Oleh :
Eka Yuliana Sari
Emirra Ramadhani M.
M. Rakan Aufar
Rahayu Puji Lestari
Pembimbing :
dr. H. Handy Wiradharma, Sp.OG
Laboratorium/SMF Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ovarium merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga
mempunyai dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi. Gangguan pada
ovarium dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan
kematangan sel telur.
Kelainan ini dapat ditemukan hampir di semua kelompok usia dan dapat
berupa kista fisiologis atau patologis
Kelainan ini dapat ditemukan hampir di semua kelompok usia dan dapat
berupa kista fisiologis atau patologis
Latar Belakang
• Penatalaksanaan kista ovarium didasarkan pada jenis kista tersebut.
Tidak semua kista ovarium ditangani melalui pembedahan, apalagi
ternyata kista tersebut dapat resolusi spontan.
• Namun, sebagian besar memerlukan pembedahan untuk mengangkat
kista tersebut. Penanganannya melibatkan keputusan yang sukar dan
dapat mempengaruhi status hormonal dan fertilitas seorang wanita.
Identitas Pasien
Nama : Nn. FJ
Usia : 16 tahun.
Alamat : Samarinda
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
MRS : 26 Desember 2018 pukul 11.35 WITA
Laporan Kasus
Keluhan Utama:
Nyeri di perut bagian bawah yang menjalar hingga pinggang sejak 3 bulan yang
lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang datang ke Poli Kandungan dan Kebidanan RSUD
AWS. Samarinda dengan keluhan nyeri di perut bagian bawah yang menjalar
hingga ke pinggang sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri di perut mulai terasa sejak
pasien kelas 2 SMP yang semakin lama semakin nyeri dengan pola hilang
timbul. Sebelumnya pasien merupakan rujukan dari RSUD Dirgahayu,
Samarinda dengan diagnosis Kista Ovarium. Pada tanggal 12 Desember 2018
pasien melakukan pemeriksaan USG Abdomen di RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda dan ditemukan kista berukuran 11,12 x 7,04 cm.
Laporan Kasus
Status generalisata
Kepala / leher : konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-)
Thorax
- Pulmo
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris
Palpasi : fremitus raba dextra=sinistra
Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)
- Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas kanan ICS 2 parasternal line dextra
batas kiri ICS V midclavicular line sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)
Ekstremitas : edema -/-, akral hangat +/+
Laporan Kasus
Status ginekologi :
- Inspeksi : Abdomen distensi (+), bentuk abdomen cembung (+), bekas operasi (-),
striae (+), linea nigra (+), massa sebelah kanan (+)
Palpasi : Teraba massa di perut regio kanan bawah kira-kira sebesar jeruk bali, massa
dapat digerakkan, permukaan teraba halus dan ada nyeri tekan.
Inspekulo : V/V tidak ada sekret, massa, & kondiloma. Rugae vagina (+), tidak ada
inflamasi atau laserasi. Tidak ada sekret yang keluar.
Vaginal Toucher : Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi (13/12/2018)
Hasil Nilai rujukan
Leukosit 5130 4.800-10.800
Eritrosit 4.460.000 4.200.000 – 5.400.000
Hematokrit 39,1% 37,0%-54,0%
Trombosit 276.000 150.000-450.000
Hemoglobin 12.0 12.0-16.0
BT 2 1-6
CT 8 1-15
Laporan Kasus
Kimia Klinik (20/09/2018)
Hasil Nilai rujukan
Creatinin 0,5 0,5-1,1 mg/dL
Ureum 20,0 19.3-49.2 mg/dL
Glukosa puasa 88 70-100 mg/dL
G2PP 89 70-150
Natrium 138 135-155 mmol/L
Kalium 4.6 3,6-5,5 mmol/L
Chloride 104 98-108 mmol/L
Urinalisis
Hasil Nilai rujukan
Berat jenis 1.009 1.003-1.300
Sel epitel + Sedikit
Leukosit 0-1 0-1
Eritrosit 0-2 0-1
pH 6.0 4.8-7.8
Diagnosis
Kista ovarium
Penatalaksanaan
Rencana Laparoscopy tanggal 28/12/2018
Observasi keluhan dan tanda vital
Laporan Kasus
•Imuno-Serologi (20/09/2018)
Secara harfiah, Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh
akibat pengaruh berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada
tingkat gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya.
Tinjauan Pustaka
Epidemiologi
• Ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal maupun
transvaginal dan transrektal.
• Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang sudah postmenopause.
• Sebagian besar kista jinak, dan 10% keganasan.
• Usia produktif
• Tidak ada persebaran umur yang spesifik mengenai usia terjadinya kista
ovarium.
Sifat Kista :
Kista Fisiologis
Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang, dan
gambaranya seperti kista.
Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat dideteksi dengan
menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan hilang.
Kista Patologis :
Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium
Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang tidak
disadari penderita.
Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Etiologi
Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormon
pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium timbul dari
folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.1
Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh
terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh
di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan
membesar menjadi kista. Umumnya jika diameter tumor tidak lebih dari 5 cm, dapat
di tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan hilang sendiri.
Tinjauan Pustaka
Kista Korpus Luteal
Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus
albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri (korpus luteum
persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi
cairan berwarna merah coklat karena darah tua.
Tinjauan Pustaka
Kista Teka Lutein
Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat
luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormone
koriogonadrotropin yang berlebihan. Kista teka-lutein biasanya berisi cairan
bening, berwarna seperti jerami
Tinjauan Pustaka
Kista Inklusi Germinal
Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian terkecil dari epitel germinativum
pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan besarnya
jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri
atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.
Tinjauan Pustaka
Kista Ovarium Serosum
Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan kistadenoma
musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering ditemukan
bilateral (10-20%) daripada kistadenoma musinosum.
Kista Endometrosis
Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi dari sel yang
mirip dinding endometrium, umumnya berisi darah yang merupakan hasil peluruhan
dinding saat menstruasi. Endometriosis adalah gangguan ginekologi yang sering terjadi
yakni adalah kelenjar endometrial dan stroma diluar tempat yang normal.
Tinjauan Pustaka
Kista Endometroid
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan
terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi
melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan
tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi
kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit
terutama sewaktu haid
Tinjauan Pustaka
Kista Ovarium Serosum
Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan kistadenoma
musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering ditemukan
bilateral (10-20%) daripada kistadenoma musinosum. Tumor serosa dapat membesar
sehingga memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat
juga lobulated karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur, meskipun
lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan.
Tinjauan Pustaka
Kista Dermoid
Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang kistik, dan paling
sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25% dari semua kista dermoid
bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun dapat ditemukan pada
anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran sangat besar, sehingga beratnya
mencapai beberapa kilogram.
Tinjauan Pustaka
Kista Dermoid
Kista ini tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat pembentukan
lapisan embrional.
Lapisan ektoderm yang saat dewasa akan menjadi sel sel folikel rambut,
tulang, serta gigi secara tidak sempurna tumbuh di sekitar ovarium.
Kista ini mempunyai ciri yang khas. Dinding kista kelihatan putih
keabuan dan agak tebal.
Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat
ditemukan kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang
rawan, serat otot jaringan ikat (mesodemal) dan epitel saluran kista
terdapat produk kelenjer sebasea berupa massa lembek seperti lemak,
bercampur dengan rambut
Tinjauan Pustaka
Kista Dermoid
Pada kista dermoid didapati gejala nyeri mendadak di perut bagian
bawah.
Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding kista dengan akibat
pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum.
Gejala Klinik
Unsur penyusun tumor terdiri dari sel-sel yang telah matur sehingga kista ini juga
disebut sebagai teratoma matur. Dalam ukuran kecil, kista dermoid tidak
menimbulkan keluhan apapun dan penemuan tumor pada umumnya hanya melalui
pemeriksaan ginekologi rutin. Rasa penuh dan berat pada perut hanya dirasakan
apabila ukuran tumor cukup besar.
Terapi
Laparotomi dan kistektomi.
PEMBAHASAN
Anamnesis
Teori Kasus
Kista Ovarium secara umum : - Nyeri perut di sebelah kanan, hilang
- Nyeri perut jika terjadi peregangan timbul, dan menjalar ke pinggang
atau penekanan daerah panggul sejak 3 bulang yang lalu
- Nyeri saat bersenggama - Nyeri saat haid
- Gangguan haid - Haid pasien tidak teratur. Perdarahan
- Konstipasi atau sering berkemih jika haid cukup banyak.
sudah menekan rectum atau VU - Perut terasa penuh
- Gangguan nafsu makan - Tidak mengalami penurunan berat
- Kembung, perut terasa penuh badan
- Mual - Tidak ada gangguan BAK dan BAB
Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
Kista ovarium secara umum : Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Asites Frekuensi nadi : 77 x/menit
- Perut membuncit, kembung Frekuensi napas : 20 x/menit
- Sesak napas akibat penumpukan cairan di rongga Temperatur : 36.5º C
dada Inspeksi : Abdomen distensi (+), bentuk abdomen
- Pada kista dermoid didapati gejala nyeri cembung (+), bekas operasi (-), striae (+), linea
mendadak di perut bagian bawah. nigra (+), massa sebelah kanan (+)
- Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding Palpasi : Teraba massa di perut regio kanan bawah
kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam kira-kira sebesar jeruk bali, massa dapat
rongga peritoneum. digerakkan, permukaan teraba halus dan ada nyeri
tekan.
Inspekulo : V/V tidak ada sekret, massa, &
kondiloma. Rugae vagina (+), tidak ada inflamasi
atau laserasi. Tidak ada sekret yang keluar.
Vaginal Toucher : Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang
Teori Kasus
1. Laboratorium 1. Laboratorium
- Beta-HCG: untuk menyingkirkan kemungkinan a. Darah Lengkap
kehamilan ektopik. - Leu: 5.130 sel/mm3
- Darah Lengkap: untuk penyakit keganasan, - Hb : 12 mg/dl
dapat diperkirakan melalui LED. Parameter lain - Hct : 39.1 %
seperti leukosit, HB, HT juga dapat membantu a. Urinalisis
pemeriksa menilai keadaan pasien. - Berat jenis : 1.013
- Urinalisis: untuk mencari apakah ada - Protein: +1
kemungkinan lain, baik batu saluran kemih atau - Sel epitel: +
infeksi. - Bakteri: +2
- Tumor Marker: - Leukosit : 2-5
1. USG - Eritrosit : 1-2
- pH : 6.5
2. Patologi Anatomi
1. USG, Kesimpulan :
Untuk memastikan tingkat keganasan dari tumor
Kista ovarium dengan ukuran 11 cm x 7 cm
ovarium.
Pembahasan
Teori Kasus
1. Observasi dan Manajemen Gejala Rencana Laparoscopy tanggal 28
Jika kista tidak menimbulkan gejala,
monitor selama 1-2 bulan, karena kista Desember 2018
fungsional akan menghilang setelah satu
atau dua siklus haid.
Apabila terdapat nyeri, berikan obat
simptomatik seperti NSAID.
2. Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan
tindakan pembedahan, yakni laparoskopi
atau laparotomi.
Indikasi operasi melalui screening
Pembahasan
PENUTUP
Kesimpulan
Telah dilaporkan sebuah kasus atas pasien Nn. FJ yang berusia 16 tahun yang
datang ke Poli Kandungan RSUD AWS Samarinda dengan diagnosis kista
ovarium kanan. Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang maka didapatkan diagnosis sebagai Kista Ovarium. Pada pasien ini
direncanakan untuk laparoscopy pada tanggal 28 Desember 2018 di OK IBS.
Secara umum penegakan diagnosis maupun penatalaksanaan pada pasien tersebut
sudah tepat dan sesuai dengan teori yang ada.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH