Oleh:
Preseptor:
PADANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan puji syukur kehadriat Allah SWT,
berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan case report
session dengan judul ‘Identifikasi Masalah Kesehatan Masyarakat di
Puskesmas Pauh’ ini.
Makalah ini merupakan salah satu dari syarat mengikuti kegiatan
kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masayarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas dan merupakan salah satu kriteria lulus dari
kegiatan kepaniteraan klinik ini. Terima kasih juga penulis sampaikan
kepada pembimbing penulis yaitu Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH. Tidak lupa
juga penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa case report session ini
masihlah jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan case report session ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar isi 2
Daftar gambar 3
Daftar tabel 4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar belakang 5
1.2Rumusan masalah 6
1.3Tujuan penulisan 6
1.4Metode penulisan 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas 7
Identifikasi Masalah Kesehatan Masayarakat Berdasarkan
2.2 Data 8
Mengidentifikasi Masalah Kesehatan dan Potensi
2.3 Pemecahannya 8
2.4 Menentukan Prioritas Masalah Kesehatan 9
2.5 Membuat Rumusan Masalah 10
2.6 Mencari Penyebab Masalah Kesehatan 10
2.7 Menetapkan Cara Pemecahan Masalah 12
BAB 3 ANALISIS SITUASI
3.1Gambaran Umum Puskesmas Pauh 13
3.2Kondisi Sosial, Budaya, dan Ekonomi 16
3.3Saran dan Prasarana 20
3.4Capaian Program Puskesmas Pauh Tahun 2019 19
BAB 4 PEMBAHASAN 28
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan 35
5.2Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pusat kesehatan masyarakat, disingkat sebagai puskesmas, adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengupayakan upaya promotive dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat setinggi – tingginya.1 Dengan demikian, puskesmas
memiliki fungsi untuk menggerakan dan membangun wawasan kesehatan
dan memberdayakan keluarga – keluarga yang tinggal di daerah masyarakat
sebagai pusat pelayanan masyarakat strata pertama.
5
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa perlu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas
Pauh.2
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangna tingkat pertama, dengan mengutamakan kegiatan
promotif dan preventif untuk mencapai drajat kesehatan masyarakat
setinggi – tingginya. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengna
fokus terhadap pelayanan masyarakat luas dan pelayanan kepada
perorangan.1
7
2.2 Identifikasi Masalah Kesehatan Masayarakat Berdasarkan Data
8
2.3.2 Tingkat RT/RW/Keluarga/Desa
Masalah – masalah kesehatan prioritas yang dihadapi oleh masing –
masing RT/RW/kelurahan/desa di wilayah kerja puskesmas dapat
diidentifiasi dari hasil olahan data keluarga dalam satu
RT/RW/kelurahan/desa. Daerah yang merlukan perhatian khusus dengan
mencari indikator – indikator yang cakupannya rendah.2
T =U + S+G+ F
9
c. Masalah kesehatan prioritas untuk kecamatan.
Nilai total tertinggi akan menjadi masalah utama dalam peberian
intervensi.2
10
Gambar 2.2 Contoh format pohon masalah
d. Pembiayaan/dana/keuangan.
11
2.7 Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
12
BAB 3
ANALISIS SITUASI
U LAMBUNG BUKIT
KAB. SOLOK
KEC. KURANJI
LIMAU MANIS
KAPALO KOTO
CUPAK
TANGAH
BINUANG KP.
DALAM
LIMAU MANIS SELATAN
KEC. PADANG
TIMUR
PISANG KOTO LUAR
KEC. LUBUK KILANGAN
PIAI TANGAH
KEC. LUBUK
BEGALUNG
Batas wilayah dapat dilihat sesuai dengn gambar 3.1. Adapun batas
wilayah – wilayah kerja puskesmas Pauh adalah sebagai berikut:3
a. Sebelah timur berbatas dengan Kabupaten Solok.
b. Sebelah barat berbatas dengna Kecamatan Padang Timur dan
Kecamatan Kuranji.
13
c. Sebelah utara berbatas dengan Kecamatan Koto Tangah.
d. Sebelah selatan berbatas dengan Kecamatan Lubuk Kilangan dan
Kecamatan Lubuk Begalung.
14
No Kelurahan Luas Penduduk Kepadatan Laju pertumbuhan
penduduk (%)
15
3.2.1 Kondisi Sosial
3.2.2 Budaya
16
Puskesmas dan jaringannya merupakan saran penyelenggara
pelayanan kesehatan dasar dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Semakin banyak jumlah ketersediaanya maka semakin
mempermudah masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan.
Sementara itu rumah bersalin, klinik, praktek dokter/dokter gigi, praktek
bidan, apotek, dan took obat merupakan saran pelayanan kesehatan swasta
yang juga memberikan pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.3
17
Tabel 3.5 Tenaga kesehatan di puskesmas Pauh per 31 Desember 2019
No. Jenis Petugas Jumlah
1 Dokter Umum (S1) 4
2 Dokter Gigi (S1) 3
3 Perawat (S1) 1
4 Perawat (D3) 10
5 Perawat Gigi (D3) 2
6 Bidan (D4) 7
7 Bidan (D3) 18
8 Nutrisionis (S1) 2
9 Nutrisionis (D3) 1
10 Sanitarian (D3) 2
11 Analis Kesehatan SAKMA 1
12 Asisten Apoteker SMF 1
13 Perekam Medis (D3) 3
Total 55
2 Sistem Kelistrikan
PLN 1 1
Genset 1 1
3 Sistem Komunikasi
Telepon 1 1
Wifi 2 2
4 Sistem Transportasi
Ambulance 1 1
Motor 7 5 2
18
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 43
Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal dinyatakan bahwa standar
pelayananan minimal bidang kesehatan (SPM bidang kesehatan) merupakan
acuan bagi pemerintah daerah kabupaten/kota dalam penyediaan
pelayananan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 4
Berikut hasil pencapaian kinerja puskesmas Pauh berdasarkan SPM
tersebut.
NO INDIKATOR TARGET CAPAIAN
1 Pelayanan kesehatan Ibu hamil 100 82,21%
2 Pelayanan kesehatan Ibu Bersalin 100 83,19%
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100 85,58%
4 Pelayanan kesehatan balita 100 50,47%
5 Pelayanan kesehatan pada usia 100 87.5%
pendidikan dasar
6 Pelayanan kesehatan usia produktif 100 36%
7 Pelayanan kesehatan usia lanjut 100 39,60%
8 Pelayanan kesehatan Hipertensi 100 51%
9 Pelayanan kesehatan Diabetes Melitus 100 63%
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 100 81,30%
gangguan jiwa (ODGJ) berat
11 Pelyanan kesehatan orang dengan 100 98,05%
Tuberkulosis (TB)
12 Pelyanan kesehatan orang dengan 100 96,50%
terinfeksi HIV
Tabel 3.7 Pencapaian kinerja berdasarakan SPM tahun 2019
19
(%) (%)
1 Pengendalaian 1. Tuberculosis
dan Pengendalian
1. Pelayanan 46,3 100
pemberantasan dan
kesehatan
penyakit pemberantasan
orang terduga
penyakit
TB
menular 2. Pasien BTA 13,9 100
positif
HIV
1. Ibu hamil 100 100
yang dirapid
HIV
2. Pasien TB 52 100
yang dirapid
HIV
Malaria & Rabies
1. Rabies - -
2. Malaria - -
Diare
1. Diare 413 kasus
Filiariasis
1. Pemberian 98 100
obat cacing di
SD
2. Pemberian 63,1 100
obat cacing di
TK/PAUD
ISPA
1. Penemuan - -
kasus ISPA
2. Penemuan - -
kasus ISPA ILI
3. Penemuan 95 90
kasus ISPA
Pneumonia
20
Demam Berdarah Dengue
- - -
2. Imunisasi 1. Kontak pertama
HB0 85,4 95
BCG 93,1 95
Polio 1 93,1 95
DPT - HB - 92,2 95
HiB 1
2. Kontak Lengkap
DPT - HB - 90,2 95
HiB 3
Polio 4 90,3 95
MR 90,1 95
3. IDL 90,1 95
4. Imunisasi Booster
DPT - HB - 27,4 75
HiB
MR 25,9 75
5. Imunisasi 69.9 95
TT Ibu Hamil
3. Penyakit 1. Skrining 36 100
Tidak Menular Usia Produktif
2. Skrining 51 100
penyakit
Hipertensi
3. Skrining 63 100
penyakit DM
4. Skrining 9 100
IVA
2 Kesehatan 1. KIA Ibu 1. K1 90,8 100
2. K4 82,2 100
Keluarga
3.Persalinan 83,2 100
Tenaga
Kesehatan
4. Ibu Hamil 141,1 100
Resiko Tinggi
5. KF3 76,4 100
6. Jumlah 106 75
Akseptor KB
2. KIA Anak 1. KN Lengkap 85,6 95
21
2.Kunjungan 90 95
bayi
3. Kunjungan 50,5 92,5
Balita
4. Kunjungan 59,1 92,5
apras
5. Neonatus 63,9 80
Komplikasi
(ResikoTinggi)
3. UKS - - -
4. Lansia 1. Skrining 39,6 100
Lama
3 Gizi - 1. Presentasi 100 100
kasus balita
gizi buruk
untuk
mendapatkan
perawatan
2. Persentasi 83,1 80
kasus balita
yang ditimbang
berat badannya
3. Persentasi 66,5 80
bayi usia
kurang dari 6
bulan yang
mendapat ASI
eksklusif
4. Persentasi 95,7 95
rumah tangga
mengkonsumsi
garam
beriodium
5. Persentasi 96,7 90
balita 6 - 59
bulan yang
22
mendapat
kapsul vitamin
A
6. Persentasi 90,8 95
ibu hamil yang
mendpatkan
tablet tambah
darah (TTD)
minimal 90
tablet selama
kehamilan
7. Persentasi 95 100
ibu hamil KEK
yang
mendapatkan
PMT
8. Persentasi 90 100
balita kurus
yang
mendapatkan
PMT
9. Perentasi 90 100
remaja putri
yang
mendapatkan
dan
mengkonsumsi
TTD
10. Persentasi 83,2 95
ibu nifas yang
mendapatkan
vitamin A
11. Persentasi 83,7 41
bayi baru lahir
23
yang
mendapatkan
IMD
12. Persentasi 1,1 7,3
bayi dengan
berat badan
lahir rendah
13 persentasi 97 100
balita yang
mempunyai
buku KIA dan
KMS
14. Persentasi 84,8 80
balita yang
ditimbang naik
berat badannya
15. Persentasi 6,4 8
balita yang
ditimbang naik
baerat
badannya (T)
16. Persentasi 0,4 2,2
balita yang
ditimbang tidak
naik berat
badannya dua
kali berturut -
turut (TT)
17. Persentasi 0,8 5
balita di bawah
garis merah
(BGM)
18. Persentasi 16 24
ibu hamil
dengan anemia
24
19. Persentasi 2,3 15
balita
underweight
20. Persentasi 4,3 28
balita Stunting
21. Persentasi 2,1 5
balita Wasting
4. Kesehatan 1. Persentasi 64 85
Lingkungan penduduk
menggunkan
jamban sehat
2. Penduuk 80 75
dengan akses
berkelanjutan
terhadap air
minum
3. Persentasi 76,2 95
TTU yang
memenuhi
syarat
kesehatan
4. Persentasi 76,2 95
TPM yang
memenuhi
syarat
kesehatan
5. Persentasi 82,6 95
rumah sehat
5. Promosi 1. Cakupan 31,1 100
Kesehatan rumah tangga
ber-PHBS
2. Persentasi 80,6 85
balita yang
berkunjung dan
ditimbang
3. Persentasi 98 96
25
penyuluhan di
dalam gedung
4. Persentasi 90 80
penyuluhan di
luar gedung
5. Pembinaah 2 1
SBH
6. Pembinaan 73,9 80
TOGA
7. Cakupan 75 100
keluarga siaga
26
BAB 4
PEMBAHASAN
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggota
keluarga mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta
memiliki peran aktif dalam masyarakat. Manfaat PHBS secara umum adalah
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat unutk mau menjalankan hidup
bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat diharapkan bisa mencegah
dan menanggulangi masalah kesehatan sehari – hari. Selain itu, penerapan
PHBS diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan
meningkatkan kualitas hidup daerah tersebut.5
27
berpotensi menurunkan produktifitas dari rumah tangga penduduk dan dapat
menurunkan standar kesehatan rumah tangga keluarga tersebut.
Jamban yang sehat dapat mencegah kontaminasi tinja atau atau zat – zat
lain yang dikeluarkan dari tubuh terhadap lingkungan. Kontaminasi
lingkungan yang disebabkan oleh jamban dapat meningkatkan kemugkinan
terjadinya penyakit – penyakit. Mengingat hal tersebut, cakupan penduduk
di wilayah kerja puskesmas Pauh masih banyak yang belum menggunakan
jamban sehat (36%) hal ini dapat berdampak ke munculnya potensi penyakit
– penyakit yang timbul akibat kontaminasi lingkungan.
28
2. 9,42% neonates belum mendapatkan kunjungan lengkap.
1. Persentasi bayi usia < 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif hanya
66,5% dari target 80%.
Air susu ibu (ASI) adalah sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir,
yang mana sifat ASI bersifiat eksklusif sebab pemberiannya berlaku pada
bayi berusia 0 sampai 6 bulan. Dalam fase ini harus diperhatikan dengan
benar mengenai pemberian dan kualitas ASI, supaya tidak menggangu
tahapan perkembangan bayi selama enam bulan pertama lahir. Beberapa
manfaat ASI eksklusif antara lain; mencegah penyakit infeksi awal,
membantu perkembangan otak dan fisik bayi, mencegah kanker payudara
pada ibu, dan membantu menghilangkan rasa trauma pasca kehamilan untuk
ibu.9
Diare adalah buang abir besar lembek sampai encer yang lebih dari 3
kali dalam satu hari. Diare dapat disebabkan oleh bakteri atau virus, ataupun
intolerance makanan, gangguan psikis, dan lainnya. Diare karena bakteri
Eschericia coli (E. Coli) disbebabkan oleh adanya kontaminasi
makanan/minuman dengan bakteri e. coli yang dibawah oleh lalat yang
29
sebelumnya telah hinggap pada tinja yang dibuang sembarangan ataupun
melalui minuman atau makanan yang preparasinya kurang baik.10 Kejadian
diare di puskesmas pauh pada tahun 2019 sebesar 413 kasus dengan
keluarahan tertinggi adalah kelurahan Cupak Tangah sebanyak 42 kasus.
30
4.2 Penentuan Prioritas Masalah
Nilai 2 : rendah
Nilai 3 : sedang
Nilai 4 : tinggi
2. Kemungkinan intervensi
Nilai 2 : rendah
Nilai 3 : sedang
Nilai 4 : tinggi
3. Biaya
Nilai 2 : rendah
Nilai 3 : sedang
31
Nilai 4 : tinggi
Nilai 2 : rendah
Nilai 3 : sedang
Nilai 4 : tinggi
32
4.3 Menentukan Akar Penyebab Masalah
1. Metode
33
Tolak ukur : laporan puskesmas dan observasi lapangan.
2. Sarana
3. Manusia
4. Lingkungan
34
Pembuatan MOU dengan lintas sektor tentang kerjasama TB antar
sektor serta penetapan jadwal petugas untuk melaksanakan
pelayanan DOTS TB.
Rapat dengan bagian litas sektor minimal 3 kali per bulan untuk
evaluasi perkembangan program.
35
terhambatnya pendataan orang yang diduga TB yang berobat, dan juga
kesulitan untuk adaptasi program DOTS TB di masa pandemi.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Permasalahan kesehatan masyarakat di puskesmas Pauh secara umum
ditemukan pada upaya promosi kesehatan, program kesehatan
lingkungan, program kesehatan ibu dan anak, program gizi, dan
program pemberantasan penyakit. Dari penentuan prioritas masalah,
ditemukan bahwa program pelayanan kesehatan untuk pasien terduga
TB masih belum mencapai target yakni 46,2% dari 100% sebagai
program dengan nilai prioritas tertinggi.
2. Puskesmas Pauh telah melakukan beberapa perencanaan tindak lanjut
untuk meningkatkan pencapaian program pelayanan pasien diduga TB
antara lain meningkatkan upaya kerja lintas sektor, pengadaan
peralatan tes Mantoux, dan evaluasi per-tiga bulan.
5.2 Saran
36
2. Pengalokasian sumber daya manusia untuk melaksanakan rencana
program pelayanan kesehatan untuk pasien terduga TB baik dari
puskesmas Pauh atau dari lintas sektor untuk membantu pendataan
pasien diduga TB di wilayah kerja puskesmas Pauh.
3. Penggunaan metode dalam jaringan untuk pemantauan pengobatan
pasien TB sebagai bentuk adapatasi dari program DOTS TB di masa
pandemi.
DAFTAR PUSTAKA
37
pelayanan minimal bidang kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia; 2016.
38