DOKUMENTASI KEBIDANAN
“Aplikasi Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Kesehatan Keluarga”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahkan
rahmat serta karunianya sehingga kita masih di beri kesempatan untuk menyelesikan
tugas makalah ini mengenai “Aplikasi Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Kesehatan
Keluarga “..
Dalam penulisan makalah ini, kami tulis berdasarkan sistem EYD yang benar,
dan juga menggunakan kata yang mudah dipahami oleh pembaca, dan juga
menggunakan kata-kata yang mudah di pahami oleh pembaca, agar pembaca tahu
mengenai Lingkup Komplikasi Kebidanan. Kami juga mohon kritik dan saran dari
dosen pembimbing dan pembaca, agar kami dalam pembuatan makalah kedepannya
lebih baik lagi, karena kami sadar masih banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya semoga bermanfaat.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................i
Daftar Isi .........................................................................................................................ii
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................5
Bab II. Tinjaun Teori.......................................................................................................6
Bab III. Pembahasan.......................................................................................................31
BAB IV Penutup............................................................................................................63
A. Kesimpulan..................................................................................................63
B. Saran............................................................................................................63
DAFTARPUSTAKA....................................................................................................64
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketika proses reproduksi tercapai dalam situasi kesehatan fisik, mental, dan
adalah suatu kondisi sejahtera jasmani, rohani, sosial, ekonomi, tidak hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan namun dalam semua hal yang berkaitan
menyatakan isu status wanita, hak reproduksi wanita, etika, dan hukum
ataupun wanita, namun wanita mempunyai organ yang lebih sensitif terhadap
2010).
akan bermanfaat dalam menjaga saluran reproduksi yang sehat dan terhindar
1
dari berbagai macam penyakit kelamin seperti kanker seviks, keputihan,
iritasi kulit genital, alergi, peradangan atau infeksi saluran kemih. Kuman
penyebab infeksi tersebut dapat berupa bakteri, jamur, virus dan parasit
(Depkes, 2010). Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kebersihan
disertai oleh erythema (vulvitis) adalah tanda yang paling signifikan dari
mewakili sekitar 18% dari total beban global penyakit. Menurut Institute of
Keputihan atau flour albus merupakan suatu kondisi ketika cairan yang
berlebihan keluar dari vagina, keputihan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
2
2012 ). Keputihan bersifat fisiologis yaitu keputihan yang timbul akibat
proses alami dalam tubuh. Sekresi keputihan fisiologis tersebut bisa cair
seperti air atau kadang- kadang agak berlendir, umumnya cairan yang keluar
sedikit, jernih, tidak berbau dan tidak gatal (Mahammad Shadine. 2012).
biasanya disertai dengan rasa gatal didalam vagina dan disekitar bibir vagina
bagian luar, kerap pula disertai bau busuk, dan menimbulkan rasa nyeri
negara Indonesia adalah daerah yang beriklim tropis, sehingga jamur mudah
pada perempuan Indonesia (Nurul, dkk. 2011). Dan untuk wanita Indonesia
pada tahun 2013 sebanyak 237.641.326 jiwa dan yang mengalami keputihan
dari jumlah wanita sebanyak 37,4 juta jiwa, 75% diantaranya adalah remaja
kronis, peradangan alat kelamin, serta ada penyakit dalam organ reproduksi
3
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan menyediakan pelayanan
penyebab dari keputihan adalah kebersihan diri yang buruk (Gul et al, 2013).
infeksi genitalia lebih besar (38,1%) pada mereka yang membersihkan area
genitalia dengan salah dan sekitar (35,1%) pada mereka yang membersihkan
area genitalia dengan benar (Sevil et al, 2013). Pada penelitian Mokodongan
tahun 2015 menyatakan bahwa lebih banyak remaja yang memiliki risiko
penelitian yang dilakukan oleh Fitria tahun 2017 bahwa pengetahuan dapat
remaja putri
4
toilet umum (p value 0,021) dengan kejadian keputihan patologis.
Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2017 capaian perilaku hidup bersih
sehat meliputi aktivitas fisik, penggunaan air bersih dan cuci tangan sebelum
Aktivitas padat dimulai dari sebelum subuh hingga sampai kembali tidur
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat
Untuk mengetahui Apa saja pembahasan flour albus dan askeb flour albus
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keputihan
1. Pengertian Keputihan
keputihan adalah cairan yang keluar dari alat reproduksi perempuan hampir
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar
kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat.
kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau lender menyerupai nanah. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari
liang vagina diluar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa
2. Jenis Keputihan
6
berbahaya (Andik, 2004).
kadang putih, kental, tidak berbau, tanpa disertai keluhan (misal gatal,
nyeri, rasa terbakar, dsb ), keluar pada saat menjelang dan sesudah
ba
Cairan yang keluar mengandung nyak leukosit, ditandai dengan
Keputihan abnormal dapat terjadi pada semua infeksi alat kelamin (infeksi
tidak normal dengan ciri- ciri ialah : jumlahnya banyak, timbul terus
Fisiologis Patologis
7
Cairan yang keluar dari vagina Cairan berwarna coklat
sedikit merah.
bau amis.
3. Penyebab Keputihan
2) Pola hidup yang kurang sehat, seperti kurang olahraga, pola makan
8
1) Pengaruh sisa estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina
leukorea.
uterus.
keputihan secara umum pada remaja putri usia remaja awal sampai
kewanitaan.
9
5) Membasuh organ kewanitaan ke arah yang salah yaitu arah
melemah
1) Bayi yang baru lahir kira – kira 10 hari, keputihan ini disebabkan
10
6) Pengeluaran lender yang bertambah pada wanita yang sedang
1) Kelelahan fisik
Sisa dari metabolisme ini adalah asam laktat yang digunakan untuk
2) Ketegangan psikis
akibat dari meningkatnya beban pikiran akibat dari kondisi yang tidak
11
penyebab keputihan mudah berkembang
3) Kebersihan diri
yang ketat dan berbahan nilon, cara membersihkan alat kelamin (cebok)
menstruasi.
1) Infeksi atau peradangan yang terjadi karena mencuci vagina dengan air
kotor.
12
kearah depan
7) Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas (jamur yang
kewanitaan
a. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis disebabkan antara lain terjadi saat menarche karena mulai
dan saat koitus, akibat pengeluaran transudate dari dinding vagina, saat ovulasi,
13
dengan secret dari kelenjar – kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer.
b. Faktor konstitusi
masalah keluarga, masalah pada pekerjaan, atau bisa akibat dari penyakit
serta bisa diakibatkan oleh status imun seseorang yang menurun maupun obat –
obatan.
c. Faktor iritasi
intim, penggunaan pembilas atau pengharum vagina, ataupun bisa teriritasi oleh
celana.
d. Faktor patologis
Terjadi karena ada benda asing dalam vagina, infeksi vagina oleh kuman,
jamur, virus, parasit, tumor, kanker pada alat kelamin. Pada vagina terdapat 95%
ekosistem vagina yang seimbang yaitu berada pada kisaran 3,8 – 4,2, pada
tingkat keasaman itu lactobacillus akan subur berkembang dan bakteri patogen
tak akan mengganggu dan menjaga derajat keasaman (pH) level normal. Dalam
kondisi tertentu kadar ph bisa berubah tidak seimbang. Jika pH vagina naik
menjadi lebih tinggi dari 4,2, maka jamur akan tumbuh dan berkembang.
bagian bawah atau pada daerah yang lebih proksimal, yang bisa disebabkan oleh
14
4. Pencegahan Keputihan
kurangi konsumsi makanan manis, memilih celana dalam yang tidak terlalu ketat
orang lain, ketika haid sering-sering berganti pembalut, jika sudah terkena
keseimbangan pH vagina
pertumbuhan jamur
15
Menurut (Sadine, 2012 )Pencegahan Keputihan
1) Selalu menjaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin. rambut vagina
atau pubis yang terlampau tebal dapat menjadi tempat sembunyi kuman. Jadi,
2) Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau larutan
antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya
akan mematikan flora normal vagina dan keasaman vagina juga terganggu, jika
3) perhatikan kebersihan lingkungan. Keputihan juga bisa muncul lewat air yang
tidak bersih. Jadi, bersihkan bak mandi, ember, ciduk, water torn, dan bibir
4) setia pada pasangan merupakn langkah awal untuk menghindari keputihan yang
1) Menjaga organ intim agar tidak lembab setelah buang air kecil atau air besar,
16
4) Saat menstruasi mengganti pembalut beberapa kali dalam sehari.
5. Patofisiologis Keputihan
progesterone yang berubah keadaannya terutama pada saat siklus haid, sehingga
jumlah dan konsistensi sekresi vagina berbeda. Sekresi meningkat pada saat
ovulasi atau sebelum haid. Bakteri dalam vagina telah menyesuaikan diri
mengubah glikogen dalam cairan vagina menjadi asam laktat. Asam laktat ini
merugikan. Bila kadar salah satu atau kedua hormone berubah secara dramatis,
Proses infeksi dimulai dengan perlekatan candida pada sel epitel vagina.
Kemampuan melekat ini lebih baik pada candida albizans daripada spesies
(Kusmiran, 2012).
6. Dampak keputihan
17
Keputihan normal dan abnormal mempunyai dampak pada wanita.
Keputihan normal menyebabkan rasa tidak nyaman pada wanita sehingga dapat
pada bagian saluran indung telur yang dapat menyebabkan infertilitas. Pada ibu
(KJDK), kelainan kongenital, lahir prematur (Kasdu, 2008). Selain itu infeksi
oleh kuman atau bakteri yang masuk ke vagina sehingga terjadi keputihan yang
berlanjut ke tahap yang lebih parah dan berisiko untuk terjadinya kasus Infeksi
Menular.
1) Gangguan psikologis
kecemasan yang berlebihan dan membuat seseorang merasa kotor serta tidak
yan hebat, dapat disertai dengan rasa nyeri. Ini terjadi pada mereka yang
18
Di dalam liang sanggama hidup bersama bakteri saling menguntungkan
dengan gejala leukorea encer sampai kental, berbau khas, gatal, dan rasa
putih, bergumpal dan sangat gatal. Pada dinding vagina terdapat selaput
pengobatan.
d) Servisitis akuta
19
ini adalah pembengkakan mulut rahim, pengeluaran cairan bernanah,
terhadap infeksi ini dengan memberi antibiotika dosis tepat dan menjaga
Infeksi ini dapat terjadi pada sebagian besar wanita yang telah
ini adalah leukorea yang kadang sedikit atau banyak, dapat terjadi
hubungan seksual. Penyakit ini dapat bersifat akut atau menahun atau
20
dan pernafasan bertambah serta tekanan darah dalam batas normal.
sekitar vulva. Keputihan yang sulit sembuh dapat menjadi komplikasi lanjut dari
8. Patogenesis keputihan
kelamin wanita yang tidak berupa darah. Dalam perkembangan, alat kelamin
merupakan keadaan yang dapat terjadi fisiologis dan dapat menjadi keputihan
yang patologis karena terinfeksi kuman penyakit. Bila vagina terinfeksi kuman
penyakit seperti jamur, parasit, bakteri, dan virus maka keseimbangan ekosistem
memakan glikogen yang dihasilkan oleh estrogen pada dinding vagina untuk
pertumbuhannya dan menjadikan pH vagina menjadi asam, hal ini tidak dapat
terjadi bila pH vagina basa. Keadaan vagina basa membuat kuman penyakit
9. Pemeriksaan keputihan
21
pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan usia, keluhan yang dirasakan,
kehamilan. Selain itu, tindakan ini juga harus ditunjang oleh pemeriksaan
Pada pemeriksaan langsung di sekitar alat kelamin luar, bisa terlihat bibir
kemaluan, muara kandung kencing, anus, dan lipatan paha. Perhatikan apakah
tampak bercak kemerahan yang terasa gatal, perhatikan juga ada luka lecet,
(sedik atau banyak), konsistensi (encer, agak kental, kental), warna (putih,
2012).
22
spekulum. Dengan alat ini bisa dilihat saluran vagina dan leher rahim (serviks),
apakah ada peradangan (kemerahan), erosi, atau bercak putih. Juga bisa
terlihat bila ada benda asing yang tinggal di saluran vagina, tumor, papiloma
yaitu dengan cara mengambil sel-sel lepas. Proses pengambilan ini dilakukan
dengan cara mengeroknya dari selaput lendir rahim kemudian hasil biopsi
adanya kemungkinan kanker atau infeksi yang terjadi hanya merupakan infeksi
23
B. Teori Menejemen Varney
masyarakat.
23
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pada klien.
berikut:
antara lain :
kebutuhan
24
(4) Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
lengkap.
benar terjadi.
25
b) Langkah IV : Identifikasi kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
masalah yang berkaitan, tetapi dilihat juga dari apa yang akan
d) Langkah VI : Pelaksanaan
26
ini bisa dilakukan oleh bidan atau anggota tim kesehatan
a. S = DATA SUBYEKTIF
27
sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan
b. O = DATA OBYEKTIF
terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari
diagnostik lain. Catatan medik atau informasi dari keluarga atau orang
lain dapat dimasukkan dalam data obyektif ini. Data ini akan
diagnosis.
pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan ditemukan
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut
28
Analisis atau assassment merupakan pendokumentasian
d. P = PLANNING
ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil
mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu.
29
Alur pikir bidan Pencatatan dari asuhan
kebidanan
Proses Manajemen kebidanan Dokumentasi
kebidanan
Implementasi Implementasi
Evaluasi Evaluasi
BAB III
30
TINJAUAN KASUS
Tempat : BPM
I. Pengkajian
a. Data Subjektif
1. Biodata
31
2. Keluhan Utama
berwarna putih kekuningan, berbau, gatal, sejak 3 hari yang lalu, dan
6 x/hari ganti celana dalam dan merasa tidak nyaman dan cemas
dengan keadaannya.
2. Riwayat Kesehatan
panggul.
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 13 tahun
32
Siklus : 28 hari
4. Riwayat Pernikahan
5. Riwayat Kontrasepsi
Kehamilan ke :1 (satu)
HPHT :19-01-2021
TP : 26-10-2021
Periksa hamil
33
Trimester I
Frekuensi : 2 kali
Tempat : BPM
Trimester II
Frekuensi : 1 kali
Tempat : BPM
Keluhan : keputihan
8. Kebutuhan Sehari-hari
a.) Nutrisi
(1) Makan
(2) Minum
34
b.) Eliminasi
(1) BAB
(2) BAK
35
Sebelum hamil Saat hamil
Ganti celana dalam : 3 kali/ hari Ganti celana dalam : 6 kali/ hari
e.) Aktifitas
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
36
Tanda-Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 19 x/menit
Suhu : 36,5˚C
2. Pemeriksaan antropometri
BB sebelum hamil : 50 kg
LILA : 29 cm
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk : Simetris
Kebersihan : cukup
b. Muka
Bentuk : simetris
Oedema : ada
c. Mata
Konjungtiva : an anemis
Sclera : an ikterik
37
Masalah : tidak ada
d. Hidung
Bentuk : simetris
Kebersihan : cukup
e. Telinga
Bentuk : simetris
Pendengaran : baik
f. Mulut
g. Leher
h. Payudara
Bentuk : simetris
38
puting susu : menonjol
i. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
balotement
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
Genetalia
(1) Inspeksi
39
Jumlah :6 x/hari ganti celana dalam(± 30cc)
(2) inspekulo
j. Ekstremitas
(1) Atas
Bentuk : simetris
(2) Bawah
Bentuk : simetris
4. Pemeriksaan Penujang
Pemeriksaan darah
40
HB : 11 gr%
Golongan Darah :A
Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan Laboratorium
a. Diagnosa kebidanan
patologis
DS :
pernah keguguran.
5. Keputihan yang dialami sejak 3 hari yang lalu dan dalam sehari 6
Do :
41
1) Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
2) Tanda-Tanda Vital
TD :110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 19 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat ini : 59 kg
LILA : 29 cm
(1) Inspeksi
(2) inspekulo
42
b. Masalah
2) Cemas
c. Kebutuhan
1. Abortus
43
Keputihan pada tentang tindakan yang informed concent
ibu hamil akan dilakukan yaitu diharapkan ibu dan
berkurang dengan pemeriksaan pada ibu keluarga mengerti
rentang waktu 2 tentang keadaan ibu,
minggu proses yang akan
Dengan kriteria : dilakukan, tujuan dan
1. Inspeksi: manfaat tindakan yang
Bersih tidak akan dilakukan serta
ada kemungkinan yang
pengeluaran/se akan terjadi,juga
dikit diharapkan baik ibu
pengeluaran, maupun keluarga
tidak ada memberikan
perandangan, persetujuan terhadap
keputihan tindakan medis yang
berwarna akan dilakukan.
jernih, tidak
gatal dan tidak 2. Jelaskan hasil
berbau, tidak pemeriksaan pada ibu 2. Dengan menjelaskan
ada iritasi. hasil pemeriksaan ibu
2. Frekuensi bisa mengetahui hasil
ganti celana pemeriksaan yang
dalam <4 x/ dilakukan sehingga ibu
hari bisa lebih kooperatif
3. Ibu memahami dalam
cara pengobatan/tindakan
mengurangi yang akan dilakukan
keputihan 3. Jelaskan tentang ketidak
nyamanan yang terjadi
pada masa kehamilan 3. Keputihan adalah salah
seperti : keputihan, satu ketidaknyamanan
sering buang air kecil, yang dirasakan pada
mual dan muntah, ibu hamil. Keputihan
sembelit, dan nafas ditandai dengan
sesak. keluarnya cairan dari
vagina yang membuat
vagina menjadi lembab,
jika dibiarkan akan
mengeluarkan bau yang
tidak sedap dan gatal
pada daerah vagina,
sehingga membuat
kondisi ibu menjadi
tidaknyaman.
4. Jelaskan perbedaan
keputihan fisiologi dan
patologis pada ibu 4. Dengan diberikan
44
hamil. Seperti keputihan penjelasan tentang
fisiologi :keputihan keputihan fisiologis dan
yang tidak berbau, tidak keputihan patologis ibu
gatal, berwarna jernih bisa tau keputihan jenis
atau kekuningan. apa yang dialaminya
Keputihan dan ibu bisa segera
patologis :keputihan berkonsultasi kepada
yang berbau, ada rasa tenaga kesehatan.
gatal, nyeri saat BAK,
terasa panas pada
genetalia dan berwarna
keruh,putih kekuningan,
abu-abu, hijau, coklat,
bahkan bercampur darah
5. Makanan yang
5. Jelaskan pola makan
mengandung gula
yang dapat
dikonsumsi berlebih
mempengaruhi
dapat menyebabkan
keputihan, seperti:
bakteri lactobacillus
Hindari makanan yang
tidak dapat meragikan
banyak mengandung
semua gula ke dalam
karbohidrat dengan
asam laktat dan tidak
kadar gula tinggi (tepung
dapat menahan
, sereal, roti), minuman
pertumbuhan penyakit,
bersoda dan buahan yang
maka jumlah gula
mengandung
menjadi meningkat dan
fuktosa( ketimun,
jamur atau bakteri
bengkuang, pisang)
perusak akan
bertambah banyak.
(Darma, dkk, 2017)
45
dalam.
8. Keputihan patologis
8. Jelaskan bahaya yang berasal dari
keputihan patologis jamur/bakteri yang
terhadap janin diatasi segera dapat
menyebabkan bayi
lahir BBRL, kebutaan,
peneumonia, kematian
neonatus.(Ayu
Gusti,2016)
46
bisa digunakan sebagai
obat antiseptik untuk
menjaga kesehatan
rongga mulut,
menyembuhkan penyait
keputihan dan bau tidak
sedap. (Firmanila,
dkk,2016)
47
diberikan ketat dan sering
mengganti pakaian
dalam.
48
mengetahui keadaan
janinnya
VI. Implementasi
49
lendir kental, yang
berwarna putih
kekuningan, berbau,
jumlah pengeluaran
6x/hari ganti celana
dalam (±60cc), dan
dari hasil pemeriksaan
laboraorium
terdeteksi adanya
jamur candida
albican. Dalam hal ini
ibu mengalami
keputihan patologis
yang disebabkan
jamur candida albican
: tidak a
Pukul: 15.20 3. Menjelaskan tentang ketidak
WIB nyamanan yang terjadi pada 3. Ibu mengetahui dan
masa kehamilan seperti : mengerti bahwa
keputihan, sering buang air keputihan merupakan
kecil, mual dan muntah, salah satu
sembelit, dan nafas sesak. ketidaknyamanan
yang terjadi pada
massa hamil.
Pukul: 15.25 4. Menjelaskan perbedaan
WIB keputihan fisiologi dan 4. Ibu mengerti
patologis pada ibu hamil. penjelasan dari bidan
Seperti keputihan dan ibu dapat
fisiologi :keputihan yang mengulangi kembali
tidak berbau, tidak gatal, penjelasan yang di
berwarna jenih atau berikan
kekuningan. Keputihan
patologis :keputihan yang
berbau, ada rasa gataal, nyeri
saat BAK, tersa panas pada
generalia dan berwarna
keruh,putih kekuningan,abu-
abu,hijau,coklat,bahkan
bercampur darah.
Pukul: 15.30
WIB 5. Menjelaskan pola makan
yang dapat mempengaruhi 5. Ibu mengerti
keputihan, seperti: Hindari penjelasan dari bidan
makanan yang banyak dan ibu dapat
50
mengandung karbohidrat mengulangi kembali
dengan kadar gula tinggi penjelasan yang di
(tepung, sereal, roti), berikan.
minuman bersoda dan
buahan yang mengandung
fuktosa(ketimun,
Pukul: 15.35 bengkuang, pisang)
WIB
6. Menjelaskan kepada ibu
bagaimana menjaga daerah 6. Ibu mengerti dari
pribadi atau genetalia agar penjelasan dan ibu
tetap bersih dan kering, dapat mengulangi
mengeringkan kulit dengan kembali penjelasan
handuk atau tisu bila serta mau melakukan
berkeringat atau setelah apa yang disarankan.
buang air, menghindari
menggunakan pakaian ketat
Pukul: 15.40 dan sering mengganti
WIB pakaian dalam.
51
9. Menganjurkan ibu untuk anjuran dari bidan
personal hygiene dengan
menggunakan air rebusan
sirih merah sebagai air
Pukul: 15.55 cebokan
WIB
10.Pemberian terapi
10. Kolaborasi dengan dokter diberikan, yaitu :
pemberian teraphy. Nistatin 2 x 100.000
Pukul: 15.55 iu/hari pervaginam
WIB (1x1 selama 6 hari).
52
yang di alaminya bisa diatasi bidan dan akan akan
dengan cara pengobatan melalukan
pengobatan
VII. Evaluasi
Hari/Tanggal Evaluasi
Sabtu, 31-08-2021 S:
Pukul: 16.30 WIB
1. Ibu mengetahui keputihan yang dialaminya
merupakan ketidaknyamanan yang terjadi pada
massa kehamilan
2. Ibu mengetahui keputihan yang di biarkan saja
dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan
dan janinnya
3. Ibu akan menjaga kebersihan genetaliannya
seperti yang telah diajarkan
4. Ibu suah mengerti perbedaan keputihan fisiologis
dan keputhan patologis.
5. Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan
kondisinya saat ini
O:
1) Keadaan Umum : baik
53
Kesadaran : composmentis
2) Tanda-Tanda Vital
TD :110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 19 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Tinggi Badan : 164
Berat Badan : 59 kg
LILA : 29 cm
Genetalia
(1) Inspeksi
Kebersihan : kerung bersih
Pengeluaran sekret : ada lendir, kental
Jumlah : 6 x/hari ganti celana dalam
(±30 cc)
Warna :putih kekuningan
Bau : khas keputihan
Darah : tidak ada
Varices vulva : tidak ada
Oedema vulva : tidak ada
A:
Ny W umur 25 , G1P0 A0, UK 14 minggu, dengan
flour albus patologis.
P:
Intervensi dilanjutkan dengan :
1. Pemantauan KU dan TTV
2. Pemantauan pengeluaran keputihan
3. Penkes personal hygiene
4. Anjukan ibu untuk personal hygiene dengan air
rebusan daun sirih merah sebagai air cebokan
dengan cara: 11 lembar daun sirih merah segar,
direbus dengan menggunakan air 2½ L .ketika
masih hangat, gunakan air rebusan untuk
membasuh organ kewanitaan.
5. Mengingatkan ibu tentang obat keputihan nistatin
yang di gunakan pada malam hari
Catatan Perkembangan
54
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan I Paraf
Minggu, 01 S:
Agustus 2021
1. Ibu mengatakan telah menjaga
kebersihan genetalianya seperti
yang telah dianjurkan
2. Ibu mengatakan keputihannya
belum berkurang
3. Ibu mengatakan telah melakukan
personal hygiene dengan
menggunakan air rebusan sirih
merah sehari 2 kali sebagai air
cebokannya
4. Ibu mengatakan masih
menggubakan obat yang diberikan
O:
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmenthis
3. TTV : TD : 110/80 mmHg
P : 78 x/m
RR : 19 x/m
T : 36.5 0C
4. Genetalia
Inspeksi
A:
Ny W umur 25 , G1P0A0, UK 14
55
minggu, dengan flour albus patologis
pemantauan pada hari ke 2
P:
Intervensi dilanjutkan dengan:
1. Pemantauan KU dan TTV
R: pemeriksaan TTV telah
dilakukan
2. Pemantauan keadaan keputihan
R: pemantauan telah dilakukan
3. Anjukan ibu untuk personal
hygiene dengan air rebusan daun
sirih merah sebagai air cebokan,
dengan cara: 11 lembar daun sirih
merah segar, direbus dengan
menggunakan air 2½ L .ketika
masih hangat, gunakan air
rebusan untuk membasuh organ
kewanitaan.
R: ibu ingin mengikuti anjuran
bidan
4. Mengingatkan ibu tentang obat
keputihannya yag di gunakan
pada malam hari
R: ibu sudah menggunakan obat 1
x 1 pada malam hari
5. Masalah teratasi sebagian,
intervensi dilanjutkan
Senin, 01-08- S:
2021
1. Ibu mengatakana tlah menjaga
kebersihan alat genetalianya
2. Ibu mengatakan keputihannya
sudah berkurang tetapi warnanya
masih berwarna putih kekuningan
dan masih berbau, gatal sudah
berkurang
3. Ibu mengatakan telah melakukan
personal hygiene dengan
56
menggunakan air rebusan sirih
merah sehari 2 kali sebagai air
cebokannya
4. Ibu mengatakan masih
menggunakan obat yang diberikan
O:
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmenthis
3. TTV : TD : 110/70 mmHg
P : 80 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.5 0C
4. Genetalia
Inspeksi
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran Ada lendir kental
sekret :
Jumlah : 5 x/ hari ganti
celana dalam
(±15 cc)
Warna : Putih kekuningan
Bau : Khas keputihan
Darah : Tidak ada
Varices vulva : Tidak ada
Oedema vulva : Tidak ada
A:
Ny W umur 25 , G1P0A0, UK 14
minggu, dengan flour albus patologis
pemantauan pada hari ke 4
P:
Intervensi dilanjutkan dengan:
1. Pemantauan KU dan TTV
R: pemeriksaan TTV telah
dilakukan
2. Pemantauan adanya tanda-tanda
infeksi genetalia
R: pemantauan telah dilakukan
3. Anjurkan ibu untuk personal
hygiene dengan air rebusan daun
57
sirih sebagai air cebokan,
R: ibu ingin mengikuti anjuran
bidan
4. Mengingatkan ibu tentang obat
keputihannya yag di gunakan
pada malam hari
R: ibu sudah menggunakan obat 1
x 1 pada malam hari
5. Anjurkan ibu untuk kunjungan
ulang tanggal 28 april 2019
R: ibu bersedia melakukan
kunjungan ulang ke BPM
6. Masalah teratasi sebagian,
intervens dilanjutkan
Selasa 02-08- S:
2021
1. Ibu mengatakan telah menjaga
kebersihan genetalianya seperti
yang telah diajarkan
2. Ibu mengatakan keputihannya
sudah mulai berkurang
3. Ibu mengatakan tidak ada rasa
gatal dan bau lagi pada
kemaluannya
4. Ibu mengatkan mengganti celana
dalamnya dalam sehari sudah
berkurang yaitu : 3-4 kali sehari
5. Ibu mengatakan genetaliannya
masih lembab
6. Ibu mengatakan telah melakukan
personal hygiene dengan
menggunakan air rebusan sirih
merah sehari 2 kali sebagai air
cebokannya
58
7. Ibu mengatakan obatnya sudah
habis kemarin.
O:
2) Tanda-Tanda Vital
TD :110
/80 mmHg
Nadi :82 x/menit
Pernafasan :19 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Tinggi Badan : 164
Berat Badan : 59 kg
LILA : 29 cm
Genetalia
Inspeksi
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran Ada lendir kental
sekret :
Jumlah : 3-4x/ hari ganti
celana dalam
(±10 cc)
Warna : Putih kekuningan
Bau : Tidak berbau
Darah : Tidak ada
Varices vulva : Tidak ada
Oedema vulva : Tidak ada
A:
Ny W umur 25 , G1P0A0, UK 14
minggu, dengan flour albus patologis
pemantauan pada hari ke 7
P:
Intervensi dilanjutkan dengan:
1. Anjurkan ibu untuk personal
hygiene dengan air rebusan daun
59
sirih sebagai air cebokan
R: ibu telah mengikuti anjuran
bidan
Rabu , 04 Juli S:
2021
1. Ibu mengatakan sudah menjaga
kebersihan genetaliannya seperti
yang telah dianjurkan
2. Ibu mengatakan keputihannya
sudah berkurang
3. Ibu mengatakan keputihannya
bewarna bening
4. Ibu mengatakan keputihannya
tidak berbau dan tidak gatal
5. Ibu mengatakan celana dalamnya
tidak lagi basah dan genetaliannya
tidak lembab
6. Ibu mengatakan ada berubahan
dari hari kehari
7. Ibu mengatakan tidak cemas lagi
dengan keadaaannya
O:
2) Tanda-Tanda Vital
TD :120/80
mmHg
Nadi :80 x/menit
60
Pernafasan :19 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Tinggi Badan : 164
Berat Badan : 59 kg
LILA : 29 cm
3) Genetalia
Inspeksi
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran Ada lendir kental
sekret :
Jumlah : : 3 x/ hari ganti
celana dalam (±3
cc)
Warna : : Bening
Bau : Tidak berbau
Darah : Tidak ada
Varices vulva : : Tidak ada
Oedema vulva : Tidak ada
A:
Ny W umur 25 , G1P0A0, UK 14
minggu, dengan flour albus patologis
P:
Intervensi dihentikan
61
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari alat kelamin wanita yang tidak berupa darah. Dalam perkembangan, alat
Bila vagina terinfeksi kuman penyakit seperti jamur, parasit, bakteri, dan
vagina menjadi asam, hal ini tidak dapat terjadi bila pH vagina basa. Keadaan
62
vagina basa membuat kuman penyakit berkembang dan hidup subur di dalam
vagina.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan
menambah wawasan kita tentang Aplikasi Dokumentasi Asuhan Kebidanan
Pada Kesehatan Keluarga, lebih jauhnya penyusun berharap dengan
mengetahui Aplikasi Dokumentasi Asuhan Kebidanan Pada Kesehatan
Keluarga kita semua dapat menyikapi segala permasalahan yang terjadi
sehingga bisa menjaga kesehatan sistem perkemihan di mulai dari diri sendiri
sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua .
DAFTAR PUSTAKA
63
Risna Triyani dan Ardiani S. Hubungan Pemakaian Pembersih Vagina
dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Putri. Bidan Prada :
Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol 1 edisi Juni 2013.
: EGC.
Medika. Varney.
(2009).ManajemenKebidanan.http://D3kebidanan.blogspot.com/2009/11/
64