Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL KEGIATAN

“PENYULUHAN KESEHATAN MENJAGA KEBERSIHAN ORGAN


REPRODUKSI PADA FASE MENSTRUASI PADA AGREGGATE
REMAJA”

DOSEN PEMBIMBING : Maimaznah, M.Kep., Ns., Sp. Kep. Kom

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. YULIA JASMI G1B115001


2. MIMA PITRIA SABRINA G1B115004
3. ZELA MITIA EKA WATI G1B115005
4. LUSI TRI AMANDA G1B115008
5. DIAH AYU HANDAYANY G1B115009
6. LINDA WATI G1B115010
7. FADILLA OCKTAVIANI G1B115044
8. NORA AZIAH G1B115049
9. GALY MURTADO G1B115023
10. ANGGINI DEA SAFITRI G1B115024
11. YOWANDA PUTRI PRATIWI G1B115025

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Subhanahuwata’ala, yang telah memberikan

rahmat serta petunjukNya sehingga penulisan proposal kegiatan yang berjudul

“Penyuluhan Kesehatan Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi Pada Fase

Menstruasi pada Aggregate Remaja” dapat terselesaikan dengan baik.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan proposal kegiatan

penyuluhan ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Maimaznah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom selaku dosen

pembimbing mata kuliah Keperawatan Komunitas III

2. Kepala SMPN 5 Jelutung Kota Jambi yang telah memberikan izin

untuk melakukan kegiatan penyuluhan di SMPN 5 Jelutung Kota

Jambi.

3. Rekan-rekan seangkatan program studi S1 keperawatan Universitas

Jambi yang telah memberikan semangat, ide, sarana dan prasarana,

serta membantu menyelesaikan penulisan proposal kegiatan ini

4. Dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah Subhanahuwata’ala memberikan yang terbaik bagi

kita semua.

Akhirnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan

laporan ini, karena penulis menyadari sebagai manusia banyak kekurangan dan

penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan

ii
riset dikemudian hari. Penulis berharap semoga laporan penyuluhan ini dapat

bermanfaat bagi pembaca khususnya yang membutuhkan.

Jambi, 11 Februari 2018

Kelompok 1

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Definisi Menstruasi........................................................................................5
2.2 Fase Mestruasi................................................................................................5
2.3 Cara Mengatasi Nyeri Pada Saat Menstruasi.................................................6
2.4 Makanan Yang Dikonsumsi Saat Menstruasi................................................8
2.5 Cara Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan Organ Reproduksi Pada Saat
Mentruasi..............................................................................................................9
BAB III SATUAN ACARA PENYULUHAN......................................................12
3.1 Satuan Acara Penyuluhan.............................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................17
4.1 Kesimpulan..............................................................................................17
4.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN...........................................................................................................19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan reproduksi menurut WHO dan ICPD (1994) dalam Mahfiana
(2009) adalah keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, dan
sosial dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan di segala hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsinya maupun proses reproduksi itu
sendiri. Kesehatan reproduksi merupakan komponen penting bagi kesehatan pria
maupun wanita, namun hal ini lebih dititikberatkan pada wanita. Wanita memiliki
sistem reproduksi yang sensitif terhadap suatu penyakit, bahkan keadaan penyakit
lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan kemampuan reproduksinya
(Kusmiran, 2012)
Banyak isu tentang kesehatan reproduksi seperti hak-hak reproduksi,
masalah seksual, dan penyakit menular seksual (PMS). Permasalahan kesehatan
pada wanita adalah berawal dari tingginya usia perkawinan dibawah 20 tahun
(4,8% usia 10-14 tahun, 41,9% pada usia 15-19 tahun) dan dikarenakan oleh umur
pertama kali menstruasi (menarche) yang masih muda sehingga usia reproduksi
perempuan semakin panjang (Riskesdas, 2010).
Menarche merupakan menstruasi pertama perempuan dimana cairan darah
keluar dari alat kelamin wanita yang berasal dari luruhnya lapisan dinding dalam
rahim (endometrium) (Pudiastuti, 2012). Usia menarche ini umumnya terjadi
antara usia 9-15 tahun (santrock,2013). Pulungan (2009) juga mengatakan bahwa
usia menarche remaja putri sekitar pada usia termuda 8 tahun dan usia tertua 14
tahun. Sedangkan hasil riset kesehatan dasar (2010) menunjukkan rata-rata usia
menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia menarche termuda 9 tahun
dan usia tertua 20 tahun. Uraian tersebut menunjukkan bahwa menarche terjadi
lebih dini dimana anak perempuan mengalami menstruasi pertama pada usia
kurang dari atau sama dengan 10 tahun (Manuaba, 2004)
Menstruasi adalah keluarnya darah dari kemaluan setiap bulan akibat
meluruhnya dinding rahim(endometrium) yang mengandung pembuluh daraj
karena sel telur (ovum) tidak dibuahi (Pudiastuti,2012). Pembuluh darah dalam

1
rahim sangat mudah terinfeksi ketika menstruasi karena kuman mudah masuk dan
menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi (Kusmiran, 2012). Infeksi ini
biasanta diakibatkan oleh salah satu organisme berikut : Candida albicans,
Trichomonas vaginalis dan Gardnerella vaginalis yang dapat menyebabkan gejala
seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, sekresi vaginal, dan rasa perih. Adapun
infeksi tersering adalah vaginosis bakterialis (40-50%), candidiasis (20-30%) dan
Trichomoniasis vaginalis (15-20%) (Davey, 2005). Hasil penelitian Panda (2013)
menunjukkan bahwa pada 50 kasus penderita lekore (keputihan) terdapat 26 kasus
(52%) terjadi infeksi oleh Candida, 3 kasus (6%) oleh Trichomonas vaginalis, dan
infeksi keduanya adalah 4 kasus (8%). Penelitian ini menunjukkan bahwa
Candida albicans merupakan spesies Candida yang paling sering menyebabkan
keputihan. Infeksi dan masalah diatas dipengaruhi oleh infeksi bakteri, virus,
jamur, dan parasit (Pudiastuti, 2012). Selain itu, terjadi iritasi pada vagina akibat
bahan kimia atau fisik (seperti sabun, spermisida, pembalut, dan lain-lain), alergi
dan dermatitis kontak serta dalanya penyebab lain seperti [olip
servikalis/neoplasma (Davey, 2005).
Keluhan pada organ reproduksi yang sering terjadi adalah pruritus vulva
yaitu adanya sensasi gatal parah dari kelamin perempuan (Misery, 2010). Bohl
(2005) dalam Indah (2012) menyatakan bahwa di Amerika dari 160 responden
100% pernah mengalami pruritus vulvs, 90% pruritus vulva akut (berlangsung
detik sampai akut) dan 10% mengalami pruritus vulva kronis (berlangsung lama).
Pruritus vulva kronis tersebut disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang
timbul karena personal hygiene yang buruk baik dari segi hygiene menstruasi,
karena alergen dan produk kewanitaan dan karena kelainan patologik vulva.
Ketidakadekuatan hygiene merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
kanker vulva (Davey,2005). Selain itu masalah higiene juga merupakan faktor
risiko terjadinya infertilitas sekunder pada wanita. Maslaah higiene ini meliputi
penggunaan pembalut yang tidak higienis saat menstruasi dimana remaja
menggunakan kain yang dipakai ulang setelah dikeringkan, bahkan mereka
mengeringkan ditempat tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari. Tindakan
ini berisiko terhadap tumbuhnya mikroba dan larva serangga sehingga
mengakibatkan vagina berbau busuk atau terjadi keputihan (Ali,2007).

2
Cara menjaga kebersihan organ reproduksi wanita adalah dengan menjaga
kebersihan organ kewanitaan sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan
membersihkan vagina menggunakan air bersih dan membersihkannya dari depan
ke belakang (dari arah vagina ke anus) untuk mencegah bakteri dari anus masuk
kevagina serta mengganti pembalut sesering mungkin setelah penuh atau tidak
lebih dari 6 jam (Kusmiran, 2012). Hasil penelitian Puspitaningrum (2012)
menyaakan bahwa 66% responden memiliki praktik kurang dalam perawatan
organ genital eksternalnya dan 34% memiliki praktik baik dalam perawatan organ
genital eksternalnya. Budiarti (2012) juga mengatakan bahwa 56% remaja dalam
kateori kurang dalam perawatan vulva saat menstruasi, 33% kategori cukup dan
11% kategori baik.
Uraian teori dan studi pendahuluan diatas menjadi alasan penulis untuk
melaksanakan penyuluhan terkait hygiene pada saat menstruasi pada siswi remaja
di sekolah tingkat SLTP/Sederajat. Penyuluhan ini dilakukan untuk mengurangi
angka penyakit yang terjadi serta mencegah risiko kesehatan tersebut diatas.

1.2 Rumusan Masalah


1.1.1 Apa yang dimaksud dengan mestruasi?
1.1.2 Bagaimana siklus dan proses menstruasi?
1.1.3 Bagaimana cara mengatasi nyeri pada saat menstruasi?
1.1.4 makanan apa yang harus dikonsumsi saat menstruasi?
1.1.5 hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat
menstruasi?
1.1.6 bagaimana cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi
pada saat mentruasi?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk memenuhi tugas praktikum penyuluhan pada aggregate
remaja pada mata kuliah Keperawatan Komunitas III Program Studi
Keperawatan Universitas Jambi.

3
1.3.2 Untuk memberikan edukasi tentang menjaga kebersihan organ
reproduksi wanita pada remaja saat menstruasi

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Menstruasi


Menstruasi atau haid adalah perdarahan uterus secara periodik dan siklik,
yang disertai pelepasan endometrium. Umumnya panjang siklus menstruasi
adalah 28±7 hari, dengan lama menstruasi 4±2 hari. Jumlah darah yang keluar
rata-rata 20–60 ml. Menstruasi pertama kalinya pada remaja perempuan disebut
menarche. Usia menarche bervariasi antara 10–16 tahun, tetapi rata-ratanyaadalah
12,5 tahun.

2.2 Fase Mestruasi


Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 bagi fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase paling jelas, ditandai dengan pengeluaran darah dan sisa
endometrium melalui vagina. Fase ini bersamaan dengan fase folikular
ovarium. Saat korpus luteum berdegenerasi karena tidak terjadi fertilisasi,
kadar progesteron dan estrogen menurun tajam, merangsang pembebasan
prostaglandin yang menyebabkan vasokonstriksi vaskular endometrium.
Penurunan distribusi.
Oksigen menyebabkan kematian endometrium beserta vaskularnya.
Perdarahan yang terjadi melalui kerusakan vaskular ini membilas jaringan
yang mati ke lumen uterus dan hanya menyisakan sebuah lapisan tipis epitel
dan kelenjar yang nantinya menjadi asal regenerasi endometrium.
Prostaglandin uterus juga merangsang kontraksi ritmik ringan miometrium
uterus yang membantu mengeluarkan darah dan sisa endometrium melalui
vagina. Kontraksi yang terlalu kuat akibat produksi prostaglandin berlebih
dapat menyebabkan rasa kram yang disebut dismenorea.
2. Fase proliferasi
Berlangsung bersamaan dengan bagian akhir fase folikular
ovarium.Ketika darah haid berhenti, endometrium mulai memperbaiki diri

5
dan berproliferasi di bawah pengaruh estrogen dari folikel-folikel yang baru
berkembang. Estrogen memacu proliferasi sel epitel, kelenjar, dan vaskular
endometrium. Fase ini berlangsung dari akhir menstruasi hingga ovulasi,
kadar puncak estrogen memicu lonjakan LH yang menjadi penyebab
ovulasi.
3. Fase sekretorik
Berlangsung bersamaan dengan fase luteal ovarium.Setelah ovulasi,
terbentuk korpus luteum baru yang mengeluarkan sejumlah besar
progesteron dan estrogen. Progesteron mengubah endometrium menjadi
kaya vaskular dan glikogen yang mana dipersiapkan untuk implantasi.

2.3 Cara Mengatasi Nyeri Pada Saat Menstruasi


1. Berbaring
Apabila rasa nyeri mulai muncul saat haid, rebahkanlah tubuh
terlebih dahulu di kasur atau sofa. Biasanya, rasa nyeri timbul pada
bagian punggung sehingga dengan berbaring maka rasa nyeri akan
berkurang. Gunakanlah bantal di bawah lutut untuk menyangganya dan
ambillah napas panjang kemudian hempaskan. Lakukanlah hal ini secara
berulang sampai kamu merasa lebih nyaman.
2. Olahraga Secara Teratur

6
Aktivitas sederhana atau olahraga ringan akan mengurangi rasa nyeri
saat haid. Olahraga ringan yang bisa dilakukan adalah berjalan,
bersepeda, atau berenang. Namun, jangan memaksakan diri apabila
memang kemampuannya tidak sampai. Lakukan saja olahraga yang
ringan tapi dengan teratur akan lebih membantu.
3. Kompres Hangat
Masukkan air hangat ke dalam botol kemudian kompreskan pada
daerah perut maka rasa nyeri akan berkurang. Mengompres bagian perut
akan membuatnya rileks dan otot-otot pun tidak menegang lagi.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Berdasarkan studi, asam lemak omega 3, vitamin E, vitamin B6 dan
B1, serta magnesium dapat mengurangi nyeri haid. kamu dapat
mengonsumsi sayur dan buah dengan aneka macam warna, labu, ikan,
dan makanan lain yang mengandung banyak protein nabati.
5. Kegiatan Relaksasi
Pijatan kecil di bagian perut dapat membantu mengurangi rasa nyeri
yang muncul. Lakukan pilates dan yoga untuk mengalihkan perhatian
dari rasa sakit haid. Relaksasi ini perlu dilakukan untuk menenangkan
pikiran dari beban atau masalah yang ada yang dapat menambah rasa
nyeri pada perut.
6. Mandi Air Hangat
Cara sedeharhana bisa dilakukan saat mandi. Apabila biasanya
mandi dengan air dingin atau air biasa, maka gantilah dengan air hangat
untuk sementara atau selama haid. Mandi dengan air hangat akan
membuat santai tubuh kita sehingga mengurangi rasa nyeri yang ada.
7. Obat-Obatan
Apabila 6 cara diatas masih tidak dapat menangani rasa nyeri itu
sendiri, maka bisa mencoba meminum obat untuk mengurangi rasa nyeri.
Namun, terdapat beberapa obat yang mengharuskan berkonsultasi
terlebih dahulu ke dokter. Beberapa obat-obatan yang bisa mengatasi rasa
nyeri ketika sedang haid yaitu:

7
a. Obat Anti Inflamasi Non-Sterois (OAINS): Sebagian besar dokter
akan meresepkan obat ini untuk kasus nyeri saat haid. Jenis obat
OAINS yang bebas dijual adalah aspirin dan ibuprofen.
b. Kontrasepsi oral: KB atau pil kontrasepsi dapat meredakan nyeri haid.
Obat ini akan menipiskan lapisan rahim dan mengurangi jumlah
prostaglandin di dalam tubuh. Apabila lapisan rahim lebih tipis maka
otot tidak akan berkontraksi lagi lebih banyak saat haid sehingga rasa
nyeri akan berkurang.
c. Obat penghilang rasa sakit lain: Tidak semua wanita merasakan efek
atau manfaat dari OAINS sehingga bisa mencoba obat paracetamol.
Kita dapat menggunakan obat ini sebagai cara menghilangkan nyeri
haid dengan cepat. Jenis obat ini bisa kita beli bebas di apotek dan
efek sampingnya pun hanya sedikit. Obat ini juga bisa kita gunakan
sebagai obat tapi dengan resep dokter.

2.4 Makanan Yang Dikonsumsi Saat Menstruasi


1. Tingkatkan konsumsi minum air putih saat sedang haid.
Jenis minuman pertama yang wajib dikonsumsi saat datang bulan
adalah air putih. Peningkatan konsumsi air mineral menjadi penting
sebab selama periode ini tubuh mengeluarkan cairan lebih banyak dari
biasanya. Karena itu agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, meminum air
minum putih lebih banyak daripada hari biasa sangat dianjurkan. Jika hal
ini tak dilakukan maka resiko meningkatnya keluhan seperti sulit
konsentrasi, pusing dan cepat lelah semakin tinggi.
2. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.
Selain air putih, makanan lainnya yang tak kalah penting dikonsumsi
saat menstruasi adalah buah-buahan dan sayuran. Kandungan vitamin
dan serat dalam dua jenis makanan ini sangat penting bagi tubuh yang
mengalami haid agar resiko konstipasi (gangguan pencernaan)
berkurang. Tidak hanya mencegah konstipasi saja, konsumsi buah dan
sayuran juga bisa membuat tubuh tetap segar selama masa menstruasi.

8
3. Pilih makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti daging, ayam,
ikan dan kacang-kacangan.
Saat sedang menstruasi gejala yang paling umum merasa lebih lemas
dari biasanya. Hal ini wajar karena waktu haid ada banyak zat besi yang
keluar bersama dengan darah. Karenanya untuk mengganti zat besi yang
hilang kamu harus memilih makanan yang mengandung banyak zat besi.
Zat besi banyak ditemukan pada lauk pauk seperti: daging, ikan, dan
kacang-kacangan.
4. Jangan lupa mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
banyak kalsium.
Ketika sedang haid Ketika sedang haid biasanya perut akan sering
mengalami kram. Rasa kram dirasakan pada area perut bawah yang
membuat kita tidak nyaman bahkan di level yang parah bisa menghambat
kegiatan. Karenanya untuk mencegah hal tersebut terjadi, mengonsumsi
makanan yang mengandung banyak kalsium dapat dilakukan. Di dalam
kalsium terdapat zat yang berguna untuk tonus otot sehingga bisa
mencegah perut kram terjadi. Makanan dan minuman seperti susu, keju,
sampai dengan sayur brokoli memiliki kandungan kalsium yang tinggi.

2.5 Cara Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan Organ Reproduksi Pada Saat
Mentruasi

Menurut Kusmiran (2011), cara pemeliharaan organ reproduksi remaja


perempuan adalah:

a. Tidak memasukkan benda asing ke dalam vagina


b. Mengunakan celana dalam yang menyerap keringat
c. Tidak mengunakan celana yang terlalu ketat
d. Pemakaian pembilas vagina secukupnya, tidak berlebihan.

Menurut Kissanti (2008), organ reproduksi perempuan mudah terkena bakteri


yang dapat menimbulkan bau tak sedap di daerah kelamin dan infeksi. Perempuan
perlu menjaga kebersihan organ reproduksi seperti:

9
1. Mencuci vagina setiap hari dengan cara membasuh dari arah depan (vagina)
ke belakang (anus) secara hati-hati menggunkan air bersih dan sabun yang
lembut setiap habis buang air kecil,buang air besar dan mandi
2. Sering ganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali saat mandi
3. Pada saat menstruasi, menggunakan pembalut berbahan lembut,menyerap
dengan baik, tidak mengandung bahan yang dapat membuat alergi (misalnya
parfum atau gel) dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut perlu
diganti sekitar 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri
yang dapat masuk ke dalam vagina
4. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh Vagina
5. Selalu gunakan celana dalam yang bersih, kering dan dapat menyerap
keringat untuk menghindari terjadinya iritasi di daerah kelamin
6. Hindari mengunakan handuk atau waslap milit orang lain untuk
mengeringkan daerah kelamin
7. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban
yang berlebihan didaerah vagina.

Menurut Ambarwati (2010), hal-hal yang perlu diperhatikan oleh remaja


wanita saat menstruasi, antara lain:

1. Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun


mandi biasa. Hati-hati saat membersihkan organ reproduksi. Bagian dalam
vagina tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun atau zat kimia
karena akan bersih dengan sendirinya secara alamiah. Bila hal tersebut
dilakukan dapat menimbulkan terjadinya iritasi bagian dalam.
2. Menganti pembalut minimal 3-4 kali sehari terutama sehabis buang air
kecil. (jika kurang dari 3-4 kali, misalnya gantinya lebih dari 6 jam sekali,
hal ini dapat menyebabkan bakteri yang terdapat dalam darah yang sudah
keluar itu akan merubah menjadi ganas, dan bisa kembali masuk ke dalam
vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bahkan kanker).
3. Bila perut terutama daerah sekitar rahim terasa nyeri dan masih dapat
diatas ringan, tidak perlu dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit,

10
kecuali sangat mengganggu seperti misalnya hingga menyebabkan
pingsan.
4. Makan-makanan bergizi, terutama yang banyak mengandung zat besi dan
vitamin seperti daging, telur, sayur dan buat.
5. Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktifitas fisik yang
berlebihan misalnya olahraga berat, terutama pada siswi sekolah perlu
dipertimbangkan.

11
BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN

3.1 Satuan Acara Penyuluhan

Topik : Penyuluhan Kesehatan Menstruasi


Sub Topik : Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi Pada Fase
Menstruasi

Hari/tanggal : Sabtu, 03 Maret 2018

Pukul/Tempat : 07.15-08.05 WIB, SMPN 5 Jelutung, Jl. Prof. Moh.


Yamin, Payo Lebar, Kota Jambi
Sasaran : Siswi Kelas VII SMPN 5 Jelutung Kota Jambi
Waktu : 50 Menit

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang
cara menjaga kebersihan organ reproduksi, peserta diharapkan
mengetahui cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi
pada fase menstruasi.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
1. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian alat reproduksi dan
organ reproduksi wanita
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian menstruasi dan proses
terjadinya mentruasi
3. Peserta dapat menjelaskan gejala sebelum menstruasi
4. Peserta dapat menjelaskan cara mengatasi nyeri pada saat
menstruasi.
5. Peserta dapat menjelaskan makanan yang dikonsumsi saat
menstruasi

12
6. Peserta dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
organ reproduksi pada saat mentruasi
C. Materi
1. Pengertian alat reproduksi dan organ reproduksi
2. Pengertian menstruasi dan proses menstruasi
3. Gejala sebelum masa menstruasi
4. Cara mengatasi nyeri pada saat menstruasi
5. Makanan yang dikonsumsi saat menstruasi
6. Cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi pada
saat mentruasi

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab
E. Media
1. Materi SAP
2. Infokus
3. Laptop
4. leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1.       1. 5 Menit Pembukaan:          

1. Membuka kegiatan dengan Menjawab Salam


mengucapkan salam
2. Memperkenalkan Diri
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Mendengarkan
4. Menyebut materi yang akan
diberikan Memperhatikan

Memperhatikan

2.        25 Menit Pelaksanaan:

13
1. Menjelaskan tentang pengertian alat          Memperhatikan
reproduksi dan organ reproduksi
2. Menjelaskan tentang menstruasi dan
proses terjadinya menstruasi dan          Memperhatikan
gejala pre-menstruasi
3. Menjelaskan tentang cara mengatasi
nyeri pada saat menstruasi
4. Menjelaskan tentang makanan yang
dikonsumsi saat menstruasi           Memperhatikan
5. Menjelaskan tentang cara menjaga
kebersihan dan kesehatan organ
reproduksi pada saat mentruasi           Memperhatikan
6. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya

          Memperhatikan

     

Bertanya dan menjawab


pertanyaan yang diajukan

3.        10 Menit Evaluasi:

          Menanyakan kepada peserta tentang        Menjawab pertanyaan


materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada siswa kelas VII SMP
yang dapat menjawab pertanyaan.

4.        5 Menit Terminasi:

     Mengucapkan terimakasih atas peran          Mendengarkan


peserta

14
     Mengucapkan salam penutup           Menjawab Salam

G. EVALUASI
1. Metode Evaluasi : tanya jawab
2. Jenis Pertanyaan : Lisan
H. URAIAN MATERI
1. Pengertian alat reproduksi dan organ reproduksi
Alat reproduksi adalah organ atau suatu bagian tubuh yang dimiliki
pada laki-laki maupun perempuan yang digunakan untuk
berkembang biak pada manusia.
Organ reproduksi terdiri dari rahim, indung telur, saluran telur,
leher rahim dan vagina.
2. Pengertian Menstruasi dan proses menstruasi
Menstruasi atau haid adalah perdarahan dinding rahim secara
berkala dan mengikuti aliran siklus. Umumnya panjang siklus
menstruasi adalah 28 hari, dengan lama menstruasi 8-2 hari. Siklus
menstruasi terdiri dari 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-
ovulasi, fase ovulas, dan fase pasca-ovulasi. Jumlah darah yang
keluar rata-rata 20–60 mili liter.
Wanita umumnya memiliki 200.000-400.000 sel telur dalam
tubuhnya. Setiap kali masa menstruasi maka 1 atau beberapa sel
telur akan mengalami pematangan sel. Sel telur yang sudah matang
selanjutnya disalurkan kesaluran telur untuk dibuahi oleh sel
sperma. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi maka sel telur tersebut
mengalami kematian dan melebur bersama dinding rahim yang
menebal.
3. Gejala sebelum menstruasi
Gejala yang dialami sebelum masa menstruasi antara lain :
a. Nyeri (kepala, perut, pinggang, sendi)
b. Pembengkakan dan nyeri payudara

15
c. Perubahan perilaku dan emosi (mudah menangis, depresi, labil,
perubahan perasaan)
d. Perut kembung
e. Peningkatan rasa lapar
f. jerawat
4. Cara mengatasi nyeri pada saat menstruasi
Adapun cara mengatasi nyeri pada saat menstruasi adalah:
a. Berbaring atau menungging
b. Kegiatan relaksasi (nafas dalam, mendengarkan musik)
c. Kompres hangat pada daerah yang dirasa nyeri
d. Mandi air hangat
e. Obat-obatan pereda nyeri untuk nyeri skala hebat
5. Makanan yang dikonsumsi saat menstruasi
a. Tingkatkan konsumsi minum air putih
b. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.
c. Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi
d. mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
banyak kalsium dan magnesium

6. Cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi pada saat


mentruasi
a. Mencuci kemaluan secara hati-hati
b. Sering ganti pakaian dalam minimal sehari dua kali
c. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh kemaluan
d. Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan kering
e. Hindari mengunakan handuk milik orang lain untuk
mengeringkan daerah kelamin
f. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan

hal-hal yang perlu diperhatikan oleh remaja wanita saat menstruasi,


antara lain:

16
a. Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari
b. Menganti pembalut minimal 3-4 kali sehari terutama sehabis
buang air kecil.
c. Bila perut terutama daerah sekitar rahim terasa nyeri dan masih
dapat diatas ringan, tidak perlu dibiasakan minum obat
penghilang rasa sakit, kecuali sangat mengganggu seperti
misalnya hingga menyebabkan pingsan.
d. Makan-makanan bergizi terutama yang banyak mengandung zat
besi dan vitamin.
e. Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktifitas fisik
yang berlebihan misalnya olahraga berat.

17
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesehatan organ reproduksi pada anak remaja terkhusus wanita sangat


penting dan membutuhkan perhatian yang khusus. Kebersihan menjadi kunci
utama dalam menjaga kesehatan organ reproduksi. Perawatan diri yang baik pada
saat menstruasi dapat menjadi salah satu cara untuk menghindari infeksi bakteri
dan masalah yang berbahaya lainnya. Dengan menjaga kesehatan organ
reproduksi seseorang dapat melindungi diri sendiri maupun orang sekitar dari
kerugian dan penyakit. Menjaga kebersihan juga dapat menurunkan angka
kejadian infeksi saluran kemih pada remaja. Adapun cara menjaga kebersihan
organ reproduksi pada saat menstruasi yaitu :

a. Mencuci kemaluan secara hati-hati


b. Sering ganti pakaian dalam minimal sehari dua kali
c. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh kemaluan
d. Selalu gunakan celana dalam yang bersih dan kering
e. Hindari mengunakan handuk milik orang lain untuk mengeringkan daerah
kelamin
f. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan

4.2 Saran

Agar wawasan dan pengetahuan terkait higiene organ reproduksi untuk bisa
dimiliki dan diterapkan oleh para remaja agar kesejahteraan dan kesehatan dapat
tercapai dengan sempurna, oleh karena itu penulis memberi saran kepada para
pihak terkait khususnya dinas kesehatan, pemerintah untuk bisa memberikan
pengetahuan tentang hygiene yang baik pada masyarakat, khususnya terkait
masalah kebersihan pada organ reproduksi agar masyarakat dapat lebih cerdas dan
paham dalam memelihara kesehatan organ tubuhnya sendiri.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiran, Ali. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta :


Salemba Medika

Aisyaroh, N. 2010. Kesehatan Reproduksi remaja. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan


Agung, Universitas Sultan Agung. www.Unissula.ac.id

Kissanti, A. Buku Pintar Wanita Kesehatan dan Kecantikan. Jakarta: Araska


Printika

Indriastuti, D.P. 2009. Hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi


dengan perilaku higienis Remaja Putri pada saat menstruasi.

Ambarwati, E,R,Diah, W. 2010. Asuhan kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha


Medika

Dewi, Ratna Pudiastuti. 2012. Asuhan Kebidanan pada hamil Normal dan
Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika

http://yundahamasah.blogspot.com/2013/01/kesehatan-reproduksi-remaja.htm

20
LAMPIRAN

21
22
23
24
25
26
1

Anda mungkin juga menyukai