PLASENTA
LEO SIMANJUNTAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
2
3
4
5
6
Retensio plasenta
8
Etiologi
3. Plasenta inkreta, yaitu
1. Plasenta adhesiva. bila jonjot korion
Adalah implantasi jonjot memasuki miometrium.
korion yang kuat pada
dinding uterus sehingga 4. Plasenta perkreta, yaitu
sulit dilepaskan secara bila jonjot korion
fisiologis. menembus miometrium.
2. Plasenta akreta, yaitu 5. Plasenta inkarserata,
implantasi jonjot korion yaitu bila plasenta sudah
sampai kelapisan lepas tapi tertahan dalam
miometrium. uterus oleh karena
konstriksi ostium uteri.
9
“ Placenta Accreta
Spectrum Disorder
(PASD)
adalah invasi trofoblas abnormal
sebagian atau seluruh placenta ke
dalam myometrium dinding rahim
10
Pembagian:
• Berdasarkan kedalaman tumbuhnya vili korealis maka plasenta adhesiva
dibagi menjadi tiga kategori yaitu :
14
“ 3. Plasenta inkarserata,
plasenta sudah lepas,
perdarahan sedang,
talipusat terjulur,serviks
konstriksi,TFU 2 jari
bawah pusat.
15
DIAGNOSIS
Manifestasi Klinis
• Jika plasenta akreta juga disertai plasenta previa,
maka akan terjadi perdarahan pada antepartum
umumnya terjadi pada trimester kedua.
• Namun jika terjadi plasenta akreta tanpa disertai
plasenta previa, maka plasenta akreta dapat
diketahui pada saat persalinan.
16
USG
• Lakuna plasenta
• Zona hipoekoik pada retro-plasenta yang menghilang
• Pada pasien dengan riwayat seksio sesarea dan plasenta previa, tampak :
• Kantong gestasional letak rendah
• Intraplacental lakes dengan aliran turbulen
• Desidua basalis yang menghilang (ketebalan myometrium < 1 mm)
• Menghilangnya batas permukaan yang halus dengan vesika urinaria
• Terdapat penonjolan (proyeksi) nodular yang fokal ke vesika urinaria pada
plasenta perkreta
17
MRI
• Uterus yang tampak menonjol
• Gambaran intensitas sinyal yang
heterogen pada plasenta
• Dark intraplacental bands pada T2.
18
TATALAKSANA
19
• Bila dengan PTT belum
berhaslil,lakukan manual
plasenta.
• Berikan antibiotika profilaksis,
yaitu gabungan ampisilin
dengan metronidazol.
20
2. Plasenta akreta / belum lepas.
“ Pada fasilitas kesehatan dasar
upaya yang dapat dilakukan
adalah menentukan diagnosis,
stabilisasi pasien dan merujuk
ke RS karena memerlukan
tindakan operatif.
21
Dilakukan eksplorasi:
22
3. Plasenta inkarserata.
23
• Pasang spekum sims.
“ • Jepit portio dengan klem oval pada
jam 12, 4, 8 dan lepaskan spekulum.
• Talipusat diklem lalu ditarik kesisi
lateral sehingga plasenta tampak pada
sisi berlawanan lalu dijepit sebanyak
mungkin.
• Lakukan hal yang sama padasisi
sebelah lagi.
24
“
• Lalu satukan kedua klem yang
menjepit plasenta, sambil diputar
searah jarum jam plasenta ditarik
perlahan sampai keluar melalui ostium
uteri.
25
LANGKAH
MANUAL
PLASENTA
26
Lakukan bila plasenta tidak lahir setelah 30 menit bayi lahir dan telah disertai
01 LANGKAH
04 LANGKAH
Berikan sedatif diazepam 10 mg IM/IV.
plasenta.
Tangan obstetri dibuka menjadi seperti memberi salam, lalu jari-jari dirapatkan.
11 LANGKAH
Tentukan tempat implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah.
12 LANGKAH
Gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke arah kranial hingga
13 LANGKAH
seluruh permukaan plasenta dilepaskan.
dikeluarkan.
Eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada
17 LANGKAH
dinding uterus.
Periksa plasenta lengkap atau tidak, bila tidak lengkap, lakukan eksplorasi ke
18 LANGKAH
38