Ruptur Perineum

Pendahuluan

• Ruptur perineum adalah robekan obstetric yang terjadi pada

daerah perineum akibat ketidakmampuan otot dan jaringan lunak
pelvik untuk mengakomodasi lahirnya fetus

• 85% perempuan akan mengalami ruptur perineum perineum saat

persalinan

• 60-70% memerlukan repair perineum

Anatomi Perineum

• Perineum adalah daerah yang terletak

comissura posterior dengan anus

• Perineum dibentuk oleh :

M. Bulbocavernosa
M. Transversa Perinei
M. Puborectal
Sfingter ani externa
Anatomi Perineum
Faktor Resiko

 Faktor maternal:  Faktor fetal/Janin

 Partus presipitatus  Janin besar
 Edema serta perineum  Kelahirah bokong
rapuh  Persalinan dengan
 Varices vulva ekstraksi vakum/forceps
 Perluasan episiotomi  Posisi oksipito posterior
 Arkus pubis sempit persisten
 Persalinan pertama  Distocia bahu
 Kala II lama
Klasifikasi Ruptur Perineum
Derajat 1

• Robekan derajat pertama melitupi

mukosa vagina, fourchetten dan
kulit perineum tepat dibawahnya
Derajat 2

• Robekan derajat kedua terutama

mengenai garis tengah dan melebar
sampai corpus perineum.
• musculus perineus transverses
turut terobek dan robekan dapat
turun tapi tidak mencapai spinter
recti.
Derajat 3

• Robekanderajat ketiga meluas

sampai corpus perineum, musculus
transverses perineus dan spinter
recti.
Derajat 4

• Robekan yang terjadi dari mukosa

vagina, komisura posterior, kulit
perineum, otot perineum, otot
spinter ani eksterna, dinding
rectum anterior
Peralatan Repair Ruptur Perineum
Penatalaksanaan Ruptur Perineum

• Sebelum merepair laserasi, jalan lahir harus diekpose/ditampilkan

dengan jelas, bila diperlukan dapat menggunakan bantuan speculum
sims.
• Identifikasi apakah terdapat laserasi serviks, jika harus direpair terlebih
dahulu.
• Masukkan tampon atau kassa kepuncak vagina untuk menahan
perdarahan dari dalam uterus untuk sementara sehingga luka episiotomi
tampak jelas.
• Masukkan jari ke II dan III dalam vagina dan regangkan untuk dinding
vagina untuk mengekpose batas atas (ujung) luka.
• Jahitan dimulai 1 cm prosimal puncak luka, luka dinding vagina dijahit
kearah distal hingga batas commissura posterior.
Penatalaksanaan Ruptur Perineum

• Jahit mukosa secara continuous

• Teruskan penjahitan sejajar dengan introitus vagina hingga cincin
hymen, satukan tepi hymen yang berseberangan
• Biarkan benang menggantjng, uat jahitan baru secara continuous,
teruskan hingga luka tertutup
• Tutup kulit dengan jahitan subkutis, teruskan jahitan hingga
kembali ke cincin hymen. Simpul sisa benang dengan jahitan
pertama
Penatalaksanaan Ruptur Perineum
Evaluasi Pasca Repair

• Penggunaan analgetik dan antobiotik

• Jaga kebersihan daerah perineum
• Diet : banyak minum, makanan tinggi serat
• Bila konstipasi diberikan pelembut feses
Komplikasi

• Perdarahan
• Fistula
• Hematoma
• Infeksi pada masa nifas
Terima Kasih
FISTULA
Pendahuluan

• Fistula adalah hubungan abnormal

(tube) antara dua epitel organ atau
pembuluh darah yang normalnya tidak
terhubung

• Fistula biasanya diakibatkan oleh

trauma atau operasi, namun proses
infeksi dan inflamasi juga dapat
menyebabkan terjadinya fistula
Etiologi

• Infeksi
• Obstetric Injury
• Operative Injury
• Gynecologic surgery
• Prolonged obstructed labor
• Gang rape
• Bladder stone
• Pelvic trauma
Klasifikasi

Simple Fistula
• Urethrovaginal
• Vesicovaginal
• Ureterovaginal
• Vesicouterine
• Ureterouterine

Complete Fistula
• Vesicoureterovaginal
• Vesicoureterouterine
• Vesicovaginorectal
Tanda dan Gejala

• Urine keluar secara kontinyu dari vagina

• Bila terjadi trauma pada bagian posterior vagina,
maka dapat disertai dengan keluarnya feses dari
vagina
• Fistula ukuran kecil : kebocoan urin intermitten
• Vulvovaginitis akibat iritasi
Diagnosis

• Anamnesis
• Pemeriksaan ginekologik
• Pemeriksaan lain
Metilen Blue Test
Vaginal tampon Test
Flat Tyre Test
Retrograde Pyelogram
Urograms
Penatalaksanaan

Surgical Intervention

• Futh Mayo procedure

• Sims-Simon procedure
• Abdominal repair for complex fistula
• Martius Bulbocovernosus Flap Plasty procedure