Anda di halaman 1dari 22

Perbaikan Perineum

Oleh :
Nabila Tsurayya
Putri Tamara Handayani
Yeni Putri

DOSEN PENGAMPU
MUTIA FELINA, S.ST,M.Keb

FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA
BUKITTINGGI
2021
*Anatomi
Perineum
• Daerah perineum terletak diantara vagina
dan rectum, sebagian besar dibentuk oleh
musculus bulbokavernosa dan musculus
transversus perinea. Musculus
puborektalis dan spinchter ani externa
memberikan serabut otot tambahan pada
daerah perineum.
*Definisi

• Rupture perineum adalah robekan yang


terjadi pada saat bayi lahir baik secara
spontan maupun dengan menggunakan
alat atau tindakan.
*Predisposisi
*Faktor Ibu
• Primigravida
• Pintu panggul yang sempit
• Umur ibu > 35 tahun atau < 20 tahun
*Faktor Janin
• Kepala dan Janin besar
• Makrosomia
*Faktor Penolong Persalinan
*Klasifikasi
• Tingkat I : laserasi epitel vagina atau
laserasi pada kulit perineum saja.
• Tingkat II : melibatkan kerusakan pada
otot-otot perineum, tetapi tidak melibatkan
kerusakan spinchter ani.
• Tingkat III : kerusakan pada otot spinchter
ani
• Tingkat IV : robekan stadium III disertai
robekan epitel anus
*Tanda
• Kulit perineum mulai meregang dan tegang.
• Ketika darah mengalir dari liang vagina, ini
sering megindikasikan terjadinya robekan
mukosa vagina.
• Kulit perineum nampak pucat dan
mengkilap.
• Bila kulit perineum pada garis tengah mulai
robek
• Ruptur perineum dapat terjadi secara
spontan maupun dengan episiotomi
• Episiotomi adalah suatu tindakan insisi
pada perineum yang menyebabkan
terpotongnya selaput lendir vagina, cincin
selaput dara vagina, jaringan pada septum
rektivaginal, otot-otot dan fascia perineum
dan kulit sebelah depan perineum.
*Indikasi Episiotomi
• Indikasi janin
• Sewaktu melahirkan janin prematur.
Bertujuan untuk mencegah terjadinya
trauma yang berlebihan pada kepala
janin.
• Sewaktu melahirkan janin letak sungsang,
melahirkan janin dengan cunam,
ekstraksi vakum, dan janin besar.
• Indikasi ibu
• Apabila terjadi peregangan perineum yang
berlebihan sehingga ditakutkan akan
terjadi robekan perineum, dimana sangat
rentan pada primipara, persalinan
sungsang, persalinan dengan cunam,
ekstraksi vakum, dan anak besar.
*Jenis
Episiotomi
• Episiotomi Medialis
• Episiotomi mediolateralis
• Episiotomi Lateralis
* Prinsip dalam menangani ruptur
perineum :
• memeriksa perdarahan tersebut berasal dari
retensio plasenta atau plasenta lahir tidak
lengkap.
• Bila plasenta telah lahir lengkap dan
kontraksi uterus baik, dapat dipastikan
bahwa perdarahan tersebut berasal
dari perlukaan pada jalan lahir,
selanjutnya dilakukan penjahitan.
* Prinsip jahitan pada robekan
perineum

• Reparasi mula-mula dari titik pangkal


robekan sebelah dalam/proksimal ke arah
luar/distal.Jahitan dilakukan lapis demi
lapis, dari lapis dalam kemudian lapis luar.
• Robekan perineum tingkat I : tidak perlu
dijahit jika tidak ada perdarahan namun jika
terjadi perdarahan segera dijahit dengan
menggunakan benang catgut (8)
*Robekan tingkat II
• jika ditemukan robekan tidak rata atau bergerigi
harus diratakan terlebih dahulu sebelum dilakukan
penjahitan.
• Pertama otot dijahit dengan catgut kemudian
selaput lendir. Vagina dijahit dengan catgut secara
terputus-putus.
• Penjahitan mukosa vagina dimulai dari puncak
robekan. Kulit perineum dijahit dengan
benang catgut secara jelujur.
*Robekan tingkat III
• Robekan perineum tingkat III : penjahitan
yang pertama pada dinding depan rektum
yang robek,
• kemudian fasia perirektal dan fasia
septum rektovaginal dijahit dengan catgut
kromik sehingga bertemu kembali.
*Robekan Tingkat
• IV
Ujung-ujung otot sfingter ani yang terpisah
karena robekan diklem dengan klem
pean lurus,
• kemudian dijahit antara 2-3 jahitan catgut
kromik sehingga bertemu kembali.
• Selanjutnya robekan dijahit lapis demi
lapis seperti menjahit robekan perineum
tingkat I.
*Komplikasi
• Perdarahan
• Perdarahan pada ruptur perineum dapat
menjadi hebat khususnya pada ruptur
perineum derajat II dan III
• Infeksi
• Karena dekat dengan anus, laserasi
perineum dapat dengan mudah
terkontaminasi feses
• Disparenia
• Jaringan parut yang terbentuk sesudah
laserasi perineum dapat
menyebabkan nyeri selama
berhubungan seksual.

Anda mungkin juga menyukai