadi pada 1% dari seluruh persalinan. Komplikasi yang terjadi pada ibu
adalah partus yang lama atau robekan jalan lahir yang lebih luas.
Presentasi dahi adalah posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada
pada posisi terendah dan tetap paling depan. Pada penempatan dahi, biasanya
dengan sendirinya akan berubah menjadi letak muka atau letak belakang kepala.
Mekanisme persalinan kepala memasuki panggul biasanya dengan dahi
melintang, atau miring. Pada waktu putaran paksi, dahi memutar ke depan.
lalu defleksi, maka lahirlah mulut, dagu di bawah simpisis. Hal ini
mengakibatkan partus menjadi lama dan lebih sulit, bisa terjadi robekan yang
d. Presentasi bokong
Cara memimpin mengejan dan dorongan pada fundus uteri. Peran dari
mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses tergantung dari
• Perdarahan
• Pucat
• Lemah
bantuan speculumsims.
dahulu.
d) Masukkan jari ke II dan III dalam vagina dan regangkan untuk dinding
Pada rata-rata kasus beberapa jahitan terputus lewat mukosa vagina, fourchette
b) Otot-otot yang dalam corpus perineum dijahit menjadi satu dengan terputus;
rectum, spincter ani internal dan eksternal. Puncak laserasi mukosa rectum
sampai pinggir anus. Spincter ani interna ditutup dengan vicryl 2.0 secara kontinu,
Spincter ani eksternal tampak sebagai pita otot rangka dengan kapsul fibrous.
Secara klasik teknik end to end digunakan untuk membawa ujung spincter bersama-
sama pada 4 kuadran (jam 12, 3, 6, 9 ) dengan jahitan interrupted menembus otot
dan kapsul. Teknik alternative adalah reparasi overlapping pada spincter ani
eksternal dengan membawa secara bersama ujung spincter dengan jahitan matras
Diseksi pada spincter ani eksterna dari jaringan sekitamya dengan scissor
otot yang overlap. Jahitan dilakukan dari puncak sampai dasar melewati flaps
superior dan inferior kemudian dari dasar sampai puncak melewati flaps inferior
dan superior. Ujung proksimal dari flaps superior dioverlappkan dengan bagian
Gambar 2.4 Teknik End to end pada reparasi spincter ani eksterna
Gambar 2.5 Teknik overlapping pada reparasi spincter ani eksterna
2.7 Komplikasi2
a. Perdarahan
yang cermat selama kala satu dan kala empat persalinan sangat penting.
b. Fistula
pada vagina menembus kandung kencing atau rectum. Jika kandung kencing
luka, maka urin akan segera keluar melalui vagina. Fistula dapat menekan
kandung kencing atau rectum yang lama antara kepala janin dan panggul,
dengan rasa nyeri pada perineum dan vulva berwarna biru dan merah.
Hematoma dibagian pelvis bisa terjadi dalam vulva perineum dan fosa
varikositas.
d. Infeksi
dari sisa-sisa darah dengan menggunakan air lalu bagian yang dijahit dioleskan
cairan antiseptik seperti betadine di sepanjang bekas jahitan, luka jahitan dibiarkan
1. Utama, Bobby Indra. Ruptur Perineum. Modul Bagian Obstetri dan Ginekologi
2. Ariadi. Ruptur Perineum Grade III-IV. Modul Bagian Obstetri dan Ginekologi
Prawirohardjo, 2008.