Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

EPIDEMIOLOGI

Disusun Oleh :
NADIA UTARI PRATIWI P0 0340421015

Dosen pengajar :
HERU LAKSONO, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI DIV ALIH JENJANG
KEBIDANAN CURUP
TA.2022
SURVEINANS EPIDEMIOLOGI

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis


dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta
kondisi yang mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif
dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. ada 5
komponen utama dari kegiatan Surveilans Epidemiologi antara lain :
Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya, Pengolahan dan
penyajian data, Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan,
Desiminasi informasi atau penyebarluasan informasI, Feed back atau umpan balik.

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pencatatan insidensi
terhadap orang-orang yang dianggap penderita campak atau population at risk
melalui kunjungan rumah (active surveillance) atau pencatatan insidensi
berdasarkan laporan sarana pelayanan kesehatan yaitu dari laporan rutin poli
umum setiap hari, laporan bulanan puskesmas desa dan puskesmas pembantu,
laporan petugas surveilans di lapangan, laporan harian dari laboratorium dan
laporan dari masyarakat serta petugas kesehatan lain (pasive surveillance).
Atau dengan kata lain, data dikumpulkan dari unit kesehatan sendiri dan dari
unit kesehatan yang paling rendah, misalnya laporan dari pustu, posyandu,
barkesra, poskesdes. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik
wawancara dan atau pemeriksaan (Arias, 2010).
Hal yang penting dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data adalah
menetapkan prioritas data mana yang diperlukan. Apa yang menjadi prioritas
masalah kesehatan dalam program tersebut. Prioritas masalah ini bisa
ditetapkan dengan menimbang frekuensi kejadian (insidensi, prevalensi,
mortalitas), tingkat keparahan (case-fatality rate, hospitalization rate,
disability rate, years of potential rate, quality adjusted life year lost), biaya
yang dikeluarkan terkait dengan masalah tersebut (baik langsung maupun
tidak langsung), kemungkinan pencegahan dan penularan penyakit tersebut
serta perhatian publik terhadap masalah kesehatan tersebut.
Sumber data yang dikumpulkan barlainan untuk tiap jenis penyakit. Sumber
data sistem surveilans terdiri dari 10 elemen yaitu:
a. Pencatatan kematian
b. Laporan penyakit, merupakan elemen yang terpenting dalam
surveilans. Data yang diperlukan : nama penderita, umur, jenis
kelamin, alamat, diagnosis dan tanggal mulai sakit.
c. Laporan kejadian luar biasa atau wabah.
d. Hasil pemeriksaan laboratorium.
e. Penyelidikan peristiwa penyakit menular.
f. Penyidikan kejadian luar biasa atau wabah.
g. Survey: memerlukan tenaga, biaya dan fasilitas.
h. Penyelidikan tentang distribusi vektor dan reservoir penyakit pada
hewan
i. Data penggunaan obat-obatan, serum dan vaksin.
j. Data kependudukan dan lingkungan.

2. Waktu pengumpulan data


a. Rutin bulanan. Laporan yang berkaitan dengan perencanaan dan
evaluasi program dari sumber data yang dilakukan oleh Puskesmas y
aitu SP2TP(Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)
b. Rutin harian dan mingguan. Laporan tersebut berkaitan dengan Sistem
Kewaspadaan Dini (SKD) dari kejadian Luar Biasa (KLB)
c. Insidensitil adalah laporan sewaktu-waktu seperti laporan W1 untuk
Kejadian Luar Biasa (KLB) d) Laporan berdasarkan hasil survei.

3. Metode pengumpulan data


Dalam surveilans, data dikumpul melalui sistem pelaporan yang
ada. Berdasarkan keperluannya, pengumpulan data untuk surveilans
dibedakan menurut sumber data yaitu primer dan sekunder. Data primer
dikumpulkan secara langsung dari penderita di lokasi dan sarana kejadian
penyakit. Data sekunder dikumpulkan dari sumber data laporan rutin yang
ada atau sumber khusus tambahan lain sesuai variabel yang diperlukan.
Surveilans secara rutin sering menggunakan cara ini. Ada data tersier yaitu
data yang diambil dari hasil kajian, analisis data atau makalah yang telah
dipublikasikan. Besarnya sumber data sangat tergantung pada populasi,
yaitu data yang diambil dari semua penduduk merupakan data yang
diamati atau yang berisiko terkena penyakit (reference population) di suatu
wilayah dimana penyakit terjadi (desa, kecamatan, kebupaten, provinsi
atau negara).
Sistem surveilans rutin di kabupaten menggunakan cara ini melalui
laporan sarana kesehatan (Puskesmas) yang menjangkau seluruh wilayah
kabupaten. Dalam survei khusus, cara ini jarang dilakukan karena mahal
dan membutuhkan waktu lama. Untuk data sampel, yaitu data yang
diambil dari sebagian penduduk atau sebagian puskesmas yang dianggap
mewakili seluruh penduduk atau wilayah dimana kejadian penyakit
berlangsung atau berisiko terkena penyakit. Dalam suevei khusus cara ini
sering dilakukan karena lebih cepat dan murah. Bila menggunakan sampel,
pemilihan sampel biasanya dilakukan mengikuti ketentuan statistik.
Pertama, perlu menentukan unit sampel yang akan dipilih yaitu sampel
perorangan atau kelompok (kluster ), sehingga langkah selanjutnya dapat
membuat daftar unit sampel secara berurutan, dan menetapkan besar atau
jumlah sampel. Besar sampel ditentukan oleh populasi penduduk yang
akan diwakili dan perkiraan besarnya prevalensi dari penyakit yang
dipantau.
Umumnya makin besar jumlah sampel, makin baik informasi yang
dihasilkan tentang penduduk yang diwakilinya. Bandingkan besar sampel
dari ketepatan hasil (lebar range prevalensi yang dihasilkan) pada tabel
tertentu. Kemudian unit sampel dipilih sesuai jumlah yang ditentukan,
yang bisa dilakukan secara acak (random), sistematik (pilihan berselang
seling) atau kombinasi caratersebut. Cara ini memberikan sampel yang
dapat mewakili semua populasi yang diamati. Kadang-kadang sampel
terpaksa dipilih sesuai kepentingan pengamatan (selektif purposive),
biasanya bila penyakit sangat jarang terjadi. Cara ini mewakili populasi
yang diamati. Sampel dapat berganti setiap waktu dan setiap pengamatan
atau dapat berupa sampel tetap untuk diikuti terus selama periode
pengamatan (sentinel, kohort). Data dapat dikumpulkan sesaat, yaitu data
tentang kejadian penyakit atau kematian yang dikumpul pada tempat dan
saat kejadian penyakit sedang berlangsung (cross sectional). Data penyakit
sesaat tersebut (prevalens) dapat dikumpul dalam suatu periode waktu
yang singkat (misalnya 1 hari, disebut point prevalence) atau periode yang
lebih panjang (minggu, bulan, tahun disebut period prevalence). Data
kejadian diwaktu lalu, yaitu data yang dikumpul tentang kejadian penyakit
atau kematian yang sudah terjadi pada waktu lalu (restrospective).
Untuk mencari faktor risiko penyebab penyakit atau kematian
sedangkan data kejadian di waktu mendatang, yaitu data yang dikumpul
tentang kejadian penyakit atau kematian yang sedang berlangsung dan
akan terjadi pada waktu mendatang yang periodenya telah ditetapkan
sebelumnya ( prospective). Tujuannya adalah memantau besarnya
pengaruh suatu faktor risiko atau intervensi program tertentu timbulnya
penyakit atau kematian. Sifat kejadian penyakit yang dipantau berdasarkan
data kasus lama, yaitu penderita yang sudah menderita sakit (dan saat ini
masih sakit,sudah sembuh atau sudah meninggal) sejak sebelum
pengumpulan data dilakukan. Penemuan kasus lama dapat dipakai untuk
menilai efektivitas pengobatan, pelaksanaan pengobatan standar,
resistensi, adanya pengaruh faktor risiko lingkungan dan perilaku sehingga
sakit berlangsung lama. Sedangkan kasus baru, yaitu penderita yang baru
menderita sakit pada saat periode pengumpulan data dilakukan selanjutnya
cara penemuan kasus baru terutama bila terjadi dalam waktu singkat.
Dipakai untuk menilai adanya KLB atau wabah di suatu tempat, yang
memerlukan tindak lanjut.

4. Pengolahan data
Adapun jenis pengolahan data antara lain :
a. Data Kualitatif Data yang berhubungan dengan kategorisasi,
karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.
b. Data Kuantitatif Data kuantitaif merupakan data yang dihasilkan dari
pengukuran,dapat berupa bilangan bulat atau desimal. Berbeda
dengan data kualitatif, data kuantitatif hasilnya dinyatakan dalam
kuantitas numerik terhadap ciri tertentu yang disebut variabel,
misalnya jumlah bakteri yang terdapat dalam sampel air.

5. Proses pengolahan data


Proses Pengolahan Data sebagai berikut:
a. Verifikasi,
b. Pengorganisasian data,
c. Pencarian kembali,
d. Transformasi,
e. Penggabungan,
f. Pengurutan,
g. Perhitungan / kalkulasi
h. Ekstraksi data untuk membentuk informasi,
i. Pembentukan pengetahuan

6. Teknik-teknik penyajian data


Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membuat
tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
1) Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut
kategori-kategori (misalnya: jumlah pegawai menurut pendidikan
dan masa kerja) sehingga memudahkan dalam pembuatan analisis
data. Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk
memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara
terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam
menganalisis data tersebut.
2) Grafik
Selain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana
dikemukakan di atas, data-data kuantitatif (numerik) yang
terkumpul juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik. Penyajian
data dalam bentuk grafik adalah menggambarkan data secara visual
dalam sebuah gambar. Sehingga penyajian data dalam bentuk ini
lebih mudah untuk dibaca dan lebih menarik. Pembuatan grafik
pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel
distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah
didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Oleh karena itu
pembuatan grafik selalu diawali dengan pembuatan tabel distribusi
frekuensi.
DAFTAR PUSTKA

https://media.neliti.com/media/publications/183356-ID-pelaksanaan-surveilans-
epidemiologi-di-p.pdf. Penatalaksanaan survelans epidemiologi diakses pada tlg
23 maret 2022.

https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/
PERMENKES_45_2014_Penyelenggaraan_Surveilans_Kesehatan.pdf

http://laboratorium.umkt.ac.id/wp-content/uploads/2020/11/MODUL-
SURVEILANS-EPIDEMIOLOGI.pdf

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk11162003.pdf

Anda mungkin juga menyukai