DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
UNIVERSITAS JAMBI
2018
i
KATA PENGANTAR
penyuluhan ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai
Jambi.
4. Dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
kita semua.
laporan ini, karena penulis menyadari sebagai manusia banyak kekurangan dan
penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan
ii
riset dikemudian hari. Penulis berharap semoga laporan penyuluhan ini dapat
Kelompok 1
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Definisi Menstruasi........................................................................................5
2.2 Fase Mestruasi................................................................................................5
2.3 Cara Mengatasi Nyeri Pada Saat Menstruasi.................................................6
2.4 Makanan Yang Dikonsumsi Saat Menstruasi................................................8
2.5 Cara Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan Organ Reproduksi Pada Saat
Mentruasi..............................................................................................................9
BAB III SATUAN ACARA PENYULUHAN......................................................12
3.1 Satuan Acara Penyuluhan.............................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................17
4.1 Kesimpulan..............................................................................................17
4.2 Saran........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN...........................................................................................................19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
rahim sangat mudah terinfeksi ketika menstruasi karena kuman mudah masuk dan
menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi (Kusmiran, 2012). Infeksi ini
biasanta diakibatkan oleh salah satu organisme berikut : Candida albicans,
Trichomonas vaginalis dan Gardnerella vaginalis yang dapat menyebabkan gejala
seperti pruritus vulva, iritasi, inflamasi, sekresi vaginal, dan rasa perih. Adapun
infeksi tersering adalah vaginosis bakterialis (40-50%), candidiasis (20-30%) dan
Trichomoniasis vaginalis (15-20%) (Davey, 2005). Hasil penelitian Panda (2013)
menunjukkan bahwa pada 50 kasus penderita lekore (keputihan) terdapat 26 kasus
(52%) terjadi infeksi oleh Candida, 3 kasus (6%) oleh Trichomonas vaginalis, dan
infeksi keduanya adalah 4 kasus (8%). Penelitian ini menunjukkan bahwa
Candida albicans merupakan spesies Candida yang paling sering menyebabkan
keputihan. Infeksi dan masalah diatas dipengaruhi oleh infeksi bakteri, virus,
jamur, dan parasit (Pudiastuti, 2012). Selain itu, terjadi iritasi pada vagina akibat
bahan kimia atau fisik (seperti sabun, spermisida, pembalut, dan lain-lain), alergi
dan dermatitis kontak serta dalanya penyebab lain seperti [olip
servikalis/neoplasma (Davey, 2005).
Keluhan pada organ reproduksi yang sering terjadi adalah pruritus vulva
yaitu adanya sensasi gatal parah dari kelamin perempuan (Misery, 2010). Bohl
(2005) dalam Indah (2012) menyatakan bahwa di Amerika dari 160 responden
100% pernah mengalami pruritus vulvs, 90% pruritus vulva akut (berlangsung
detik sampai akut) dan 10% mengalami pruritus vulva kronis (berlangsung lama).
Pruritus vulva kronis tersebut disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang
timbul karena personal hygiene yang buruk baik dari segi hygiene menstruasi,
karena alergen dan produk kewanitaan dan karena kelainan patologik vulva.
Ketidakadekuatan hygiene merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
kanker vulva (Davey,2005). Selain itu masalah higiene juga merupakan faktor
risiko terjadinya infertilitas sekunder pada wanita. Maslaah higiene ini meliputi
penggunaan pembalut yang tidak higienis saat menstruasi dimana remaja
menggunakan kain yang dipakai ulang setelah dikeringkan, bahkan mereka
mengeringkan ditempat tersembunyi dan tidak terkena sinar matahari. Tindakan
ini berisiko terhadap tumbuhnya mikroba dan larva serangga sehingga
mengakibatkan vagina berbau busuk atau terjadi keputihan (Ali,2007).
2
Cara menjaga kebersihan organ reproduksi wanita adalah dengan menjaga
kebersihan organ kewanitaan sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan
membersihkan vagina menggunakan air bersih dan membersihkannya dari depan
ke belakang (dari arah vagina ke anus) untuk mencegah bakteri dari anus masuk
kevagina serta mengganti pembalut sesering mungkin setelah penuh atau tidak
lebih dari 6 jam (Kusmiran, 2012). Hasil penelitian Puspitaningrum (2012)
menyaakan bahwa 66% responden memiliki praktik kurang dalam perawatan
organ genital eksternalnya dan 34% memiliki praktik baik dalam perawatan organ
genital eksternalnya. Budiarti (2012) juga mengatakan bahwa 56% remaja dalam
kateori kurang dalam perawatan vulva saat menstruasi, 33% kategori cukup dan
11% kategori baik.
Uraian teori dan studi pendahuluan diatas menjadi alasan penulis untuk
melaksanakan penyuluhan terkait hygiene pada saat menstruasi pada siswi remaja
di sekolah tingkat SLTP/Sederajat. Penyuluhan ini dilakukan untuk mengurangi
angka penyakit yang terjadi serta mencegah risiko kesehatan tersebut diatas.
3
1.3.2 Untuk memberikan edukasi tentang menjaga kebersihan organ
reproduksi wanita pada remaja saat menstruasi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
dan berproliferasi di bawah pengaruh estrogen dari folikel-folikel yang baru
berkembang. Estrogen memacu proliferasi sel epitel, kelenjar, dan vaskular
endometrium. Fase ini berlangsung dari akhir menstruasi hingga ovulasi,
kadar puncak estrogen memicu lonjakan LH yang menjadi penyebab
ovulasi.
3. Fase sekretorik
Berlangsung bersamaan dengan fase luteal ovarium.Setelah ovulasi,
terbentuk korpus luteum baru yang mengeluarkan sejumlah besar
progesteron dan estrogen. Progesteron mengubah endometrium menjadi
kaya vaskular dan glikogen yang mana dipersiapkan untuk implantasi.
6
Aktivitas sederhana atau olahraga ringan akan mengurangi rasa nyeri
saat haid. Olahraga ringan yang bisa dilakukan adalah berjalan,
bersepeda, atau berenang. Namun, jangan memaksakan diri apabila
memang kemampuannya tidak sampai. Lakukan saja olahraga yang
ringan tapi dengan teratur akan lebih membantu.
3. Kompres Hangat
Masukkan air hangat ke dalam botol kemudian kompreskan pada
daerah perut maka rasa nyeri akan berkurang. Mengompres bagian perut
akan membuatnya rileks dan otot-otot pun tidak menegang lagi.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Berdasarkan studi, asam lemak omega 3, vitamin E, vitamin B6 dan
B1, serta magnesium dapat mengurangi nyeri haid. kamu dapat
mengonsumsi sayur dan buah dengan aneka macam warna, labu, ikan,
dan makanan lain yang mengandung banyak protein nabati.
5. Kegiatan Relaksasi
Pijatan kecil di bagian perut dapat membantu mengurangi rasa nyeri
yang muncul. Lakukan pilates dan yoga untuk mengalihkan perhatian
dari rasa sakit haid. Relaksasi ini perlu dilakukan untuk menenangkan
pikiran dari beban atau masalah yang ada yang dapat menambah rasa
nyeri pada perut.
6. Mandi Air Hangat
Cara sedeharhana bisa dilakukan saat mandi. Apabila biasanya
mandi dengan air dingin atau air biasa, maka gantilah dengan air hangat
untuk sementara atau selama haid. Mandi dengan air hangat akan
membuat santai tubuh kita sehingga mengurangi rasa nyeri yang ada.
7. Obat-Obatan
Apabila 6 cara diatas masih tidak dapat menangani rasa nyeri itu
sendiri, maka bisa mencoba meminum obat untuk mengurangi rasa nyeri.
Namun, terdapat beberapa obat yang mengharuskan berkonsultasi
terlebih dahulu ke dokter. Beberapa obat-obatan yang bisa mengatasi rasa
nyeri ketika sedang haid yaitu:
7
a. Obat Anti Inflamasi Non-Sterois (OAINS): Sebagian besar dokter
akan meresepkan obat ini untuk kasus nyeri saat haid. Jenis obat
OAINS yang bebas dijual adalah aspirin dan ibuprofen.
b. Kontrasepsi oral: KB atau pil kontrasepsi dapat meredakan nyeri haid.
Obat ini akan menipiskan lapisan rahim dan mengurangi jumlah
prostaglandin di dalam tubuh. Apabila lapisan rahim lebih tipis maka
otot tidak akan berkontraksi lagi lebih banyak saat haid sehingga rasa
nyeri akan berkurang.
c. Obat penghilang rasa sakit lain: Tidak semua wanita merasakan efek
atau manfaat dari OAINS sehingga bisa mencoba obat paracetamol.
Kita dapat menggunakan obat ini sebagai cara menghilangkan nyeri
haid dengan cepat. Jenis obat ini bisa kita beli bebas di apotek dan
efek sampingnya pun hanya sedikit. Obat ini juga bisa kita gunakan
sebagai obat tapi dengan resep dokter.
8
3. Pilih makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti daging, ayam,
ikan dan kacang-kacangan.
Saat sedang menstruasi gejala yang paling umum merasa lebih lemas
dari biasanya. Hal ini wajar karena waktu haid ada banyak zat besi yang
keluar bersama dengan darah. Karenanya untuk mengganti zat besi yang
hilang kamu harus memilih makanan yang mengandung banyak zat besi.
Zat besi banyak ditemukan pada lauk pauk seperti: daging, ikan, dan
kacang-kacangan.
4. Jangan lupa mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
banyak kalsium.
Ketika sedang haid Ketika sedang haid biasanya perut akan sering
mengalami kram. Rasa kram dirasakan pada area perut bawah yang
membuat kita tidak nyaman bahkan di level yang parah bisa menghambat
kegiatan. Karenanya untuk mencegah hal tersebut terjadi, mengonsumsi
makanan yang mengandung banyak kalsium dapat dilakukan. Di dalam
kalsium terdapat zat yang berguna untuk tonus otot sehingga bisa
mencegah perut kram terjadi. Makanan dan minuman seperti susu, keju,
sampai dengan sayur brokoli memiliki kandungan kalsium yang tinggi.
2.5 Cara Menjaga Kebersihan Dan Kesehatan Organ Reproduksi Pada Saat
Mentruasi
9
1. Mencuci vagina setiap hari dengan cara membasuh dari arah depan (vagina)
ke belakang (anus) secara hati-hati menggunkan air bersih dan sabun yang
lembut setiap habis buang air kecil,buang air besar dan mandi
2. Sering ganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali saat mandi
3. Pada saat menstruasi, menggunakan pembalut berbahan lembut,menyerap
dengan baik, tidak mengandung bahan yang dapat membuat alergi (misalnya
parfum atau gel) dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut perlu
diganti sekitar 4-5 kali dalam sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri
yang dapat masuk ke dalam vagina
4. Selalu mencuci tangan sebelum menyentuh Vagina
5. Selalu gunakan celana dalam yang bersih, kering dan dapat menyerap
keringat untuk menghindari terjadinya iritasi di daerah kelamin
6. Hindari mengunakan handuk atau waslap milit orang lain untuk
mengeringkan daerah kelamin
7. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari kelembaban
yang berlebihan didaerah vagina.
10
kecuali sangat mengganggu seperti misalnya hingga menyebabkan
pingsan.
4. Makan-makanan bergizi, terutama yang banyak mengandung zat besi dan
vitamin seperti daging, telur, sayur dan buat.
5. Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktifitas fisik yang
berlebihan misalnya olahraga berat, terutama pada siswi sekolah perlu
dipertimbangkan.
11
BAB III
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang
cara menjaga kebersihan organ reproduksi, peserta diharapkan
mengetahui cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi
pada fase menstruasi.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
1. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian alat reproduksi dan
organ reproduksi wanita
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian menstruasi dan proses
terjadinya mentruasi
3. Peserta dapat menjelaskan gejala sebelum menstruasi
4. Peserta dapat menjelaskan cara mengatasi nyeri pada saat
menstruasi.
5. Peserta dapat menjelaskan makanan yang dikonsumsi saat
menstruasi
12
6. Peserta dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan dan kesehatan
organ reproduksi pada saat mentruasi
C. Materi
1. Pengertian alat reproduksi dan organ reproduksi
2. Pengertian menstruasi dan proses menstruasi
3. Gejala sebelum masa menstruasi
4. Cara mengatasi nyeri pada saat menstruasi
5. Makanan yang dikonsumsi saat menstruasi
6. Cara menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi pada
saat mentruasi
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya jawab
E. Media
1. Materi SAP
2. Infokus
3. Laptop
4. leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
Memperhatikan
13
1. Menjelaskan tentang pengertian alat Memperhatikan
reproduksi dan organ reproduksi
2. Menjelaskan tentang menstruasi dan
proses terjadinya menstruasi dan Memperhatikan
gejala pre-menstruasi
3. Menjelaskan tentang cara mengatasi
nyeri pada saat menstruasi
4. Menjelaskan tentang makanan yang
dikonsumsi saat menstruasi Memperhatikan
5. Menjelaskan tentang cara menjaga
kebersihan dan kesehatan organ
reproduksi pada saat mentruasi Memperhatikan
6. Memberi kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
Memperhatikan
14
Mengucapkan salam penutup Menjawab Salam
G. EVALUASI
1. Metode Evaluasi : tanya jawab
2. Jenis Pertanyaan : Lisan
H. URAIAN MATERI
1. Pengertian alat reproduksi dan organ reproduksi
Alat reproduksi adalah organ atau suatu bagian tubuh yang dimiliki
pada laki-laki maupun perempuan yang digunakan untuk
berkembang biak pada manusia.
Organ reproduksi terdiri dari rahim, indung telur, saluran telur,
leher rahim dan vagina.
2. Pengertian Menstruasi dan proses menstruasi
Menstruasi atau haid adalah perdarahan dinding rahim secara
berkala dan mengikuti aliran siklus. Umumnya panjang siklus
menstruasi adalah 28 hari, dengan lama menstruasi 8-2 hari. Siklus
menstruasi terdiri dari 4 fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-
ovulasi, fase ovulas, dan fase pasca-ovulasi. Jumlah darah yang
keluar rata-rata 20–60 mili liter.
Wanita umumnya memiliki 200.000-400.000 sel telur dalam
tubuhnya. Setiap kali masa menstruasi maka 1 atau beberapa sel
telur akan mengalami pematangan sel. Sel telur yang sudah matang
selanjutnya disalurkan kesaluran telur untuk dibuahi oleh sel
sperma. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi maka sel telur tersebut
mengalami kematian dan melebur bersama dinding rahim yang
menebal.
3. Gejala sebelum menstruasi
Gejala yang dialami sebelum masa menstruasi antara lain :
a. Nyeri (kepala, perut, pinggang, sendi)
b. Pembengkakan dan nyeri payudara
15
c. Perubahan perilaku dan emosi (mudah menangis, depresi, labil,
perubahan perasaan)
d. Perut kembung
e. Peningkatan rasa lapar
f. jerawat
4. Cara mengatasi nyeri pada saat menstruasi
Adapun cara mengatasi nyeri pada saat menstruasi adalah:
a. Berbaring atau menungging
b. Kegiatan relaksasi (nafas dalam, mendengarkan musik)
c. Kompres hangat pada daerah yang dirasa nyeri
d. Mandi air hangat
e. Obat-obatan pereda nyeri untuk nyeri skala hebat
5. Makanan yang dikonsumsi saat menstruasi
a. Tingkatkan konsumsi minum air putih
b. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran.
c. Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi
d. mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
banyak kalsium dan magnesium
16
a. Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari
b. Menganti pembalut minimal 3-4 kali sehari terutama sehabis
buang air kecil.
c. Bila perut terutama daerah sekitar rahim terasa nyeri dan masih
dapat diatas ringan, tidak perlu dibiasakan minum obat
penghilang rasa sakit, kecuali sangat mengganggu seperti
misalnya hingga menyebabkan pingsan.
d. Makan-makanan bergizi terutama yang banyak mengandung zat
besi dan vitamin.
e. Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktifitas fisik
yang berlebihan misalnya olahraga berat.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Agar wawasan dan pengetahuan terkait higiene organ reproduksi untuk bisa
dimiliki dan diterapkan oleh para remaja agar kesejahteraan dan kesehatan dapat
tercapai dengan sempurna, oleh karena itu penulis memberi saran kepada para
pihak terkait khususnya dinas kesehatan, pemerintah untuk bisa memberikan
pengetahuan tentang hygiene yang baik pada masyarakat, khususnya terkait
masalah kebersihan pada organ reproduksi agar masyarakat dapat lebih cerdas dan
paham dalam memelihara kesehatan organ tubuhnya sendiri.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Ratna Pudiastuti. 2012. Asuhan Kebidanan pada hamil Normal dan
Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika
http://yundahamasah.blogspot.com/2013/01/kesehatan-reproduksi-remaja.htm
20
LAMPIRAN
21
22
23
24
25
26
1