Anda di halaman 1dari 46

EPISIOTOMI

Penjahitan Luka Episiotomi


Cara Jelujur

dr. H. Amir Fauzi, SpOG(K)

Subbagian Uroginekologi & Rekonstruksi


Departemen Obstetri dan Ginekologi
FK UNSRI / RSMH Palembang
DEFINISI
 Episiotomi :
 suatu
tindakan insisi pada perineum yang
menyebabkan terpotongnya selaput lendir
vagina, cincin selaput dara, jaringan pada
septum rektovaginal, otot-otot dan fasia
perineum dan kulit sebelah depan perineum.
INDIKASI
 Indikasi janin
 Indikasi ibu

Disampaikan pada acara seminar sehari


‘Penanganan Perlukaan Jalan Lahir
pada Persalinan Pervaginam”
Kuningan, 29 Oktober 2011
Genitalia eksterna
INSPECTION OF THE VULVA
1 Mons pubis
2 Anterior commissure
3 Prepuce of clitoris
4 Clitoris
5 Frenulum of clitoris
6 Labium minus
7 Labium majus
8 External urethral orifice
9 Orificeof duct of Bartolin’s
gland
10 Margin of vaginal orifice
12 Skin of the perineum
13 Anus
14 Annococcygeal body
OTOT-OTOT PADA PERINEUM
PRINSIP PENJAHITAN EPISIOTOMI

 HEMOSTASIS
 APROKSIMASI
PADA EPISIOTOMI YANG TERPOTONG
ADALAH STRUKTUR BERIKUT:

 Kulit (Perineal skin and subcutaneous tissue)


 Dinding belakang vagina (Posterior vaginal wall)
 Musculus Bulbo Cavernosus
 Musculus Perinei Transversus Superficialis
 Pubococcygeus / serabut anterior dari bagian
Puborectal musculus levator Ani
EPISIOTOMI
 Insisi perienum antara
vagina dan anus.

 Sering dikerjakan
pada akhir kala 2.

 Dilakukan sebelum
persalinan dengan alat
(forsep, vakum) untuk
memperluas vagina
TEKNIK EPISIOTOMI

Lateralis

J Shape Mediolateral
Medialis
 Episiotomi mediana
Teknik menjahit
luka episiotomi
mediana

Cromik
Tehnik menjahit Episiotomi mediolateral
 Episiotomi lateralis
 Teknik ini sekarang tidak dilakukan lagi oleh
karena banyak menimbulkan komplikasi

 Luka insisi ini dapat melebar kearah dimana


terdapat pembuluh darah pudendal interna,
sehingga dapat menimbulkan perdarahan
yang banyak
TINGKAT RUPTUR / ROBEKAN
PERINEUM
1. Tingkat 1 : Mukosa Vagina
2. Tingkat 2 : Mengenai otot perineum
3. Tingkat 3 : Mengenai m. sfingter ani
eksternus (SAE)
 3 a : < 50% ketebalan SAE
 3 b : > 50% ketebalan SAE
 3 c : mengenai m. sfingter ani internus (SAI)
4. Tingkat 4 : Mengenai mukosa anus dan
rektum
PRINSIP PENJAHITAN
 Jahit sesegera mungkin  infeksi & perdarahan
dikurangi.
 Periksa alat & hitung kasa, sebelum & sesudah
tindakan.
 Pencahayaan baik.
 Asisten yang handal.
 Bila sulit gunakan anestesi/narkose
 Pastikan aposisi & kosmetik yang baik.
 Colok dubur  benang tak teraba di mukosa
rektum
ROBEKAN PERINEUM
 Teknik menjahit robekan perineum
 Tingkat I
 Penjahitan robekan perineum tingkat I
dapat dilakukan hanya dengan memakai
CATGUT yang dijahitkan secara jelujur
(continuous suture) atau dengan cara
angka delapan (figure of eight)
ROBEKAN PERINEUM
 Teknik menjahit robekan perineum
 Tingkat II.
 Robekan perineum tingkat II maupun tingkat

III, jika pinggir robekan tidak rata atau


bergerigi, maka harus diratakan terlebih
dahulu. Mula-mula otot-otot dijahit dengan
catgut. Kemudian selaput lendir vagina dijahit
dengan catgut secara terputus-putus atau
jelujur.
 Penjahitan selaput lendir vagina dimulai dari

puncak robekan
 Terakhir kulit perineum dijahit dengan benang

cromik secara terputus-putus atau jelujur


TEKNIK MENJAHIT ROBEKAN
PERINEUM TINGKAT II
TEKNIK MENJAHIT RUPTUR TINGKAT III

 Mula-mula dinding depan rektum yang robek


dijahit
 Kemudian fasia perirektal dan fasia rektum
rektovagina dijahit dengan catgut kromik,
sehingga bertemu kembali
 Ujung-ujung otot sfingter ani yang terpisah oleh
karena robekan diklem dengan klem Pean lurus,
kemudian dijahit dengan 2 – 3 jahitan cromik
catgut sehingga bertemu kembali
 Selanjutnya robekan dijahit lapis demi lapis
seperti menjahit robekan perineum tingkat II
GAMBAR PENJAHITAN EPISIOTOMI
GRADE III

Dikutip dari Smart imagebase


GAMBAR PENJAHITAN EPISIOTOMI
GRADE IV

Dikutip dari Smart imagebase


PENJAHITAN M.SFINGTER ANI EKSTERNUS

End to End Overlapping


JENIS-JENIS BENANG YANG DIGUNAKAN
DALAM PENJAHITAN

Seide Tdk licin, mdh diserap tubuh, pengunaan


disblh luar maka benang hrs dibuka kembali


(Silk/Sutra)

Diserap tubuh 7-10 hr, mengikat sumber


Plain Catgut prdrn kecil, hrs dismpul 3x krn 2x terbuka

Diserap tubuh 20 hr, menyebabkan reaksi


Chromik Catgut inflamasi, berguna utk penjahitan luka yg blm


merapt dlm 10 hr.
JENIS-JENIS BENANG YANG DIGUNAKAN
DALAM PENJAHITAN


Diserap tubuh 20-40 hr, lebih
Dexon Catgut kuat, lebih kasar, reaksi jaringan
lbh hebat


Benang sintesis berasal poliamida dlm
Nylon/ethilon kemasan atraumatis, lbh kuat sutera
dan reaksi jaringan lbh minimal
KOMPLIKASI MENJAHIT LUKA

Overlapping : luka tumpang tindih lambat buruk


Nekrosis : jahitan tegang avaskularisasi kematian jaringan

Infeksi : penjahitan tdk steril, luka terkontaminasi,


benda asing

Hematoma : pembuluh darah arteri terpotong tdk diligasi /diikat
pendarahan terus berlangsung menyebabkan bengkak
KOMPLIKASI MENJAHIT LUKA

Dead Space : rongga luka krn penjahitan yg tdk lapis demi


lapis


Sinus : Bila luka infeksi sembuh saluran sinus jahitan multifilamen
benang sbg benda asing

Dehisensi : Luka membuka sblm waktu jahitan tdk


kuat/benang yg buruk


Abses : Infeksi hebat pus/nanah
KEGAGALAN REPAIR PERINEUM

 Tehnik Repair yang salah


 Jaringan yang mengalami
infeksi
 Kemampuan penyembuhan
yang buruk
 Pemilihan benang yang kurang
tepat
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PADA PERINEUM POSTPARTUM ADALAH

REEDA
R (Rednes)  kemerahan
 Edema
 Ecchymosis  kebiruan
 Discharge  cairan berupa lokhia
 Approximation of suture (aproksimasi jahitan)
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI
1. Usahakan setiap hari defekasi.
2. Membersihkan perineum setelah defekasi
dengan air hangat atau cairan antiseptik
(arah dari depan kebelakang kemudian
dikeringkan)
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI
3. Kompres dengan kassa antara vagina dan
rektum supaya mencegah gesekan diganti 2x
sehari setelah mandi
4. Sith bath jika ada :
Nyeri perineum
Swelling (bengkak)
Menggunakan air hangat
2x sehari setiap 20 menit
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI
5. Jika nyeri sekali  kompres dingin dengan ice
pack
Keuntungan kompres dingin :
 Membuat vasokonstriksi
 Menurunkan edema
 Menghambat pembentukan hematom
 Menurunkan spasme otot
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI
6. Latihan kegel untuk mengencangkan vagina
7. Jika terjadi ruptur grade III, robekan
perineum yang luas, nyeri perineum dan
periuretra yang bengkak (swelling) 
kemungkinan dapat terjadi retensio urin.
Untuk mencegah ini  pasang dauer kateter
24 jam
PERAWATAN PASCA EPISIOTOMI
8. Lokhia
 Tidak boleh ada stasis (sumbatan) lokhia.
 Perhatikan lokhia bau/tidak.
TATALAKSANA PASCATINDAKAN
NYERI
 Anastesi lokal semprot, krim atau gel seperti
Lignocain Gel.
 Latihan otot dasar panggul pasca persalinan.
 Analgesik pilihan: Parasetamol, alternatif 
NSAID seperti Ibuprofen.
 Diclofenac sebagai analgesik rektal. Pada luka
ruptura perineum berat, Diclofenac peroral.
 Kodein harus dihindari
TATALAKSANA PASCATINDAKAN
ANTIBIOTIK
 Banyak kontroversi
 Sultan di Inggris  antibiotik spektrum luas IV
seperti Cefuroxim 1,5g & Metronidazole
500mg, dilanjutkan peroral 5-7 hari.
 Beberapa penelitian  pada antibiotik dosis
tunggal tidak ditemukan morbiditas pada 30
hari pertama postpartum.
TATALAKSANA PASCATINDAKAN
 Jaringan parut, jaringan granulasi & rasa tidak
nyaman  pemeriksaan manometer anal dan
endosonografi, latihan otot dasar panggul &
stimulasi kontraksi.

 Retensio urine >> pada nyeri hebat


pascapersalinan dengan tindakan & setelah
anestesi regional (terjadi 12 jam setelah sensasi
kantong kencing kembali normal).

 Kateter dipasang 24 jam, setelah kateter dilepas


maka pasien tersebut dapat berkemih setiap 3-4
jam tanpa adanya overdistensi kandung kencing.
TATALAKSANA PASCATINDAKAN
 Feses yang keras dapat merusak hasil reparasi
perineum  memerlukan evakuasi manual
dengan cara menekan daerah perineum,
pelunak feses, diet tinggi serat, pelunak feses
(laktulosa & susu magnesium) selama 10-14
hari.

 Pascareparasi perineum pasien dapat pulang


dari rumah sakit bila sudah dapat buang air
besar
TINDAK LANJUT
 Pascareparasi perineum karena robekan
perineum berat, evaluasi dilakukan di rumah
sakit 6-8 minggu pascapersalinan.

 Pemeriksaan genital dilakukan untuk melihat


adanya jaringan parut, jaringan granulasi dan
rasa tidak nyaman, dapat juga dilakukan
pemeriksaan manometer anal dan
endosonografi.  
BE NATURALLY AVOID
EPISIOTOMY
 There is no reliable evidence that liberal or
routine use of episiotomy has a beneficial
effect, but there is clear evidence that it
may cause harm, so a restricted use of this
intervention is recommended (WHO 1999)

Anda mungkin juga menyukai